Anda di halaman 1dari 6

Nama : Evinda Anggun Saputri

Nim : 044121848
Upbjj : Purwokerto

Tugas 2 Manajemen

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai nilai,jelaskan!


Jawab :
Manajemen rantai nilai yaitu membicarakan pengelolan proses penciptaan nilai untuk
konsumen.proses atau kegiatan yang bertujuan menghasialkan produk atau jasa yang
memberikan nilai tertentu tersebut dinamakan sebagai sebagai rantai nilai.rantai nilai bisa
dide finisikan sebagai seluruh kegiatan organisasi yang diperlukan untuk menghasilkan nilai
yang diinginkan oleh konsumen.manajemen rantai nilai bisa didefinisikan sebagai suatu
proses untuk mengelola aktivitas aktivitas di sepanjang rantai nilai yang akan ditawarkan
kepada konsumen.perhatian bahwa tijuan akhir dari proses tersebut adalah
konsumen.perhatikan bahwa tujuan akhir dari proses tersebut adalah konsumen.sebagai
contoh,misalnya kita membuat mobil yang sangat bagus,tetapi mempunyai harga yang sangat
mahal,konsumen mungkin akan mengatakan bahwa produk kita tidak cukup bernilai.manfaat
yang ditawarkan masih lebih rendah dibandingkan harga yang harus dikorbankan oleh
konsumen.manajemen rantai nilai berorientasi eksternal,yaitu bagaimana mengefiktifkan
penciptaan nilai,yang dimulai dari aliran ke perusahaan,proses trannsformasi dalam
perusahaan,dan mengalirkan produk atau jasa ke konsumen.manajemen rantai nilai
mrmpunyai tujuan evektivitas.yaitu mengerjakan
Sesuatu yang benar (doing the right things) kegiatan untuk menciptakan nilai tambah,yang
menghasilkan marjin (keuntungan) bagi perusahaan.
a.) Kegiatan pendukung
1. infrastruktur perusahaan
2. manajenen sumber daya manusia
3. Pengembangan teknologi
4. Teknologi bisa digunakan untuk mendukung kegiatan utama perusahaan,seperti kegiatan
operasi,inbound dan outbound logistics,dan lainnya.
5. Procurement (pengadaan).
b.) Kegiatan utama
1. Inbound logistics
2. Operasi
3. Outbound logistics
4. Pemasaran dan penjualan
5. Pelayanan.
Kegiatan pendukung dan utama tersebut ditunjukan untuk menciptakan nilai,yaitu manfaat
yang dihargai oleh konsumen.

2.Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen !


Jawab :
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar prestasi tertentu
dengan merencanakan mendesain sistem umpan balik informasi,membandingkan prestasi
yang sesungguhnya dan standar prestasi,menentukan apakah terjadi penyimpangan dan
mengukur apakah penyimpangan itu berarti (signifikan),dan melakukan perbaikan yang
diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara
yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tijiluan perusahaan.
Definis di atas cukup luas dan mencakup beberapa hal berikut :
1. Adanya standar prestasi
2. Adanya usaha pembandingan hasil yang diperoleh dengan rencana
3. Menentukan apakah terjadi penyimpangan atau tidak
4. Melakukan perbaikan.
Bertujuan untuk membawa perusahaan mendekati tujuan dengan cara yang paling efektif dan
efisien.
Penendalian meruakan proses yang berulang ulang yang dinamis.penekanan pengendalian
tidak hanya untuk pengendalian saja,tetapi lebih untuk memonitor prestasi perusahan atau
bagian bagiannya.penekanan pada pengendaliansaj cenderung terfokus pada identifikasi
kesalahan kesalahan masa lalu.berikut ini beberapa situasi yang membuat pengrndalian tersa
menjadi semakin penting.
1. Perubahan
2. Kompleksitas
3. Kesalahan.
Pengebdalian kadang kadang mempunyai kesan negatif,yaitu mengendalikan membatasi
aktifitas seseorang yang diawasi.pengendalian akan mematika kreatifitas organisasi,
mematikan motifasi,membuat organisasi sebelum macet total.

3. Apa saja tipe-tipe pengendalian itu?


Jawab :
Tipe-Tipe Pengendalian
Pada dasarnya ada 3 tipe dasar pengawasan / pengendalian yaitu :
1. ) Pengawasan Pendahuluan ( Feedforward control atau Steering Control )
Pengawasan ini di desain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan
memungkinkan perbaikan di lakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu di selesaikan.
Pengendalian semacam ini sering juga di sebut sebagai steering control karena pengendalian
ini dapat di umpamakan seperti orang mengendarai mobil .mobil di kendalikan sewaktu
mobil itu berjalan agar tirak menyimpang masuk jurang atau menabrak pohon di pinggir jalan
.
Pengendalian tersebut memerlukan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai
perubahan-perubahan dalam lingkungan atau kemajuan-kemajuan dalam mencapai tujuan
tertentu .
2.) Pengendalian Concurrent (Yes/No)
Tipe ini merupakan pengendalian dimana suatu kegiatan akan terus di lanjutkan atau tidak
apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus di penuhi .
Sebagai contoh :
Apabila kuota salesman mencapai jumlah tertentu (jumlah minimal yang harus di penuhi)
maka operasi penjualan di daerah salesman tersebut bekerja akan di lanjutkan apabila penjual
minimal tersebut tidak terpenuhi maka operasi penjualan untuk daerah tersebut dapat di
hentikan sama sekali .
Tipe pengendalian ini setidak-tidaknya dapat digunakan sebagai pelengkap dan di gunakan
bersama-sama dengan pengendalian feedforward. Penggunaan bersama akan meningkatkan
keamanan program atau kegiatan yang sedang di lakukan .
3.) Pengendalian Umpan Balik ( Post-Action Control )
Pengendalian ini mengevaluasi hasil hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai .
Pengendalian umpan balik kadang di perlukan untuk tujuan lain ,contohnya untuk tujuan
penentuan bonus dan memotivasi karyawan di perusahaan .
Contoh:
Bonus untuk salesman adalah 10% dari kelebihan penjualan atas kuota yang telah di tetapkan
oleh perusahaan ,jika ingin memperoleh uang tambahan/bonus salesman harus berusaha
meningkatkan penjualan sebanyak-banyaknya .

4. Bagaimana pengawasan yang efektif itu ?


Jawab :
Pengawasan yang efektif mempunyai beberapa ciri ,secara umum pengawasan yang efektif
harus situadional (memperhatikan situasi) .Pengawasan yang baik hatus di sesuaikan dengan
rencana dan struktur organisasi ,kepribadian atau karakteristik individu manajer dan
kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas
1. Disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi
Pengendalian harus mengikuti rencana yang akan di monitor ,rencana untuk kegiatan tertentu
akan berbeda dengan rencana kegiatan lainnya .sistem pengendalian yang baik juga harus
memunculkan pihak pihak yang bertanggung jawab terhadap penyimpangan yang terjadi .
2. Disesuaikan dengan manajer
Pengendalian di tunjukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada ,yang akan menghasilkan
informasi yang bisa di mengerti yang berupa grafik ataupun gambar .
Sistem pengendalian yang baik juha dapat di terima oleh manajer atau anggota organisasi
yang lain yang tujuannya untuk tercapainya tujuan organisasi dan tujuan individu dalam
organisasi .
3. Ekonomis
Sistem pengendalian harus memperhitungkan biaya yang di keluarkan
4. Akurat
Informasi yang akurat di perlukan untuk pengendalian yang baik,
Informasi yang tidak akurat bisa merusak pengendalian atau menimbulkan masalah baru .
5. Tepat Waktu
Informasi harus datang tepat waktu ,jika informasi datang terlambat maka tidak akan
bermanfaat banyak untuk perbaikan pada masa yang akan datang .
6. Fleksibel
Sistem pengendalian yang baik juga harus memperhitungkan kemungkinan
perubahan .contoh : tingkat penjualan yang berubah harus diantisipasi oleh sistem
pengendalian yang baik ,yaitu dalam penjualan yang lebih rendah dari target maka harus
mempunyai rencana lain yang harus disiapkan terlebih dahulu dengan demikian sistem
pengendalian yang fleksibel harus berangkat dari rencana yang fleksibel .
7. Objektif dan bisa di pahami
Kejelasan membuat anggota organisasi tahu bahwa apa yang harus di lakukan
Objektif membuat prestasi individu bisa di bandingkan dengan kriteria yang jelas
8. Mengarah pada perbaikan
Sistem pengendalian yang baik harus bida menghasilkan informasi yang mengarah pada
perbaikan ,informasi yang di dapat harus sampai pada pihak yang bertanggung jawab , yang
di harapkan bisa memperbaiki kekurangan yang ada .
9. Memfokuskan pada titik strategis
Penyimpangan kemungkinan bisa terjadi cukup besar yang bisa mengakibatkan kerugian
yang besar ,pengendalian yang baik harus memfokuskan pada bagian yang bisa di kendalikan
oleh organisasi .
Contoh : pengendalian terhadap barang yang sudah dikirim ke konsumen (pelanggan) tidak
akan efektif karena organisasi tidak mempunyai kendali atad barang yang sudah dikirimkan .

Sumber Referensi :
-BMP EKMA4116/Modul 9 Manajemen Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai