Anda di halaman 1dari 1

Kasus 1

Ny. S, usia 57 tahun, masuk ke RS WS pada tanggal 1 April 2020 dengan keluhan bengkak pada
kedua kaki dan terasa kaku. Keluarga klien (suami, Tn P) mengatakan klien mengeluh sesak
napas dan kedua kaki bengkak. Klien juga mengatakan sering mengkonsumsi obat-obatan yang
dibeli di warung dekat rumah tanpa resep dari dokter. Klien pernah dilakukan hemodialysis (HD)
pada tanggal 28 Januari 2020.

Pada saat perawat melakukan pengkajian, kondisi klien terlihat lemas. Tanda-tanda vital; TD
170/90 mmHG, HR 100x/menit, RR 32x/menit, Suhu 36,5 0C. BB sebelum HD = 60 Kg, BB
setelah HD = 55,2 Kg, TB = 150 cm. Kedua kaki klien tampak bengkak, dan sulit digerakkan.
Klien terpasang AV Blood Line pada kateter HD. Terdapat luka jahitan pada tangan kiri tempat
pemasangan AV Shunt. Dokter menganjurkan mengurangi minum menjadi 1 gelas per hari.
Namun, klien minum ± 4 gelas (± 1000 cc) air putih setiap hari. Klien mengatakan BAK sedikit
(hanya beberapa tetes) dan jarang.

Terapi yang didapatkan:

- Terapi HD setiap Senin dan Kamis pagi dengan akses kateter HD.
- Heparin 833 unit/jam saat dilakukan HD
- Furosemid 1x40 mg / iv
- Captopril 1x25 mg / oral
- Asam folat 2x1 / oral
- Diet Rendah Garam Cukup Protein (RGCP)

Hasil pemeriksaan penunjang tanggal 1 April 2020:

- Lab
HB = 7,8 gr/dL

Ur = 100 mg/dL

Cr = 12,3 mg/dL

- Thorax
Tampak atropi ginjal sinistra

Anda mungkin juga menyukai