Anda di halaman 1dari 1

Nama : Adim Madani

Nim : 200304108

KESIMPULAN

Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai sistem paham atau


keyakinan dan teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam
kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan. Karena rujukan dasarnya adalah
islam, maka ideologi muhammadiyah tidak akan bersifat dogmatik dan ekslusif secara
taklid-buta, sehingga tetap memiliki watak terbuka.

Muhammadiyah bukanlah Ideologi sebagaimana Ideologi dalam pengertian sistem


paham yang radikal, kaku, dan bercorak gerakan politik. Muhammadiyah kendati bukan
Ideologi, tetapi dalam perkembangannya sedikit atau banyak mengalami persentuhan
dengan konsep-konsep dan kepentingan ideologis. Dalam Muhammadiyah banyak
diperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan “Ideologi Islam”, seperti
konsep Islam sebagai dasar Negara, masyarakat Islam, asas Islam dan konsep-konsep
politik Islam. Aqidah Islam menurut Muhamadiyah dirumuskan sebagai konsekuensi
logis dari gerakannya.

Formulasi aqidah yang dirumuskan dengan merujuk langsung kepada suber utama
ajaran Islam itu disebut ‘aqidah shahihah, yang menolak segala bentuk campur tangan
pemikiran teologis. Sumber aqidah Muhammadiyah adalah alquran dan Sunnah yang
dikuatkan dengan berita-berita yang mutawatir”.

KOMENTAR

Keunggulan Muhammadiyah bisa bertahan sampai sekarang dari pada organisasi


organisasi lain karena Mentalitas yang dibentuk ialah mental aghniya (mental orang
kaya), mental memberi, serta spirit membebaskan sekaligus memberdayakan. Hulunya
bermula dari doktrin Kiai Haji Ahmad Dahlan yang mengatakan, “Hidup-hidupilah
Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Praktiknya, elite pimpinan
Persyarikatan itu didorong untuk menjadi pribadi-pribadi yang sudah selesai dengan
dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai