Angga1, Khaerunnisa2
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
Banten 15419
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang anak usia dini sebagai awal mula untuk dikenalkan karya
sastra dalam sarana nilai edukatif pada anak. Pembelajaran sastra untuk memperkenalkan
bahasa dan mengapresiasi suatu karya sastra. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk
memperkenalkan dan menerapkan suatu karya sastra sebagai nilai edukatif dan
berpengaruh terhadap kosa kata bahasa pada anak. Kemampuan anak dalam membaca
karya sastra akan sangat mudah dalam membantu anak untuk kreativitas. Cerita rakyat
pada anak usia dini menjadi alternatif dongeng di masa pandemi untuk menggiring anak
agar mencintai buku sejak dini. Metode tersebut menggunakan kualitatif deskirptif dalam
cerita rakyat Aceh “Si Raja Parkit” karya Novi Kurnia. Cerita rakyat tersebut sebagai
karya fiksi untuk mengajak anak dalam membaca. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
cerita rakyat Aceh “Si Raja Parkit” karya Novi Kurnia memiliki tiga aspek nilai yaitu : 1)
nilai sosial; 2) nilai edukatif; 3) nilai moral. Melalui media cerita rakyat ini dapat
menanamkan nilai-nilai serta menerapkan budi pekerti yang luhur pada anak usia dini.
Nilai edukatif harus diterapkan kepada dri rakyat ini dilakukan secara turun-temurun
anonim karena ciri khas dari masyarakat mulai terkikis. Maka dari itu kita bisa
yang ada di daerah itu sendiri. Cerita melestarikan dongeng dengan berbasis
rakyat untuk anak usia dini menjadi salah cerita rakyat dan dikenalkan sejak usia
satu media untuk menarik perhatian dalam dini ke anak. Melalui cerita rakyat ada
membaca suatu karya sastra yang terjadi berbagai cerminan kebudayaan yang bisa
di daerah tertentu. Anak usia dini 4-6 mereflesikan persamaan dan perbedaan.
tahun merupakan permulaan anak dalam Anak juga bisa percaya diri, belajar
mengenal bahasa dan juga berpengaruh mengapresiasi karya sastra, media hiburan
terhadap tingkat perubahan. Cerita rakyat dan sadar tentang kebudayaan. Cerita
memiliki nilai-nilai luhur serta nilai rakyat dapat mengajarkan nilai kejujuran,
edukatif untuk anak-anak, cerita rakyat itu kegigihan, gotong royong, berbuat baik,
lingkungan masyarakat dan alam. Cerita Untuk anak usia dini 4-6 tahun,
rakyat untuk anak usia dini 4-6 tahun membaca cerita rakyat dapat
sebagai salah satu media yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan
mengajak anak dalam mengenal bahasa komunikasinya. Dengan mengenalkan
dan kosa kata baru yang memiliki manfaat cerita rakyat pada anak, menjadi salah
sebagai sumber cerita anak. Untuk itu satu aspek utama dalam menerapkan nilai-
peran Orangtua dalam memperkenalkan nilai yang terkandung dalam sebuah cerita
karya sastra berbentuk cerita rakyat dapat rakyat tersebut. Kemampuan anak dalam
memberikan suatu penerapan kepada anak berbahasa dapat diterapkan melalui
sebagai nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan cerita rakyat yang menjadi sumber
cerita rakyat tersebut. utama agar anak mencintai karya sastra
sejak dini. Cerita rakyat juga dapat
menginternalisasikan nilai edukasi pada hasil dapat dilakukan dengan
anak dalam memahami isi cerita rakyat menggunakan metode deskriptif untuk
tersebut. Hal ini, cerita rakyat sendiri diambil kesimpulan secara luas. Adapun
mengajarkan anak dalam bertoleransi dari kesimpulannya dalam metode ini lebih
setiap cerita yang terjadi di daerah mengacu terhadap hasil penelitian dari
masing-masing. Kreativitas anak dengan cerita rakyat “Si Raja Parkit” karya Novi
membaca cerita rakyat dapat membuat Kurnia yang memberikan nilai edukasi,
anak menjadi berimajinasi dan sangat nilai sosial, nilai moral. Data yang
mudah mengubah karakter individu dari diambil merupakan cerita rakyat dari
bahasa dan kosa kata yang diterima. Anak Aceh.
secara tidak langsung dapat memahami
kebudayaan yang menjadi salah satu nilai-
HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai luhur di cerita rakyat itu berasal.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian
dilakukan dengan menggunakan cerita
METODE PENELITIAN
rakyat “Si Raja Parkit” karya Novi
Penelitian ini menggunakan metode Kurnia. Dalam alur cerita rakyat tersebut
kualitatif deskriptif, dalam model penelitian dilakukan dengan menjelaskan
penelitian ini menghasilkan data-data cerita tersebut.
tertulis tentang cerita rakyat Aceh “Si
“Di sebuah pohon di hutan, hiduplah
Raja Parkit” karya Novi Kurnia.
sekawan Parkit. Suatu malam, pemburu
Penelitian ini difokuskan melalui struktur
datang memasang perangkap untuk
untuk menemukan nilai-nilai yang
menjebak burung-burung Parkit
terdapat dari cerita rakyat tersebut.
“perangkap ini kupasang lem” kata si
Penelitian sendiri dilakukan dengan
pemburu dengan rasa senang untuk
menggunakan media buku cerita rakyat.
mendapatkan burung Parkit. Keesokan
Dalam teknik pengumpulan dilakukan
paginya burung Parkit terjebak ke dalam
dengan dua cara. Tahap pertama
perangkap si pemburu. “apa ini? aku
dilakukan dengan membaca buku cerita
terjerat” kata Parkit, “ini jebakan. Ayo
rakyat Aceh “Si Raja Parkit” karya Novi
pura-pura mati!” ujar Raja Parkit
Kurnia. Tahap kedua melakukan
mengusulkan kepada Parkit yang lain.
pengamatan dalam menganalisis cerita
Ketika pemburu datang untuk melihat
rakyat tersebut sebagai nilai edukatif
hasil perangkapnya “astaga semua
untuk anak usia dini dan menelaah nilai
burung mati”. Pemburu membuang
sosial, nilai moral yang terkandung dalam
burung yang di sangkanya mati “huh
cerita rakyat.
percuma saja” ujar pemburu yang
Menurut Sugitono (2005) dalam merasa usahanya sia-sia. Burung-burung
menggambarkan atau menganalisis suatu Parkit terbang melarikan diri, “astaga,
tinggal satu ini” kata pemburu merasa pura-pura mati!” ujar Raja Parkit
bingung. mengusulkan kepada Parkit yang lain,
merupakan salah satu nilai yang
Pemburu membawa pulang Raja Parkit,
berpengaruh terhadap anak usia dini
“bernyanyilah setiap hari” kata pemburu
untuk saling tolong menolong dalam
dengan perasaan senang. Suara indah
kehidupan dilingkup sosial dan bekerja
Raja Parkit terkenal ke seluruh negeri,
sama untuk mencapai tujuan; 2) Nilai
dan Tuan desa tersebut tertarik dengan
edukatif yang terkandung dalam kalimat
suara burung Parkit itu “beli Parkit itu”
“Ayo pura-pura mati!” ujar Raja Parkit
ujar Tuan kepada orang desa, “baik
mengusulkan kepada Parkit yang lain,
tuan” jawab orang desa. Raja Parkit
merupakan salah satu nilai yang dapat
ditempatkan dalam sangkar emas
menanamkan pembelajaran pada anak
“bernyanyilah yang merdu” kata tuan
usia dini untuk berbuat baik ke sesama
sambil menimati suara Parkit. Namun
makhluk hidup dan saling melengkapi
Parkit nampaknya sangatlah tidak senang
dalam kesetiaan kawan untuk satu sama
“aku tidak bahagia” ujar Raja Parkit.
lain dalam hidup berdampingan; 3) Nilai
Pada suatu pagi orang desa melihat Raja
moral yang terkandung dalam kalimat
Parkit di sangkar emas itu dalam
“Terbuat dari emas sekalipun, sangkar
keadaan kelihatannya mati “Parkit ini
tetap sangkar“ ialah menggambarkan
mati, Tuan” kata orang desa. Namum
kehidupan anak usia dini dalam dunia
Tuan merasa kebingungan dengan
sastra untuk mengenal bahasa dan
kematian Raja Parkit “ah, sayang
menerapkan dikehidupan sehari-hari.
kuburkan dia” perintah Tuan kepada
Cerita rakyat “Si Raja Parkit” ini
orang desa. Saat orang desa membawa
mengajarkan untuk saling bekerja sama
Raja Parkit dan mengeluarkan Parkit
walaupun Raja tersebut terisksa di dalam
tersebut lalu terbang Raja Parkit dengan
sangkar emas. Jangan menyerah dan
rasa bahagia karena berhasil tipu daya
bertanggung jawab jika sudah terjatuh
Tuan dan orang desa tersebut. Raja
dalam suatu hal yang tidak diinginkan dan
Parkit “Terbuat dari emas sekalipun,
harus bangkit lagi walaupun banyak
sangkar tetap sangkar“ ujar Raja Parkit
rintangan yang dihadapi.
dengan hati sangat bahagia. Pada
Dalam cerita rakyat tersebut,
akhirnya Raja Parkit terbang menemui
penelitian disimpulkan “saling tolong-
rakyatnya dipepohonan dengan rasa
menolong sesama makhluk sosial dan
bahagia karena bisa berkumpul
bekerja sama untuk tidak menyerah”.
kembali”.
Dengan ini hasil penelitian dapat
Hasil penelitian dalam cerita rakyat
menjadikan anak untuk terinspirasi bagi
diatas memiliki tiga aspek nilai edukatif
semua anak usia dini untuk selalu berbuat
yaitu: 1) Nilai sosial yang terkandung
kebaikan yang menjadikan nilai edukasi
dalam cerita rakyat pada kalimat “Ayo
kepada orang lain baik Orangtua maupun mencintai Raja Parkit. Nilai ini
teman. Dalam hal ini sangat berdampak mengandung unsur yang dapat
pada perilaku anak yang mencerminkan dijadikan nilai yang diterapkan oleh
kisah cerita rakyat tersebut. Melalui anak usia dini dalam membaca cerita
media cerita rakyat ini dapat menanamkan rakyat.
nilai edukasi, nilai sosial, nilai moral serta
b) Nilai pendidikan sosial
menerapkan budi pekerti yang luhur pada
Si Raja Parkit memiliki sifat yang baik
anak usia dini. Dalam cerita rakyat Aceh
dan bijaksana dan sangat peduli
“Si Raja Parkit” karya Novi Kurnia
dengan kehidupan rakyatnya. Raja
memiliki nilai positif yang terkandung
Parkit rela ditangkap pemburu dengan
dalam cerita rakyat tersebut. Dengan
alasan agar rakyatnya aman dari
media cerita rakyat, anak menjadi terhibur
perngkap pemburu. Nilai ini
dan mengenal maupun mendapatkan nilai-
mengandung unsur untuk anak
nilai yang dapat diinternalisasikan
memiliki rasa empati kepada orang lain
dikehidupan sehari-hari. Dan hal ini
sebagai makhluk bersosialisasi.
menjadi salah satu aspek pertumbuhan
c) Dan nilai edukasi yang terkandung
untuk anak usia dini dalam
dalam cerita rakyat tersebut bahwa kita
mengembangan kreativitas membaca
harus saling gotong royong dan tolong
ataupun menulis.
menolong.
KESIMPULAN
REFERENSI