Anda di halaman 1dari 10

Nama : Misna Arwani

Npm : 18140103

Prodi : PGSD VII.C

Matakuliah : PTK

Dosen Pengampu : Dr Zulfadli,.M.Pd

Jawaban Soal UJIAN AKHIR SEMESTER PTK

1. Apa perbedaan PTK dengan penelitian non PTK?

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat reflektif untuk
memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Berdasakan pengertian tersebut, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik praktik pembelajaran yang dilakukan
guru.

Penelitian Tindakan Kelas juga bertujuan untuk mengidentifikasi, menemukan solusi,


dan mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas agar pembelajaran semakin
berkualitas.

Ada beberapa keuntungan jika guru melakukan penelitian tindakan kelas, sebagai
berikut.

1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika
pembelajaran di kelas. Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang guru dan
peserta didik lakukan selama pembelajaran.

2. PTK mampu meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi guru profesional. Guru
tidak hanya sebagai seorang praktisi saja yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakannya, tetapi juga bertindak sebagai peneliti di bidangnya.

3. PTK mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata
berdasarkan pada masalah akurat dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokoknya, karena tidak perlu
meninggalkan kelas. PTK adalah kegiatan penelitian yang terintegrasi dalam
pembelajaran.

5. Guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk dapat melakukan upaya-
upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan metode
pembelajaran.

6. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran, sehingga guru termotivasi


untuk meningkatkan kualitas mengajar dan juga hasil belajar peserta didik.

Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Non PTK

Penelitian Tindakan Kelas

1. Penelitian dilakukan oleh guru

2. Rencana penelitian dilakukan oleh guru (mungkin dibantu oleh orang lain)

Baca Juga

Bagaimana bentuk PTK?

Apakah pengertian PTK?

Mengapa PTK perlu dilakukan oleh guru?

3. Munculnya masalah dirasakan oleh guru (mungkin dengan dorongan orang luar)

4. Ciri utama adanya tindakan untuk perbaikan yang berulang

5. Peran guru sebagai guru dan peneliti

6. Tempat penelitian di kelas

7. Proses pengumpulan data oleh guru sendiri atau bantuan orang lain

8. Hasil penelitian langsung dapat dimanfaatkan oleh guru, dan dirasakan oleh kelas
Penelitian kelas non PTK

1. Penelitian dilakukan oleh orang luar

2. Rencana penelitian dilakukan oleh peneliti

3. Munculnya masalah dirasakan oleh orang luar

4. Ciri utama penelitian belum tentu ada tindakan perbaikan

5. Peran guru sebagai guru (objek penelitian)

6. Tempat penelitian di kelas

7. Proses pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

8. Hasil penelitian menjadi miliki peneliti, belum tentu dimanfaatkan oleh guru

2. Apa pengertian masalah dan bagaimanakah menentukan masalah dalam PTK?

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian dilakukan untuk


menyelesaikan masalah yang dimulai dengan adanya penyimpangan. Stonner (1982)
mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat
penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan
dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.

Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara
yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60).
Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).

Untuk menentukan Masalah yang akan dipilih, haruslah berdasarkan hal-hal berikut ini:

1. Merupakan masalah pembelajaran yang aktual.

2. Tingkat kepentingan masalah yang ada.

3. Tingkat Kebermanfaatan dari pemecahan masalah tersebut (nilai strategis).

4. Dapat ditemukan penyebab dan alternatif tindakannya.


Setelah kita mengidentifikasi permasalahan di kelas dan kita telah menentukan
permasalahan yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah mengidentifasi penyebab
permasalahan tersebut terjadi. Ingat, tidak ada masalah tanpa penyebab. Untuk
mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut, kita gali semua kemungkinan yang
bisa menimbulkan permasalahan. Tentunya penyebab permasalahan pembelajaran di
kelas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor siswa, faktor guru, dan juga faktor
sarana pendukungnya. Dalam langkah ini catatlah semua yang memungkinkan
munculnya permasalahan dari tiga faktor tersebut.

Setelah kita menentukan penyebab permasalahan tersebut, cobalah mencari data


pendukung untuk memastikan bahwa permasalahan tersebut memang disebabkan oleh
satu atau dua faktor yang telah kita tentukan. Di sini kita bisa melakukan studi awal
dengan melakukan wawancara pada siswa dan atau teman sejawat, penyebaran angket,
mengkaji daya serap siswa, atau melakukan pretes. Studi awal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa permasalahan yang terjadi itu memang benar-benar terjadi, bukan
hanya menurut perasaan guru semata. Dari hasil studi awal tersebut, kita akan
memastikan permasalahan dan penyebabnya sehingga kita dapat melangkah ke tingkat
selanjutnya yaitu penentuan solusi.

Penentuan solusi atau jalan keluar pemecahan masalah harus mempertimbangkan


faktor-faktor penyebabnya. Dengan demikian solusi yang kita pilih akan bisa lebih
efektif. Beberapa hal yang memungkinkan dijadikan solusi adalah

Penggunaan media pembelajaran.

Penggunaan metode, teknik, atau model pembelajaran inovatif.

Penggunaan bahan pendukung lain seperti buku, diktat, atau lainnya yang inovatif.

Dalam penentuan solusi , hendaknya didasarkan pada hal-hal berikut

1. Efektivitas dan efisiensi sumber daya yang ada.

2. Kemampuan Daya dukung (guru, sarana, kurikulum dll)

3. Kemudahan pelaksanaan

Sebagai contoh apabila penyebabnya tidak dimanfaatkannya media sehingga PBM


monoton, mungkin solusi yang akan diberikan adalah pemanfaatan media
pembelajaran.
Setelah permasalahan dan solusinya ditentukan, hal yang harus dilakukan adalah
pembuatan judul. Syarat judul yang baik adalah

1. Judul harus sudah menggambarkan isi PTK.

2. Ada tindakan untuk mengatasi masalah

3. Menarik untuk dibaca isinya.

4. Panjang diusahakan tidak lebih dari 15 kata (kalau terpaksa max 20 kata)

5. Subjek penelitian sudah tergambar pada judul

Penentuan permasalahan dalam PTK dilakukan dengan beberapa langkah yaitu:

1. mengidentifikasi permasalahan di kelas.

2. menentukan permasalahn yang paling urgen.

3. mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut.

4. melakukan studi awal (kegiatan prapenelitian).

5. mengidentifikasi solusi pemecahan masalah.

6. merumuskan judul penelitian

3. Apa beda objek penelitian dan subjek penelitian dalam PTK.

Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Memahami kedua istilah subjek penelitian dan objek penelitian, penting bagi artikel ini
untuk memberikan pembahasan definisi keduanya.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah istilah yang seringkali dipergunakan dalam studi


eksperimental, dimana orang-orang yang terlibat merupakan ‘pion‘ dalam topik
penelitian tertentu sehingga subjek ini menjadi sasaran atas upaya untuk mengumpulan
data.
Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sifat dari adanya realitas yang bisa berupa benda atau orang
sehingga dalam koredornya sendiri menjadi pusat perhatian dan sasaran untuk
rancangan penelitian. Oleh karena itulah pembahasaan ini merujuk pada orang-orang
yang terlibat dalam survei, untuk menjawab pertanyaan tidak lebih dari yang diajukan.

Contoh Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Adapun untuk contoh penggunaan subjek dan objek dalam penelitian. Misalnya saja;

Contoh Subjek Penelitian

Yaitu;

Penelitian Kuantitatif

Dalam melakukan penelitian, terutama penggunaan metode penelitian kuantitatif


dengan desain eksperimen atau kuasi-eksperimen, subyek penelitian harus dirumuskan
atau ditentukan dengan jelas, misalnya:

“Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuban, berjumlah 50
anak: 25 perempuan dan 25 laki-laki. Mereka berasal dari keluarga yang tingkat
ekonominya menengah ke atas. Pada umumnya mereka termasuk siswa-siswa yang
ceria dan semangat dalam belajar…”

Adapun untuk contoh penulisan dalam pembuatan objek dalam penelitian misalnya
saja;

Karya Tulis Ilmiah

Pembuatan karya ilmiah bisanya membutuhkan objek untuk penelitian sebagai upaya
memperjelas data yang telah disajikan.

Adapun penggunaannya seperti ingin menyajikan upaya mengatasi pengangguran yang


dilakukan oleh Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal Republik Indonesia. Maka,
langkah penentuan objeknya bisa dilakukan dengan mengkonritkan kinerja yang
dilakukan oleh Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal RI.
4. Sebutkan 2 rumusan masalah PTK.

Rumusan masalah deskriptif

Rumusan masalah deskriptif merupakan rumusan masalah yang membutuhkan


jawaban berupa penjelasan secara terperinci mengenai hal yang dipertanyakan.
Rumusan masalah deskriptif biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat
kualitatif. Sesuai dengan namanya, rumusan masalah jenis ini mendeskripsikan seluruh
alur penelitian kualitatif mulai dari latar belakang hingga kesimpulan.

Biasanya rumusan masalah deskriptif digunakan pada penelitian yang memiliki lebih
dari 1 variabel. Penggunaan rumusan masalah jenis ini banyak ditemukan pada skripsi
karena skripsi sering menggunakan lebih dari 1 variabel.

Rumusan masalah korelasional

Rumusan masalah korelasional merupakan rumusan masalah yang membutuhkan


jawaban berupa hubungan timbal balik atau sebab-akibat terkait masalah yang
ditanyakan. Sementara itu, di buku lain karya Dimyati (2013), rumusan masalah jenis ini
disebut dengan rumusan masalah asosiatif yang bersifat hubungan antara dua variabel
gejala yang akan diteliti.

5. Sebutkan instrumen penelitian yang tepat untuk pengambilan datanya dan


sebutkan alasannya.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan penelitian adalah pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data
dilakukan dengan teknik tertentu dan menggunakan alat tertentu yang sering disebut
instrumen penelitian. Data yang diperoleh dari proses tersebut kemudian dihimpun,
ditata, dianalisis untuk menjadi informasi yang dapat menjelaskan suatu fenomena atau
keterkaitan antara fenomena. Secara garis besar teknik pengumpulan data dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan nontes.

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan
metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda,
misalnya angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan
sebaginya. (http://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/pengertian-pengumpulan-
data/).

Menurut Suharmi Arikunto (2006:149) ada beberapa instrument yang namanya sama
dengan metodenya,antarlain adalah:

1) Instrument untuk metode tes adalah tes atau soal tes

2) Instrument untuk metode angaket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner

3) Instrument untuk metode observasi adalah chek – list

4) Instrument untuk metode observasi adalah pedoman observasi atau dapat juga
chek – list

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan instrumen
penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap berbagai fenomena
yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai cara dan metode agar proses
ini berjalan secara sisitematis dan lebih dapat dipertanggung jawabkan kevaliditasnya.

1. Teknik Tes

a. Pengertian teknik tes

Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan
datanya.Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dapat disebut sebagai
pengukuran (measurement). Teknik semacam ini banyak digunakan dalam penelitian
kuantitatif.
6. Dari instrumen data tersebut,tentukan analisis data yang anda gunakan disertai
alasannya.

Jawaban :

Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diangkakan atau bersifat non numerik.
Teknik analisis data kualitatif pada umumnya merupakan bahasan konseptual suatu
permasalahan. Beberapa teknik analisis data kualitatif antara lain:

Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data numerik yang dapat dihitung secara akurat. Salah satu
contoh data numerik dalam metode penelitian kuantitatif yaitu hasil survey responden.
Teknik analisis data kuantitatif pada umumnya menggunakan model matematika, model
statistik, dan lain-lain. Beberapa teknik analisis data kualitatif yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data kuantitatif deskriptif dilakukan ketika kita melihat performa data di
masa lalu untuk memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis data kuantitatif ini
digunakan ketika kita berhadapan dengan data dalam volume yang sangat besar seperti
data sensus penduduk.

Observasi

Jenis instrumen selanjutnya adalah observasi. Metode ini dipakai seorang peneliti untuk
mengamati perilaku atau situasi individu. Sejauh ini, ada dua jenis observasi yakni
observasi partisipan dan observasi non-partisipan. Dalam observasi partisipan, peneliti
adalah anggota kelompok yang akan diamati.

Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti tetapi kadang memiliki
masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-partisipan, peneliti bukan anggota
kelompok yang akan diamati. Sehingga hasilnya lebih layak karena bebas dari bias
tetapi memiliki masalah ketidaktepatan dan hasil yang tertunda.
Kelebihan metode observasi yakni lebih fleksibel dan lebih murah untuk dijalankan.
Metode ini menuntut kerjasama yang kurang aktif dari yang diamati dan hasilnya dapat
diandalkan untuk kegiatan penelitian. Namun Akinade & Owolabi menegaskan metode
observasi adalah alat yang populer dalam penelitian terutama dalam ilmu perilaku dan
sosial.

Metode ini memerlukan keterampilan khusus untuk membuat dan menilai pengamatan
perilaku dalam penelitian. Ketika melakukan pengamatan perilaku, hal pertama yang
harus kamu lakukan adalah mengembangkan kategori perilaku (skema pengkodean).
Cara ini melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang akan memberikan petunjuk
untuk masalah yang dihadapi

Anda mungkin juga menyukai