Anda di halaman 1dari 20

PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

OLEH:

EKO PRASETIO

KELAS A1

PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-NYA lah kami dapat menyelesaikan Makalah
Integrasi ICT dalam Pembelajaran Matematika yang berjudul “Penggunaan
Software Geogebra pada Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah dalam Pembelajaran Matematika
.
Kami mengucapan terimakasih kepada Ibu Dra. Ida Karnasih, Ph.D selaku
dosen mata kuliah Integrasi ICT dalam Pembelajaran Matematika yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun.

Bengkalis, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjadi pusat perhatian di berbagai
bidang kehidupan, salah satunya yakni bidang pendidikan. Teknologi informasi dalam bidang
pendidikan mempunyai peranan penting pada proses pembelajaran, yaitu mentransfer ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini, proses pembelajaran yang akan dibahas adalah pembelajaran
matematika.
Kehadiran perangkat komputer sebagai sarana dalam proses pembelajaran matematika telah
disambut dengan baik. Sebagai contoh penggunaan komputer dalam pembelajaran
matematika adalah penggunaan software Geogebra. Penggabungan antara perintah-perintah
geometri, aljabar dan kalkulus datat menjadikan Geogebra sebagai media pilihan dalam
menyampaikan konsep geometri, aljabar maupun kalkulus di sekolah. Konsep yang bersifat
abstrak membuat siswa mempunyai beban kognitif yang lebih berat. Oleh karena itu,
penggunaan Geogebra diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih tertarik dan lebih
mudah dalam memahami konsep-konsepnya.
Materi - materi yang memuat konsep geometri, aljabar dan kalkulus dapat mengunakan
Geogebra sebagai media pembelajarannya. Namun, semua itu tergantung dari bagaimana
kreativitas dan kemampuan guru mengolah materi menjadi lebih menarik menggunakan
Geogebra, dan tentunya dengan model, metode dan strategi pembelajaran yang juga cocok.
Dalam hal ini, Geogebra digunakan pada pembelajaran geometri bidang seperti dalam materi
lingkaran, luas bidang datar, transformasi geometri dan lain-lain, karena Geogebra masih
belum dapat digunakan dalam pembelajaran ruang dimensi tiga.
Penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian suatu materi.
Media dapat meningkatkan atensi siswa karena dengan penggunaan media siswa tidak
terfokus pada hal yang monoton. Selain itu media dapat memperdalam pemahaman siswa
karena media memberikan memberikan gambaran/penjelasan yang lebih nyata pada siswa.
Perkembangan penggunaan media komputer pada pembelajaran menjadi salah satu bagian
dari perkembangan media pembelajaran. Program-program komputer memiliki banyak
manfaat sebagai media pembelajaran.
Sebagai contoh visualisasi dengan Microsoft Powerpoint telah banyak digunakan
sebagai media pembelajaran di kelas. Selain memudahkan guru dalam penyampaian materi,
siswa juga lebih mudah menangkap apa yang dijelaskan guru. Dalam pembelajaran
matematika, program komputer dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran konsepkonsep
matematika yang menuntut ketelitian tinggi, konsep atau prinsip yang repetitif, penyelesaian
grafik secara tepat, cepat, dan akurat. Salah satu program komputer yang dapat digunakan
sebagi media pembelajaran matematika adalah software Geogebra. Hall & Chamblee ( 2013)
menyebutkan Sofware ini memadukan kemampuan geometri dinamis, sistem komputer
aljabar, dan lembar kerja. Pesamaan-persamaan dalam aljabar ditransformasikan ke dalam
bentuk geometris. Hal ini menjadikan Geogebra sebagai program komputer yang sangat ideal
untuk digunakan sebagai media pembelajaran matematika. Reis & Ozdemir (2010)
menyampaikan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan Geogebra dapat
mempermudah pembelajaran dan membuatnya lebih menarik. Untuk guru sendiri akan
memudahkan dalam pembuatan bentuk - bentuk geometri seperti garis, bidang, dan bangun
ruang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
a. Apa itu software Geogebra?
b. Bagaimana penggunaan Geogebra dalam pembelajaran Matematika khususnya pada
materi persamaan garis lurus?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui apa itu pengertian software Geogebra.
b. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Geogebra dalam pembelajaran Matematika.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pengertian Geogebra


GeoGebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis, bebas, dan multi-
platform yang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik, statistik dan kalkulus dalam
satu paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan. Dinamis artinya
pengguna dapat menghasilkan aplikasi matematika yang interaktif. Bebas artinya GeoGebra
dapat digunakan dan digandakan dengan cuma-cuma serta termasuk perangkat lunak open
source sehingga setiap orang dapat mengubah atau memperbaiki programnya. Multi-platform
berarti GeoGebra tersedia untuk segala jenis komputer seperti PC, tablet dan berbagai sistem
komputer seperti Windows, Mac OS, Linux dan sebagainya.
GeoGebra pertama kali dikembangkan oleh Markus Hohenwarter sebagai proyek tesis
master-nya pada tahun 2001 dengan ide dasarnya adalah membuat suatu perangkat lunak
yang menggabungkan kemudahan penggunaan perangkat lunak geometri dinamis (DGS –
Dynamic Geometry Software) dengan kekuatan dan fitur-fitur sistem aljabar komputer atau
CAS (Computer Algebra System) untuk pembelajaran matematika.
Software ini dapat diunduh di http://www.geogebra.org/. Software ini telah
diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk Indonesia. Tercatat nama Aam Sudrajat
yang menterjemahkan software ini ke dalam bahasa Indonesia. Software ini cocok sekali
digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Versi yang digunakan pada seminar ini
adalah GeoGebra versi 4.0 release candidate.
Dibandingkan perangkat lunak matematika lain seperti Geometer’s Sketchpad, Cabri,
Maple, Mathlab, Derive, Autograph dan sebagainya, GeoGebra memiliki beberapa kelebihan
antara lain:
1. Termasuk dalam kategori perangkat lunak geometri dinamis (DGS) dan Computer Algebra
System (CAS). GeoGebra juga menyediakan fasilitas lembar kerja (spreadsheet) dan
dapat digunakan untuk menganalisis data. Untuk versi yang terbaru (versi 5) sudah
dilengkapi dengan fasilitas grafik 3 dimensi.
2. Mudah digunakan sama halnya dengan paket-paket perangkat lunak geometri dinamis
(DGS) yang lain seperti Autograph, Cabri ataupun Geometer’s Sketchpad tetapi juga
memberikan fitur-fitur dasar CAS seperti yang ada di Maple dan Derive untuk
menjembatani beberapa perbedaan antara geometri, aljabar dan kalkulus.
3. Merupakan perangkat lunak yang bebas digunakan dan digandakan (freeware) dan open
source (kode programnya tersedia) sehingga banyak orang yang terlibat
mengembangkannya. Tersedia untuk berbagai jenis komputer (multi-platform) seperti PC,
tablet, smartphone dan berbagai sistem komputer seperti Windows, Linux, Unix, Mac OS
X dan berbagai platform lain yang bisa menjalankan program Java.
5. Telah diterjemahkan ke lebih dari 35 bahasa (Preiner, 2008:36), tidak hanya pada
menunya, tetapi juga pada perintah-perintahnya.

2.2 Manfaat Geogebra

Salah satu program komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
matematika adalah program GeoGebra. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah
prgram komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar.
Program GeoGebra melengkapi berbagai program komputer untuk pembelajaran
aljabar yang sudah ada, seperti Derive, Maple, MuPad, maupun program komputer untuk
pembelajaran geometri, seperti Geometry’s Sketchpad atau CABRI. Menurut Hohenwarter
(2008), bila program-program computer tersebut digunakan secara spesifik untuk
membelajarkan aljabar atau geometri secara terpisah, maka GeoGebra dirancang untuk
membelajarkan geometri sekaligus aljabar secara simultan.
Menurut Hohenwarter (2008), program GeoGebra sangat bermanfaat bagi guru
maupun siswa. Tidak sebagaimana pada penggunaan software komersial yang biasanya
hanya bisa dimanfaatkan di sekolah, Geogebra dapat diinstal pada komputer pribadi dan
dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh siswa maupun guru. Bagi guru, GeoGebra
menawarkan kesempatan yang efektif untuk mengkreasi lingkungan belajar online interaktif
yang memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep matematis.
Menurut Lavicza (Hohenwarter, 2010), sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
GeoGebra dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas. Fitur-fitur
visualisasinya dapat secara efektif membantu siswa dalam mengajukan berbagai konjektur
matematis.
Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah
sebagai berikut.
a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan
dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program
GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam
memahami konsep geometri.
c. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah
dibuat benar.
d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifatsifat yang berlaku
pada suatu objek geometri.
e. GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menunjang proses pembelajaran
matematika yang dapat difungsikan untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan
konsep-konsep matematika khusunya yang mebutuhkan ketelitan tinggi seperti halnya
grafik, serta sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematika.
f. Program GeoGebra melengkapi berbagai jenis software atau aplikasi yang ada pada
komputer untuk pembelajaran aljabarmaupun geometri yang sudah ada, seperti Derive,
Maple, MuPad, Geometry’s Sketchpad atau CABRI.
g. GeoGebra menawarkan kesempatan yang efektif sebagai inovasi lingkungan belajar
online interaktif yang memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep
matematika.
h. GeoGebra membantu siswa untuk memahami konsep-konsep matematika yang
membutuhkan ketelitian tinggi.
i. GeoGebra memudahkan siswa untuk membuat grafik dari persamaan yang sulit
digambarkan secara manual.

Berdasarkan penelitian Embacher (Hohenwarter, 2008), siswa memperoleh manfaat


lebih dari program GeoGebra. Beberapa siswa memberikan komentar-komentar sebagai
berikut.
a. Program ini sangat membantu untuk melihat apa yang berubah ketika saya mengubah
sesuatu yang lain
b. Ketika mempelajari konsep turunan, jika kita menggerakkan suatu titik menuju suatu titik
yang lain, kita akan menyadari bahwa garis potong berubah menjadi garis singgung.
c. Dengan menggambar pada kertas, kita tidak mampu memvisualisasikan apa yang akan
terjadi
d. Dengan program ini, kita dapat berkesperimen secara luas dan bebas serta mencoba
banyak hal untuk menemukan solusi sendiri terhadap suatu masalah
Menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media
pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagaiberikut.
a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
Dalam hal ini, dalam pembelajaran yang bersifat tradisional, guru memanfaatkan
GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika
tertentu.
b. Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi konsep
matematika tertentu, misalnya mengkonstruksi lingkaran dalam maupun lingkaran luar
segitiga, atau garis singgung.
c. Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan
suatu konsep matematis, misalnya tempat kedudukan titik-titik atau karakteristik
parabola.

2.3 Teori Belajar yang Mendukung Penggunaan Geogebra dalam Pembelejaran


Matematika
Teori belajar yang mendukung penggunaan geogebra dalam materi Persamaan Garis
Lurus adalah teori Van- Hiele. Tingkat berpikir siswa dalam geometri menurut teori van
Hiele lebih banyak bergantung pada isi dan metode pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu
disediakan aktivitas - aktivitas yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Crowley (1987:7-
12) menjelaskan aktivitas - aktivitas yang dapat digunakan untuk tiga tahap pertama, yaitu
tahap 0 sampai tahap 2, sebagai berikut:
1. Aktivitas Tahap 0 (Visualisasi)
Pada tahap 0 ini, bangun - bangun geometri diperhatikan berdasarkan penampakan
fisik sebagai suatu keseluruhan. Aktivitas untuk tahap ini antara lain sebagai berikut.
a. Memanipulasi, mewarna, melipat dan mengkonstruk bangun - bangun geometri.
b. Mengidentifikasi bangun atau relasi geometri dalam suatu gambar sederhana, dalam
kumpulan potongan bangun, blok - blok pola atau alat peraga yang lain, dalam
berbagai orientasi, melibatkan obyek - obyek fisik lain di dalam kelas, rumah, foto,
atau tempat lain, dan dalam bangun-bangun yang lain.
c. Membuat bangun dengan menjiplak gambar pada kertas bergaris, menggambar
bangun, dan mengkonstruk bangun.
d. Mendeksripsikan bangun-bangun geometri dan mengkonstruk secara verbal
menggunakan bahasa baku atau tidak baku, misalnya kubus “seperti pintu atau kotak.”.
e. Mengerjakan masalah yang dapat dipecahkan dengan menyusun, mengukur, dan
menghitung.

2. Aktivitas Tahap 1 (Analisis)


Pada tahap 1 ini siswa diharapkan dapat mengungkapkan sifat-sifat bangun
geometri. Aktivitas untuk tahap ini antara lain sebagai berikut.
a. Mengukur, mewarna, melipat, memotong, memodelkan, dan menyusun dalam urutan
tertentu untuk mengidentifikasi sifat - sifat dan hubungan geometri lainnya.
b. Mendeskripsikan kelas suatu bangun sesuai sifat-sifatnya.
c. Membandingkan bangun-bangun berdasarkan karakteristik sifatsifatnya.
d. Mengidentifikasi dan menggambar bangun yang diberikan secara verbal atau
diberikan sifat-sifatnya secara tertulis.
e. Mengidentifikasi bangun berdasarkan sudut pandang visualnya.
f. Membuat suatu aturan dan generalisasi secara empirik (berdasarkan beberpa contoh
yang dipelajari).
g. Mengidentifikasi sifat - sifat yang dapat digunakan untuk mencirikan atau
mengkontraskan kelas - kelas bangun yang berbeda.
h. Menemukan sifat objek yang tidak dikenal.
i. Menjumpai dan menggunakan kosakata atau simbol - simbol yang sesuai.
j. Menyelesaikan masalah geometri yang dapat mengarahkan untuk mengetahui dan
menemukan sifat-sifat suatu gambar, relasi geometri, atau pendekatan berdasar
wawasan.

3. Aktivitas Tahap 2 (Deduksi Informal)


Pada tahap 2 ini siswa diharapkan mampu mempelajari keterkaitan antara sifat-
sifat dan bangun geometri yang dibentuk. Aktivitas siswa untuk tahap ini antara lain
sebagai berikut.
a. Mempelajari hubungan yang telah dibuat pada tahap 1, membuat inklusi, dan membuat
implikasi
b. Mengidentifikasi sifat-sifat minimal yang menggambar suatu bangun.
c. Membuat dan menggunakan definisi
d. Mengikuti argumen-argumen informal
e. Menyajikan argumen informal.
f. Mengikuti argumen deduktif, mungkin dengan menyisipkan langkah-langkah yang
kurang.
g. Memberikan lebih dari satu pendekatan atau penjelasan.
h. Melibatkan kerjasama dan diskusi yang mengarah pada pernyataan dan konversnya.
i. Menyelesaikan masalah yang menekankan pada pentingnya sifat - sifat gambar dan saling
keterkaitannya. Van de Walle (1990:270) membuat deksripsi aktivitas yang lebih
sederhana dibandingkan deskripsi yang dibuat oleh Crowley (1987:7-12).

Menurut Van de Walle aktivitas pembelajaran untuk masing-masing tiga tahap


pertama adalah sebagai berikut.
1. Aktivitas Tahap 0 (Visualisasi).
Aktivitas pada tahap 0 ini haruslah:
a. Melibatkan penggunaan model fisik yang dapat digunakan siswa untuk memanipulasi,
b. Melibatkan berbagai contoh bangun-bangun yang sangat bervariasi dan berbeda
sehingga sifat yang tidak relevan dapat diabaikan,
c. Melibatkan kegiatan memilih, mengidentifikasi dan mendeksripsikan berbagai
bangun, dan
d. Menyediakan kesempatan untuk membentuk, membuat, menggambar, menyusun atau
menggunting bangun.

2. Aktivitas Tahap 1 (Analisis)


Aktivitas untuk tahap 1 ini haruslah:
a. Menggunakan model - model pada tahap 0, terutama pada model - model yang dapat
digunakan untuk mengeksplorasi berbagai sifat bangun,
b. Mulai lebih menfokuskan pada sifat - sifat daripada sekedar identifikasi,
c. Mengklasifikasi bangun berdasar sifat - sifatnya berdasarkan nama bangun tersebut,
dan
d. Menggunakan pemecahan masalah yang melibatkan sifat - sifat bangun.

3. Aktivitas Tahap 2 (Deduksi Informal)


Aktivitas untuk tahap 2 ini haruslah:
a. Melanjutkan pengklasifikasian model dengan fokus pada pendefinisian sifat.
Membuat daftar sifat dan mendiskusikan sifat yang perlu dan cukup untuk kondisi
suatu bangun atau konsep,
b. Memuat penggunaan bahasa yang bersifat deduktif informal, misalnya: semua, suatu,
dan jika-maka serta mengamati validitas konvers suatu relasi.
c. Menggunakan model atau gambar sebagai sarana untuk berpikir dan mulai mencari
generalisasi atau contoh kontra.

Jika pembelajaran langsung dimulai pada tahap 2 dapat dimungkinkan terjadi


mismatch. Mismatch adalah ketidaksesuaian antara pengalaman belajar dengan tahap berpikir
siswa. Siswa yang berada pada suatu tahap berpikir, diberi pengalaman belajar sesuai tahap
berpikir di atasnya. Mismatch dapat mengakibatkan belajar hafalan atau belajar temporer,
sehingga berakibat konsep yang diperoleh siswa akan mudah dilupakan.

2.4 Proses Pembelajaran Matematika Materi Persamaan Garis Lurus Menggunakan


Geogebra

a. Menggambar Grafik Persamaan Garis Lurus dalam Geogebra


Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan garis yang membentuk garis
lurus. Persamaan garis lurus memiliki bentuk umum:

y = mx + c atau Ax + By + C = 0

Contoh: Gambarlah grafik persamaan garis y = 2x + 3


Persamaan y = 2x + 3
Jika x = 0 , maka y = 3 , sehingga titiknya menjadi A(0,3)
Jika y = 0 , maka x = -3/2 ,sehingga titiknya menjadi B(-3/2, 0)
Jadi, titik potong garisnya A(0,3) dan B(-3/2, 0)
Gambar grafiknya

Langkah- langkah menggambarnya dalam geogebra:


a. Bukalah software geogebra yang sudah diinstal sebelumnya, maka akan muncul tampilan
seperti berikut
b. Setelah itu pada kotak input ketiklah rumus persamaannya, s eperti berikut:

c. Lalu tekan enter, maka akan muncul grafik dari persamaan y = 2x + 3


b. Menentukan Persamaan Garis Lurus
 Persamaan Garis lurus yang melalui titik (x,y) dan sebuah garis sejajar.
Sebuah garis dengan gradien m2 yang sejajar garis lain dengan m1 maka berlaku:

m1 = m2

Untuk mencari persamaan garis yang melalui titik dan sebuah garis adalah:

y- y1 = m(x – x1)

Contoh :
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,3) sejajar 2x + 5y – 1 = 0 adalah…….
Pembahasan:
 Pertama cari gradien garisnya
y= mx + c
2x + 5y – 1 = 0
5y = -2x +1
y = -2/5 x + 1/5
maka m1= -2/5 karena sejajar maka nilai m1= m2 = -2/5
 Persamaan garis yang melalui titik (2,3) bergradien -2/5 adalah:
( y – y1 ) = m (x – x1 )
y – 3 = -2/5 (x – 2)
5(y-3) = -2 (x - 2)
5y – 15 = -2x + 4
2x + 5y = 19
Maka diperoleh persamaan garis yang melalui titik (2,3) sejajar 2x + 5y – 1 = 0
adalah 2x + 5y = 19

Langkah- langkah menggambarnya dalam geogebra:


a. Bukalah software geogebra yang sudah diinstal sebelumnya, maka akan muncul tampilan
seperti berikut
b. Pada kotak input ketiklah rumus persamaan garisnya 2x + 5y – 1 = 0 terlebih dahulu.
Lalu tekan enter Seperti berikut:

c. Lalu masukkan lah nilai titiknya pada kolom input (2,3) lalu tekan enter. Maka akan
muncul gambar seperti berikut.

d. Setelah itu masukan pada kolom input : garis[A,f] lalu tekan enter. Dimana A adalah titik
dan f adalah persamaan garis yang telah kita masukkan pada langkah “b”. Maka akan
muncul garis “g” pada tampilan grafik dan persamaannya muncul di kolom tampilan
aljabar seperti gambar berikut. Maka garis “ g = 2x +5y=19” adalah persamaan garis
yang melalui titik (2,3) dan sejajar dengan garis 2x + 5y – 1 = 0.
 Persamaan garis yang melalui dua titik
Untuk mencari atau menentukan persamaan garis lurus yang melalui 2 titik kita
menggunakan rumus

Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(2, 1) dan B(-3, -1)

Langkah-langkah mencari persamaannya dalam geogebra:


a. Bukalah software geogebra yang sudah diinstal sebelumnya, maka akan muncul tampilan
seperti berikut
b. Masukkanlah nilai titik-titik yang di ketahui kedalam kolom input. Masukkan terlebih
dahulu nilai titik A(2, 1) lalu tekan enter maka akan keluar tampilan seperti berikut:

c. Masukkan lagi titik B(-3, -1) pada kolom input lalu tekan enter maka akan muncul
tampilan seperti ini
d. Lalu setelah itu ketik Garis[A,B] pada kolom input maka akan muncul grafik garisnya
serta persamaannya di kolom aljabar seperti gambar berikut dengan persamaan 2x –
5y = -1

BAB III
KESIMPULAN

Geogebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis, bebas, dan multi-platform
yang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik, statistik dan kalkulus dalam satu
paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah Turidho, dkk. 2016. Pemanfaatan Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran


Matematika. Universitas Sriwijaya.
Hidayat, Fadjar Noer dan Muh Tamimuddin. 2016. Modul Guru Pembalajaran Pemanfaatan
Aplikasi Geogebra untuk Pembelajaran Matematika (Dasar). Yogyakarta: Suplemen TIK
Mahmudi, Ali (2011). Pemanfaatan Geogebra dalam Pembelajaran Matematika. FMIPA
Universitas Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai