Reviewers
Prof.Dr. M. Nizarul Alim, Ahalik,
SE.,M.Si.,CA. SE.,Ak.,M.Si.,Ak.,CMA.,CPMA.,CPSA
Univeristas Trunojoyo, Madura K.,DipIFR.,CPA.,CACP.,ACPA.,CA
Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah,
SE.,M.S. Ak. Gafar Hafiz Sagala, S.Pd.,M.Sc
Univeristas Padjajaran Universitas Negeri Medan
Kantor Redaksi
Gedung D, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam “45” Bekasi. Jl. Cut Meutia No.83
Bekasi. 17113. Telp/fax. (021) 88349033 (Direct); (021) 8808850 (Hunting), Ext. 130:
Fax. (021)8801192
Website: http://jurnal.unismabekasi.ac.id/; Email: jrak@unismabekasi.ac.id atau
jrakunisma@gmail.com
JRAK Vol. 12, No. 1, Tahun 2021
Hlm: 01-19
ISSN (e): 2581-2343, ISSN (p): 2086-4264
1 Luluk Prihatiningsih
2 Nur Hayati*
2 nur.hayati@trunojoyo.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu pengaruh good corporate governance dan kinerja
keuangan terhadap pengungkapan islamic social reporting (ISR). Metode penelitin yang digunakan
dala penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan populasi penelitian mengunakan Bank Umum
Syariah (BUS) yang ada di Indonesia dan telah terdaftar pada Bank Indonesia selama 2013-2018.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 laporan keuangan tahunan BUS
yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Sampel data yang ada diuji
menggunakan teknik analisis diskriptif, sedangkan hipotesis dalam penelitian ini diuji
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
menyatakan bahwa variabel frekuensi rapat dewan komisaris, ukuran DPS, kinerja keuangan
profitabilitas serta likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).
Sedangkan variabel ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit dan kepemilikan publik tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Kata Kunci: ISR, GCG, Profitabilitas, Likuiditas, BUS
ABSTRACT
This study is a study that aims to determine the effect of the relationship between independent variables and
dependent variables, namely the effect of good corporate governance and financial performance on Islamic
social reporting (ISR) disclosures. The research method used in this research is quantitative method, with the
research population using Islamic Commercial Banks (BUS) in Indonesia and have been registered with Bank
Indonesia during 2013-2018. The number of samples used in this study were 66 annual financial reports of
BUS which were determined using purposive sampling method. Existing data samples were tested using
descriptive analysis techniques, while the hypothesis in this study was tested using multiple linear regression
analysis. The results obtained in this study indicate that the variable frequency of board meetings, size of SSB,
financial performance profitability and liquidity affect the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR).
Meanwhile, the size of the board of commissioners, the size of the audit committee and public ownership did
not affect the ISR disclosure.
Keywords: ISR, GCG, Profitability, Liquidity, BUS.
*Corresponding Author
1
2
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
PENDAHULUAN
Lembaga keuangan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya
membangun prekonomian suatu negara, baik dari sektor perbankan maupun lainnya
(nonperbankan). Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua, yaitu lembaga keuangan
konvensional dan lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah muncul sejak
lama, hal ini dibuktikan dengan para ahli islam yang menulis tentang bank syariah. Selain
itu, terdapat beberapa bank syariah yang didirikan sejak tahun 1963. Bank syariah yang
pertama kali didirikan yaitu bank “The Mit Ghamr Bank”. Sedangkan bank syariah di
Indonesia didirikan pada tahun 1992, dengan nama “Bank Muamalat Indonesia”. Bank
Muamalat Indonesia merupakan bank syariah yang pertama kali ada di Indonesia sejak
pertengahan tahun 1970. Bank Muamalat ini merupakan hasil kerja hasil kerja yang
dilakukan oleh tim kerja perbankan MUI yang resmi ditandatangani pada tanggal 1
November 1991 (Salman, 2012).
Perkembangan perbankan syariah mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal
ini tentunya tidak luput dari peran manajemen yang harus mempertahankan dan
meningkatkan eksistensi untuk keberlangsungan hidup perusahaannya. Selain
memperhatikan kepentingan internal perusahaan, seorang manajer juga harus mempunyai
program yang berkaitan dengan kewajiban perbankan, hal ini dilakukan dengan bertujuan
agar manajer dapat memperhatikan kondisi sosial dan juga lingkungannya, hal ini
biasanya dikenal dengan tanggung jawab sosial (Corporate Sosial Responbility).
Seiring dengan perkembangan masa, konsep CSR juga mengalami perkembangan,
baik itu perkembangan di bidang konvensional dan bidang syariah. Corporate Social
Responbility (CSR) dalam konteks syariah merupakan sebuah konsep tanggung jawab sosial
perusahaan yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Sedangkan dalam konteks
syariah, CSR disebut Islamic Social Reporting (ISR). ISR adalah sebuah standar pelaporan
kinerja sosial yang diukur berdasarkan Indeks ISR atau acuan untuk pengungkapkan atas
tanggung jawab sosial perusahaan yang diadopsi dari AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institution) (Widiastuti, 2018: 146). Menurut Widiastuti
(2018) hasil scoring indeks ISR dalam pengungkapan tanggung jawab sosial pada
perbankan syariah di Indonesia secara keseluruhan menunjukan skor sebesar 77%,
meskipun belum mencapai angka sempurna yaitu 100%. Penelitian yang berkaitan dengan
pengaruh hubungan GCG terhadap pengungkapan ISR yang dilakukan oleh para peneliti
sebelummnya masih beragam. Hasil penelitian Sari dan Helmayunita (2019)
3
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
mengungkapkan ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, frekuensi rapat dewan
komisaris dan kepemilikan publik berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Hasanah dkk. (2018) menunjukan bahwa terdapat
pengaruh antara ukuran komite audit terhadap pengungkapan ISR. Sedangkan hasil
penelitian Kurniawati dan Yaya (2017) berbeda, mereka menyatakan bahwa ukuran komite
audit tidak mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Selain GCG,
kinerja keuangan juga memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR. Untuk mengukur
kinerja keuangan dalam penelitian ini menggunakan Return On Aset (ROA).
Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah dan Wulandari (2017), Kurniawati dan Yaya
(2017) dan Widiastuti (2018) menunjukan hasil yang sama yaitu kinerja keuangan yang
diukur menggunakan rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap
pengungkapan ISR. Selain rasio profitabilitas, kinerja keuangan suatu perusahaan yang
ditunjukan oleh kuatnya rasio likuiditas juga erat kaitannya dengan peluasan
pengungkapan tanggung jawab sosial. Menurut Hasanah dkk (2018) menyatakan bahwa
likuiditas secara signifikan berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukan ketidak konsistenan hasil
penelitian, hal ini yang mendorong peneliti melakukan penelitian kembali tentang
pengaruh GCG dan kinerja keuangan terhadap pengungkapan ISR, yang mengacu pada
penelitian yang dilakukan oleh Hasana dkk (2018). Terdapat beberapa perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menambahakan
variabel independen, yaitu frekuensi rapat dewan komisaris, kepemilikan publik, serta
ukuran dewan pengawas syariah. Adapun periode yang digunakan dalam penelitian ini
berbeda dengan penelitian sebelumnya, selain itu objek penelitian ini fokus pada Bank
Umum Syariah (BUS).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan kinerja keuangan
terhadap pengungkapan ISR pada bank umum syariah di Indonesia periode 2013-2018.
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi serta
pemangku kepentingan, peneliti selanjutnya yang sedang melakukan atau akan
melakukan penelitian sesuai dengan penelitian ini, dan tentunya sangat bermanfaat bagi
penulis untuk menambah wawasan yang mendalam terkait dengan tema ini.
4
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
TNJAUAN PUSTAKA
Shariah Enterprise Theory
Shariah Enterprise Theory (SET) merupakan teori enterprise yang berprinsip pada nilai-
nilai syariah. Menurut Triyuwono (2001) shariah enterprise theory adalah teori yang
menempatkan bahwa Allah SWT. merupakan sang pecipta dan pemilik semua sumber
daya yang ada di dunia. Allah sebagai sumber utama atas pemberi amanah dan sumber
daya yang dimiliki oleh stakeholders. Dalam sumber daya tersebut melekat suatu tanggung
jawab dalam penggunaan, cara serta tujuan yang ditetapkan Sang Pemberi Amanah.
Bentuk amanah dalam akuntansi syariah dapat diwujudkan dalam bentuk akuntabilitas
(Mulawarman, 2009: 114). Secara luas SET ini memiliki kepedulian yang besar terhadap
srakeholder. Menurut teori ini, stakeholder adalah Allah, manusia dan juga alam. Allah
merupakan pihak yang menempati kedudukan tertinggi serta menjadi satu-satunya tujuan
hidup manusia. Konsekuensi dalam menetapkan Allah sebagai stakeholders yang
menduduki tingkatan tertinggi adalah menjadikan Sunnahtullah sebagai basis ketika akan
melakukan segala hal. Termasuk dalam proses pengungkapan tanggung jawab sosial dan
lingkungan suatu perusahaan. Stakeholders yang kedua adalah manusia.
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris,
ukuran komite audit, frekuensi rapat dewan komisaris, kepemilikan publik, ukuran DPS,
profitabilitas yang diukur menggunakan ROA, serta likuiditas yang diukur menggunakan
FDR.
Metode Analisis
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode content analysis, analisis
deskiptif serta uji asumsi klasik. Sedangkan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan regresi linier berganda, uji F, uji Adjusted R 2, dan uji t
12
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda
diperoleh nilai thitung pada variabel dewan komisaris sebesar 1,657 dengan nilai sig. sebesar
0,103. Nilai sig. 0,103 > 0,05, maka H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran
dewan komisaris tidak bepengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hal ini menunjukan
bahwa sedikit atau banyaknya anggota dewan komisaris yang ada di BUS tidak memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2018) serta Kurniawati dan Yaya (2017) yang
menyatakan bahwa ukuran dewn komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan ISR,
akan tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti (2018)
dan Pratiwi (2019) yang menyatakan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan ISR.
Nilai sig. variabel komite audit sebesar 0,056, hal ini menunjukan sig. 0,056 > 0,05,
maka H2 ditolak, sehingga dapat disimpulkan komite audit tidak berpengaruh terhadap
14
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
pengungkapan ISR. Hal ini menunjukan bahwa jumlah komite audit yang terdapat pada
bank umum syariah tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Helmayunita
(2019), Hasana dkk (2018) yang menunjukan bahwa komite audit dapat mempengaruhi
pengungkapan ISR.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda variabel frekuensi rapat dewan
komisaris menunjukan nilai sig. sebesar 0,000, dimana nilai sig. 0,00 < 0,05 maka H3
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah rapat yang dilakukan oleh dewan
komisaris memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR. Semakin sering dewan
komisari mengadakan pertemuan, maka akan sering juga melakukan sebuah evaluasi atas
kinerja tanggung jawab social perusahaan, sehingga mereka lebih sering pula memberikan
opini yang berkaitan dengan pengungkapan ISR dan tentunya akan memberi dampak
terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini menunjukan hasil yang sama dengan
penelitian Helmayunita (2019) yang menyatakan frekuensi rapat dewan komisaris
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Nilai sig. kepemilikan publik sebesar 0,477, hal ini menunjukan nilai sig. lebih besar
dari 0,05, maka H4 ditolak, sehingga dapat disimpulkan kepemilikan publik tidak
perpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hal ini dikarenakan banyak bank umum
syariah yang kepemilikan sahamnya tidak dimiliki oleh publik, namun mereka tetap
melakukan pengungkapan ISR dengan baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Helmayunita (2019) yang menunjukan bahwa
kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Nilai thitung ukuran DPS sebesar 4,716 dengan nilai sig. 0,000. Hal ini menunjukan nilai
sig. lebih kecil dsri 0,05, maka H5 diterima, sehingga dapat disimpulkan ukuran DPS
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh dewan pengawas syariah terhadap pengungkapan ISR, dimana
semakin banyak jumlah anggota DPS yang ada di BUS memungkinkan juga
pengungkapan ISR juga semakin bagus. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Baidok dan Septiarini (2016) serta widiastuti (2018) menyatakan ukuran dewan pengawas
Syariah yang terdapat pada suatu perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Variabel profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) memperoleh nilai
thitung sebesar 3,657 dengan nilai sig. 0,001. Sehingga nilai thitung 3,657 > ttabel 2,005 dan nilai
sig. 0,001>0,05, maka H6 diterima. Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan dengan
15
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
rasio profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).
Besarnya pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan ISR 0,010 atau 10%. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian Hasana dkk. (2017), dan juga Wardani (2018) menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hasil penelitian ini juga
diperkuat oleh Pratiwi (2019), serta Kurniawati dan Yaya (2017) yang menyatakan
profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Berdasarkan hasil analisis linier berganda nilai sig. likuiditas sebesar 0,000. Hal ini
juga menunjukan nilai sig. kurang dari 0,05 (sig. 0,000 < 0,05) maka H7 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang diukur menggunakan rasio likuiditas
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Selain profitabilitas, kinerja keuangan
likuiditas menjadi salah satu faktor terpenting dalam pelaksanaan evaluasi perusahaan
terhadap para pihak yang berkepentingan (stakeholder). Penelitian Hasanah dkk. (2017)
yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting (ISR).
Saran
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menambah
variabel lainnya yang memiliki potensi mempengaruhi pengungkapan ISR. Selain itu
dapat menggunakan objek penelitian yang berbeda untuk memperoleh hasil yang lebih
general terkait pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Serta dapat menambahkan
periode pengamatan yang lebih panjang, agar lebih menggambarkan kondisi perbankan
Syariah terkait pengungkapan ISR.
17
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Taufik. (2015). Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap
Pengukapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan Islamic Social Reporting
Indeks Pada Bank Syariah di Indonesia. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Baidok, Wardatul dan Septiarini, Dina Fitrisia. (2017). Pengaruh Dewan Komisaris,
Komposisi Dewan Komisaris Independen, Dewan Pengawas Syariah, Frekuensi
Rapat Dewan Pengawas Syariah dan Frekuensi Rapat Komite Audit terhadap
pengungkapan Indeks Islamic Social Reporting Pada Bank Umum Syariah periode
2010-2014. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol. 3 No. 12: 1020-1034.
Cahya, Bayu Tri. (2019). Islamic Social Reporting: Representasi Tanggung Jawab dan
Akuntabilitas Perusahaan Berbasis Syariah. Cetakan ke-2. Bogor: UIKA Press.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (edisi
kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Cetakan
keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hasana, Nindia Tyas, Dkk. (2017). Analisis Pengaruh GCG dan Kinerja Keuangan
Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).E-Journal Ekonomi Bisnis dan
Akuntasi, Vol. V No. 2: 115-120
Hidayah, Khusnul dan Wulandari, W.M. (2017). Determinan Faktor Yang Mempengaruhi
Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di Indeks Saham
Syariah Indonesia (Issi) Tahun 2012-2015.IKONOMIKA: Journal of Islamic Economics
and Business. Vol. 2 No. 2:213-238.
Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman – Pengalaman.
Yogyakarta: BPFE.
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2006). Pedoman Umum Good Corporate
Governance. Jakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2016). Pedoman Umum Good Corporate
Governance. Jakarta.
Kurniawati, Mahardhika dan Yaya, Rizal. (2017). Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance, Kinerja Keuangan dan Kinerja Lingkungan terhadap Pengungkapan
Islamic Social Reporting. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 18 No. 2: 163-171.
Listyaningsih, Erna, Dkk. (2018). The Effect of Good Corporate Governance on Corporate
Social Responbility Disclosure on JakartaIslamic Index. Indonesian Journal of Business
and Entrepreneurship, Vol. 4 No. 3: 273-281.
Maghfur, M. Zainudin. (2018). Pengaruh Firm Size, Firm Age, Profitability dan Islamic
Corporate Governance Terhadap Islamic Social Reporting Pada Bank Umum Syariah
di Indonesia. Skripsi, Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam
Negeri Surakarta.
Mulawarman, Aji Dedi. (2009). Akuntansi Syariah Teori, Konsep, dan Laporan Keuangan.
Jakarta: E. Publising Company.
18
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
O’Donovan. (2002). Environmental Disclosure in The Annual Report: Extending them
Aplicability and Predictive Power of Legistimacy Teory. Accounting, Auditing &
Accountability Journal. Vol. 15 No. 3: 344-371.
Pratiwi, Diyan. (2019). Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah, Ukuran Dewan
Komisaris, Ukuran Perusahaan Dan Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan
Islamic Social Reporting (ISR). Skripsi. Magelang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Rahayu, R. S dan Ari D.C. (2014). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perbankan Syariah. JRAK Vol. 5 No. 2
Agustus 2014 Hal.74-87.
Rusdiyanto, dkk. (2019). GOOD CORPORATE GOVERNANCE: Teori dan Implementasinya
di Indonesi. Bandung: Rafika Aditama.
Rustam, Bambang Rianto. (2013). Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Salman, Kautsar Riza. (2012). Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah. Padang:
Akademia Permata.
Sari, Mike Sonita dan Helmayunita, Nayang. (2019). Pengaruh Good Corporate Governace
terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting.Jurnal Eksplorasi Akuntansi, Vol. 1
No. 2C: 751-768.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Suryani dan Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantiatif Teori dan Aplikasi pada Peneliian
Bidang Manajemen Ekonomi Islam. Jakara. Prenadamedia Group.
Triyuwono, Iwan. (2001). Akuntansi Syari’ah: Implementasi Nilai keadilan dalam Format
Metafora Amanah, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 4. No1: 1-34.
Wardani, Marita Kusuma. (2018). Disclosure of Islamic Social Reporting in Sharia Banks:
Case of Indonesia and Malaysia. Journal of Finance and Islamic Banking. Vol. 1 No. 2:
105-120.
Widiastuti, Awi. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Financial
Performance Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Studi Pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2017. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
www.ojk.go.id
www.bankmuamalatindonesia.co.id. Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia 2013-
2018. Diunduh 20 April 2019.
www.bankvictoriasyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank Victoria Syariah 2013-2018.
Diunduh 20 April 2019.
www.bcasyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank BCA Syariah 2013-2018. Diunduh 20 April
2019.
19
Luluk Prihatiningsih dan Nur Hayati
JRAK Vol.12 No.1 Tahun 2021
www.bjbsyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank Jabar Banten Syariah 2013-2018. Diunduh
20 April 2019.
www.bnisyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank BNI Syariah 2013-2018. Diunduh 20 April
2019.
www.brisyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank BRI Syariah 2013-2018. Diunduh 20 April
2019.
www.megasyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank Mega Syariah 2013-2018. Diunduh 20
April 2019.
www.paninbanksyariah.co.id. Laporan Tahunan Bank Panin Syariah 2013-2018. Diunduh
20 April berkaitan dengan implementasi program kesehatan masyarakat bagi
perusahaan.