Anda di halaman 1dari 42

Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-1

I. TUJUAN
Setelah mengikuti kegiatan modul V ini (Perencanaan Keuangan) maka para
peserta diharapkan akan benar-benar memiliki kemampuan riil didalam
menyiapkan/menyusun perencanaan keuangan atas suatu peluang bisnis tertentu,
yang terdiri dari :
1. Kemampuan mengidentifikasi elemen-elemen, serta menghitung nilas investasi
yang diperlukan atas kegiatan bisnis yang direncanakan, meliputi investasi
untuk modal tetap maupun modal kerja.
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memprakirakan besarnya biasa
operasional dari kegiatan bisnis yang direncanakan.
3. Kemampuan untuk menganalisis/memprakirakan kondisi keuangan dari
kegiatan bisnis yang direncanakan, yang meliputi :
- Analisis Laba-Rugi
- Aliran Kas (Cash Flow)
- Prakiraan neraca
Analisis /prakiraan kondisi keuangan di atas dibuat untuk beberapa tahun
ke depan, yang dinilai cukup/memadai
4. Kemampuan menganalisis kelayakan dari kegiatan bisnis yang direncanakan,
berdasarkan beberapa indikator kinerja keuangan, misalnya :
- Tingkat profitabilitas operasional
- Tingkat pengembalian investasi (Return Of Investment / ROI)
- Tingkat pengembalian aset (Return Of Asset / ROA)
- Tingkat kecepatan pengembalian modal investasi (Playback Period)
- Skala ekonomis
- Titik pulang pokok ( Break Even Point/ BEP)
- Dan lain-lain, sesuai konteks dan keperluan
5. Kemampuan mengevaluasi tingkat risiko yang menyertai kegiatan bisnis yang
direncanakan.
6. Kemampuan untuk menyimpulkan serta memberikan rekomendasi yang
berkaitan dengan kondisi yang telah diprakirakan dari rencana bisnis yang
akan dijalankan.

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-2
II. LANDASAN TEORI
II.1 Komponen-komponen Serta Struktur Dari Perencanaan Keuangan
Pengelolaan keuangan perusahaan secara efektif membutuhkan rencana anggaran
yang realistis. Dengan dilakukannya perencanaan keuangan yang efektif dan efisien,
nantinya diharapkan usaha/proyek dari suatu perusahaan dapat dikatakan layak untuk
dapat dimplementasikan sehingga dapat memberikan return yang sesuai dengan
harapan daripada investor. Perencanaan keuangan terdiri dari pembiayaan awal, titik
impas Break Event Point (BEP), Payback period dan perhitungan NPV (Net Present
Value).
A. Pembiayaan awal
Rencana yang realistis dapat disusun dengan cara menentukan secara actual jumlah
dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan bisnis (start-up costs) dan dana yang
diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan (operating costs) (Rangkuti, 2005).
Pembiayaan awal diperlukan untuk menentukan harga, pendapatan dan profitabilitas.
 Sumber-sumber pembiayaan.
Sumber modal yang digunakan dalam suatu investasi berasal dari berbagai sumber
seperti dari equity (modal sendiri) maupun dari bank loan (hutang).
 Capital Equipment List
Menurut Bangs (1996), capital equipment adalah peralatan yang digunakan untuk
menghasilkan sebuah produk, menyediakan jasa atau yang digunakan untuk
menjual, menyimpan dan mengirim barang dagangan. Contoh dari capital
equipment adalah futnitur perkantoran, business machines (meja, komputer, faks,
telepon), perlengkapan permanen (AC dan lighting), mesin-mesin yang digunakan
untuk menghasilkan produk atau mengirim jasa. Selain itu, kendaraan untuk
pengkiriman.
Peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam menjalankan perusahaan harus
dijelaskan secara rinci beserta biaya yang akan dikeluarkan untuk mendapatkan
peralatan tersebut. Daftar modal peralatan ini termasuk peralatan yang digunakan
untuk manufaktur atau pengiriman barang atau jasa

II.2 Kebutuhan Modal Kerja Untuk Biaya Investasi, meliputi :


Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk
melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya,

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-3
bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing.
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya
setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang
bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak.
Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak
memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten,
nama baik, dan hak merek. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal
individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya
adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang
dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan
digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah
sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan. Terakhir, modal dibagi
berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar.
A. Modal tetap
Modal tetap, artinya modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa produksi.
Misalnya, mesin, kendaraan, dan gedung.
B. Modal kerja
Menurut Jumingan (2011:66) modal kerja yaitu :
“ Modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto
(gross working capital ).definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah
dana yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu
tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-
unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang dan persdiaan.
 Jenis modal kerja
Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua,yaitu
pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum
yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan lancar tanpa kesulitan keungan,
dan kedua jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada
aktifitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas biasa.
 Manfaat modal kerja

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-4
Modal kerja mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari.
Dengan modal kerja yang cukup akan membuat perusahaan beroperasi secara
ekonomis dan efesien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal
kerja menurut Munawir (2010: 116) adalah:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena
2. turunnya nilai dari aktiva lancar.
3. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumen.
5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langgananya
6. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang
dibutuhkan.
 Penggunaan modal kerja
– Pembayaran biaya operasi perusahaan,
– Kerugian penjualan surat-surat berharga (invest jk pendek),
– Pembelian aktiva tidak lancar,
– Pembelian kembali saham atau obligasi,
– Pembayaran pinjaman jangka panjang
– Pembentukan dana untuk tujuan tertentu

C. Sumber pendanaan investasi


Menurut Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (2004 : 25),
bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu perusahaan adalah:
 Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan sebagai
bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam perusahaan
itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri. Dana
dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau menggunakan laba cadangan
dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan unsur dana sendiri, sebagai sumber
dana intern. Akumulasi penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu penggunaan
dari aktiva tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun, maka cadangan
penyusutan yang masih menganggur dapat digunakan dan disebut sebagai sumber
dana insentif.

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-5
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari
a. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.

c. Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan
dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang dimiliki perusahaan.

 Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan kebutuhan
dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di luar perusahaan.
Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari pihak bank,
asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur adalah hutang
bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang
dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).

II.3 Aspek-aspek Keuangan Dari Kegiatan Operasional Bisnis, meliputi


:
A. Pendapatan operasional dan non operasional
Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di luar
perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari
pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur
adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana
pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).
Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di luar
perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari
pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur
adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana
pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).
B. Biaya-biaya operasional dan non operasional
Biaya Operasional adalah operating expenses yaitu biaya berupa pengeluaran
uang untuk melaksanakan kegiatan pokok, yaitu berupa biaya penjualan dan
administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang
telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan.
Jenis-jenis biaya operasional :

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-6
a. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum adalah semua biaya yang terjadi serta terdapat didalam
lingkungan kantor administrasi perusahaan, serta biaya – biaya lain yang sifatnya
untuk keperluan perusahaan secara keseluruhan.
Biaya yang di kelompokkan ke dalam biaya administrasi umum ada 4 ( empat ) yaitu
sebagai berikut :
 Gaji dan upah yang meliputi diantaranya gaji karyawan, insentif dan bonus, premi
lembur, pajak pendapatan, upah honoran dan lain – lain.
 Kesejahteraan karyawan yang meliputi pengobatan karyawan, rekreasi dan
olahraga, pendidikan dan lain – lain.
 Biaya reparasi dan pemeliharaan yang meliputi reparasi dan pemeliharaan untuk
peralatan – peralatan kantor, alat transportasi, gedung dan lain – lain.
 Biaya penyusutan aktiva tetap yang meliputi biaya pencetakan, alat tulis dan
perlengkapan kantor, biaya listrik dan air, biaya telphone dan lain – lain.
b. Biaya Pemasaran
Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya
dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa
perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya
administrasi dan umum meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi
administrasi yaitu biaya perencanaan penentuan strategi dan kebijaksanaan
pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna. Biaya
finansial adalah semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi penentuan
dana yang ada di perusahaan.
Biaya non operasional adalah Biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan yang
tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan.
Contoh biaya non operasional :
 Biaya kerugian penjualan aktiva tetap
 Biaya sumbangan
 Biaya administrasi bank pada buku tabungan/rekening koran
 Biaya pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 atas bunga tabungan/jasa giro
C. Proyeksi lab-rugi

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-7
Adapun,proyeksi laporan laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang
diperoleh pada suatu period eke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama.
Laporan Laba Rugi Mempunyai 2 Unsur Yaitu Pendapatan Dan Beban/Biaya.
1) Pendapatan
Dalam pengertian akuntansi, penghasilan meliputi pendapatan dari penjualan (sales)
barang/jasa, pendapatan sewa, dividen, bunga, royalti, honorarium profesioanal,
komisi dan keuntungan (gains) dari penjualan surat berharga atau aktiva tetap. Tidak
termasuk penghasilan adalah peningkatan aktiva perusahaan yang timbul dari investasi
pemilik (investor).
Terjadinya penghasilan mengakibatkan penambahan terhadap aktiva atau pengurangan
terhadap kewajiban. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan nilai
aktiva atau penurunan nilai kewajiban sebagai akibatnya telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Oleh karena itu penghasilan diakui sebagai berikut:
Pendapatan dari penjualan barang (produk) diakui pada saat terjadi transaksi
penjualan.Pendapatan dari penjualanjasa diakui pada saat terjadi transaksi penyerahan
jasa.Pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas penggunaan sumber ekonomi
perusahaan oleh pihak lain seperti pendapatan sewa, bunga atau. royalti diakui secara
proporsional (sebanding) dengan waktu penggunaan sumber ekonomi yang
bersangkutan.Keuntungan (gains) yang diperoleh dari penjualan aktiva selain barang
dagangan seperti aktiva tetap atau surat berharga, diakui pada saat teijadi transaksi
penjualan.

Dalam laporan laba rugi, penghasilan perusahaan secara garis besar diklasifikasikan
menjadi dua golongan, yaitu: (1) penghasilan usaha, dan (2) penghasilan di luar usaha.
(1) Pendapatan usaha (operating income) adalah penghasilan yang diperoleh dari
aktivitas usaha pokok (utarna) perusahaan. Misalnya aktivitas usaha pokok perusahaan
dagang adalah pembelian dan penjualan barang dagangan. Penghasilan yang
berhubungan langsung dengan kegiatan yang utama dilakukan perusahaan dagang
adalah “hasil penjualan barang dagangan”. Dengan demikian pengahasilan usaha
perusahaan dagang adalah hasil penjualan barang dagangan, biasa disingkat dengan
istilah “penjualan” (sales). Sementara, penghasilan usaha perusahaan yang bergerak di
bidang jasa adalah “hasil penjualan jasa”.
(2) Pendapatan di luar usaha (non-operating income) adalah penghasilan yang
diperoleh dari aktivitas di luar aktivitas pokok perusahaan, atau dari kegiatan usaha

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-8
sampingan yang dilakukan sewaktu-waktu. Misalnya: (a) perusahaan bengkel selain
menjual jasa bengkel, kadang‑kadang menyewakan kendaraan, (b) perusahaan
dagang yang menyewakan sebagian gedung kantornya. Sewa yang diterima oleh
perusahaan tersebut merupakan penghasilan di luar usaha. Termasuk juga penghasilan
di luar usaha adalah laba penjualan surat berharga, laba penjualan aktiva tetap yang
dihentikan penggunaannya.

2) Beban
Terjadinya beban (expenses) adalah berkurangnya nilai aktiva atau bertambahnya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak berhubungan dengan
penarikan modal dan pembagian laba kepada penanam modal. Seperti halnya
penghasilan, beban dalam laporan laba rugi dikelompokkan menjadi: (1) beban usaha
(operating expenses), dan (2) beban di luar usaha (non-operating expenses).
Beban usaha adalah beban‑beban yang secara langsun g atau tidak langsung
berhubungan dengan aktivitas usaha pokok perusahaan. Beban usaha digolongkan
menjadi:
a) Harga pokokpenjualan (cost of goods sold) tepatnya beban pokokpenjualan, adalah
harga pokok barang yang dijual selama suatu periode akuntansi.
b) Beban penjualan (selling expenses), adalah beban‑beban yang berhubungan
dengan usaha memperoleh pembeli (pelanggan) dan usaha melayani pelanggan.
Termasuk beban penjualan, antara lain: gaji pegawai bagian penjualan, beban iklan,
dan beban pengiriman barang ke luar.
c) Beban administrasi (administrative expenses) atau beban umum (general expenses),
yaitu beban-beban yang berhubungan dengan aktivitas umum perusahaan, misalnya:
gaji pegawai kantor, perlengkapan kantor yang habis dipakai, beban penyusutan
gedung dan peralatan kantor.
Beban di luar usaha adalah beban yang timbul dari aktivitas di luar usaha pokok
perusahaan, misalnya: rugi penjualan aktiva tetap, dan beban bunga. Disamping beban
usaha dan beban di luar usaha tersebut di atas, harus diinformasikan terpisah dalam
laporan laba rugi adalah kerugian yang sifatnya tidak biasa seperti kerugian akibat
kebakaran atau bencana banjir.

II.4 Aliran Kas dan Neraca, meliputi


- Estimasi Aliran Kas : Aliran Kas Masuk dan Aliran Kas Keluar

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-9
Estimasi Aliran Kas yaitu  mengestimasi pengeluaran untuk investasi dan
arus kas masuk bersih setiap tahun setelah proyek beroperasi atau dijalankan
dan merupakan langkah yang paling penting, dan paling sulit, dalam
penganggaran modal. Aliran kas (cash flow) merupakan aliran pemasukan dan
pengeluaran kas yang mengubah kondisi kas proyek atau perusahaan setiap
periode pembukuan (bulan, triwulan,semester,atau tahun).
Aliran kas masuk (cash inflows) dapat bersumber dari aktifitas financing
(bantuan pinjaman oleh pihak luar), hasil   penjualan produk, ataupun investasi
oleh pihak lain. Aliran kas keluar (cash   outflows) diakibatkan oleh
pembiayaan-pembiayaan yang dilakukan.
Dalam dunia bisnis, aliran kas dapat digunakan sebagai indikator dalam
mengukur kekuatan finansial dan nilai suatu proyek atau bisnis dan merupakan
hal yang sangat menentukan bagi hidup matinya suatu perusahaan.
Aliran kas bersih (net cash flow) sebuah bisnis selama periode tertentu
dapat dihitung berdasarkan perubahan jumlah kas yang dimiliki selama periode
tersebut. Aliran kas bersih bernilai positif apabila jumlah kas yang dimiliki
bertambah selama periode tersebut dan bernilai negatif apabila jumlah kas yang
dimiliki berkurang. Proyek, perusahaan, atau bisnis dengan aliran kas bersih
yang positif (pemasukan lebih besar dari pengeluaran) akan memiliki
kemampuan untuk melakukan re-investasi kelebihan kas yang dimiliki
sehingga dapat menciptakan tambahan aliran kas masuk dan keuntungan yang
lebih besar.
Dalam konteks perencanaan atau evaluasi kelayakan suatu proyekatau
suatu peluang investasi, aliran kas menggambarkan perkiraan biaya investasi
dan biaya operasional serta proyeksi pendapatan dari proyekatau investasi yang
direncanakan. Perkiraan aliran kas yang akan terjadi di masa yang akan
datang untuk setiap alternatif investasi merupakan tahapan yang sangat penting
dalam analisis ekonomi teknik.
Akan tetapi, upaya untuk memperkirakan dengan tepat semua biaya,
pendapatan, umur ekonomis, nilai akhir, dan resiko suatu investasi jangka
panjang merupakan hal yang sangat sulit sehingga sering kali membutuhkan
biaya yang cukup besar dan waktu yang lama.

 Pengelompokan Aliran Kas


o Aliran kas operasional (operational cash flows)

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-10
Kelompok ini meliputi kas yang diterima (pemasukan) dan kas yang dibelanjakan
(pengeluaran) untuk aktifitas bisnis dari proyek atau perusahaan. Pemasukan dapat
bersumber dari hasil penjualan produk atau layanan atau dari pinjaman untuk
penguatan modal kerja (working capital).Pengeluaran meliputi antara lain
pembayaran gaji pegawai dan buruh, pembelian bahan baku,biaya listrik dan
sumber energi, pemeliharaan dan perbaikan,biaya distribusi, dan biaya overhead.
Agar proyek atau perusahaan berada pada kondisi sehat dan menguntungkan, nilai
bersih dari aliran kas operasional harus positif.

o Aliran kas investasi (investment cash flows)


Merupakan kas yang diterima dari penjualan asset berumur panjang, atau kas yang
dikeluarkan untuk belanja modal seperti belanja untuk investasi, akusisi, dan
pembiayaan aset berumur panjang.
o Aliran kas untuk pendanaaan (financing cash flows)
Kelompok ini terdiri atas kas yang diterima dari pinjaman dan penjualan saham, kas
yang dibayarkan sebagai dividen ke pemegang saham,kas yang digunakan untuk
membeli kembali saham yang dipegang oleh pihak luar, dan kas yang digunakan
untuk pembayaran pokok pinjaman dan bunga utang perusahaan.

 Informasi yang diperoleh dari aliran kas :


o Menghitung nilai beberapa parameter finansial yang dapat digunakan untuk menilai
untung-ruginya atau layak-tidaknya suatu proyek atau bisnis.
o Data arus kas suatu bisnis atau proyek dapat digunakan sebagai input dalam model-
model finansial seperti nilai bersih sekarang (net present value), laju pengembalian
modal (rate of return), dan laba tahunan seragam ekuivalen (equivalent uniform
annual profit).
o Mengevaluasi status likuiditas suatu bisnis. Hal ini penting karena sebuah bisnis
dapat menghadapi masalah likuiditas (kekuarangan kas) dan gagal walaupun
bisnis tersebut dalam kondisi yang menguntungkan.
Dalam konteks perencanaan dan evaluasi kelayakan suatu proyek atau bisnis,
aliran keluar masuknya kas harus dapat diperkirakan secara akurat agar jumlah kas
yang akan dihasilkan oleh proyek atau bisnis tersebut melebihi jumlah kas yang
harus dikeluarkan. Dengan demikian, perkiraan pendapatan (earning forecast)
sangat penting dilakukan agar pengendali proyek atau managemen perusahaan

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-11
dapat melakukan kontrol pembiayaan (cost control) secara akurat untuk menjamin
aliran kas bersih bernilai positif.
- Penyusunan Neraca : Aktiva dan Pasiva
Menurut Munawir (1995: 13), neraca adalah laporan yang sistematis
tentang aktiva, utang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Tujuannya adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana
bukubuku ditutup dan di tentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau
tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balance Asset.
Neraca adalah laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu unit
usaha pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumberdaya ekonomis
(asset), kewajiban ekonomis (utang), modal saham, dan hubungan antar item
tersebut.
Dengan demikian neraca dapat meringkaskan posisi keuangan suatu
perusaahaan pada tanggal tertentu. Neraca dimaksudkan membantu pihak
eksternal untuk menganalisis likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan,
kemampuan operasional, dan kemampuan menghasilkan pendapatan selama
periode tertentu (Hanafi: 2003: 50)
o Aktiva
Harta (aktiva) adalah sesuatu yang berharga yang dimiliki oleh
individu, perusahaan dan pemerintah, termasuk biaya yang dikeluarkan
sebelumnya dan memiliki manfaat di masa depan. Harta yang oleh
perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta perusahaan dapat di
bedakan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka
panjang, harta tetap, harta tak berwujud, dan harta-harta lainnya.
1. Aktifa Lancar (Current Assets)
Aktiva yang diharapkan dapat dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari 1
tahun/1 siklus akuntansi. Current assets terdiri dari : kas, surat berharga,
piutang dagang, piutang wesel, persediaan, dsb.
2. Investasi jangka panjang (long term investment)
Adalah penanaman modal dalam perusahaan lain dalam jangka waktu
yang panjang. Selain untuk memperoleh laba juga untuk mengontrol
perusahaan tersebut.
3. Aktiva Tetap (fixed assets)

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-12
Adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pemakaiannya (umur
ekonomis) lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasi dan tidak
untuk dijual. Contoh fixed assets : tanah, gedung/banguna, mesin, dsb.
4. Aktiva tetap tak berwujud (intagible fixed assets)
Adalah hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai
namun tidak mempunyai bentuk fisik. Yang termasuk dalam intagible
fixed assets : hak paten, hak cipta, merk dagang, dsb.
o Pasiva
Pasiva adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang
akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha kewajiban ini dibedakan
menjadi utang lancar dan utang jangka panjang. Pasiva (liabilities) adalah
kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur).
Termasuk dalam pasiva (kewajiban yang harus dibayar) adalah modal.
Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umurnya dibagi
dalam:
a. Utang Jangka Pendek , yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling
lambat umur dari utang ini satu tahun.
b. Utang jangka panjang (long term liabilities), yang termasuk utang ini
adalah semua utang yang pembayarannya relatif lama. Seperti utang
obligasi (bond payable), utang hipotek (mortage payable), dan
sebagainya.
c. Komponen terakhir dari pasiva adalah modal (capital). Modal/capital
diperoleh dari selisih atau nilai lebih assets dengan liabilities. Nilai
lebih ini merupakan hak dari pemilik perusahaan.

II.5 Parameter-parameter Kinerja Keuangan, meliputi


- Profitaabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu
perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat
penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan
dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal
yang akan diperbandingkan satu dengan lainya.

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-13
Return on equity atau profitabilitas adalah Suatu pengukuran dari
penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal
yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
- Payback Period
Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan
sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui
keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback period adalah suatu
periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).
Rumus Payback Periode
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda :

Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Payback Period = (investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun
• Periode pengembalian lebih cepat : layak
• Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
• Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang
lebih cepat yang dipilih

- Skala Ekonomis dan Titik Pulang Pokok (Break Even Point)


Skala Ekonomi merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu
perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output).
Skala ekonomi terjadi ketika biaya total rata-rata jangka panjang menurun seiring
dengan meningkatnya output. Ketika produksi yang semakin tinggi akan
menyebabkan suatu perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan
kapasitas ini menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien.

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-14
Berikut ini adalah faktor-faktor penting yang dapat menimbulkan skala ekonomi,
antara lain yaitu :
a. Spesialisai biaya produksi atau biaya-biaya tetap dalam proses produksi seperti
biaya pembelian gedung, mesin atau infrastruktur produksi.
b. Pengurangan harga barang mentah dan kebutuhan produksi lain
c. Memungkinkan produk sampingan (by products) di produksi
d. Mendorong perkembangan usaha lain

Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan
biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian
dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis
proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang
yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point
a. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya
tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini
yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
b. Variable Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu
biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Rumus Break Even Point
a. Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas:
BEP = FC /(P-VC)
b. Dasar Penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:
FC/ (1 – (VC/P))
Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per
Unit.
- Tingkat Pengembalian Investasi
Definisi: Ukuran profitabilitas yang mengevaluasi kinerja bisnis dengan membagi laba
bersih dengan kekayaan bersih

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-15
Pengembalian investasi, atau ROI, adalah rasio profitabilitas yang paling umum. Ada
beberapa cara untuk menentukan ROI, tetapi metode yang paling sering digunakan
adalah dengan membagi laba bersih dengan total aktiva. Jadi jika keuntungan bersih
Anda adalah $ 100.000 dan total aset Anda $ 300.000, ROI Anda akan .33 atau 33
persen.
- Tingkat Resiko
Resiko keuangan adalah segala macam resiko yang berkaitan dengan keuangan,
biasanya diperbandingkan dengan resiko non keuangan, seperti resiko operasional.
Jenis resiko keuangan misalnya adalah resiko nilai tukar, resiko suku bunga, dan
resiko likuiditas.

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-16
PROSEDUR PRAKTIK :
1. Tentukan jumlah produk dan target penjualan
Tabel 1 : Jumlah Produk dan Target Penjualan
Bulan Jumlah Produksi Target
Ke - Perusahaan Penjualan
1 5574 5530
2 5574 5573
3 5574 5575
4 5574 5580
5 5574 5571
6 5574 5557
7 5574 5591
8 5574 5535
9 5574 5600
10 5574 5563
11 5574 5665
12 5574 5542
Total 66888 66882
Rata-
rata 5574 5574

2. Lakukan perhitungan besarnya kebutuhan modal tetap yang diperlukan


Tabel 2 : Perhitungan besarnya kebutuhan modal tetap

Jumlah
No Komponen Biaya Satuan Harga Satuan Total Nilai
Kebutuhan
Penelitian Awal & Studi Kelayakan :
Rp Rp
- Penelitian Aspek Pasar 30 Hari
1 750.000,00 22.500.000,00
Rp Rp
- Penelitian Aspek Teknis 30 Hari
1.250.000,00 37.500.000,00
Pengadaan lahan & bangunan pabrik :
Rp Rp
- Lahan 1 Hektar
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Rp Rp
- Bangunan Lantai Produksi 1 Set
300.000.000,00 300.000.000,00
Rp Rp
- Bangunan Ruang Mes 1 Set
40.000.000,00 40.000.000,00
Rp Rp
- Bangunan Gudang Material 1 Set
175.000.000,00 175.000.000,00
2 Rp Rp
- Bangunan Gudang Komponen Buy 1 Set
75.000.000,00 75.000.000,00
Rp Rp
- Bangunan Gudang Produk Jadi 1 Set
75.000.000,00 75.000.000,00
Rp Rp
- Bangunan Ruang Perakitan 1 Set
30.000.000,00 30.000.000,00
Rp Rp
- Bangunan WC 1 Set
10.000.000,00 10.000.000,00
Rp Rp
- Bangungn Ruang Peralatan 1 Set
25.000.000,00 25.000.000,00
Pengadaan lahan & bangunan Kantor :
Rp Rp
- Lahan 1 Hektar
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
3
Rp Rp
- Ruang Rapat 1 Set
10.000.000,00 10.000.000,00
- Ruang Staff 10 Set Rp Rp

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-17

Jumlah
No Komponen Biaya Satuan Harga Satuan Total Nilai
Kebutuhan
5.000.000,00 50.000.000,00
Rp Rp
- WC 4 Set
2.000.000,00 8.000.000,00
Rp Rp
- Ruang Direktur 1 Set
10.000.000,00 10.000.000,00
Rp Rp
- Lobby 1 Set
3.500.000,00 3.500.000,00
Rp Rp
- Receptionist 1 Set
1.500.000,00 1.500.000,00
Lahan & bangunan penunjang (termasuk fasilitas umum)
Rp Rp
- Mes 3 Set
3.000.000,00 9.000.000,00
Rp Rp
- Kantin 1 Set
4.000.000,00 4.000.000,00
4 Rp Rp
- Pos Keamanan 2 Set
1.000.000,00 2.000.000,00
Rp Rp
- Area Parkir 1000 m²
100.000,00 100.000.000,00
Rp Rp
- Mesjid/Mushola 1 Set
3.000.000,00 3.000.000,00
Pengadaan peralatan pabrik dan instalasinya
Rp Rp
- Pasekon 30cm/12" (Penggaris Siku) 10 Unit
22.000,00 220.000,00
Rp Rp
- Magnum 5M - 16 FT (Meteran) 10 Unit
20.000,00 200.000,00
- Kenko 30 cm (Penggaris Rp Rp
10 Unit
Stainlessteel) 9.000,00 90.000,00
Rp Rp
- Tekiro 16 Oz Claw Hammer (Palu) 10 Unit
51.400,00 514.000,00
Rp Rp
- Hand Pallet Truck (Trolley) 10 Unit
5 4.260.000,00 42.600.000,00
- Circular Saw HITACHI (Gergaji Rp Rp
9 Unit
Lingkar) 1.099.000,00 9.891.000,00
- Mesin Ketam Kayu Hatchi P20ST Rp Rp
18 Unit
(Ketam) 920.000,00 16.560.000,00
- Zicar SM5115 Spindle Moulder Rp Rp
4 Unit
(Spindle) 10.000.000,00 40.000.000,00
- Kompresor Udara 75 3/5 HP Rp Rp
10 Unit
(Kompresor) 960.000,00 9.600.000,00
- Bor Listrik 10mm Bitec DM3510 RE Rp Rp
2 Unit
(Bor) 205.000,00 410.000,00
Peralatan Kantor dan Instalasinya
Rp Rp
- PC Lenovo B40-30 5 Unit
8.600.000,00 43.000.000,00
Rp Rp
- Printer Multifunction 5 Unit
1.199.000,00 5.995.000,00
1 Rp Rp
- Telefon 5
Jaringan 280.000,00 1.400.000,00
Rp Rp
- Software Bisnis 3 Unit
6 550.000,00 1.650.000,00
Rp Rp
- Adata NH13 1TB Harddisk external 5 Unit
840.000,00 4.200.000,00
Rp Rp
- Instalasi pemasangan jaringan 3 Set
1.660.000,00 4.980.000,00
Rp Rp
- Pembuatan Website 3 Set
2.490.000,00 7.470.000,00
Rp Rp
- Pengelolaan Website 1 Bulan
1.500.000,00 1.500.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-18

Jumlah
No Komponen Biaya Satuan Harga Satuan Total Nilai
Kebutuhan
Kendaraan
Rp Rp
- Mobil Operasional Kantor (Avanza) 4 Unit
160.000.000,00 640.000.000,00
7 - Mobil Operasional Pabrik (Grand Rp Rp
4 Unit
Max) 115.200.000,00 460.800.000,00
Rp Rp
- Mobil Suzuki Carry Futura FD 2 Unit
99.500.000,00 199.000.000,00
Rekruitment dan pelatihan pegawai
Rp Rp
- Pengadaan Sarana Prasarana 1 Set
3.000.000,00 3.000.000,00
Rp Rp
- Psikolog 4 Orang
5.000.000,00 20.000.000,00
8 Rp Rp
- Konsumsi Panitia dan Peserta 100 Pcs
20.000,00 2.000.000,00
Rp Rp
- Administrasi 1 Set
500.000,00 500.000,00
Rp Rp
- Biaya Tak terduga 1 -
1.500.000,00 1.500.000,00
Biaya Pendirian Usaha
9 - Jasa pembuatan / pendirian PT 22 Rp Rp
1 Jasa
hari kerja 12.500.000,00 12.500.000,00
Pembayaran Hak Paten / lisensi
10 Rp Rp
- Tarif pendaftaran merek 1 Jasa
3.000.000,00 3.000.000,00
Uji Coba Produksi
11 Rp Rp
Uji Coba Produksi 2 Hari
7.660.000,00 15.320.000,00
Rp
Total Biaya
8.538.900.000,00

3. Lakukan Perhitunagn biaaya operasional usaha


 Biaya Bahan Langsung
Tabel 3 Kebutuhan biaya bahan langsung

Untuk Satu
No Komponen Demand/Bulan Harga Kebutuhan/bulan
Produk
Balok Penyangga Sandaran 2 11148 Rp 12.000,00 Rp 133.776.000,00
Balok Penahan Sandaran 2 11148 Rp 8.000,00 Rp 89.184.000,00
Balok Penahan Dudukan 2 11148 Rp 8.000,00 Rp 89.184.000,00
1 Balok Penyangga Dudukan 2 11148 Rp 9.000,00 Rp 100.332.000,00
Balok Penahan Dudukan
2 11148
Kaki Rp 8.000,00 Rp 89.184.000,00
Balok Penyangga Dudukan
2 11148
Kaki Rp 12.000,00 Rp 133.776.000,00
Total Rp 635.436.000,00

- Jika pembelian komponen tidak dijual satuan


Tabel 4 : Kebutuhan biaya bahan baku langsung (bukan satuan)
Untuk Satu Deman
No Komponen Jual Satuan Harga Kebutuhan/bulan
Bulan d
1 Engsel 11148 12 Lusin 929 Rp 5.000,00 Rp 4.645.000,00
2 Baut 111480 40 Kg 2787 Rp 18.500,00 Rp 51.559.500,00
Total Rp 56.204.500,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-19

 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung


Tabel 5 Kebutuhan biaya bahan tidak langsung

No Komponen Demand/Bulan Harga Kebutuhan/bulan

1 Roller 5574 Rp 10.000,00 Rp 55.740.000,00


2 Keranjang Koran 5574 Rp 3.000 Rp 16.722.000,00
Mata Pisau Gergaji
3
Lingkar 2 Rp 144.900,00 Rp 289.800,00
4 Mata Pisau Mesin Ketam 5 Rp 24.000,00 Rp 120.000,00
5 Oli 2 Rp 46.500,00 Rp 93.000,00
Total Biaya Rp 72.964.800,00

 Biaya tenaga kerja langsung


Tabel 6 : Kebutuhan biaya tenaga kerja langsung
No Tenaga Kerja Langsung Jumlah Upah/bulan Total upah/bulan
1 Persiapan Produksi 1 Rp 2.300.000,00 Rp 2.300.000,00
2 Operator kerja bangku 7 Rp 2.300.000,00 Rp 16.100.000,00
3 Operator Mesin Gergaji 9 Rp 2.300.000,00 Rp 20.700.000,00
4 Operator Mesin Spindle 4 Rp 2.300.000,00 Rp 9.200.000,00
5 Operator Mesin Ketam 2 Rp 2.300.000,00 Rp 4.600.000,00
6 Operator Mesin Kompresor 18 Rp 2.300.000,00 Rp 41.400.000,00
7 Operator Mesin Bor 10 Rp 2.300.000,00 Rp 23.000.000,00
Total Rp 39.100.000,00

Tabel 7 : Kebutuhan biaya tenaga kerja tidak langsung


No Tenaga Kerja Jumlah Jumlah Upah/Bulan Total Upah/Bulan
1 Foreman 10 Rp 2.800.000,00 Rp 28.000.000,00
2 Pemelihara Fasilitas Pabrik 6 Rp 2.800.000,00 Rp 16.800.000,00
3 Inspektur Quality Control 2 Rp 3.000.000,00 Rp 6.000.000,00
4 Supervisor produksi 2 Rp 3.500.000,00 Rp 7.000.000,00
5 Supervisor Quality Control 1 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00
6 Staf PPIC 2 Rp 3.200.000,00 Rp 6.400.000,00
7 Engineering 1 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00
8 Staff Inventory 2 Rp 3.200.000,00 Rp 6.400.000,00
9 Manager PPIC 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
10 Manager Produksi 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
11 Manager Pemasaran 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
12 Manager Distribusi 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
13 Staf Distribusi 1 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
14 Staf Pemasaran 1 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
15 Manager HRD 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
16 Staf HRD 1 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
17 Manager Keuangan 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
18 Staf Keuangan 1 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
19 Accounting 1 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
20 Manager R&D 1 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00
21 Staf R&D 1 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
Total Rp 128.200.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-20

 Biaya Overhead Pabrik


Tabel 8 : Biaya Overhead Pabrik
N
Komponen Kebutuhan Harga
o
1 Air Mineral 300 Rp 3.600.000,00
1 Listrik 6000 KWH Rp 7.500.000,00
1 Air 21 - 30 M3 Rp 586.000,00
Total Rp 11.686.000,00

 Biaya Overhead Kantor


Tabel 9 : Biaya Overhead Kantor
No Komponen Kebutuhan Harga
1 Internet 1 Rp 500.000,00
2 Listrik 5000 Rp 5.500.000,00
3 Air Mineral 150 Rp 1.800.000,00
4 Kertas 7 Rp 1.050.000,00
5 Tinta 15 Rp 4.800.000,00
6 Maintenance   Rp 3.000.000,00
Total Rp 16.650.000,00

 Biaya Pemasaran
Tabel 10 : Biaya Pemasaran

Kegiatan
No Kebutuhan Harga
Pemasaran
1 Radio 1 Rp 500.000,00
2 Majalah Furniture 1 Rp 900.000,00
3 Pameran 1 Rp 1.000.000,00
Total Rp 2.400.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-21

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-22

 Biaya Inventory Produk Jadi


Tabel 11 : Biaya Inventory Produk Jadi
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 Bulan Ke-6 Bulan Ke-7 Bulan Ke-8 Bulan Ke-9 Bulan Ke-10 Bulan Ke-11 Bulan Ke-12 Total Keseluruhan
Jumlah Produksi 5574 5574 5574 5574 5574 5574 5574 5574 5574 5574 5574 5574 66888
Target Penjualan 5530 5573 5575 5580 5571 5557 5591 5535 5600 5563 5665 5542 66882
Selisih 44 1 -1 -6 3 17 -17 39 -26 11 -91 32 6
Akumulasi 44 45 44 38 41 58 41 80 54 65 -26 6 6
Total Biaya Rp 220.000,00 Rp 225.000,00 Rp 220.000,00 Rp 190.000,00 Rp 205.000,00 Rp 290.000,00 Rp 205.000,00 Rp 400.000,00 Rp 270.000,00 Rp 325.000,00 Rp (130.000,00) Rp 30.000,00 Rp 30.000,00

Penjabaran perhitungan :
Bulan ke-1
Selisih = jumlah produksi – target penjualan
= 5574 – 5530
= 44
Biaya inventori = 2% x harga produk
= 0,02 x Rp 250.0000,00
= Rp 5.000,00
Total biaya = akumulasi x biaya inventori
= Rp 220.000,00
4. Lakukan Perhitungan modal kerja yang dibutuhkan
Tabel 12 : Kebutuhan modal kerja

Elemen Modal Kerja Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Total

Persediaan
A. Uang Tunai Rp 500.000.000,00 Rp 500.000.000,00
B. Bahan Rp 90.000.000,00 Rp 95.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Rp 100.000.000,00
C. Produk Jadi Rp 220.000,00 Rp 225.000,00 Rp 220.000,00 Rp 220.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-23

Elemen Modal Kerja Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Total

Biaya Operasional
A. Biaya Bahan Rp 919.303.800 Rp 919.303.800 Rp 919.303.800 Rp 919.303.800,00
B. Biaya Tenaga
Kerja Rp 169.100.000 Rp 169.100.000 Rp 169.100.000 Rp 169.100.000,00
C. Biaya Overhead Rp 28.336.000 Rp 28.336.000 Rp 28.336.000 Rp 28.336.000,00
Total Biaya Selama Masa Operasi Dengan Modal Kerja Rp 1.716.959.800,00

5. Lakukan perhitungan total kebutuhan modal investasi yang diperlukan


Total Kebutuhan Investasi = Modal tetap + Modal Kerja
= Rp8.538.900.000,00 + Rp1.716.959.800,00
= Rp10.255.859.800,00
6. Lakukan perhitungan perkiraan pendapatan
Tabel 13 : Perhitungan perkiraan pendapatan

No Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 Bulan Ke-6 Bulan Ke-7 Bulan Ke-8 Bulan Ke-9 Bulan Ke-10 Bulan Ke-11 Bulan Ke-12
Total Keseluruhan, Total
1 Jumlah Penjualan 5530 5573 5575 5580 5571 5557 5591 5535 5600 5563 5665 5542 Penjualan Setahun
2 Harga Satuan Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000
3 Total Pendapatan dari Penjualan Rp 1.382.500.000,00 Rp 1.393.250.000,00 Rp 1.393.750.000,00 Rp 1.395.000.000,00 Rp 1.392.750.000,00 Rp 1.389.250.000,00 Rp 1.397.750.000,00 Rp 1.383.750.000,00 Rp 1.400.000.000,00 Rp 1.390.750.000,00 Rp 1.416.250.000,00 Rp 1.385.500.000,00 Rp 16.720.500.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-24

7. Lakukan perhitungan biaya operasional


Tabel 14 : Biaya Operasional
No Elemen Biaya Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 Bulan Ke-6 Bulan Ke-7 Bulan Ke-8 Bulan Ke-9 Bulan Ke-10 Bulan Ke-11 Bulan Ke-12 Total Keseluruhan

Biaya Produksi
a. Bahan Langsung Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 842.125.000,00 Rp 785.920.500,00 Rp 785.920.500,00 Rp 9.993.091.000,00
1 b. Bahan Tak Langsung Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 73.057.800,00 Rp 876.693.600,00
c. Tenaga Kerja Langsung Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 39.100.000,00 Rp 469.200.000,00
d. Overhead Pabrik Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 11.686.000,00 Rp 140.232.000,00

2 Biaya Administrasi dan Manajemen


a. Gaji Direktur Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 180.000.000,00
b. Gaji Tenaga Kerja Lainnya
Foreman Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 Rp 336.000.000,00
Pemelihara Fasilitas Pabrik Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 201.600.000,00
Inspektur Quality Control Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 72.000.000,00
Supervisor produksi Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 84.000.000,00
Supervisor Quality Control Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 42.000.000,00
Staf PPIC Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 76.800.000,00
Engineering Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 3.400.000,00 Rp 40.800.000,00
Staff Inventory Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 6.400.000,00 Rp 76.800.000,00
Manager PPIC Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Manager Produksi Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Manager Pemasaran Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Manager Distribusi Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Staf Distribusi Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 38.400.000,00
Staf Pemasaran Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 38.400.000,00
Manager HRD Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Staf HRD Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 38.400.000,00
Manager Keuangan Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Staf Keuangan Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 38.400.000,00
Accounting Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 38.400.000,00
Manager R&D Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 54.000.000,00
Staf R&D Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 38.400.000,00
c. Overhead Kantor Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 16.650.000,00 Rp 199.800.000,00

3 Biaya Pemasaran
Radio Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 6.000.000,00
Majalah Furniture Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 10.800.000,00
Pameran Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 12.000.000,00

Biaya Inventori
4
Inventory Rp 220.000,00 Rp 225.000,00 Rp 220.000,00 Rp 190.000,00 Rp 205.000,00 Rp 290.000,00 Rp 205.000,00 Rp 400.000,00 Rp 270.000,00 Rp 325.000,00 Rp (130.000,00) Rp 30.000,00 Rp 2.450.000,00
5 Total Biaya Operasional Rp 162.470.000,00 Rp 162.475.000,00 Rp 162.470.000,00 Rp 162.440.000,00 Rp 162.455.000,00 Rp 162.540.000,00 Rp 162.455.000,00 Rp 162.650.000,00 Rp 162.520.000,00 Rp 162.575.000,00 Rp 162.120.000,00 Rp 162.280.000,00 Rp 13.428.666.600,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-25

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-26
8. Perhitungan Deperesiasi
Tabel 15 : Depresiasi
Umur
N
Komponen Ekonomi Harga Depresiasi / Tahun
o
s
Pabrik
5 Rp 1.099.000,00 Rp 219.800,00
- Circular Saw HITACHI (Gergaji Lingkar)
5 Rp 920.000,00 Rp 184.000,00
- Mesin Ketam Kayu Hatchi P20ST (Ketam)
5 Rp 10.000.000,00 Rp 2.000.000,00
- Zicar SM5115 Spindle Moulder (Spindle)
5 Rp 960.000,00 Rp 192.000,00
- Kompresor Udara 75 3/5 HP (Kompresor)
5 Rp 205.000,00 Rp 41.000,00
- Bor Listrik 10mm Bitec DM3510 RE (Bor)
       
Fasilitas Pendukung      
- Pasekon 30cm/12" (Penggaris Siku) 1 Rp 22.000,00 Rp 22.000,00
- Magnum 5M - 16 FT (Meteran) 2 Rp 20.000,00 Rp 10.000,00
1
- Kenko 30 cm (Penggaris Stainlessteel) 1 Rp 9.000,00 Rp 9.000,00
- Tekiro 16 Oz Claw Hammer (Palu) 2 Rp 51.400,00 Rp 25.700,00
- Hand Pallet Truck (Trolley) 2 Rp 4.260.000,00 Rp 2.130.000,00
       
- Bangunan Lantai Produksi 10 Rp 11.200.000,00 Rp 1.120.000,00
- Bangunan Ruang Mes 10 Rp 1.440.000,00 Rp 144.000,00
- Bangunan Gudang Material 10 Rp 2.560.000,00 Rp 256.000,00
- Bangunan Gudang Komponen Buy 10 Rp 2.560.000,00 Rp 256.000,00
- Bangunan Gudang Produk Jadi 10 Rp 2.560.000,00 Rp 256.000,00
- Bangunan Ruang Perakitan 10 Rp 2.560.000,00 Rp 256.000,00
- Bangunan WC 10 Rp 384.000,00 Rp 38.400,00
- Bangungn Ruang Peralatan 10 Rp 640.000,00 Rp 64.000,00
       
Kantor
- Ruang Rapat 10 Rp 1.280.000,00 Rp 128.000,00
- Ruang Staff 10 Rp 3.840.000,00 Rp 384.000,00
- WC 10 Rp 384.000,00 Rp 38.400,00
- Ruang Direktur 10 Rp 640.000,00 Rp 64.000,00
- Lobby 10 Rp 480.000,00 Rp 48.000,00
- Receptionist 10 Rp 384.000,00 Rp 38.400,00
       
Fasilitas Kantor      
2
- PC Lenovo B40-30 5 Rp 8.600.000,00 Rp 1.720.000,00
- Printer Multifunction 5 Rp 1.199.000,00 Rp 239.800,00
- Telefon 5 Rp 280.000,00 Rp 56.000,00
- Software Bisnis 3 Rp 550.000,00 Rp 183.333,33
- Adata NH13 1TB Harddisk external 5 Rp 840.000,00 Rp 168.000,00
- Instalasi pemasangan jaringan 3 Rp 1.660.000,00 Rp 553.333,33
- Pembuatan Website 3 Rp 2.490.000,00 Rp 830.000,00
- Pengelolaan Website 1 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
       
Lahan dan Bangunan Penunjang
- Mes 10 Rp 1.440.000,00 Rp 144.000,00
- Kantin 10 Rp 1.920.000,00 Rp 192.000,00
3
- Pos Keamanan 10 Rp 384.000,00 Rp 38.400,00
- Area Parkir 10 Rp 6.400.000,00 Rp 640.000,00
- Mesjid/Mushola 10 Rp 1.120.000,00 Rp 112.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-27
Umur
N
Komponen Ekonomi Harga Depresiasi / Tahun
o
s
       
Kendaraan
- Mobil Operasional Kantor (Avanza) 10 Rp 160.000.000,00 Rp 16.000.000,00
4 - Mobil Operasional Pabrik (Grand Max) 10 Rp 115.200.000,00 Rp 11.520.000,00
- Mobil Suzuki Carry Futura FD 10 Rp 99.500.000,00 Rp 9.950.000,00
       
Total Rp 51.771.566,67

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-28
9. Lakukan analisis perhitungan laba rugi
Tabel 16 : Perhitungan Laba Rugi
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Banyak produk yang


66882 68219 69584 70795 72210
dijual

Harga per produk Rp 250.000,00 Rp 350.000,00 Rp 350.000,00 Rp 650.000,00 Rp 650.000,00

Pendapatan (A)
(banyaknya produk Rp 16.720.500.000,00 Rp 23.876.650.000,00 Rp 24.354.400.000,00 Rp 46.016.750.000,00 Rp 46.936.500.000,00
terjual x harga per prouk)
Pengeluaran

a. Biaya produksi, tidak Rp 11.479.216.600,00 Rp 12.053.177.430,00 Rp 12.655.836.301,50 Rp 13.288.628.116,58 Rp 13.953.059.522,40


termasuk depresiasi (B)

b. Depresiasi (C) Rp 51.771.566,67 Rp 54.360.145,00 Rp 57.078.152,25 Rp 59.932.059,86 Rp 62.928.662,86

Keuntungan kotor (D = A- Rp 5.189.511.833,33 Rp 11.769.112.425,00 Rp 11.641.485.546,25 Rp 32.668.189.823,56 Rp 32.920.511.814,74


B-C)

Biaya manajemen,
administrasi, dan Rp1.947.000.000,00 Rp2.024.880.000,00 Rp2.105.875.200,00 Rp2.190.110.208,00 Rp2.277.714.616,32
pemasaran (E)

Laba sebelum bunga dan Rp1.947.000.000,00 Rp2.024.880.000,00 Rp2.105.875.200,00 Rp2.190.110.208,00 Rp2.277.714.616,32


pajak / EBIT (F=D-E)

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-29
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Biaya Bunga (G) Rp1.947.000.000,00 Rp2.024.880.000,00 Rp2.105.875.200,00 Rp2.190.110.208,00 Rp2.277.714.616,32

Laba sebelum pajak / Rp1.947.000.000,00 Rp2.024.880.000,00 Rp2.105.875.200,00 Rp2.190.110.208,00 Rp2.277.714.616,32


EBT (H=F-G)

Pajak (I) = 25% (Persen Rp1.947.000.000,00 Rp2.024.880.000,00 Rp2.105.875.200,00 Rp2.190.110.208,00 Rp2.277.714.616,32


Pajak *H)

Keuntungan bersih / Net Rp1.947.000.000,00 Rp2.024.880.000,00 Rp2.105.875.200,00 Rp2.190.110.208,00 Rp2.277.714.616,32


Income (J=H-I)

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-30
10. Buat / susun prakiraan neraca perusahaan
Tabel 17 : Prakiraan neraca perusahaan
Aktiva Passiva
Harta Lancar : Hutang Lancar :
Kas Rp 1.604.018.800,00 Hutang Dagang  
Piutang Dagang Rp - Pembayaran ditunda  
Persediaan Bahan Baku Rp 100.000.000,00 Hutang Lainnya  
Persediaan Produk Jadi Rp 220.000,00    
Total Harta Lancar Rp 1.704.238.800,00 Total Hutang Lancar  
       
Harga Tetap: Modal dan Hutang (JP)
Mesin Rp 76.461.000,00    
       
Lahan dan Bangunan Rp 6.931.000.000,00 Modal disetor Rp 10.243.138.800,00
Laba Ditahan
    Kumulatif Rp -
    Total equity Rp 10.243.138.800,00
Peralatan    
Peralatan Pabrik dan
instalasinya Rp 43.624.000,00    
       
Peralatan kantor dan
instalasinya Rp 70.195.000,00    
       
Harta Tetap Lainnya    
Kendaraan Rp 1.299.800.000,00    
Lain-lain Rp 117.820.000,00    
Hutang Jangka
    Panjang  
Penyusutan kumulatif Rp 51.771.566,67    
Harta tetap bersih Rp 8.538.900.000,00    
Total Aktiva Rp 10.243.138.800,00 Total Passiva Rp 10.243.138.800,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-31
11. Susun aliran kas (Cash Flow) Perusahaan
Tabel 18 : Aliran kas perusahaan
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Aliran Kas Masuk
Investasi Rp 10.255.859.800,00 - - - - -
Net Profit (Laba ditahan) Rp - Rp (1.071.375.841,25) Rp 5.350.928.646,38 Rp 5.226.198.804,69 Rp 25.719.107.370,12 Rp 25.948.795.564,01
Aliran Kas Keluar
Belanja Modal Tetap Rp 8.538.900.000,00 Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Belanja Modal Kerja Rp 1.716.959.800,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Aliran Kas Bersih (Akumulasi) Rp (6.821.940.200,00) Rp (7.893.316.041,25) Rp (2.547.206.394,88) Rp 2.678.992.409,82 Rp 28.367.804.779,94 Rp 54.316.600.343,95

12. Lakukan Evaluasi kinerja (kelayakan) dari bisnis yang direncanakan


Tabel 19 : Evaluasi kelayakan bisnis
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Banyaknya produk yang terjual 0 66882 68219 69584 70795 72210
Total Investasi Rp (6.821.940.200,00) Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Net Profit Rp (6.821.940.200,00) Rp (1.071.375.841,25) Rp 5.346.109.646,38 Rp 5.226.198.804,69 Rp 25.688.812.370,12 Rp 25.948.795.564,01
Total Sales Rp - Rp 16.720.500.000,00 Rp 23.876.650.000,00 Rp 24.354.400.000,00 Rp 46.016.750.000,00 Rp 46.936.500.000,00
Profit Margin 0% -6% 22% 21% 56% 55%
Return On Investment 278%

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V
a. Profitabilitas
Profitabilitas (profit margin) tahun ke-0 = Net Margin / Total sales
= Rp(6.821.940.200,00) / -
=0%
Profitabilitas (profit margin) tahun ke-1 = Rp(1.071.375.841,25) /
Rp16.720.500.000,00
= -6%
b. Tingkat Pengembalian Investasi (ROI)
Tabel 20 : Total keuntungan / tahun
Tahu
n Total Keuntungan
0 Rp (6.741.588.694,00)
1 Rp 16.720.500.000,00
2 Rp 23.876.650.000,00
3 Rp 24.354.400.000,00
4 Rp 46.016.750.000,00
5 Rp 46.936.500.000,00
IRR 281%

c. Kecepatan Pengembalian modal (payback period)


Tabel 21 : Kecepatan pengembalian modal
Tahun Total Keuntungan Pendapatan
0 Rp (6.741.588.694,00) Rp (6.741.588.694,00)
1 Rp 16.720.500.000,00 Rp 9.978.911.306,00
2 Rp 23.876.650.000,00 Rp 33.855.561.306,00
3 Rp 24.354.400.000,00 Rp 58.209.961.306,00
4 Rp 46.016.750.000,00 Rp 104.226.711.306,00
5 Rp 46.936.500.000,00 Rp 151.163.211.306,00

Payback Period = Rp 842.662.293,75/Rp 5.447.015.997,19 x 1 tahun


= 0,15 tahun x 12 bulan = 1,8 (2 bulan)
= 1,84 bulan x 30 hari = 55,2 (56 hari)
Payback Period pada tahun pertama bulan ke-2 hari ke 56

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V
d. Skala ekonomis dan analisis titik peluang pokok (BEP)
Tabel 22 : Fix & Variable Cost

Komponen Biaya Fix Cost Variable Cost

Bahan Baku Langsung   Rp114.000


Bahan Baku Tidak Langsung   Rp50.074
Tenaga Kerja Langsung Rp39.100.000  
Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp128.200.000  
Overhead Pabrik Rp11.686.000  
Overhead Kantor Rp16.650.000  
Biaya Pemasaran Rp2.400.000  
Investasi Modal Tetap Rp8.538.900.000  
Biaya Inventory Rp2.450.000  
Bunga Rp2.583.017.250  
Pajak   Rp62.500
Total Rp11.322.403.250 Rp226.574

BEP = Total fix cost / (harga barang-variable cost)


= Rp 11.322.403.250 / (Rp. 250.000 - Rp 226.574)
= 485327 unit
Tabel 23 : Break Even Point
Jika
Fix Cost Variable Cost Total Cost Total Pendapatan
Demand
0 Rp 11.322.403.250,00 Rp - Rp 11.322.403.250 Rp -
100000 Rp 22.667.111.589,52
Rp 11.322.403.250,00 Rp 33.979.755.241 Rp 25.000.000.000
200000 Rp 45.334.223.179,05
Rp 11.322.403.250,00 Rp 56.637.107.233 Rp 50.000.000.000
300000 Rp 68.001.334.768,57
Rp 11.322.403.250,00 Rp 79.294.459.224 Rp 75.000.000.000
400000 Rp 90.668.446.358,09
Rp 11.322.403.250,00 Rp 101.951.811.216 Rp 100.000.000.000
500000 Rp 113.335.557.947,61
Rp 11.322.403.250,00 Rp 124.609.163.207 Rp 125.000.000.000
600000 Rp 136.002.669.537,14
Rp 11.322.403.250,00 Rp 147.266.515.198 Rp 150.000.000.000
700000 Rp 158.669.781.126,66
Rp 11.322.403.250,00 Rp 169.923.867.190 Rp 175.000.000.000
800000 Rp 181.336.892.716,18
Rp 11.322.403.250,00 Rp 192.581.219.181 Rp 200.000.000.000
900000 Rp 204.004.004.305,71
Rp 11.322.403.250,00 Rp 215.238.571.172 Rp 225.000.000.000
1000000 Rp 226.671.115.895,23
Rp 11.322.403.250,00 Rp 237.895.923.164 Rp 250.000.000.000

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V
Grafik Skala Ekonomis dan BEP

Skala Ekonomis dan BEP


Fix Cost Variable Cost
Total Cost Total Pendapatan
Rp300,000,000,000.00

Rp250,000,000,000.00

Rp200,000,000,000.00

Rp150,000,000,000.00

Rp100,000,000,000.00

Rp50,000,000,000.00

Rp-
0
20 0 0
30 0 0
4 0 00 0
50 0 0
60 0 0
70 0 0
80 0 0
90 0 0
00 0
0
00
1 0 00
00
00

00
00
00
00
00
0

0
10

Gambar 1 : Grafik Skala Eknomis & BEP


13. Lakukan analisis risiko dari investasi bisnis yang direncanakan
a. Identifikasi unsur-unsur yang terjadi
b. Lakukan analisis rasio/analisis sensitifitas dengan membuat skenario-skenario
yang mungkin
Tabel 25 : Skenario
Skenario Pesimis 1 Skenario Pesimis 2 Skenario Pesimis 3
Uraian Skenario Normal
Besaran Peluang Besaran Peluang Besaran Peluang
Banyak Produk Terjual 5574 5400 65% 5250 40% 5100 36%
Harga Per Produk Rp 250.000,00 240.000,00 50% Rp 235.000,00 37% Rp 200.000,00 25%
Pendapatan Bersih Rp (1.854.803.024,75)
Pengeluaran
Biaya Pengadaan Bangunan Rp 6.931.000.000,00
Biaya Produksi Rp 14.226.312.660,00
Harga Bahan Utama Rp 635.436.000,00
Tingkat Probabilitas Terjadi (Nantinya
95% 58% 39% 31%
Menjadi Kenyataan)

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-35
 Skenario 1
Laba Rugi
Tabel 26: Laba rugi

Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Banyak produk yang


66882 68219 69584 70795 72210
dijual

Rp Rp Rp Rp Rp
Harga per produk
250.000,00 350.000,00 350.000,00 650.000,00 650.000,00

Pendapatan (A)
(banyaknya produk Rp Rp Rp Rp Rp
terjual x harga per 16.720.500.000,00 23.876.650.000,00 24.354.400.000,00 46.016.750.000,00 46.936.500.000,00
prouk)
Pengeluaran

a. Biaya produksi, tidak Rp Rp Rp Rp Rp


termasuk depresiasi (B) 14.226.312.660,00 14.937.628.293,00 15.684.509.707,65 16.468.735.193,03 17.292.171.952,68

Rp Rp Rp Rp Rp
b. Depresiasi (C)
53.732.166,67 56.418.775,00 59.239.713,75 62.201.699,44 65.311.784,41

Keuntungan kotor (D = Rp Rp Rp Rp Rp
A-B-C) 2.440.455.173,33 8.882.602.932,00 8.610.650.578,60 29.485.813.107,53 29.579.016.262,91

Biaya manajemen,
Rp Rp Rp Rp Rp
administrasi, dan
1.759.800.000,00 1.830.192.000,00 1.903.399.680,00 1.979.535.667,20 2.058.717.093,89
pemasaran (E)

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-36

Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5


Laba sebelum bunga
Rp Rp Rp Rp Rp
dan pajak / EBIT (F=D-
680.655.173,33 7.052.410.932,00 6.707.250.898,60 27.506.277.440,33 27.520.299.169,02
E)

Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Bunga (G)
2.583.017.250,00 2.407.969.800,00 2.232.922.350,00 2.057.874.900,00 1.882.827.450,00

Laba sebelum pajak / Rp Rp Rp Rp Rp


EBT (H=F-G) (1.902.362.076,67) 4.644.441.132,00 4.474.328.548,60 25.448.402.540,33 25.637.471.719,02

Pajak (I) = 25% (Persen Rp Rp Rp Rp Rp


Pajak *H) (47.559.051,92) 116.111.028,30 111.858.213,72 636.210.063,51 640.936.792,98

Keuntungan bersih / Rp Rp Rp Rp Rp
Net Income (J=H-I) (1.854.803.024,75) 4.528.330.103,70 4.362.470.334,89 24.812.192.476,82 24.996.534.926,04

Aliran Kas
  Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Aliran Kas Masuk
Rp
Investasi - - - - -
10.227.017.800,00
Net Profit
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(Laba
- (629.124.312,50) 4.359.897.581,25 4.315.963.202,81 20.138.576.852,58 20.374.410.855,52
ditahan)
Aliran Kas Keluar
Belanja
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Modal
8.538.900.000,00 - 4.819.000,00 - 30.295.000,00 -
Tetap
Belanja Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Modal 1.688.117.800,00 - - - - -

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-37
  Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Kerja
Aliran Kas
Bersih Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(Akumulas (6.850.782.200,00) (7.479.906.512,50) (3.124.827.931,25) 1.191.135.271,56 21.299.417.124,14 41.673.827.979,66
i)

Evaluasi Kinerja
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Banyaknya produk yang terjual 0 66882 68219 69584 70795 72210
Total Investasi Rp 6.850.782.200,00 Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Net Profit Rp 6.850.782.200,00 Rp (629.124.312,50) Rp 4.355.078.581,25 Rp 4.315.963.202,81 Rp 20.108.281.852,58 Rp 20.374.410.855,52
Total Sales Rp - Rp 15.048.450.000,00 Rp 23.876.650.000,00 Rp 24.354.400.000,00 Rp 46.016.750.000,00 Rp 46.936.500.000,00
Profit Margin 0% -4% 18% 18% 44% 43%
Return On Investment -9% 63% 63% 292% 296%

 Skenario 2
Laba Rugi
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Banyak produk yang


66882 68219 69584 70795 72210
dijual

Rp Rp Rp Rp Rp
Harga per produk
220.000,00 320.000,00 320.000,00 620.000,00 620.000,00

Pendapatan (A)
Rp Rp Rp Rp Rp
(banyaknya produk
14.714.040.000,00 21.830.080.000,00 22.266.880.000,00 43.892.900.000,00 44.770.200.000,00
terjual x harga per prouk)
Pengeluaran

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-38
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

a. Biaya produksi, tidak Rp Rp Rp Rp Rp


termasuk depresiasi (B) 11.115.270.600,00 11.671.034.130,00 12.254.585.836,50 12.867.315.128,33 13.510.680.884,74

Rp Rp Rp Rp Rp
b. Depresiasi (C)
51.771.566,67 54.360.145,00 57.078.152,25 59.932.059,86 62.928.662,86

Keuntungan kotor (D = A- Rp Rp Rp Rp Rp
B-C) 3.546.997.833,33 10.104.685.725,00 9.955.216.011,25 30.965.652.811,81 31.196.590.452,40

Biaya manajemen,
Rp Rp Rp Rp Rp
administrasi, dan
1.947.000.000,00 2.024.880.000,00 2.105.875.200,00 2.190.110.208,00 2.277.714.616,32
pemasaran (E)

Laba sebelum bunga dan Rp Rp Rp Rp Rp


pajak / EBIT (F=D-E) 1.599.997.833,33 8.079.805.725,00 7.849.340.811,25 28.775.542.603,81 28.918.875.836,08

Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Bunga (G)
2.583.017.250,00 2.407.969.800,00 2.232.922.350,00 2.057.874.900,00 1.882.827.450,00

Laba sebelum pajak / Rp Rp Rp Rp Rp


EBT (H=F-G) (983.019.416,67) 5.671.835.925,00 5.616.418.461,25 26.717.667.703,81 27.036.048.386,08

Pajak (I) = 25% (Persen Rp Rp Rp Rp Rp


Pajak *H) (245.754.854,17) 1.417.958.981,25 1.404.104.615,31 6.679.416.925,95 6.759.012.096,52

Keuntungan bersih / Net Rp Rp Rp Rp Rp


Income (J=H-I) (737.264.562,50) 4.253.876.943,75 4.212.313.845,94 20.038.250.777,86 20.277.036.289,56

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-39
Aliran Kas
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Aliran Kas Masuk
Investasi Rp 10.209.450.600,00 - - - - -
Net Profit (Laba ditahan) Rp - Rp (737.264.562,50) Rp 4.253.876.943,75 Rp 4.212.313.845,94 Rp 20.038.250.777,86 Rp 20.277.036.289,56
Aliran Kas Keluar
Belanja Modal Tetap Rp 8.538.900.000,00 Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Belanja Modal Kerja Rp 1.670.550.600,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Aliran Kas Bersih (Akumulasi) Rp (6.868.349.400,00) Rp (7.605.613.962,50) Rp (3.356.556.018,75) Rp 855.757.827,19 Rp 20.863.713.605,05 Rp 41.140.749.894,61

Evaluasi Kinerja
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Banyaknya produk yang terjual 0 66882 68219 69584 70795 72210
Total Investasi Rp 6.868.349.400,00 Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Net Profit Rp 6.868.349.400,00 Rp (737.264.562,50) Rp 4.249.057.943,75 Rp 4.212.313.845,94 Rp 20.007.955.777,86 Rp 20.277.036.289,56
Total Sales Rp - Rp 14.714.040.000,00 Rp 23.876.650.000,00 Rp 24.354.400.000,00 Rp 46.016.750.000,00 Rp 46.936.500.000,00
Profit Margin 0% -5% 18% 17% 43% 43%
Return On Investment -11% 62% 61% 290% 294%

 Skenario 3
Laba Rugi
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Banyak produk yang


66882 68219 69584 70795 72210
dijual

Rp Rp Rp Rp Rp
Harga per produk
200.000,00 300.000,00 300.000,00 600.000,00 600.000,00

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-40
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Pendapatan (A)
Rp Rp Rp Rp Rp
(banyaknya produk
13.376.400.000,00 20.465.700.000,00 20.875.200.000,00 42.477.000.000,00 43.326.000.000,00
terjual x harga per prouk)
Pengeluaran

a. Biaya produksi, tidak Rp Rp Rp Rp Rp


termasuk depresiasi (B) 10.887.810.600,00 11.432.201.130,00 12.003.811.186,50 12.604.001.745,83 13.234.201.833,12

Rp Rp Rp Rp Rp
b. Depresiasi (C)
51.771.566,67 54.360.145,00 57.078.152,25 59.932.059,86 62.928.662,86

Keuntungan kotor (D = A- Rp Rp Rp Rp Rp
B-C) 2.436.817.833,33 8.979.138.725,00 8.814.310.661,25 29.813.066.194,31 30.028.869.504,03

Biaya manajemen,
Rp Rp Rp Rp Rp
administrasi, dan
1.947.000.000,00 2.024.880.000,00 2.105.875.200,00 2.190.110.208,00 2.277.714.616,32
pemasaran (E)

Laba sebelum bunga dan Rp Rp Rp Rp Rp


pajak / EBIT (F=D-E) 489.817.833,33 6.954.258.725,00 6.708.435.461,25 27.622.955.986,31 27.751.154.887,71

Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Bunga (G)
2.583.017.250,00 2.407.969.800,00 2.232.922.350,00 2.057.874.900,00 1.882.827.450,00

Laba sebelum pajak / Rp Rp Rp Rp Rp


EBT (H=F-G) (2.093.199.416,67) 4.546.288.925,00 4.475.513.111,25 25.565.081.086,31 25.868.327.437,71

Pajak (I) = 25% (Persen Rp Rp Rp Rp Rp


Pajak *H) (523.299.854,17) 1.136.572.231,25 1.118.878.277,81 6.391.270.271,58 6.467.081.859,43

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V-41
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Keuntungan bersih / Net Rp Rp Rp Rp Rp


Income (J=H-I) (1.569.899.562,50) 3.409.716.693,75 3.356.634.833,44 19.173.810.814,73 19.401.245.578,28

Aliran Kas
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Aliran Kas Masuk
Investasi Rp 10.188.831.800,00 - - - - -
Net Profit (Laba ditahan) Rp - Rp (1.569.899.562,50) Rp 3.409.716.693,75 Rp 3.356.634.833,44 Rp 19.173.810.814,73 Rp 19.401.245.578,28
Aliran Kas Keluar
Belanja Modal Tetap Rp 8.538.900.000,00 Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Belanja Modal Kerja Rp 1.649.931.800,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Aliran Kas Bersih (Akumulasi) Rp (6.888.968.200,00) Rp (8.458.867.762,50) Rp (5.053.970.068,75) Rp (1.697.335.235,31) Rp 17.446.180.579,42 Rp 36.847.426.157,70

Evaluasi Kinerja
Tahun ke 0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahu ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5
Banyaknya produk yang terjual 0 66882 68219 69584 70795 72210
Total Investasi Rp 6.888.968.200,00 Rp - Rp 4.819.000,00 Rp - Rp 30.295.000,00 Rp -
Net Profit Rp 6.888.968.200,00 Rp (1.569.899.562,50) Rp 3.404.897.693,75 Rp 3.356.634.833,44 Rp 19.143.515.814,73 Rp 19.401.245.578,28
Total Sales Rp - Rp 13.376.400.000,00 Rp 23.876.650.000,00 Rp 24.354.400.000,00 Rp 46.016.750.000,00 Rp 46.936.500.000,00
Profit Margin 0% -12% 14% 14% 42% 41%
Return On Investment -23% 49% 48% 276% 280%

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani


Modul 5 Perencanaan Aspek Keuangan V
c. Rekapitulasi Hasil Skenario
Tabel 26 : Rekapitulasi Hasil Skenario
  Skenario Normal Skenario Pesimis 1 Skenario Pesimis 2 Skenario Pesimis 3
Profitabilitas -1071375841 -1389508591 -1427690566 -3421884391
ROI 278% 271% 267% 245%
Payback Period 4 Bln 27 Hr 6 Bln 3 Hr 6 Bln 7 Hr 8 Bln 5 Hr

Kesimpulan :
Pada skenario normal, profitabilitas tahun pertama bernilai negatif artinya perusahaan belum
mendapatkan keuntungan. Dalam skenario pesimis 1 , 2, dan 3 ketiganya juga mengalami
dimana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan.
ROI skenario normal sebesar 278% artinya kemampuan perusahaan dalam mengembalikan
nilai investasi yang dikeluarkan sebesar 278%. ROI skenario pesimis 1, 2, dan 3 secara
berturut turut adalah 271% , 267% , 245% hal ini masih dikatakan bagus karena perusahaan
memiliki kemampuan pengembalian nilai investasi yang tinggi.
Dalam skenario normal perusahaan mempunyai payback period pada bulan ke-4 di hari ke-27.
Sedangkan skenario pesimis 1 , 2 , 3 lama payback period nya lebih lama.

Studio-Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani

Anda mungkin juga menyukai