Npm : 18140103
Matakuliah : PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat reflektif untuk
memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
Berdasakan pengertian tersebut, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik praktik pembelajaran yang dilakukan
guru.
Ada beberapa keuntungan jika guru melakukan penelitian tindakan kelas, sebagai
berikut.
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika
pembelajaran di kelas. Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang guru dan
peserta didik lakukan selama pembelajaran.
2. PTK mampu meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi guru profesional. Guru
tidak hanya sebagai seorang praktisi saja yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakannya, tetapi juga bertindak sebagai peneliti di bidangnya.
3. PTK mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata
berdasarkan pada masalah akurat dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokoknya, karena tidak perlu
meninggalkan kelas. PTK adalah kegiatan penelitian yang terintegrasi dalam
pembelajaran.
5. Guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk dapat melakukan upaya-
upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan metode
pembelajaran.
2. Rencana penelitian dilakukan oleh guru (mungkin dibantu oleh orang lain)
Baca Juga
3. Munculnya masalah dirasakan oleh guru (mungkin dengan dorongan orang luar)
7. Proses pengumpulan data oleh guru sendiri atau bantuan orang lain
8. Hasil penelitian langsung dapat dimanfaatkan oleh guru, dan dirasakan oleh kelas
Penelitian kelas non PTK
8. Hasil penelitian menjadi miliki peneliti, belum tentu dimanfaatkan oleh guru
Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara
yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60).
Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
Untuk menentukan Masalah yang akan dipilih, haruslah berdasarkan hal-hal berikut ini:
Penggunaan bahan pendukung lain seperti buku, diktat, atau lainnya yang inovatif.
3. Kemudahan pelaksanaan
4. Panjang diusahakan tidak lebih dari 15 kata (kalau terpaksa max 20 kata)
Memahami kedua istilah subjek penelitian dan objek penelitian, penting bagi artikel ini
untuk memberikan pembahasan definisi keduanya.
Subjek Penelitian
Objek penelitian adalah sifat dari adanya realitas yang bisa berupa benda atau orang
sehingga dalam koredornya sendiri menjadi pusat perhatian dan sasaran untuk
rancangan penelitian. Oleh karena itulah pembahasaan ini merujuk pada orang-orang
yang terlibat dalam survei, untuk menjawab pertanyaan tidak lebih dari yang diajukan.
Adapun untuk contoh penggunaan subjek dan objek dalam penelitian. Misalnya saja;
Yaitu;
Penelitian Kuantitatif
“Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuban, berjumlah 50
anak: 25 perempuan dan 25 laki-laki. Mereka berasal dari keluarga yang tingkat
ekonominya menengah ke atas. Pada umumnya mereka termasuk siswa-siswa yang
ceria dan semangat dalam belajar…”
Adapun untuk contoh penulisan dalam pembuatan objek dalam penelitian misalnya
saja;
Pembuatan karya ilmiah bisanya membutuhkan objek untuk penelitian sebagai upaya
memperjelas data yang telah disajikan.
Biasanya rumusan masalah deskriptif digunakan pada penelitian yang memiliki lebih
dari 1 variabel. Penggunaan rumusan masalah jenis ini banyak ditemukan pada skripsi
karena skripsi sering menggunakan lebih dari 1 variabel.
Instrumen Penelitian
Salah satu kegiatan penelitian adalah pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data
dilakukan dengan teknik tertentu dan menggunakan alat tertentu yang sering disebut
instrumen penelitian. Data yang diperoleh dari proses tersebut kemudian dihimpun,
ditata, dianalisis untuk menjadi informasi yang dapat menjelaskan suatu fenomena atau
keterkaitan antara fenomena. Secara garis besar teknik pengumpulan data dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan nontes.
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan
metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda,
misalnya angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan
sebaginya. (http://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/pengertian-pengumpulan-
data/).
Menurut Suharmi Arikunto (2006:149) ada beberapa instrument yang namanya sama
dengan metodenya,antarlain adalah:
2) Instrument untuk metode angaket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner
4) Instrument untuk metode observasi adalah pedoman observasi atau dapat juga
chek – list
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan instrumen
penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap berbagai fenomena
yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai cara dan metode agar proses
ini berjalan secara sisitematis dan lebih dapat dipertanggung jawabkan kevaliditasnya.
1. Teknik Tes
Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan
datanya.Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dapat disebut sebagai
pengukuran (measurement). Teknik semacam ini banyak digunakan dalam penelitian
kuantitatif.
6. Dari instrumen data tersebut,tentukan analisis data yang anda gunakan disertai
alasannya.
Jawaban :
Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diangkakan atau bersifat non numerik.
Teknik analisis data kualitatif pada umumnya merupakan bahasan konseptual suatu
permasalahan. Beberapa teknik analisis data kualitatif antara lain:
Data kuantitatif adalah data numerik yang dapat dihitung secara akurat. Salah satu
contoh data numerik dalam metode penelitian kuantitatif yaitu hasil survey responden.
Teknik analisis data kuantitatif pada umumnya menggunakan model matematika, model
statistik, dan lain-lain. Beberapa teknik analisis data kualitatif yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis data kuantitatif deskriptif dilakukan ketika kita melihat performa data di
masa lalu untuk memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis data kuantitatif ini
digunakan ketika kita berhadapan dengan data dalam volume yang sangat besar seperti
data sensus penduduk.
Observasi
Jenis instrumen selanjutnya adalah observasi. Metode ini dipakai seorang peneliti untuk
mengamati perilaku atau situasi individu. Sejauh ini, ada dua jenis observasi yakni
observasi partisipan dan observasi non-partisipan. Dalam observasi partisipan, peneliti
adalah anggota kelompok yang akan diamati.
Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti tetapi kadang memiliki
masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-partisipan, peneliti bukan anggota
kelompok yang akan diamati. Sehingga hasilnya lebih layak karena bebas dari bias
tetapi memiliki masalah ketidaktepatan dan hasil yang tertunda.
Kelebihan metode observasi yakni lebih fleksibel dan lebih murah untuk dijalankan.
Metode ini menuntut kerjasama yang kurang aktif dari yang diamati dan hasilnya dapat
diandalkan untuk kegiatan penelitian. Namun Akinade & Owolabi menegaskan metode
observasi adalah alat yang populer dalam penelitian terutama dalam ilmu perilaku dan
sosial.
Metode ini memerlukan keterampilan khusus untuk membuat dan menilai pengamatan
perilaku dalam penelitian. Ketika melakukan pengamatan perilaku, hal pertama yang
harus kamu lakukan adalah mengembangkan kategori perilaku (skema pengkodean).
Cara ini melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang akan memberikan petunjuk
untuk masalah yang dihadapi