Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK DAN MASALAH PSIKO-SOSIAL YANG MENDASARI

PASIEN PERCOBAAN BUNUH DIRI DI INSTALASI RUANG DARURAT


RSUP SANGLAH
Putri Ayu Madedi Budiawa1, I Nyoman Ratep2, I Wayan Westa2
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Bagian Ilmu Jiwa Rumah Sakit Umum Pendidikan Sanglah
Denpasar, Bali, Indonesia

ABSTRAK

Bunuh diri merupakan kegawatdaruratan dibidang psikiatri yang menjadi salah satu
penyebab kematian di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus-kasus percobaan bunuh
diri merupakan kasus yang bisa terjadi dengan karakteristik pasien yang beragam. Oleh
sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan masalah-masalah
psiko-sosial yang umumnya mendasari pasien percobaan bunuh diri di Instalasi Rawat
Darurat RSUP Sanglah pada periode Mei sampai November 2013. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 47 kasus percobaan bunuh diri yang dibawa ke Instalasi
Ruang Darurat dengan karakteristik dominan pada perempuan, usia produktif (25
sampai 45 tahun), belum menikah, memiliki pekerjaan (sebagai karyawan atau buruh),
terdiagnosis gangguan jiwa (depresi) dan pernah melakukan percobaan bunuh diri
sebelumnya. Sedangkan permasalahan psiko-sosial yang paling sering mendasari
percobaan bunuh diri adalah perasaan emosi dan kemarahan yang tidak bisa direpresi.
Pada hasil penelitian ini umumnya, percobaan bunuh diri berkaitan dengan masalah
lingkungan sosial yang berhubungan dengan orang-orang yang dikasihinya.

Kata kunci: Bunuh diri, karakteristik percobaan bunuh diri, masalah psiko-sosial.

1
THE CHARACTERISTICS AND PSYCHO-SOCIAL PROBLEMS THAT
UNDERLINE ATTEMPTED SUICIDE PATIENTS IN SANGLAH HOSPITAL
EMERGENCY DEPARTMENT

ABSTRACT

Suicide is an emergency in the field of psychiatry that is one cause of death around the
world, including Indonesia. Attempted suicide is a case that can occur with a variety of
patient characteristics. Therefore, this study aims to investigate the characteristics and
psycho-social problems that generally underline attempted suicide patients in Sanglah
Hospital’s Emergency Department in the period time of May to November 2013. The
results showed that there were 47 cases of suicide attempts was brought to the
Emergency Department with dominant characteristics in women of childbearing age (25
to 45 years old), not married, worker (as an employee or laborer), diagnosed as mental
disorders (depression) and ever attempted to suicide before. While psycho-social issues
that most often underlie suicide attempts and anger are emotions that cannot be
repressed. In general the results of this study, suicide attempts related to social
environmental issues related to people whom he loved.

Keywords: Suicide, characteristics of attempted suicide, psycho-social problems.

2
3
PENDAHULUAN sebelum melakukan tindakan. Beberapa
Kehidupan umat manusia erat kaitannya yang lain, merasakan dorongan untuk
dengan kesehatan jiwa dan raga (tubuh). bunuh diri tanpa direncanakan terlebih
Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. dahulu.2 Sedangkan percobaan bunuh diri
Tidak hanya kesehatan tubuh, kesehatan (attempted suicide) adalah upaya untuk
jiwa pun memiliki peran yang penting membunuh diri sendiri dengan intensi mati
dalam aktifitas sehari-hari manusia. tetapi belum berakibat pada kematian.
Manusia merupakan makhluk ciptaan yang
Sebagian besar orang yang meninggal
memiliki akal budi, sehingga dapat
karena bunuh diri menderita gangguan
berpikir secara rasional untuk dapat
kejiwaan. Perkiraan terbaru menunjukkan
memecahkan suatu masalah,
bahwa tingkat morbiditas yang disebabkan
mempertimbangkan beberapa hal, dan
oleh penyakit gangguan kejiwaan akan
memutuskan sesuatu. Namun, ada
mencapai 25% dari total penyakit di dunia
beberapa orang yang tidak sanggup lagi
dalam dua dekade mendatang. Jumlah
berpikir secara rasional akibat tekanan-
nyawa hilang setiap tahun melalui bunuh
tekanan dan masalah hidup yang begitu
diri, melebihi jumlah kematian akibat
besar dan akhirnya mencoba untuk
pembunuhan dan perang. Hampir satu juta
mengakhiri hidupnya.
orang di dunia meninggal karena bunuh
Percobaan bunuh diri (PBD) adalah diri setiap tahun, sama dengan satu orang
kegawatdaruratan dibidang psikiatri yang mati karena bunuh diri setiap 40 detik.3
menjadi salah satu penyebab kematian di
Menurut world health organization
seluruh dunia termasuk Indonesia.
(WHO) dan Burden of Disease Estimation
Terdapat perbedaan antara berpikir untuk
yang terbaru (tahun 2013), bunuh diri
bunuh diri, mencoba untuk bunuh diri
merupakan masalah kesehatan masyarakat
(attempted suicide) dan melakukan
yang utama di negara-negara
tindakan bunuh diri (committed suicide). 1
berpenghasilan tinggi dan merupakan
Pikiran bunuh diri adalah ide-ide yang masalah yang muncul di negara
sudah muncul dalam pikiran untuk berpenghasilan rendah dan menengah.
membunuh diri sendiri tanpa melakukan Artinya, PBD merupakan kasus yang bisa
bunuh diri. Beberapa orang memiliki ide- terjadi dengan karakteristik pasien yang
ide bunuh diri dengan beberapa rencana beragam. 3
yang sudah dipikirkan dalam hitungan
hari, minggu, atau bahkan bertahun-tahun

4
Di Inggris metode yang paling umum dari risiko untuk bunuh diri telah ditemukan
bunuh diri adalah menggantung/ dan faktor protektif atau pencegahan dapat
pencekikan (44%), selfpoisoning diberikan.
(overdosis) (23%), dan melompat/
METODE
beberapa luka-luka (terutama melompat
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat
dari ketinggian atau tertabrak oleh kereta)
Darurat (IRD) RSUP Sanglah. Sampel
(10%). Sedangkan metode yang jarang
penelitian ini diambil dari pasien-pasien
digunakan adalah tenggelam (5%),
yang datang ke IRD RSUP Sanglah.
keracunan karbon monoksida (CO) (4%),
Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi
pemotongan/menusuk (3%), dan senjata
dan eksklusi. Kriteria inklusi yang dipakai
api (2%). Pada periode 2001-2010 metode
adalah pasien dengan PBD yang dibawa ke
PBD dengan cara menggantung meningkat
IRD RSUP Sanglah. Kriteria eksklusi
sedang yang lainnya tetap.4
berupa pasien yang terdiagnosis bukan
Orang lanjut usia memiliki tingkat PBD PBD dan pasien yang tidak dibawa ke IRD
yang tinggi di sebagian besar negara, dan RSUP Sanglah. Data yang dikumpulkan
seiring dengan populasi lansia yang merupakan data sekunder yang berasal dari
meningkat, jumlah kematian akibat bunuh laporan pagi (morning report) periode
diri juga meningkat selama dekade Mei-November 2013. Data sekunder
berikutnya.5 Namun, beberapa penelitian dianalisis dan diolah secara deskriptif,
juga mengatakan prevalensi pikiran untuk disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan
bunuh diri, perencanaan bunuh diri, dan grafik.
upaya bunuh diri secara signifikan lebih
tinggi di antara orang dewasa muda HASIL
berusia 18-29 tahun daripada kalangan Berdasarkan data yang diperoleh dari IRD
dewasa berusia ≥ 30 tahun.6 RSUP Sanglah selama periode bulan Mei
sampai November 2013, pada penelitian
Oleh karena kasus PBD ini memiliki
ini didapatkan 47 sampel yang memenuhi
karakteristik dan keadaan pencetus
kriteria inklusi. Sampel yang diperoleh ini
kematian yang bervariasi, untuk itu perlu
terdiri dari 17 orang lelaki (36%) dan 30
dikaji lebih dalam bagaimana karakteristik
orang perempuan (64%) (Tabel 1).
dan masalah psiko-sosial pasien. Jika
karakteristik tertentu lebih sering
ditemukan pada orang atau kelompok yang
meninggal karena bunuh diri, maka faktor

5
Tabel 1. Karakteristik Pasien PBD di IRD RSUP perempuan. Pasien PBD yang datang
Sanglah periode Mei-November 2013.
berusia dibawah 15 tahun didapati 0%,
Jumlah Persentase
usia 15 sampai 24 tahun 38% dengan
Karakteristik (total=47 (%)
) persentase lelaki 28% dan perempuan
Jenis kelamin 72%, usia 25 sampai 45 tahun 55% dengan
Lelaki 17 36 persentase lelaki 38% dan perempuan
Perempuan 30 64
62%, usia diatas 45 tahun sebanyak 7%
Usia (tahun)
< 15 0 0 dengan persentase lelaki 67% dan
15-24 18 38 perempuan 33%. (Tabel 2)
25-45 26 55
>45 3 7 Tabel 2. Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin
Status Perkawinan Pasien PBD.

Menikah 20 42 Usia (tahun) Total


Karakteristik
Belum Menikah 21 45 < 15 15-25 25-45 >45
Janda 5 11 Jenis Kelamin 0 18 26 3 47
Duda 1 2
Agama
Lelaki 0% 28 38 36%
Hindu 28 60
% % 67%
Islam 13 27
Perempuan 0% 72 62 33 64%
Kristen Protestan 5 11
% % %
Katolik 1 2
Status Sosial Status perkawinan pasien-pasien meliputi
Bekerja 29 62
menikah, belum menikah, janda, dan duda.
Tidak Bekerja 18 38
Riwayat Penyakit
Pada data yang didapat pasien menikah
Ada 5 11 42%, belum menikah 45%, janda sebanyak
Tidak Ada 42 89
11% dan duda 2%. Agama yang dianut
Percobaan Bunuh Diri
sebelumya
pasien, Hindu sebanyak 60%, Islam 27%,
Ada 25 53 Kristen 11%, dan Katolik 2%. Status sosial
Tidak Ada 22 47
pasien yang bekerja sebanyak 62% (70%
Diagnosa Psikiatri
Ada 38 81
dari pasien yang bekerja merupakan
Tidak Ada 9 19 karyawan atau orang yang bekerja pada
Sumber: morning report IRD RSUP orang lain) dan yang tidak bekerja
Sanglah Mei-November 2013.
sebanyak 38% (17% dari pasien yang tidak
Berdasarkan data yang didapat dari bekerja merupakan tahanan lapas dan
laporan pagi di IRD RSUP Sanglah, pasien imigrasi).
PBD terdiri dari 36% lelaki dan 64%

6
Berdasarkan hasil anamnesis, pasien PBD pada pedoman diagnosis psikiatri Axis
yang dibawa ke IRD pernah memiliki IV.7 Masalah dengan keluarga atau
riwayat melakukan PBD sebelumnya primary support group sebanyak 13%,
sejumlah 53% dan yang belum pernah atau masalah yang berkaitan dengan
baru pertama kali sebanyak 47%. Dari lingkungan sosial 47% (sebanyak 86% dari
seluruh sampel yang didapat, terdapat 11% masalah yang berkaitan dengan
pasien yang memiliki riwayat penyakit
berat (HIV, Penyakit Paru Obstruktif
Persen
Kronis, dan Kanker payudara), 89% tase (%)
lainnya tidak ada riwayat penyakit
tertentu. Pasien PBD yang dibawa ke IRD,
19% tidak terdiagnosis gangguan jiwa,
namun 81% terdiagnosis gangguan jiwa
(berdasarkan pedoman diagnosis psikiatri
Axis I).7 Sebanyak 53% mengalami
depresi, 13% mengalami gangguan mental
dan perilaku akibat penggunaan alkohol Grafik 2. Masalah Psiko-sosial Pasien PBD.
dan obat-obatan, 7% mengalami stress lingkungan sosial ini merupakan
akut, 7% menderita skizofrenia, 7% permasalahan hubungan dengan pacar atau
mengalami gangguan afektif bipolar, 5% kekasih, 14% sisanya berkaitan dengan
gangguan cemas, 4% menderita psikotik pengasingan lingkungan sosial), masalah
akut, dan 4% mengalami gangguan pendidikan 2%, masalah pekerjaan
dissosiatif (Grafik 1). sebanyak 9%, masalah rumah tangga 23%,
masalah ekonomi 4%, masalah yang
berkaitan dengan hukum/kriminal
sebanyak 9%, dan masalah psikososial
yang lain 9% (Grafik 2).

PEMBAHASAN
Terdapat 47 kasus pasien percobaan bunuh
diri (PBD) selama periode Mei-November
Grafik 1. Diagnosa psikiatri. 2013. Artinya, terdapat 6 sampai 7 kasus

Masalah psiko-sosial pada pasien PBD PBD yang terjadi dan dibawa ke IRD

dapat ditinjau dari kategori yang terdapat RSUP Sanglah setiap bulan. Pasien

7
perempuan memiliki persentase yang lebih bertahan dengan kondisi dan kehidupan
tinggi yaitu 64% dibandingkan lelaki renta mereka.
hanya 36%. Hal ini berarti perempuan
Status perkawinan pasien-pasien yang
memiliki kecenderungan melakukan
datang ke IRD RSUP Sanglah meliputi
percobaan bunih diri lebih besar
menikah, belum menikah, janda, dan duda.
dibandingkan dengan lelaki.
Pada data yang didapat, pasien yang belum
Pasien berusia dibawah 15 tahun yang menikah paling banyak yaitu 45%,
datang dengan PBD didapati 0%, artinya sedangkan pasien menikah 42%, selain itu
pada usia-usia sebelum pubertas atau anak- juga terdapat pasien yang berstatus janda
anak sangat jarang terjadi kasus percobaan sebanyak 11% dan duda 2%. Agama yang
bunuh diri. Pada kasus-kasus depresi pada dianut oleh pasien pada umumnya adalah
anak, sangat jarang diungkapkan dengan beragama Hindu sebanyak 60%, hal ini
percobaan untuk bunuh diri. Usia pubertas disebabkan oleh karena di Bali dominan
yaitu sekitar 15 sampai 24 tahun terdapat orang-orang beragama Hindu. Pasien yang
sebesar 38% dengan persentase yang dibawa ke IRD RSUP Sanglah rerata
tinggi pada perempuan yaitu 72% dan memiliki status sosial pasien yang baik,
lelaki 28%. Sedangkan pada usia karena dari data yang didapat pasien
produktif, yaitu usia 25 sampai 45 tahun bekerja sebanyak 62% (70% dari pasien
merupakan persentase tertinggi pasien yang bekerja merupakan karyawan atau
PBD yang dibawa ke IRD RSUP Sanglah orang yang bekerja pada orang lain,
yaitu sebesar 55% dengan persentase lelaki sedangkan sisanya memiliki usaha sendiri
38% dan perempuan masih lebih tinggi, atau sebagai wirausaha) dan yang tidak
yaitu sebesar 62%. Usia produktif bekerja sebanyak 38% (17% dari pasien
merupakan masa dimana inti dari sebuah yang tidak bekerja merupakan tahanan
kehidupan itu dimulai, itu sebabnya lapas dan imigrasi).
pencetus-pencetus masalah pun mulai
Pasien PBD yang dibawa ke IRD RSUP
meningkat. Sedangkan pasien yang berusia
Sanglah pernah memiliki riwayat
diatas 45 tahun hanya sebesar 7%, namun
melakukan PBD sebelumnya sejumlah
persentase lelaki yang lebih tinggi yaitu
53% dan sisanya merupakan pasien PBD
67% dan perempuan 33%. Pada kasus
yang belum pernah atau baru pertama kali
lansia, lelaki cenderung ingin segera
melakukan PBD, yaitu sebanyak 47%. Hal
mengakhiri hidupnya dan tidak dapat
ini membuktikan bahwa pasien yang
pernah melakukan PBD sebelumnya

8
memiliki resiko melakukan PBD kembali sosial berhubungan dengan orang terdekat,
yang lebih tinggi daripada yang belum seperti pacar atau kekasih. Sisanya
pernah. permasalahan yang berkaitan dengan
pengasingan oleh masyarakat. Artinya,
Pasien PBD yang dibawa ke IRD RSUP
sebagian besar pola penyelesaian masalah
Sanglah sebanyak 81% terdiagnosis
(problem resolve) pada masyarakat
gangguan jiwa. Artinya, pasien yang
sekarang mulai terganggu dikarenakan
terdiagnosis gangguan jiwa sangat
emosi dan perasaan yang terlalu berlebihan
beresiko melakukan PBD dibandingkan
terhadap orang-orang yang dikasihi. Selain
yang tidak. Diagnosa psikiatri yang paling
itu, peran lingkungan sosial masyarakat
tinggi disebabkan oleh karena depresi.
terhadap kesehatan psikologis masyarakat
Lebih dari setengah pasien-pasien yang di
secara pribadi juga sangat penting.
bawa ke IRD RSUP Sanglah periode Mei-
November 2013, yaitu sebesar 53% SIMPULAN
mengalami depresi. PBD merupakan salah Percobaan bunuh diri merupakan
satu dampak dari penderita depresi. Bunuh kegawatdaruratan dibidang psikiatri yang
diri umumnya terjadi pada penderita didefinisikan sebagai upaya untuk
depresi sedang sampai berat. membunuh diri sendiri dengan intensi mati
tetapi belum berakibat pada kematian.
Masalah psiko-sosial memiliki peran yang
Berdasarkan data yang diperoleh dari IRD
sangat besar pada pasien PBD yang datang
RSUP Sanglah periode Mei-November
ke IRD RSUP Sanglah. Hal ini dapat
2013, terdapat 47 kasus percobaan bunuh
ditinjau dari hasil anamnesis pasien yang
diri. Selain itu juga terdapat beberapa
sebagian besar melakukan PBD karena
karakteristik dan masalah psiko-sosial
dipicu oleh masalah-masalah psiko-sosial.
yang mendasari pasien dengan percobaan
Masalah psiko-sosial meliputi
bunuh diri.
permasalahan yang ada di sekitar pasien
yang berkaitan dengan PBD pasien. Pasien percobaan bunuh diri yang datang
ke IRD RSUP Sanglah memiliki
Masalah psiko-sosial yang paling sering
karakteristik yang beragam. Pasien
mendasari pasien melakukan percobaan
percobaan bunuh diri, paling banyak
bunuh diri adalah masalah dengan
berjenis kelamin perempuan. Usia yang
lingkungan sosial yaitu sebesar 47%. Dari
paling sering terjadi yaitu 25-45 tahun,
hasil anamnesis pasien, 86% pasien yang
dimana merupakan usia produktif manusia.
didasari oleh permasalahan lingkungan
Status perkawinan pasien paling tinggi

9
terjadi pada yang belum menikah. Agama Prevention. World Suicide
mayoritas adalah agama Hindu dan pada Prevention Day. 2013.
umumnya pasien percobaan bunuh diri 4. Louis Appleby, dkk. The National
pernah melakukan percobaan bunuh diri Confidential Inquiry into Suicide
sebelumnya. Hanya sedikit pasien yang and Homicide by People with
memiliki riwayat penyakit tertentu, namun Mental Illness. The University of
sebagian besar pasien percobaan bunuh Manchester. 2013.
diri terdiagnosa gangguan jiwa (paling 5. Stefan Wiktorsson, dkk. Attempted
sering adalah depresi). Suicide in the Elderly:
Characteristics of Suicide
Masalah psiko-sosial yang mendasari
Attempters 70 Years and Older and
pasien PBD di IRD RSUP Sanglah juga
a General Population Comparison
beragam. Kebanyakan dari semua kasus
Group. Am J Geriatr Psychiatry.
PBD yang dibawa ke IRD RSUP Sanglah
2008. H.377-8.
periode Mei-November 2013 disebabkan
6. Crosby AE, dkk. Suicidal thoughts
oleh karena permasalahan dengan
and behaviors among adults aged
lingkungan sosial, terutama orang terdekat
≥18 years-United States. MMWR
(pacar dan suami/istri) yang timbul sebagai
Surveillance Summaries. 2011.
pemicu PBD.
H.60.
DAFTAR PUSTAKA 7. Maslim, Rusdi. Diagnosis
1. Ouzouni Christina, dkk. Attitudes Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas
towards attempted suicide: the PPDGJ-III. Bagian Ilmu
development of a measurement Kedokteran Jiwa FK Unika Atma
tool. Health Science Journal. 2009. Jaya. Jakarta. 2001.
2. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan &
Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/ Clinical
Psychiatry 10th Edition. New York:
Lippincott Williams&Wilkins.
2007.
3. International Association for
Suicide Prevention. Stigma: A
Major Barrier to Suicide

10

Anda mungkin juga menyukai