Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Vebby Leasiwal

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858288569

Tanggal Lahir : 23/02/1971

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD -S1

Kode/Nama UPBJJ : BANJARMASIN

Hari/Tanggal UAS THE : 23/12/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran


Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : Vebby Leasiwal

NIM : 858288569

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007

Fakultas : UNIVERSITAS TERBUKA

Program Studi : 118/PGSD -S1

UPBJJ-UT : BANJARMASIN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS
THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sungai danau, 23 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan
VEBBY LEASIWAL

1. Latar belakang :
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.dengan adanya pendidikan maka akan dapat membantu manusia
dalam mengembangkan diri sehingga mampu menghadapi permasalahan yang
terjadi dalam kehidupannya.Dalam mengelola proses belajar mengajar di dunia
pendidikan diperlukan suatu keterampilan tertentu oleh guru untuk
menyampaikan sesuatu materi pelajaran sesuai dengan target yang telah
diterapkan oleh kurikulum.penyampaian materi oleh guru supaya berhasil
mencapai tujuannya perlu memperhatikan masalah yang paling penting
disamping materi pelajaran yaitu penggunaan metode pengajaran.Metode
mengajar merupakan factor yang penting dan sering dijadikan bahan
pembicaraan dalam dunia pendidikan.metode mengajar adalah suatu ilmu yang
mempelajari tata cara mengajar.cara mengajar memang sangat diperlukan oleh
seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.metode mengajar harus sesuai
dengan materi yang akan disampaikan dan perlu pertimbanganan hal yang lain
seperti alat dan saran,besar kecilnya kelas,tempat belajar,dll.

Metode pembelajaran problem solving merupakan rangkaian aktivitas


pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaaian secara
ilmiah.metode ini tidak mengharapakan siswa hanya sekedar
mendengarkan,mencatat,kemudian menghafal materi pelajaran akan tetapi
melalui metode problem solving siswa aktif berpikir,berkomunikasi,mencari dan
mengolah data dan akhirnya menyimpulkan. Adapun tujuan utama penggunaan
metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar
yaitu:Mengembangkan kemampuan berfikir,terutama dalam mencari sebab
akibat dan tujuan suatu permasalahan. Memberikan pengetahuan dan
kecakapan praktis yang bernilai atau bermanfaat bagi keperluan kehidupan
sehari-hari. Belajar bertindak dalam situasi baru. Belajar bekerja sistematis
dalam memecahkan masalah.

Belajar berbasis masalah, atau yang lebih popular dengan Problem-based


learning, PBL) adalah suatu metode atau cara pembelajaran, atau mungkin
dalam pelatihan, yang ditandai oleh adanya masalah nyata, a real-world
problems, sebagai sebuah konteks bagi para pebelajar untuk belajar berpikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

Ada dua tujuan utama PBM. Tujuan yang pertama, adalah ingin meningkatkan
secara maksimal daya tahan pengingatan atau retensi. Tujuan yang kedua,
adalah untuk menjamin penyampaian informasi yang bukan hanya sekedar
transfer pengetahuan (transfer of knowledge) saja. Tahap-tahap pemecahan
masalah sebagai berikut ini, yaitu penyampaian ide (ideas), penyajian fakta
yang diketahui (known facts), mempelajari masalah (learning issues), menyusun
rencana tindakan, (action plan) dan evaluasi (evaluation).

Tujuan penelitian :
• Untuk mengetahui yang dimaksud problem based learning dan problem
solving.
• Untuk mengetahui tujuan apa saja dari metode pembelajaran problem
solving dan metode pembelajaran problem based learning.
• Untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran ekonomi dikelas pertama dan
kedua dengan menerapkan model pembelajaran problem Based Learning
tipe Creative Problem Solving
• Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi
dikelas pertama kedua dengan menerapkan Problem Based Learning tipe
Creative Problem Solving.

2. Rumusan masalah :
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
• Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning tipe Creative
Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas pembelaran ekonomi dikelas
pertama dan kedua
• Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning tipe Creative
Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi dikelas pertama
dan kedua
Hipotesis :
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya dan
masih memerlukan pembuktian. Hipotesis tindakan dalam pelitian ini adalah:
•Jika diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Tipe
Creative Problem Solving (CPS), maka aktivitas pada pembelajaran ekonomi
pada kelas pertama dan kedu akan meningkat.
•Jika diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Tipe
Creative Problem Solving (CPS), maka hasil belajar pada pembelajaran ekonomi
pada kelas pertama dan kedua akan meningkat.

3. Pada hakikatnya pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2010:
17).Sependapat dengan di atas, Rusman (2010: 134) mengatakan bahwa
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran Diperkuat
oleh Prayitno (2008: 45) bahwa poses pembelajaran merupakan kegiatan yang
dijalani oleh peserta didik dalam upaya mencapai tujan pendidikan di satu sisi,
dan di sisi lain merupakan kegiatan yang diupayakan oleh pendidik agar
kegiatan tersebut berlangsung untuk sebesar-besarnya bermanfaat bagi
pencapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik.Dari berbagai pendapat para
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha yang dilakukan
guru untuk membelajarkan siswanya, dimana terjadi interaksi dan komunikasi
dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang
telah direncanakan.
4. Menurut Winarni (2012: 71) keunggulan pembelajaran CPS antara lain sebagai
berikut :
• Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam rangka memahami
materi ajar
• Pemecahan masalah memberikan tantangan pada siswa dan mereka merasa
puas dari hasil penemuan baru itu

• Pemecahan masalah melibatkan siswa secara aktif dalam belajar


• Pemecahan masalah membantu siswa belajar bagaimana memindahkan
pengetahuan mereka ke dalam persoalan dunia nyata
• Pemecahan masalah membantu siswa mengembangkan pengetahuan baru
untuk kepentingan persoalan berikutnya dan siswa dapat mengevaluasi
proses dan hasil belajarnya sendiri
• Pemecahan masalah dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis
siswa dan kemampuan mereka mengadaptasikan situasi pembelajarn baru
• Pemecahan masalah membantu siswa mengevaluasi pemahamannya dan
mengidentifikasi alur berpikirnya.

Adapun kelemahan-kelamahan CPS menurut Sanjaya (2007) antara lain sebagai


berikut :
• Masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
enggan mencoba.
• Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.
• Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk implementasi cukup lama.

Untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti dapat menggunakan


metode tanya jawab, pengamatan, penugasan, percobaan, dan diskusi
kelompok. Hal ini dikarenakan metode ini dapat mengembangkan pikiran dan
pengetahuan siswa, mereka bisa mengembangkan pengetahuannya pada saat
mereka melakukan diskusi. Dengan menerapkan metode pembelajaran tersebut
maka proses pembelajaran IPA yang berlangsung akan menghasilkan
pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Menggunakan Metode
Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving: Perbedaan yang
mendasar pada metode Problem Based Learning dan Problem Solving terletak
pada masalah yang dipecahkan atau diselesaikan. Pada Problem Solving
masalah yang diberikan biasanya bukan masalah yang nyata seperti masalah
pada Problem Based Learning. Dan cara penyelesaiannyapun juga terdapat
perbedaan. Pada Problem Solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan
diskusi saja akan tetapi pada PBL dibutuhkan penelitian mengenai masalah
tersebut, sehinggapenyelesaian yang diberikan benar-benar telah banyak
melalui proses yang panjang.Peneliti menilai hal tersebut yang membuat
metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebihunggul dibandingkan
metode pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan berpikir kreatif
siswa. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dan penelitian lain yang
relevan di atas mengisyaratkan bahwa metode pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) mampu diterapkan dan diwujudkan secara efektif dan inovatif
oleh para pendidik agar lebih mampu meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa.

5. Jenis Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas


(Clasroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
kelas atau di Sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan ada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran (Arikunto,
2007: 16). Penelitian tindakan kelas memiliki empat tahapan, yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Anda mungkin juga menyukai