Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan Program Kurikulum SMK, siswa diwajibkan untuk melakukan Praktek
Kerja Industri (Prakrin) di dunia industry. Prakrin merupakan suatu bentuk penyelenggaraan
pemdidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi
program pendidikan di sekolah dan dunia usaha atau dunia industry, prakrin dilakukan secara
langsung di dunia usaha /industri.
Selama mengikuti program ini diharapkan dapat memiliki keahlian professional
(compency Professional) yang ada di industri, seperti memiliki etos kerja yang meliputi
seperti kemampuan kerja ,motovasi kerja , inisiatif, kratifitas, serta disiplin dalam bekerja.
Tujuan utama pakrin bertujuan untuk memperkenalkan dunia usaha diluar sana agar
mempunyai pengalaman berkerja dan memiliki pengetahuan tentang listrik.
Pelaksanaan prakrin di sesuaikan dengan program study dari sekolah. Pengalaman
yang telah diperoleh dari tempat prakrin kemudian diajukan dalam bentuk laporan dengan
susunan yang telah di tentukan. Melalui program inilah siswa diberikan kesempatan untuk
mengambangkan ilmu yang telah diperoleh disekolah.

B. Tujuan Prakrin
1. Pemenuhan koptensi sesuai tuntutan kurikulum, pengusaan komptensi melalui
pembelajaran disekolah dan berkerja sama dengan dunia industri dengan rancangan
pembelajaran yang disusun sekolah dna industri.
2. Implementasi kompetensi kedalam dunia kerja , saarana aktualisasi bahwa kompetensi
yang dikuasai berguna bagi dirinya dan orang lain.
3. Penumbuhan Etos kerja/ pengalaman, memperkenalkan lebih dini lingkungan kerja
sehingga menumbuhkan sikap dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja

C. Manfaat Prakrin
1. Menjadikan siswa lebih terampil dan produktif
2. Menjadikan siswa mampu berkopetensi dan mengembangkan diri dalam dunia usaha atau
industri

1
3. Menjadikan siswa siap untuk memasuki lapangan pekerjaan kerja yang sesungguhya

D. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan Prakerin ini penulis hanya membahasan tentang Pemasangan Kwh
Meter 1 Phasa

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defesini Keh Meter
KWh meter adalah alat yang digunakan pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Bagian utama dari sebuah KWh meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,
piringanaluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari
induksimedan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan
aluminium. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana
medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium.
Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah
KWh nya.
Kwh Meter memiliki berberpa jenis yaitu :
1. KWH Meter Analog
KWH meter analog atau KWH meter elektromekanis adalah jenis kwh
meter yang paling banyak digunakan di Indonesia beberapa tahun yang lalu,
umumnya penggunaan KWH meter masih dapat ditemukan di daerah
pedesaan. 

Cara kerja KWH meter sebenarnya cukup sederhana. Ada piringan logam
non-magnetik yang terpasang di dalam KWH meter yang akan berputar
tergantung pada daya yang melewatinya. 
Jadi, jika daya yang melewatinya tinggi, maka cakram akan berputar lebih
cepat dan apabila daya yang melewatinya rendah, cakram akan berputar lebih
lambat. Laju rotasi pada nantinya akan menentukan pembacaan pada KWH
meter, semakin tinggi jumlah rotasi, maka semakin tinggi pula pembacaan

3
meterannya dan sebaliknya.  Untuk membuat cakram berputar maka
membutuhkan energi listrik tersendiri yang tidak terbaca di KWH meter,
dibutuhkan daya sekitar 2 Watt untuk membuat cakram berputar.

2. KWH Meter Digital


KWH meter digital saat ini bisa dikatakan sebagai pengganti KWH meter
analog. KWH meter digital mempunyai layar LED / LCD yang berguna untuk
membaca konsumsi listrik dari peralatan yang terhubung, pembacaan digital
pada KWH meter digital berbeda dengan KWH meter analog. 

Dimana KWH meter digital jauh lebih efisien daripada KWH meter
analog karena pada KWH meter digital akan membaca setiap unit listrik yang
dikonsumsi.

3. Smart Meter / Meteran Pulsa Listrik


Smart meter PLN atau orang Indonesia lebih akrab dengan sebutan
meteran pulsa listrik adalah jenis meteran listrik terbaru.  Meteran pulsa listrik
terlihat mirip dengan KWh meter digital tetapi Smart meter PLN lebih baik
daripada KWH meter analog maupun digital karena selain memberikan
layanan biasa yaitu membaca konsumsi listrik, smart meter PLN juga
terhubung ke internet. 

4
Ini berarti bahwa tidak perlu lagi ada petugas PLN yang datang kerumah
Anda hanya untuk mengambil pembacaan meter, dimana pembacaan secara
otomatis dikirim melalui internet

B. Komponen Kwh Meter


1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Piringan alumunium
4. Magnet Tetap
5. Gir Mekanik

Gambar Komponen

C. Prinsip Kerja
Arus beban pa I menghasilkan fluks bolak balik Φc, yang kemudian melewati
piringan alumunium dan menginduksi. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current.
Selain itu umparan tegangan Bp juga mengahilksan fluks bolak balik Φp yang melintas
arus If, sehingga pirangan mendapatkan gaya, dan resultan dan torsi membuat piringan
tersebut menjadi berputar.
Torsi putaran sebanding dengan fluks Φp serta arus IF dan harga cosines dari
sudut diantaranya. Akibat Φp dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I,

5
maka torsi motor sebanding dengan El cos Ɵ, yakni daya aktif yang diberikan menuju ke
beban. Oleh sebab itu kecepatan piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.
Semakin besar daya aktif yang digunakan , kecepatan putaran piringan juga
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dari situlah kita dapat mneghitung besarnya
tagihan listrik yang harus dibayar setiap bulannya. Besarnya pemakaian listrik dikalikan
dengan tariff dasar listrik atau yang biasa disebut TDL, ditambah biaya abonemen dan
juga pajak.

D. Keuntungan dan Kerugian


a. Keuntungan :
1. Tidak ada beban listrik bulanan ataupun minimal pemakaian. Jika pada listrik
pascabayar misalnya untuk pelanggan rumah tangga daya 900 VA dikenakan
beban Rp 18.000/bulan ditambah PPj, sedangkan pada listrik prabayar beban ini
tidak ada. Pada listrik rumah tanggal dengan daya 1300 VA ke atas minimal
pemakaian adalah 40 jam dan bahkan ada yang 55 jam. Kalau tidak dipakai berarti
harus bayar 40 jam atau 55 jam. Kalau pada listrik prabayar semua ini tidak ada,
jadi kalau tidak dipakai walau tidak diisi pulsa tidak apa-apa.
2. kWh meter pada listrik prabayar adalah sistem digital sedangkan pada listrik
pascabayar masih analog, yang namanya digital tentu lebih akurat dibandingkan
sistem analog
3. Privasi terjamin sebab tidak akan pernah dikunjungi pencatat meter sedangkan
pada PLN Pascabayar setiap bulan dikunjungi pencatat meter
4. Pemakaian lebih terkontrol dibandingkan PLN Pascabayar dimana dengan
menggunakan PLN Prabayar kita diarahkan untuk hemat listrik.
5. Pada golongan tarif tertentu (umumnya daya 1.300 VA ke atas), tarif dasar antara
PLN prabayar dan PLN pascabayar adalah sama. Jadi dari pada kita dikenai
pemakaian minimum (pakai tidak pakai harus bayar) lebih baik pakai listrik
prabayar.

b. Kerugian :
6
1. Pada beberapa golongan tarif misalnya tarif rumah tangga daya 450 VA dan 900
VA tarifnya lebih mahal dibandingkan listrik pascabayar. Tetapi kita dapat
mengakalinya dengan menggunakan peralatan listrik yang penting-penting saja.
Perlu kita ketahui juga bahwa jika pemakaian listrik Anda hampir 100% rata-rata
dalam sebulan, pemakaian pulsa listrik Anda tidak akan sampai pada nilai Rp
450.000 (jika PPj lebih kurang 7%) untuk daya R1/900 VA, yang 450 VA tentu
lebih sedikit lagi.
2. Pembelian pulsa listrik tidak periodik. Bagi yang pemakaian listriknya banyak
mungkin akan membeli pulsa listrik lebih dari 1 kali dalam sebulan. Tetapi yang
jelas jika pemakaian listrik banyak Anda dapat membeli pulsa yang nominal besar,
sebab nominal pulsa listrik tersedia hingga nilai Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah).
Nominal pulsa listrik yang tersedia di pasaran saat ini adalah 20.000, 25.000,
30.000, 40.000, 50.000, 75.000, 100.000, 200.000, 300.000, 400.000, 500.000,
1.000.000 dan 2.000.000.
3. Pulsa habis (kWh habis) berarti strom habis tentu listrik mati/padam, sehingga
pelanggan listrik prabayar ada 2 (dua) kemungkinan listriknya padam yakni
pemadaman dari PLN dan pulsa habis. Namun pada kWh meter prabayar jika
sudah dilengkapi dengan alarm dimana jika kWH sudah menunjukkan nilai 10
kWh maka alarm pada kWh meter akan berbunyi, jika alarm berbunyi sebaiknya
segera melakukan pembelian pulsa listrik prabayar.

E. Gambar

Gambar 1 Konstruksi Kwh Meter

7
Gambar 2 Bagian Bagian Kwh Meter

8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Prakrin
Adapun waktu dan tempat prakrin yang penulis laksanakan adalah:
- Tanggal :
- Waktu : 09.00- 17.00 Wib
- Tempat : PT Bintnag Permata Takengon ‘
- Alamat : Jalan Terminal Kp. Simpang Utama
Kec. Bandar Kabupaten Bener Meriah

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan dalam penyusunan laporan ini adalah:
1. Metode observasi dan pengamatan secara langsung
2. Metode diskusi dan Tanya jawab dengan pembimbing di DU/DI
3. Melakukan pemasangan langsung Kwh Meter di tempat pelanggan

9
BAB IV
PEMBAHASAN
A. JENIS PEKERJAAN
Pemasangan Kwh Meter Analog 1 Phasa

B. BAHAN DAN ALAT KERJA


1. Bahan
- Kwh Meter 1 Phasa 1 unit
- MCB 1 phasa 1 Unit
- Kabel SR max 35 meter
- Strain hock 1 unit
- Dead and 2 unit
- Konektor 2 unit
- Pipa ¾ secukupnya
- Elbo secukupnya
- Paku clamb secukupnya

2. Alat Kerja
- Tang kombinasi 1 unit
- Tang kupas 1 unit
- Obeng + -2 unit
- Taspen 1 unit
- Palu 1 unit
- Isolasi secukupnya

C. LANGKAH KERJA
1. Tempelkan Kwh ke dinding bangunan dengan paku yang tekah di sediakan
2. Masukan kabel SR ke dalam pipa
3. Tempelkan pipa dengan menggunakan paku clamb
4. Kupas kabel SR yang bertanda garis dengan menggunakan tang kupas
5. Masukkan kabel SR ke terminal 1

10
6. Kupas lagi kabel SR berikutnya
7. Masukan kabel SR kedalam terminal 4
8. Masukan kabel NYAF berwarna merag ke terminal 2 dan masukkan kabel MCB
9. Kupas kabel NYM Kurang lebih 7 cm
10. Masukan kabel NYM berwana biru ke MCB
11. Masukan kabel berwarna hitam ke terminal 5
12. Letakan kabel dalam posisi rapi
13. Tempatkan posisi Dead And di tempat yang tinggi
14. Sambungkan kabel SR ke kabel SKTR dengan menggunkan konektor

11
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan prakrin di PT Bintang Permata Takengon selama 3 Bulan
yaitu :
1. Pelaksanaan prakrin sangat bermanfaat untuk membantu pengetahuan, keterampilan,
dan kreativitas penulis dalam dunia kerja
2. Selama prakrin dilaksanakan penulis dapat mempelajari dan berusaha meningkatkan
dan mengembangkan keterampilan
3. Tugas-tugas yang di berikan telah dapat penulis selesaikan dengan baik dan dapat
memberikan pengetahuan yang berharga bagi penulis

B. SARAN
1. Selalu berhati-hati dalam bekerja
2. Tetap focus pada pekerjaan
3. Periksa alat-alat terlebih dahulu sebelum bekerja
4. Disiplin

Demikian kesimpulan dan saran dari penulis semoga bermanfaat bagi pihak yang
besangkutan, apabila yang penulis sampaikan kurang berkenan, penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipesia.org
teknik-ketengalistrikan.blogspot.com
belajar elektronika.net

13

Anda mungkin juga menyukai