Anda di halaman 1dari 4

Klinik Enferm. 2020;30(S5):103---105 www.elsevier.

es/enfermeriaclinica

Pengaruh terapi play puzzle terhadap kecemasan


anak pada anak prasekolah di RS Kota Kendari
Islaeli Islaeli *,Mimi Yati, Islamiyah, Fitri Rachmillah Fadmi

Mandala Waluya Ilmu Kesehatan College, Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,

Indonesia Diterima 25 September 2019; diterima 11 November 2019

penitipan anak Kota Kendari.


Penelitian kuantitatif dilakukan dengan desain quasi eksperimen
pada sampel anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit.
KATA KUNCI Terapi bermain; Kecemasan; Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan anak
Membingungkan; prasekolah mengalami penurunan yang signifikan setelah
Anak Prasekolah diberikan terapi bermain puzzle.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terapi
bermain puzzle berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada
anak prasekolah.
© 2020 Diterbitkan oleh Elsevier Espana, SLU

Pengenalan
Abstrak Kecemasan merupakan respon internal yang
memberikan sinyal bahaya kepada individu. Reaksi kecemasan
pada anak prasekolah muncul dari efek hospitalisasi dimana anak
kehilangan kendali atas dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian terapi bermain menyusun
puzzle terhadap kecemasan pada anak prasekolah di ruang
Konferensi Internasional ke-3 tentang Kesehatan dan Ilmu Sekutu
(2019). Teks lengkap dan isinya di bawah tanggung jawab penulis
artikel.
*
Sesuai penulis.
Alamat email: islaeli.phd@gmail.com (I. Islaeli).

https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.11.032
1130-8621/© 2020 Diterbitkan oleh Elsevier Espana,SLU
Lingkunganyang dapat memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan anak untuk tumbuh kembangnya.1
Rawat inap adalah pengalaman stres dan mengancam
dan secara emosional dapat menghancurkan anak-anak.
Terapi bermain di rumah sakit telah banyak digunakan
dalam mempersiapkan anak-anak untuk prosedur medis
invasif dan perawatan rawat inap. Namun perlu
pengawasan yang ketat saat bermain di rumah sakit,
khususnya menggunakan aktivitas bermain untuk
school. Anak merupakan individu yang masih bergantung meringankan beban psikologis anak-anak yang dirawat di
pada rumah sakit.2 Saat anak prasekolah dirawat di rumah sakit,
orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan kondisi ini memaksa anak untuk dipisahkan dari lingkungan
kesehatan anak menentukan kualitas anak di masa depan, rumah mereka merasa aman, penuh cinta, dan kesenangan
karena keberhasilan anak di masa depan akan tergantung serta kehilangan waktu bermain dengan teman-teman
pada bagaimana anak melewati masa awal. tahapan dalam permainan.3
kehidupan yaitu usia bayi, balita, prasekolah dan

Tinjauan sejawat di bawah tanggung jawab komite ilmiah


104 I. Islami dkk.

Terapi bermain merupakan terapi bagi anak yang


menjalani rawat inap. Saat dirawat di rumah sakit, anak Populasi dan Setting
akan mengalami berbagai perasaan yang tidak
menyenangkan, seperti marah, takut, cemas dan sakit. Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
Dengan bermain game anak akan terbebas dari ketegangan sampai dengan Desember 2017. Populasi dalam penelitian
dan stres yang dialaminya karena dengan bermain game ini adalah pasien anak usia pra sekolah yang menjalani
anak akan dapat mengalihkan rasa sakit dalam permainan perawatan di Rumah Sakit Anak Kota Kendari. Pengambilan
dan relaksasi melalui kesenangan bermain game. Seiring sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
dengan pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia accidental sampling yang berjumlah 33 anak.
prasekolah semakin aktif, kreatif dan imajinatif. Jadi,
mereka bisa terlibat dalam permainan puzzle sebagai salah
satu permainan yang memungkinkan anak-anak bebas Variabel
mengasah kemampuan motoriknya. Menyusun teka-teki
juga bisa digunakan sebagai permainan penyembuhan. Variabel bebas dalam penelitian ini terapi bermain
Anak-anak dapat meredakan kecemasan mereka dengan menyusun puzzle. Variabel dependen dalam penelitian ini
menyusun teka-teki.4 adalah tingkat kecemasan anak prasekolah yang menjalani
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perawatan di rumah sakit. Penelitian ini tidak
pengaruh pemberian terapi bermain dengan menyusun menggunakan kelompok kontrol.
puzzle untuk meredakan kecemasan pada anak prasekolah Pengumpulan data
di ruang penitipan anak rumah sakit Kota Kendari.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat
kecemasan anak prasekolah adalah Faces Anxiety Scale For
Metode Children, yang didalamnya terdapat 5 ekspresi kecemasan
anak. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan
Desain mengukur kecemasan anak terlebih dahulu, setelah itu
diberikan intervensi dengan mengajak anak bermain
Desain quasi eksperimen dengan desain pre-test dan puzzle. Peneliti memberikan puzzle yang telah diacak
post-test. Perancangan ini digunakan untuk melihat kepada anak, kemudian anak akan bermain menyusun
pengaruh pemberian terapi bermain menyusun puzzle puzzle tersebut. Setelah anak selesai menyusun teka-teki,
terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah. peneliti memuji anak karena telah menyelesaikan
permainan. Setelah itu peneliti mengukur tingkat
kecemasan anak prasekolah setelah aktivitas bermain Hasil uji statistik One-Sample Kolmogorov---Smirnov
selesai. Test menghasilkan signifikansi (p-value) sebesar 0,002
sebelum dan 0,014 setelah diberikan intervensi, sehingga
terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan
Analisis anak prasekolah. Nilai sebelum diberikan intervensi
rata-rata 1,73 dan menurun menjadi 0,91 setelah
data Data dianalisis untuk mengetahui pengaruh terapi diberikan intervensi. Selanjutnya dari yang positif (0,322)
bermain terhadap kecemasan anak prasekolah. pasien yang mengalami kecemasan menurun menjadi 0,274
Selanjutnya, analisis dilakukan melalui program analisis dan yang negatif pasien yang tidak mengalami kecemasan
data terkomputerisasi. menunjukkan peningkatan.
Anova One way test pada anak prasekolah sebelum dan
sesudah terapi bermain puzzle dapat dilihat pada Tabel 2.
Hasil Nilai signifikansi p value dari uji One Way Anova berada di
bawah 0,05 yang menunjukkan ada perbedaan atau
Hasil analisis disajikan pada Tabel 1. Kolom pertama penurunan yang signifikan pada tingkat kecemasan anak
menyajikan tingkat kecemasan anak sebelum bermain
prasekolah setelah diberikan terapi bermain puzzle di
terapi. Kolom kedua menyajikan tingkat kecemasan anak
RSUD Kota Kendari.
setelah terapi bermain.

Tabel 1 Hasil analisis uji Kolmogorov satu sampel --- Smirnov.

Variabel Mean Std. deviasi (SD) Perbedaan paling ekstrim p value


Pre-play therapy 1.73 0.839 0.322 0.002 Post-play therapy 0.91 0.879 0.274 0.014

Tabel 2 Hasil analisis uji sampel one way anova.

Kelompok Jumlah Kuadrat df Mean square F Sig.(p)


Antar kelompok 12.229 2 6.114 17.780 0.000 Dalam kelompok 10.317 30 0.344
Total 22.545 32 6.458 17.780 0.000
Pengaruh terapi bermain puzzle terhadap kecemasan anak 105
ringan, 4 orang dengan tingkat kecemasan sedang dan 1
Diskusi orang dengan tingkat kecemasan berat, setelah terapi
bermain tidak ada kecemasan 6 orang, tingkat kecemasan
Rawat inap dianggap oleh anak sebagai sesuatu yang ringan 5, tingkat kecemasan adalah 3 orang. Analisis
merampas kebebasan dan otonomi anak untuk bersama statistik dengan menggunakan T-ujiTest One Sample
keluarga dan harus mematuhi prosedur invasif yang diperoleh jumlah pasien terbanyak sebelum diperoleh
menyakitkan untuk menghasilkan ketakutan dan terapi bermain yaitu tingkat kecemasan ringan sebesar 17
kecemasan. Kondisi ini memungkinkan strategi permainan orang (51,5%). Sedangkan tingkat kecemasan makan dan
yang tepat untuk diberikan kepada anak sehingga dapat berat badan sedang berjumlah 8 orang (24,2%). Setelah
meminimalisir trauma.5 dilakukan terapi paling banyak tidak ada kecemasan yaitu
Sebagian besar anak sebelum diberikan terapi bermain sebanyak 14 orang (42,5%) dan tingkat kecemasan sedang
mengalami tingkat kecemasan ringan yang meliputi: sebanyak 11 orang (33,3%) dan tingkat kecemasan ringan
kecemasan, ketegangan, ketakutan dan perilaku selama sebanyak 8 orang (24,2%).
wawancara. Beberapa tingkat kecemasan sedang dan Pasien anak ketika masuk rumah sakit sebelum
beberapa parah dan sebagian besar pasien yang mengalami diberikan terapi seringkali mengalami kecemasan.
kecemasan adalah anak perempuan. Setelah diberikan Kecemasan ini tidak hanya dialami oleh pasien tetapi juga
terapi bermain pada anak prasekolah terbukti dari hasil oleh keluarga. Hal ini disebabkan oleh persepsi anak yang
analisis pengaruh terjadi penurunan tingkat kecemasan menganggap perawatan di rumah sakit sebagai hukuman
pada anak. sehingga anak merasa malu,
Hal ini ditunjukkan dengan pasien wanita berjumlah 19 bersalah, cemas dan takut. Kecemasan yang berlebihan ini
orang (57,6%) terdapat 9 orang yang mengalami tingkat dapat berdampak negatif pada pasien dimana pasien dapat
kecemasan ringan, 3 orang kecemasan sedang dan 7 orang menunjukkan sikap permusuhan, respon terhadap
dengan tingkat kecemasan berat dan setelah dilakukan lingkungan dapat berkurang secara total, sehingga
terapi bermain mengalami penurunan tingkat kecemasan menyulitkan perawat untuk bekerja sama dengan mereka.
dimana tidak ada kecemasan pada 8 orang, tingkat Pasien dengan tingkat kecemasan ringan seringkali
kecemasan ringan pada 8 orang, kecemasan sedang pada 3 ditangani tanpa pemeriksaan yang serius, sebaiknya
orang dan tidak ada kecemasan berat. Sedangkan pasien tingkat kecemasan sedang dapat menimbulkan dua jenis
laki-laki sebanyak 14 orang (42,4%) sebelum terapi mekanisme koping antara lain mekanisme pertahanan
bermain terdapat 8 orang dengan tingkat kecemasan berorientasi tugas (adaptif) dan mekanisme pertahanan
ego (maladaptif).6
Jadi ada penurunan yang signifikan pada tingkat
kecemasan post test pada anak prasekolah anak rawat
inap. Oleh karena itu permainan terapeutik dapat
diperkenalkan sebagai mekanisme yang aman dan efektif
untuk membantu mengurangi kecemasan di antara
anak-anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit.

Konflik kepentingan

Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.

Referensi

1. Supartini Y. Buku ajar tentang konsep dasar keperawatan untuk


anak. Cetakan 1. Jakarta: EGC; 2004.
2. Li WHC, Chung JOK, Ho KY, BMC Kwok. Intervensi bermain
untuk mengurangi emosi negatif pada anak rawat inap. BMC
Pediatrik [Internet]. 2016. Tersedia dari: http://bmcpediatr.
biomedcentral.com/articles/10.1186/s12887-016-0570-525.10.
19
[diakses].
3. Aidar N. Hubungan peran keluarga dengan tingkat kecemasan
anak usia sekolah (6---12 tahun) yang mengalami rawat inap di
ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan; 2011. Tersedia dari:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/52709
4. Wong Donna L. Buku Ajar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC;
2009.
5. da Silva SGT, Santos MA, Floriano CM de F, Damião EBC, Campos
FV de, Rossato LM. Pengaruh bermain terapeutik pada
kecemasan anak usia sekolah dirawat di rumah sakit: uji klinis.
Rev Bras Enferm. 2017;70:1244---9.
6. Baradero M, Dayrit MW, Siswadi. Konseling buku saku dalam
keperawatan. Jakarta: EGC; 2006.

Anda mungkin juga menyukai