Anda di halaman 1dari 1

Mapel : Kimia

Kelas : X ATPH
Materi : 13
Hari, Tanggal : Senin, 25 Oktober 2021
Pukul : 11.15 – 12.45 wib

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa
atau molekul kimia. Ikatan itulah yang akan menjaga atom tetap bersama dalam suatu
senyawa yang dihasilkan. Namun, ikatan tersebut berbeda-beda lho, guys. Ada ikatan kuat
seperti yang terjadi pada ikatan kovalen, ionik, dan logam. Ada juga ikatan lemah yang
terjadi pada interaksi dipol-dipol, gaya dispersi London, dan ikatan hidrogen.

Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin stabil senyawa yang
dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak
stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih
stabil. Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi. Apa itu
elektron valensi? Yaitu elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. Nah, kamu akan
menemukan pembahasannya di artikel ini, jadi baca terus sampai kamu paham seluk beluk
ikatan kimia ya!

Teori Lewis dan Kossel


Albrecht Kossel dan Gilbert. N. Lewis merupakan orang pertama yang telah berhasil dalam
menjelaskan bagaimana ikatan kimia dapat terbentuk. 

Teori Lewis
Teori pertama yang akan aku jelaskan adalah teori Lewis. Dinamakan teori Lewis, karena
teori ini datang dari Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert. N. Lewis
pada tahun 1916 di dalam artikelnya “The Atom and The Molecules”.
Kamu juga akan mengenal yang namanya struktur Lewis, yaitu langkah awal untuk
menentukan bentuk molekul. Kamu bisa lihat pada contoh ikatan yang terjadi antara Litium
(1 elektron), Oksigen (6 elektron), dan Neon (8 elektron) berikut ini:

Simbol titik pada ikatan di atas merupakan jumlah elektron valensi dari masing-masing
atomnya.

Teori Kossel
Selanjutnya, ada Teori Kossel. Masih di tahun yang sama, Albrecht Kossel yang merupakan
ilmuwan dari Jerman, juga mengajukan teori yang hampir mirip dengan teori Lewis. Bedanya
terletak pada transfer elektron yang penuh antar atom-atomnya. Kamu bisa lihat teori Kossel
ini pada ikatan polar.
Selanjutnya, Lewis dan Kossel menjelaskan bahwa kestabilan gas mulia  dengan konfigurasi
elektron saling berhubungan. Dimana unsur gas mulia ternyata memiliki 8 elektron valensi,
sehingga memiliki sifat yang stabil (kecuali He yang hanya memiliki 2 elektron valensi).

Anda mungkin juga menyukai