Anda di halaman 1dari 8

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Teori dasar Kejuruan

3.1.1 Komputer

1. Pengertian Komputer

Komputer secara umum adalah alat yang dipakai untuk mengolah


data menurut prosedur yang telah dirumuskan dimana komputer itu sendiri
merupakan perangkat elektronik yang terdiri dari beberapa komponen yang
saling bekerja sama membentuk sebuah sistem kerja yang dapat
menjalankan pekerjaan secara otomatis berdasarkan urutan ataupun program
yang diberikan kepadanya sehingga dapat menghasilkan suatu informasi
berdasarkan program dan data yang ada. Definisi tentang pengertian
komputer telah mengalami beberapa kali perubahan mengikuti
perkembangan komputer itu sendiri, kata komputer berasal dari kata bahasa
Yunani “Computare” yang berarti memperhitungkan atau menggabungkan
bersama-sama. Kata “com” berati menggabungkan dalam pikiran atau
secara mental, sedangkan kata “putare” berarti memikirkan perhitungan
atau penggabungan. dalam bahasa inggris ” To Compute” yang artinya
menghitung.
3.1.2 Jaringan Komputer

1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer


dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah:
a. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer,
CPU, memori, harddisk.
b. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging,
chatting.
c. Akses informasi: contohnya web browsing.

7
3.2.1 Desain Grafis

1. Pengertian Desain Grafis

Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan


elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk
menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan
proses komunikasi visual dan desain komunikasi.

Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol, gambar, dan teks


untuk membentuk representasi gagasan dan pesan secara visual. Desainer grafis
menggunakan teknik tipografi, seni rupa, dan tata letak halaman untuk membuat
komposisi visual. Penggunaan umum dari desain grafis adalah seperti desain
perusahaan (logo dan merek), desain editorial (majalah, surat kabar, dan buku),
desain lingkungan, periklanan, desain web, desain komunikasi, dan kemasan
produk.

2. Sejarah Desain Grafis

Sejarah desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah


perkembangan seni rupa. Karenanya, produk komunikasi visual tertua
yang pernah ditemukan adalah lukisan gua di Lascaux, Prancis, yang
diperkirakan berasal dari 15.000-10.000 SM.[1] Simbol-simbol berbentuk
ideogram ini kemudian berkembang menjadi aksara yang pada masa
modern ini rutin kita gunakan di layar.

Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam


pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang
pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design
and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai
perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya
Victoria.

Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris


Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh

8
gerakan Arts and Crafts, dan membuat buku dengan desain yang lebih
bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris
membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis.
Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya–
karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung
mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan desain grafis pada awal abad ke-20.

Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di


sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang
ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.

Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927,


dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis
pada judulnya.

The signage in the London Underground adalah contoh desain


klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang
oleh Edward Johnston pada tahun 1916.

Pada tahun 1920, aliran konstruktivisme di Uni Soviet melihat seni


yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat
sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain
bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dan
lain-lain.

Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern


pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography.
Tschichold, Bauhaus, Herbert Bayer, Laszlo Moholy-Nagy, dan El
Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain
grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi
yang digunakan sepanjang abad ke-20. Pada tahun-tahun berikutnya
desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan.
Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat,
terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah

9
Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh
besar pada desain di Amerika. Nama-nama yang terkenal diantaranya
Adrian Frutiger (desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand
(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996
menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya pada iklan dan desain
logo).

Perkembangan industri desain grafis tumbuh seiring dengan


perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai
komunitas desain yang tertuang dalam First Things First Manifesto yang
pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada
tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga
terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para
praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah Rudy VanderLans, Erik
Spiekermann, Ellen Lupton dan Rick Poynor.

3.1 Teori Pendukung

3.2.1 Digital Printing


1. Pengertian Digital Printing
Digital Printing adalah metode dalam percetakan modern yang
melibatkan teknik digital sebagai media transfer antara materi ke media
percetakan. Secara lebih umumnya pengertian digital printing dapat
disimpulkan sebagai proses cetak gambar yang sudah didesain menuju ke
material atau media fisik.

Hadirnya teknologi terbaru dalam dunia percetakan ini pastinya


akan membawa dampak positif pada berbagai tugas percetakan. Dimana
usaha jasa percetakan kini bisa melakukan teknik percetakan secara
profesional dengan menggunakan printer laser atau dengan inkjet. Pastinya
hasil yang diperoleh akan lebih cepat, hemat waktu dan lebih terjangkau.
Tak heran jika kini hampir semua percetakan sudah mulai menggunakan
digital printing untuk menyelesaikan pesanan dari para konsumen.

10
Sebetulnya digital printing sudah berkembang sejak tahun 1990an
yang menjadikan mesin digital printing kian berkembang hingga saat ini.
Perkembangan zaman juga menjadikan digital printing bisa digunakan
untuk mencetak media dari bahan semi plastik untuk luar ruangan seperti
baner, baliho, spanduk dan lain sebagainya. Perkembangan dunia digital
printing ini memberikan banyak keuntungan bagi para pemilik usaha
karena media promosi bisa dibuat semenarik mungkin dengan biaya yang
lebih murah.
2. Jenis-jenis Digital Printing
Adapun jenis-jenis mesin digital printing sebagai berikut

a) Inkjet Printer

Gambar 3. 1 Inkjet Printer

Printer Injket adalah printer yang sering kita temui di kantor atau di rumah. Printer
ini sering digunkan untuk kebutuhan bisnis percetakan. Usaha Foto kopi adalah
sebuah usaha yang sering menggunakan printer berjenis ini. Selain itu, printer
inkjet juga banyak digunakan binis UMKM untuk membuat souvenir seperti Mug,
Undangan Pernikahan, Cetak foto dan lainnya.

b) Mesin Plotter

11
Gambar 3. 2 Mesin Plotter

Merupakan mesin digital printing yang digunakan utuk mencetak media yang
lebar. Mesin ini tersedia dalam berbagai merek dan ukuran 1.5 meter, 3.2 meter
sampai dengan 5 meter yang bisa digunakan untuk mencetak berbagai media
promosi. Sedangkan jenis tinta yang digunakan juga beragam mulai dari tinta Dye
atau Pigmen, Solvent, ecosolvent dan UV. Masing-masing tinta tersebut memiliki
kekhasan masing-masing yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda.

c) Digital Offset

Gambar 3. 3 Mesin Digital Offset

Mesin digital printing yang satu ini mampu menghasilkan cetakan dengan ukuran
A4 hingga A0. Biasanya mesin ini digunakan untuk mencetak buku, cetak kalkir,
peta dan lain sebagainya. Mesin ini dapat bekerja secara cepat untuk
menghasilkan cetakan sesuai dengan desain yang dipesan.

d) Flatbed Printing

12
Gambar 3. 4 Flatbed Printing

Jenis Digital printing ini di khususkan untuk mencetak di media tebal seperti
kayu, kaca, keramik dan kaca akrilik. Dengan menggunakan teknologi tinta UV,
mencetak dengan menggunkan printer Flatbed bisa langsung kering seketika dan
gambar bisa bertahan untuk waktu yang lama.

e) Sablon Digital/Sablon DTG

Gambar 3. 5 Sablon Digital

Teknik cetak digital ini tergolong baru dunia percetakan, akan tetapi sangatlah
populer dikarenakan biaya oprasional yang cenderung murah. Mesin ini bisa
mencetak langsung diatas permukaan kain seperti katun, polyester. Jenis printer
ini menggunakan tinta Neo Pigmen Kornit yang mampu menghasilkan kualitas
cetak yang sempurna.

f) 3D Printing

13
Gambar 3. 6 3D Printing

Mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 2013, 3D printing menjadi sebuah


teknologi baru yang aplikasinya banyak digunakan diberbagai industri. Mesin
cetak ini menggunakan bahan photopolymer dan dapat menghasilkan sebuah
objek tiga dimensi sesuai dengan keinginan. Jenis digital printing ini memang
belum banyak peminatnya dikarenakan kebutuhan pasar yang masih sedikit.
Semoga mesin cetak 3D bisa menjadi mesin primadona kedepannya.

14

Anda mungkin juga menyukai