Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH INDONESIA

KELAS XI SEMESTER 1

Oleh; marselia yunita nahak, S. Pd

HANDOUT

KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA

a. Latar Belakang Kolonialisme Inggris di Indonesia


Louis Napoleon kemudian mengangkat Jansen sebagai gubernur jenderal yang baru
menggantikan Daendels. Jansen ternyata tidak mampu menahan serangan Inggris sehingga
menyerah di Tuntang. Ia pun menandatangani penyerahan kekuasaan itu di daerah Tuntang
Salatiga. Oleh karena itu, perjanjian itu dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang (18 September
1811). Isi pokoknya ialah seluruh Pulau Jawa menjadi milik Inggris. Sejak saat itu, Indonesia
menjadi jajahan Inggris.

b. Prinsip-Prinsip Raffles dalam Memerintah di Indonesia


Sejak tanggal 18 Agustus 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan Inggris di Indonesia.
Gubernur jendral Lord Minto secara resmi mengangakat Raffles sebagai penguasanya. Dalam
rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip yaitu :
1. Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman
bebas oleh rakyat.
2. Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati
dimasukkan sebagai bagian pemerintah colonial.
3. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap
dianggap sebagai penyewa.

c. Usaha-usaha Raffles dalam menjalankan pemerintahan


Kebijakan politik Raffles di Indonesia dijalankan berdasarkan asas-asas liberal yang menjunjung
tinggi persamaan derajat dan kebebasan manusia. Dijiwai oleh nilai-nilai liberal, Raffles
bermaksut mewujudkan kebebasan dan menegakkan hukum dalam pemerintahannya, yaitu
berupa.
1. Perwujudan kebebasan dilaksanakan berupa kebebasan menanam, kebebasan berdagang,
dan produksi untuk ekspor.
2. Penegakkan hukum diwujudkan berupa perlindungan hukum kepada rakyat agar bebas
dari kesewenang-wenangan.
Sesuai dengan kebijakan politiknya tersebut, Raffles menerapkan kebijakan ekonomi seperti
yang dijalankan Inggris di India. Hal tersebut karena Indonesia memiliki banyak persamaan,
yaitu sama-sama negara agraris. Kebijakan ekonomi yang diterapkan Inggris tersebut disebut
dengan Landrent-system, atau sistem pajak tanah. Berikut adalah usaha-usaha Rafffles dalam
menjalankan pemerintahan :
No Bidang ekonomi Bidang sosial Bidang budaya
1 Melakukan sistem Menghapus sistem Merintis pembangunan
pemungutang sewa tanah monopoli. Kebun Raya Bogor.
(land rent system) dengan
cara melakukan pemungutan
pajak secara perorangan.
2 Mewajibkan petani untuk Menghapus  sistem Menulis buku dengan
membayar sewa tanah dalam perbudakan. judul “The History of
bentuk uang. Java”.
3 Melakukan pemungutan pajak Menghapus Menemukan jenis bunga
tanah untuk semua hasil penyerahan wajib dan Rafflesia arnoldi di
penanaman sawah. sistem penyerahan hutan pedalaman
paksa. Bengkulu.

4 Mengangkat para bupati Membagi pulau jawa Membarikat bantuan-


menjadi pegawai negeri yang menjadi 16 bantuan kepada
bertugas untuk memungut keresidenan. lembaga- lembaga
pajak tanah. kebudayaan dalam
negeri.

d. Kebijakan Land Rent


Dalam masa pemerintahannya, Raffles mengeluarkan kebijaksanaan ekonomi yang disebut
dengan sistem pemungutan pajak tanah atau landrent, yang bertujuan ingin menciptakan suatu
sistem ekonomi di Jawa yang bebas dari segala unsur paksaan.
Pokok-pokok kebijakan sistem pajak tanah adalah sebagai berikut:
a. Segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa dihapuskan dan rakyat diberi kebebasan
dalam menentukan jenis tanaman yang akan ditanamnya.
b. Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan sebagai gantinya mereka
dijadikan sebagai aparat negara yang bertanggung jawab kepada pemerintah.
c. Pemerintah Inggris adalah pemilik tanah. Setiap petani yang menggarap tanah dianggap
sebagai penyewa tanah milik pemerintah. setiap penyewa tanah diwajibkan untuk
membayar pajak sebagai uang sewa.
Sistem pajak tanah menemui kegagalan, sebab:
a. Sistem pajak tanah tidak mendapat dukungan dari para bupati.
b. Sebagian besar masyarakat pedesaan belum mengenal sistem ekonomi uang.
c. Adanya kesulitan dalam menentukan jumlah pajak bagi setiap penyewa tanah.
PENGAYAAN

Kebijakan Land Rent


Dalam masa pemerintahannya, Raffles mengeluarkan kebijaksanaan ekonomi yang disebut dengan sistem
pemungutan pajak tanah atau landrent, yang bertujuan ingin menciptakan suatu sistem ekonomi di Jawa yang bebas
dari segala unsur paksaan.
Pokok-pokok kebijakan sistem pajak tanah adalah sebagai berikut:
a. Segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa dihapuskan dan rakyat diberi kebebasan dalam menentukan
jenis tanaman yang akan ditanamnya.
b. Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan sebagai gantinya mereka dijadikan sebagai
aparat negara yang bertanggung jawab kepada pemerintah.
c. Pemerintah Inggris adalah pemilik tanah. Setiap petani yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewa
tanah milik pemerintah. setiap penyewa tanah diwajibkan untuk membayar pajak sebagai uang sewa.
Sistem pajak tanah menemui kegagalan, sebab:
a. Sistem pajak tanah tidak mendapat dukungan dari para bupati.
b. Sebagian besar masyarakat pedesaan belum mengenal sistem ekonomi uang.
c. Adanya kesulitan dalam menentukan jumlah pajak bagi setiap penyewa tanah.
REMEDIAL

Prinsip-Prinsip Raffles dalam Memerintah di Indonesia


Sejak tanggal 18 Agustus 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan Inggris di Indonesia.
Gubernur jendral Lord Minto secara resmi mengangakat Raffles sebagai penguasanya. Dalam
rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip yaitu :
1. Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas
oleh rakyat.
2. Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukkan
sebagai bagian pemerintah colonial.
3. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap
dianggap sebagai penyewa

Sumber Pembelajaran :
Hapsari, Ratna, dkk. 2015. Sejarah Indonesia kelas XI. Jakarta: Erlangga
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Sejarah Indonesia kelas XI. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Herimanto dan Eko Targiyatmi. 2014. Pembelajaran Sejarah Interaktif untuk kelas XI
SMA dan MA kelompok wajib ilmu-ilmu sosial. Solo: Platinum.

Anda mungkin juga menyukai