Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK IV

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA DIARE

DISUSUN OLEH

DAMARIS WAMIR (NIM.P.1911117)


FLORORIANA KAIDEL (NIM.P.1911127)
CARLA MANTAYBORBIR (NIM.P.1911115)
HENDRA PIETER UNTAROLA (NIM.P.1911130)
JAWIA ANAKODA (NIM.P.1911133)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON

PRODI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadiran Tuhan yang maha Esa,atas segala limpahan rahmat
dan karunianya kepada kami kelompok IV sehingga dapat menyelesaikan tugas Asuhan keperawatan terhadap klien
dengan diare.

Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan Asuhan keperawatan ini berkat bantuan tuntunan Tuhan yang
maha Esa dan tidak lepas dari berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menhaturkan rasa hormat dan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
Asuhan Keperawatan ini.

Kami menyadari pula bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun cara penulisannya.namun demikian,kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan Asuhan keperawatan ini.

Akhirnya kami selaku penulis berharap semoga Asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat bagi semua
orang.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................................III
LAPORAN PENDAHULUAN......................................................................................................................IV
A. KONSEP MEDIS
 DEFENISI........................................................................................................................5
 ETIOLOGI.......................................................................................................................5
 KLASIFIKASI..................................................................................................................6
 PATOFISIOLOGI............................................................................................................6
 PATWAY/PENYIMPANGAN KDM(BAGAN.....................................................................
 MANIFESTASI KLINIS....................................................................................................
 PEMERIKSAAN PENUNJANG.......................................................................................
 PENATALAKSANAAN...................................................................................................
 KOMPLIKSI......................................................................................................................
B. KONSEP KEPERAWATAN
 PENGKAJIAN......................................................................................................................
 DIAGNOSA
KEPERAWATAN................................................................................................................
 INTERVENSI KEPERAWATAN.........................................................................................
 IMPLEMENTASI KEPERWATAN......................................................................................
 EVALUASI KEPERAWATAN........................................................................................
C. TINJAUAN KASUS
 ASUHAN KEPERAWATAN........................................................................................
 DIAGNOSA KEPERAWATAN........................................................................................
D. LAMPIRAN
 PENDAHULUAN .........................................................................................................
 TEMPAT PENELITIAN........................................................................................
 METODE PENELITIAN........................................................................................
 POPULASI DALAM PENELITIAN ........................................................................................
 HASIL PENELITIAN........................................................................................
 KESIMPULAN........................................................................................
LAPORAN PENDAHULUAN

A.KONSEP MEDIS

1. Pengertian Diare

Diare adalah pengeluaran feaces yang tidak normal dan cair atau buang air besar yang tidak
normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya (Vivian,2010).Diare merupakan
suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan
peningkatan volume,keenceran,serta frekuensinya lebih dari 3 x sehari (Hidayat,2006).

Diare menyebabkan kehilangan banyak cairan dan elektrolit feaces.kelainan yang mengganggu
penyerapan diusus besar lebih jarang menyebabkan diare.sedangkan kelainan penyerapan diusus besar
lebih jarang menyebabkan diare.pada dasarnya diare merupakan gangguan transportsi diusus
(Sodikin,2012).Diare akut merupakan penyebab utama keadaan sakit pada anak-anak balita .diare akut
didefenisikan sebagai keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi ,defekasi yang sering
disebabkan oleh agen infeksius dalam nafas (ISPA) atau saluran kemih (ISK).Therapi anti biopik
(Donnal.Wonglet,2009).

Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari
biasanya,dan terjadi paling sedikit 3 x dalam 24 jam .sementara untuk bayi dan anak-anak,diare di
defenisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g /kg/24 jam,sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal
sebesar 5-10 g/kg/24 jam (Juffrie,2010)

2. Etiologi Diare

Menurut Rukia dan Yulianti (2010) diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti infeks
malabsorbsi makanan dan psikologi.infeksi ada dua macam yaitu enternal dan rental.enternal adalah infeksi
yang terjadi dalam saluran pencernaan dan menyebabkan penyebab utama terjadinya diare sedangkan
rental adalah infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan misalnya Otitis media Akut (OMA)
tonsilofaringitis bronkopneumonia dan ensefalitis.malabsorbsi meliputi karbohidrat:disakarida (intoleransi
laktosa,maltose dan sukrosa) dan monosakarida (intoleransi glukosa,fruktosa,dan glaktosa),pada anak dan
bayi yang paling berbahaya adalah intoleransi laktosa lemak dan protein.makanan meliputi makanan basi
beracun dan alergi.psikologi meliputi rasa takut dan cemas.
Penyebab diare dapat dapat dikelompokan dalam 6 golongan besar yaitu infeksi (disebabkan oleh
bakteri,virus atau parasit ),malabsorpsi,alergi,keracunan,imunodefisiensi dan sebab-sebab
lainnya .penyebab yang sering ditemukan dilapangan ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan
infeksi dan keracunan (Depkes RI,2011,hal 2)

3. Tanda dan gejala Diare

Ciri-ciri anak yang menderita diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali,badan lemas,tidak nafsu
makan,turgor kulit jelek,membran mukosa bibir kering,didalam feaces bisa terdapat darah maupun
lendir,pada anak dapat terlihat mata cekung menurut Nelwan (2014),diare dapat bersifat inflamasi atau non
inflamasi.diare non inflamasi bersifat sekretorit (watery) bisa mencapai lebih dari 1 liter / hari.biasaya tidak
disertai dengan nyeri abdomen yang hebat dan tidak disertai dengan darah atau lendir pada feaces.Demam
bisa dijumpai bisa juga tidak.gejala mual dan muntah bsa di jumpai.pada diare ini penting di perhatikan
kecukupan cairan karena pada kondisi yang tidak terpantau dapat terjadinya kehilangan cairan yang
menyebabkan syok hipovolemik,diare yang bersifat inflamasi bisa berupa sekretori atau disentri.biasanya
disebabkan oleh patogen yang bersifat invasif.gejala mual,muntah,disertai dengaan demam,nyeri perut
hebat dan tenesmus,serta feaces berdarah dan berlendir merupakan gejala dan tanda yang dapat di
jumpai.

4. Klasifikasi Diare
Klasifisaki dare menurut wong (2009)adalah
1. Diare Akut

Diare akut adalah penyebab utama keadaan sakit pada anak-anak balita.diare akut di
definisikan sebagai keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defikasi yang sering di
sebabkan oleh agens infeksius dalam traktus GI.keadaan ini dapat menyertai infeksi saluran nafas
atas atau saluran kemih,terapi antibiotik atau pemberian obat pencahar (laktasif).diare akut
biasanya sembuh sendiri (lamanya sakit kurang dari 14 hari) dan akan meredah tanpa terapi yang
spesifik jika dehidrasi tidak terjadi.

2. Diare kronik

Diare kronik di definisikan sebagai keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan


kandungan air dalam feaces dengan lamanya sakit lebih dari 14 hari.kerpkali diare kronis terjadi
karena keadaan kronis sepeti sindrom malabsorpsi, penyakit inflasi usus, defisiensi
kekebalan,alergi makanan,intoleransi laktosa atau diare nonspesifik yang kronis,atau sebagai
akibat dari pelaksanaan diare akut yang memadai.
5. Patofisiologi diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah sebagai berikut: gangguan osmotik
merupakan akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat di serap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi
rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehinga timbul diare.gangguan
sekresi akibat rangsan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus atau terjdi peningkatan sekresi air dan
elektrolik kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karna terdapat peningkatan isi rongga usus.
Gangguan motilitas usus hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan
bakteri timbul berlebihan selanjutnya timbul diare pula.Proses terjadinya diare dapat di sebabkan oleh
berbagai macam kemungkinan faktor di antaranya:
 Faktor infeksi
 Faktor malabsorpsi
 Faktor makanan
 Faktor psikologis
6. Pathway Diare
7. Manifestasi Klinis
 Dehidrasi:ringan,sedang,dan berat
 Renjatan hipovolemik yaitu kejang akibat volume darah berkurang
 Hipokalemia yaitu kadar kalium dalam darah rendah dengan gejala meteorismus (kembung perut
karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung dan usus),hipotonik
otot,lemah,bradikardi,perubahan pada elektrokardiogram.
 Hipoglikemia yaitu kadar g;ukosa darah yang rendah .
 Intoleransi laktosa sekunder,sebagai akibat defesiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa
usus halus.
 Kejang terutama pada hidrasi hipotonik
 Malnutrisi energi protein,karena selain diare dan muntah,penderita juga mengalami kelaparan .
(masukan makanan berkurang ,pengeluaran bertambah)

8. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang terhadap diare yaitu pemeriksaan darah yang melputi darah perifer
lengkap,ureum,kreatinin,elektrolit (Na +,K +,C-).Analisa gas darah (bila dicurigai ada gangguan
keseimbangan asam basa),pemeriksaan toksik (C.Difficile),antigen (E.Hystolitica).feaces meliputi analisa
feaces (rutin:Leukosit difeses.pemeriksaan parasit :Amoeba,hif).pemeriksaan kultur.pada ksus ringan,diare
bisa teratasi dalam waktu <24 jam.pemeriksaan lanjut diutamakan pada kondisi yang berat yang tidak
teratasi sehingga menyebabkan hipotensi,disentri,disertai demam,diare pada usia lnjut,atau pasien dengan
kondisi imun yang rendah (pasien dengan penggunaan obat kemoterapi).
9. Penatalaksanaan
Prinsip tatalaksana diare adalah dengan lintas diare atau lima langkah tuntaskan diare .pemberian
cairan bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usu serta mempercepat
penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara
untuk mengobati diare.
 Rehidrasi menggunakan oralit osmolalitas rendah
a. Diare tanpa dehidrasi
Umur <1 tahun :¼ -½ gelas setiap kali anak mencret
Umur 1-4 tahun :½ -1 gelas setiap kali anak mencret
Umur diatas 5 tahun:1-1 ½ gelas setiap kali anak mecret
b. Dirae dengan dehidrasi ringan sedang
Dosis oralit yang di berikan dalam 3 jam pertama 75 ml /kg bb dan selanjutnya
diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa dehidrasi.

c. Diare dengan dehidrasi berat


Penderita diare yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke
puskesmas.untuk anakdibawah umur 2 tahun cairan harus diberikan dengan
sendo dengan cara 1 sendok setiap 1 sampai 2 menit.pemberian dengan botol
tidak boleh dilakukan.anak yang lebih besar dapat minum langsung dari
gelas .bila terjadi muntah hentikan dulu selama 10 menit kemudian mulai lagi
perlahan-lahan misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit.pemberian cairan ini
dilanjutkan sampai dengan diare berhenti.
 Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh.zinc dapat
menghambat enzim INOS (inducible nitric oxide synthase),dimana ekskresi enzim ini
meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus.zinc juga berperan
epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi selama kejadian
diare.pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare,mengurangi frekuensi buang air besar,mengurangi volume tinja,serta
menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya.berdasarkan bukti ini
semua anak diare harus di beri zinc segera saat anak mengalami diare.dosis pemberian
zinc pada balita
a. Umur < 6 bulan :½ tab (10 mg) perhari selama 10 hari
b. Umur > 6 bulan :1 tab (20 mg) perhari selama 10 hari

Zinc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti.caran


pemberian tab zinc :larutkan tablet dalam 1 sendok makan air matang atau air susu
ibu,sesudah larut berikan pada anak diare.

 Teruskan pemberian air susu ibu dan makanan


Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada
penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
berkurangnya berat badan.anak yang masih minum air susu ibu harus lebih sering diberi
air susu ibu.anak yang minum susu formula juga diberikan sering dari biasanya.anak usia
6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus di
berikan makanan yang mudah di cerna dan di berikan sedikit lebih sedikit dan lebih
sering.setelah diare berhenti,pemberian makanan extra diteruskan selama 2 minggu
untuk membantu pemulihan berat badan.

 Antibiotik selektif
Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya kejadian diare
pada balita yang di sebabkan pada bakteri.antibiotika hanya bermanfaat pada penderita
diare dengan darah (sebagian besar karena shigellosis),dan suspek kolera.
 Nasihat kepada orang tua/pengasuh
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus di beri nasihat tentang:
1. Cara memberikan cairan dan obat dirumah
2. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila:
a. Diare lebih sering
b. Muntah berulang
c. Sangat haus
d. Makan/minum sedikit
e. Timbul demam
f. Tinja berdarah
g. Tidak membaik dalam 3 hari
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON

YAYASAN BANGUN PERSADA

2020

A.PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama inisial :An.Elin
Tempat/tgl.lahir (umur) :23 januari 2017
Jenis kelamin :laki-laki
Agama/suku :Kristen protestan
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Status perkawinan :-
Alamat :Jln Ali Moertopo
Tgl MRS :05 juni 2020
Tgl pengkajian :05 juni 2020
Warga negara :Indonesia
Bahasa yang di gunakan :Indonesia
No.RM :351041
No.REG :
Diagnosa medik :Diare
TB/BB :60cm/ 7,2 kg

2. PENANGGUNG JAWAB
Nama :Ny.Seli
Hubungan dengan klien :ibu kandung
Alamat :jln Ali moertopo
B. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN :
a. Keluhan utama :
Bab cair dan berlendir
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit kurang lebih 2 hari mengalami mencret
dalam satu hari lebih dari 6 x cair dan berlendir dan muntah selama dua hari kurang lebih 5
x.pasien datang ke rumah sakit dengan rujukan dengan diare disertai vomitus .
c. Riwayat penyakit masa lalu
Ibu klien mengatakan An.Elin sebelumnya belum perna mengalami atau menderita diare dan baru
kali ini dirawat di rumah sakit karena penyakit diare.
d. Riwayat penyakit keluarga
Saat pengkajian diperoleh data bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang
sama dengan klien.
C. GENOGRAM

Keterangan :
:Laki-laki :klien

:perempuan
D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
N Jenis aktivitas Sebelum sakit Selama sakit
o
1 Pola makan dan minum
Makan
Jenis makanan Nasi yang di
haluskan ,kuah Tidak ada nafsu makan
sayuran,lauk dan Asi
Frekuensi 3x/hari -
Jumlah makanan 1 porsi makanan -
Bentuk makanan padat
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Gangguan / keluhan Tidak ada Tidak ada
Minum
Jenis minuman Asi sehari kurang lebih
5x serta air putih 3
botol dot ukuran 60 ml
Gangguan /keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Pola eliminasi
BAB
Frekuensi ± 3x/hari ± 5x/hari
Jumlah sedikit banyak
Konsistensi dan warna Lembek warna kuning Bab cair tidak
bercampur
darah,warna kuning
Bau khas khas
Gangguan/keluhan Tidak ada Menggunakan
pampres
BAK
Frekuensi 5x/hari Tidak terkaji karena
terpasang pampres
Jumlah -
Warna kuning -
Bau Khas -
Gangguan / keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Pola istirahat dan tidur
Siang:waktu,lama,kualitas,gangguan istirahat 2-3 jam 1 jam
dan tidur
Malam: waktu,lama,kualitas,gangguan 8-9 jam selalu nyenyak Gangguan dalam tdur
istirahat dan tidur tidak ada karena terpasang infus
gangguan,bangun
hanya ketika haus dan
lapar
4 Personal hygiene
Mandi 2x sehari 1 x sehari (di waslap)
Cuci rambut 2x seminggu Tidak perna
Gosok gigi 2x sehari Tidak perna gosok gigi
Ganti pakaian 2 x sehari 1 x sehari
Gunting kuku 3 x seminggu Tidak perna
Gangguan/masalah Tidak ada
5 Pola aktivitas/latihan fisik
Mobilitas/jenis aktivitas Di bantu orang tua Di bantu orang tua
Waktu/lama/frekuensi
Gangguan/masalah Tidak ada Di bantu orang tua

6 Kebiasaan lain
Merokok Tidak ada Tidak ada
alkohol Tidak ada Tidak ada

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :Lemah
a. Tingkat kesadaran :compos mentis
b. Tanda-tanda vital:
HR :99x/Menit
RR :18X/Menit
SPO2 :98%
SUHU :37°C

2. Pemeriksaan persistem
a. Kepala :Bentuk mesochepal ,tidak ada benjolan ,ubun-ubun normal
b. Rambut :Hitam,bersih,bau wangi
c. Mata :Tidak cekung,konjungtiva anemis,
d. Hidung :tidak ada sekret,tidak memakai selang oksigen dan NGT
e. Telinga :kemampuan mendengar normal
f. Mulut :selaput mukosa lembab
g. Leher :tidak ada pembesaran kelenjar
3. Dada dan thoraks :pergeeakan dada dan thorak seimbang
4. Abdonmen
Inspeksi :kembung
Auskultasi :bising usus>30x/menit
Palpasi :terdapat nyeri tekan
Perkusi :hipertimpani
5. Genital :tidak menggunakan kateter serta tidak mengalami iiritasi pada daerah anus
6. Anal :ada kemerahan
7. Ekstremitas :kuku bersih,turgor kulit normal,akral hangat,semua ekstremitas baik,
Terpasang infus
F. DATA PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Data psikologis :klien tampak rewel,ingin melepas infus yang di tangan.
2. Data sosial :klien ingin cepat bermain
3. Data spiritual :klien menganut agama kristen protestan
G. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan hasil Nilai rujukan satuan
Hemoglobin 9,2 gr/dl L.13,5-17,5 10,5-12,5
Hematokrit 30% L 40 -52 35,0-43,0
Leukosit 13,3 10^3/ul 4,400-11.300 6,00-17,50
Trombosit 457 10^3/ul 229-553
Erytrosit 4,9 10^6/ul L.45-6,5 3.60-5.20
MCV 62 fl 80-100 74.00-106.000
MCH 19 pg 26-34 21.00-33.00
MCHC 31 g/dl 32-36 28.00-32.00

H. THERAPY
Infus KAEN 3B 32 Tpm
Ceftriaxon 2x180 mg
Antasida 2x1/3 cth
Puyer zink

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS:
-ibu klien mengatakan An.E.mencret ±2 Kehilangan cairan Defisit volume cairan
hari dan dalm satu hari mencret lebih dari 5 sekunder terhadap diare
kali cair
-saat di kaji pasien bab sebanyak kurang
lebih 5 kali dengan konsisten cair dan
berlendir
-ibu klien mengatakan anaknya sering
meminta minum ASI maupun air putih
DO:
-akral hangat
-pasien sering rewel
-pasien terlihat lemas
-TTV:suhu:37°c,RR:18x/menit,nadi:99x/
menit
2 DS:
-keluarga mengatakan pengetahuan tentang Kurangnya informasi Defisit pengetahuan
penyakit diare masih kurang terutama pada
penanganan saat dirumah ,tanda dan gejala
serta penyebab dari penyakit dari diare
DO:
-keluarga sering bertanya-tanya tentang
penyakit yang di alami anaknya

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan sekunder terhadap diare
2. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)
HASIL (NOC)
1 Defisit volume cairan Setelah dilaukan tindakan NIC
berhubungan dengan kehilangan keperawatan 2x24 jam Fluid management
cairan sekunder terhadap diare diharapkan pasien tidak  Timbang
kekurangan cairan popok/pembalutjika
NOC:status nutrisi inttake di perlukan
makanan dan cairan  Pertahankan intake
Kriteria hasil dan output yang
a. Mempertahankan akurat
urineoutput sesuai  Monitor vital sign
dengan usia dan  Monitor masukan
BB(urine normal) makanan
b. Nadi,suhu dalam  Kolaborasi obat
batas normal dengan dokter
c. Tidak ada tanda-  Monitor berat
tanda dehidrasi
badan
elastisitas turgor kulit
baik,membran
mukosa lembab,tidak
ada rasa haus yang
berlebihan
Skala:
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
keluhan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)


HASIL (NOC)
2 Kurang pengetahuan b/d Setelah dilaukan tindakan NIC
kurangnya informasi keperawatan 2x24 jam Teaching :disease proces
diharapkan pengetahuan  Berikan penilaian
orang tua pasien tentang tentang tingkat
penyakit pasien bertambah pengetahuan
NOC:Knowledge:disease pasien tentang
proces proses penyakit
Kriteria hasil: yang spesifik
a. Pasien dan keluarga  Gambaran tanda
menyatakan dan gejala yang
pemahaman tentang biasa muncul pada
penyakit prognosis penyakit dengan
dan program cara yang tepat
pengobatan  Gambarkan proses
b. Pasien dan keluarga penyakit dengan
cara yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai