TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
yang tidak jelas sebabnya atau perasaan takut yang karena antisipasi
2. Tingkat Kecemasan
kecemasan tersebut :
a) Kecemasan ringan.
b) Kecemasan sedang.
c) Kecemasan berat.
detil dan tidak bisa dengan yang lain, dan semua perilaku
d) Panik.
4. Penanganan Kecemasan
et al, 1999).
a. Visual Analog Scale (VAS)
dalam millimeter dari ujung kiri sampai titik yang ditandai oleh
b. STAI
et al, 1996).
1. Definisi
menangis. Angka kejadian hernia ini lebih tinggi pada bayi premature.
2. Penyebab
a. Kelemahan jaringan
c. Trauma
a. Obesitas
d. Kehamilan
e. Batuk kronik
f. Hipertropi prostate
4. Manifestasi Klinis
e) Kembung
g) Gelisah
h) Dehidrasi
5. Klasifikasi
a. Berdasarkan letaknya
b. Berdasarkan letaknya, hernia dibagi atas hernia femoralis, hernia
(Amrizal, 2015).
1. Hernia reponibel/reducible,
Yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk.Usus keluar jika berdiri
2. Hernia ireponibel,
peri tonium kantong hernia. Hernia ini juga disebut hernia akreta
carcer = penjara),
segera.
6. Patofisiologi
yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin
atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada
pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama,
(Oswari, E. 2000).
7. Penatalaksanaan
operasi hernia :
inguinalis.
hernia dibuang dan otot ditutup dengan kencang di atas area tersebut.
teman dan keluarga, atau karena kurang pengetahuan. Jika klien memiliki
hasil dari operasinya. Pasien sering merasa bahwa mereka kurang dapat
1. Pengkajian
a. Anamnesis
tersebut
pemeliharaan kesehatan
3. Pola Eliminasi
Pada pola ini emosi pasien biasanya tidak stabil, konsep dirinya
mengalami cemas
c. Pemeriksaan fisik
stridor.
tambahan.
adanya disuria.
d. Pemeriksaan penunjang
distensi usus.
e. Hasil laboratorium
a. Darah
mmol)
2. Diagnosa Keperawatan
hernia adalah ansietas, nyeri akut akibat spasme otot atau cedera, resiko
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.1
INTERVENSI KEPERAWATAN