Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Unsur-unsur Golongan Utama”

Disusun Oleh:

RAHMA AULIA SEPTI

XII IPA 4

Guru Pembimbing:

1. Farida Ariani S.Pd


2. Arifah Sulfianti

MAN 3 KOTA PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan
makalah pelajaran kimia dengan judul "Unsur-unsur Golongan Utama " tepat pada waktunya.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada Buk Arifah Sulfianti yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekuranganbaik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupuninpirasi terhadap pembaca.

Padang, 28 November 2021

Rahma Aulia Septi

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................................................3

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3

1.3. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................3

1.4. MANFAAT PENULISAN.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. KELIMPAHAN UNSUR GOLOGAN UTAMA........................................................................5

2.2. SIFAT-SIFAT UNSUR GOLONGAN UTAMA.....................................................................7

2.3. EKSTRAKSI UNSUR GOLONGAN UTAMA ....................................................................10

2.4. MANFAT UNSUR GOLONGAN UTAMA................................... ................................................13

2.5. GOLONGAN UTAMA PERIODE KE 3e PERIODE KE 4....................................................16

BAB III PENUTUP

3.1KESIMPULAN............................................................................................................................17

II. SARAN....................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

2
BAB 1

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Dibumi kita ini sangat banyak unsur-unsur yang sudah dapat


d i t e m u k a n keberadaannya. Sampai saat ini saja sudah 112 unsur telah ditemukan oleh
para ahli.Banyak sekali terdapat logam-logam, entah dari logam alkali, logam mulia,
sampailogam tanah jarang. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan
karakteristik yangberbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh
karena itu, untukmemudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli
telah berupayauntuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan
kemiripan sifat dan karakteristik unsure-unsur tersebut. Berdasarkan pernyataan di
atas maka penulistertarik untuk membuat sebuah makalah yang berjudul
“Kimia Unsur”. Dalam makalah ini terdapat materi mengenai sejarah unsur-unsur
dalam Kimia dan reaksimengenai unsur. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan
dapat memberikankita pengetahuan.

B.RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja unsur-unsur gas mulia?

b. Apa saja unsur-unsur halogen?

c. Apa saja unsur-unsur alkali?

d. Apa saja unsur-unsur alkali tanah?

e. Apa saja unsur-unsur periode 2?

f. Apa saja unsur-unsur periode 3?

g. Apa saja unsur-unsur transisi periode 4?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan atas rumusan
masalahdiatas. Diharapkan pula para pembaca yang membaca makalah ini bisa
mendapatpengetahuan tambahan setelah membaca makalah ini.

3
D. MANFAAT PENULISAN

a. Belajar Memahami Masalah dan Mencari Solusinya.


b. Menerapkan Ilmu yang Telah Dipelajari.
c. Belajar Berpikir Sistematis.
d. Mengasah Kemampuan Menulis.
e. Semakin Banyak Tahu dan Tahu Banyak.
f. Menjadi Lebih Kritis Saat Melihat Suatu Permasalahan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.KELIMPAHAN UNSUR GOLONGAN UTAMA

a) Kelimpahan Gas Mulia

Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik terletak pada golongan VIIIA, yang meliputi:
Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Sesuai dengan
namanya, unsur-unsur gas mulia memiliki elektron valensi penuh sehingga di alam tidak ditemukan
dalam bentuk senyawa, melainkan dalam bentuk atom-atomnya, dikatakan sebagai unsur bebas.
Meskipun demikian pada tahun 1962, H.Bartlett berhasil mensintesa senyawa gas mulia yang
pertama, yaitu XePtF6 (xenon heksa fluoro platinat IV) dengan mereaksikan unsur Xe dengan PtF6
(platina fluorida). Sejak saat itu bebagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.

Dari tabel kelimpahan unsur di udara kita mendapatkan informasi bahwa unsur gas mulia
yang paling banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsur gas mulia yang paling sedikit
adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek (4 hari) dan meluruh
menjadi unsur lain.

b) Kelimpahan Halogen

Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk
senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang berarti garam, karena
umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur halogen ini banyak
terdapat di lautan.

5
c) Kelimpahan Alkali

Unsur logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur. Unsur logam
alkali bersifat sangat reaktif sehingga hanya kita jumpai dalam bentuk senyawanya di alam. Salah
satu unsur alkali yang banyak di alam adalah Natrium dalam bentuk ion Na+ yang banyak ditemukan
di dalam air laut dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya sebagai garam dapur
(NaCl). Kelimpahan unsur logam alkali di alam, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

d) Kelimpahan Alkali Tanah

Unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur. Unsur-
unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa karena bersifat reaktif.
Berilium ditemukan dalam bentuk mineral yang disebut beril dan magnesium ditemukan dalam
mineral air laut seperti dolomit.

6
B. SIFAT-SIFAT UNSUR GOLONGAN UTAMA

a) Sifat-sifat Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsurunsur ini
sangat stabil (sangat sukar bereaksi), memiliki electron valensi ns2 np6 kecuali Helium.

Sifat fisika dan sifat kimia gas mulia adalah sebagai berikut :

1) Sifat Fisika
− Sifat fisika golongan gas mulia adalah sebagai berikut:
− Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air.
− Sebagai gas monoatomik.
− Bersifat non polar.
− Titik cair sangat rendah karena memiliki gaya London antar molekulnya, sebanding dengan
massa molekulnya.

2) Sifat Kimia
− Kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil.
− Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk. Senyawa tersebut adalah XeF2,
XeF4, dan XeF6. b) Sifat-sifat Halogen Unsur halogen adalah Unsur-unsur golongan VIIA. Istilah
Halogen itu berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian
karena unsurunsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsur-unsur
halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang
demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap
satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.

7
1) Sifat Fisika

− Titik didih relative rendah karena memiliki gaya Vander walls antar molekulnya. Titik didih
relative bertambah dari unsur Fluorin ke Iodin.
− Fluorin berupa gas berwarna kuning muda, klorin beruga gas berwarna hijau muda, Bromin
berupa zat cair merah kecoklatan dan Iodin padatan berwarna ungu muda.
− Kelarutan dalam air berkurang dari F ke I. Iodin larut dalam KI.
− Kerapatan bertambah dari Fluorin ke Astatin.

2)Sifat Kimia

− Oksidator kuat atau mudah direduksi , dengan kenaikan sifat oksidator dari Fluorin ke Iodin.
− Sifat asam halida meliputi: • Sifat fisika : urutan titik didih asam halida adalah HF > HI > HBr >
HCl Hal ini karena gaya antar molekul HF adalah ikatan hidrogen sedangkan lainnya gaya dipol-
dipol yang relatif lebih lemah. • Sifat kimia : urutan kekuatan asam halida adalah HI > HBr > HCl
> HF − Reaksi Halogen dengan Air adalah reaksi disproporsionasi kecuali Fluorin. Contoh reaksi:
2 F2(g) + 2 H2O(l) → 4 HF(aq) + O2(g) Asam Fluorida Cl2 + 2 H2O ⇌ HOCl + HCl Asam hipoklorit
asam klorida − Reaksi antar halogen membentuk senyawa antar halogen. Cl2 + F2 → 2 ClF I2 +
Cl2 → 2 ICl − Reaksi halogen dengan basa membentuk senyawa halida. Contoh: Cl2 (g) + 2OH-
(aq) → OCl- (aq) + Cl- (aq) + H2O(l) c) Sifat-sifat Alkali Kata alkali berasal dari bahasa arab yang
bearti abu. Air abu bersifat basa, oleh karena itu logam-logam golongan IA membentuk basa-
basa kuat yang larut dalam air.

1) Sifat Fisika
− Logam Alkali bersifat lunak.
− Jika dibersihkan berwarna putih mengkilap. (Na berwarna pink)
− Penghantar panas dan listrik yang baik (konduktor).
− Titik leleh dan titik didihnya semakin kebawah semakin rendah, disebabkan kerapatan
delokalisasi elektron (ikatan logam) yang makin rendah sehingga atom–atomnya mudah
dipisahkan.

2) Sifat Kimia

8
− Sangat reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan sebagai unsur bebas.
− Reduktor kuat, sehingga mudah teroksidasi
− Bereaksi dengan Halogen. Reaksi : Reaksi: 2M(s) + X2 → 2MX(s) Halida logam
Bereaksi dengan Hidrogen dan khusus Li dapat beraksi dengan Nitrogen
Reaksi: 2M(s) + H2(g) → 2MH(s) Hidrida Logam Reaksi: 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s) Litium
Nitrida
− Bereaksi dengan Oksigen membentuk oksida, peroksida atau superoksida tergantung pada
kondisi reaksi. • Oksida : 4Li(s) + O2(g) → 2Li2O(s) • Peroksida : 2Na(s) + O2(g) → Na2O2(s) •
Superoksida : K(s) + O2(g) → KO2(s) − Bereaksi hebat dengan air. Reaksi: 2M(s) + 2H2O(l) →
2M+ (aq) + 2OH
– (aq)+ H2(g) − Bereaksi dengan Amonia Reaksi: 2M(s) + 2NH(l) → 2M+ (s) + 2NH2 – (s) +
H2(g) Logam amida (MNH2)
d) Sifat-sifat Alkali Tanah
Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah karena unsur-unsur tersebut
bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Unsur alkali tanah terdiri atas
berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).
Radium merupakan unsur radioaktif.

1) Sifat Fisika
− Relatif lunak tetapi lebih keras dibanding logam Natrium dan Kalium. Barium
bersifat keras seperti timbal.
− Berwarna perak mengkilat.
− Penghantar listrik (konduktor).
− Titik didih tinggi dan menurun dari Li ke Cs.

2) Sifat Kimia
− Sangat reaksi atau mudah bereaksi. Kereaktifan menurun, Ba > Sr > Ca > Mg >
Be
− Oksidator kuat
− Bereaksi dengan Halogen Reaksi: M + X2 → MX2 Garam halida
− Bereaksi mudah dengan Oksigen kecuali Be dan Mg. Reaksi: 2M + O2 → 2MO
Oksida (MO)
− Bereaksi dengan Air Reaksi: M(s)+ 2H2O(l) ⎯⎯→ M2+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g)
Dengan ketentuan sebagai berikut
• Be tidak bereaksi dengan air.
• Mg harus dengan air panas diatas 100 0C.

9
• Ca dan Sr bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar.
• Ba bereaksi dasyat dengan air pada suhu kamar.
− Untuk identifikasi dilakukan tes nyala pada senyawa garamnya. Menggunakan
nyala api bunsen atau spiritus.

C. EKSTRASI UNSUR GOLONGAN UTAMA

Alkali (Natrium)

Pembuatan unsur dan senyawa natrium dapat dilakukan dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan
NaCl. Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai kering kemudian padatan yang terbentuk
dihancurkan, dan dilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya pemanasan, NaCl (titik lebur 8010C)
dicampur dengan 1 bagian CaC12 untuk menurunkan suhu lebur hingga 5800C.

Alkali Tanah (Magnesium)

Pembuatan unsur dan senyawa magnesium ini dapat diperoleh melalui proses Downs. Dimana, magnesium
diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut. Setelah itu,
tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal magnesium klorida
(MgCl.6H2O).

Setelah itu, elektrolisis leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida
yang mengalami hidrolisis sebagaian ke campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Hal ini dilakukan
untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl.6H2O dipanaskan. Maka magnesium tersebut akan
terbentuk pada katode.

Halogen

 Fluorin

Pembuatan unsur dan senyawa fluor dapat diperoleh dengan menggunakan proses Moissan, sesuai dengan
nama orang yang pertama kali mengisolasi fluorin, H. Moissan (1886). Proses ini menggunkan metode
elektrolisis HF terlarut dalam leburan KHF2. Dengan reaksi : 2 HF        H2(g) + F2(g)

 Klorin

Klorin dapat dibuat menggunakan 3 cara yaitu proses deacon (oksidasi), HCl dicampur dengan udara,
kemudian dialirkan melalui CuCl2 yang bertindak sebagai katalis dan reaksi terjadi pada suhu ± 4300C dan
tekanan 20 atm. Cara kedua, elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma. Cara ketiga, elektrolisis
lelehan NaCl.

 Bromin

10
Pada skala industry, bromin dihasilkan dengan mengektraksi air laut. Hal ini karena kandungan air laut Br –
tinggi (kira-kira 70 ppm). Mula-mula pH air laut dibuat menjadi 3,5 dan kemudian direaksikan dengan Cl 2(g)
untuk mengoksidasi Br – menjadi Br2(g).

 Iodin

Dalam skala industry, iodin diperoleh dengan mereaksikan NaIO3 dengan natrium bisulfit (NaHSO3). Endapan
I2 yang di dapat, disaring dan dimurnikan.

Aluminium

Pembuatan unsur dan senyawa aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, dimana
pengolahan ini meliputi dua tahap yaitu tahap pemurnian dan tahap elektrolisis.

 Tahap pemurnian, pada tahap ini aluminium yang diproduksi dari bauksit yang mengandung besi
oksida (Fe203) dan silica dimurnikan dengan melarutkan bauksit tersebut ke dalam NaOH(aq). Besi
oksida (Fe203) yang bersifat basa tidak larut dalam larutan NaOH. Reaksi : Al2O3(s)
+2NaOH(ag)→2NaAlO2(ag)+H2O

Larutan tersebut kemudian diasamkan untuk mengendapkan Al(OH)3(s). Al2O3 murni dapat dihasilkan
dengan cara pemanasan Al(OH)3, kemudian disaring akan diperoleh Al2O3. Reaksi: NaAlO2(ag)+HCl(ag)
+H2O→Al(OH)3(s)+NaCl(ag)2Al(OH)3(s)→Al2O3(s)+3H2O(g)

 Tahap elektrolisis, Al2O3 (dengan titik leleh 2.030 °C) dicampurkan dengan kriolit (Na3AlF6) (untuk
menurunkan titik leleh menjadi 1.000 °C). Larutan Al2O3 dalam kriolit dielektrolisis menggunakan
karbon sebagai katode dan anode.

Nitrogen

Pembuatan unsur dan senyawa gas nitrogen (N2) ini dilakukan dengan pencairan dan distilasi fraksional
udara. Nitrogen cair terdistilasi lebih dulu karena titik didihnya lebih kecil dari oksigen. Setelah itu, gas
nitrogen (N2) dapat dibuat dengan reaksi larutan NH4Cl (ammonium klorida) dan NaNO3 (natrium nitrit).

Oksigen

Pembuatan unsur dan senyawa oksigen (O2) dilakukan dengan dekomposisi garam yang mengandung
banyak oksigen. Senyawa tertentu yang mengandung oksigen dalam jumlah besar sepertikalium klorat,
kalium permanganate, kalium nitrat, dan lain-lain menghasilkan gas oksigen pada pemanasan yang kuat.

Belerang

Pembuatan unsur dan senyawa belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses Frasch.
Belerang yang ada di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas melalui pipa bagian luar
dari suatu susunan tiga pipa konsentrik.

11
Belerang cair tersebut dipaksa keluar dengan memompakan udara panas. Setelah itu belerang dibiarkan
membeku, sehingga belerang yang diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian sampai 99,6% karena
belerang tidak larut dalam air.

Silikon

Pembuatan unsur dan senyawa silicon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silica dan kokas (sebagai
reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suku 3.0000C dengan reaksi SiO2(l) + C(s)      Si(l) +
2 CO(g).

Besi

Pembuatan unsur dan senyawa besi dapat dilakukan dengan melebut dalam suatu alat yang disebut blast
furnace (tungku sembur) yang terbuat dari batu bata yang tahan panas tinggi. Dimana, bahan yang
dimasukan dalam tanur ini ada 3 macam yaitu bijih besi yang dikotori pasir, batu kapur (CaCO3) untuk
mengikat kotoran, dan karbon (kokas) sebagai zat pereduksi.

Tembaga

Tembaga diekstraksi dari tembaga pirit dengan metode pirometalurgi, hal ini melibatkan proses reduksi
logam. Dimana, ekstraksi ini melibatkan langkah-langkah yaitu penghancuran dan pemekatan,
pemanggangan, peleburan atau pelelehan, dan bessemerisasi. Adapun tahapannya adalah :

 Tembaga diekstraksi dari tembaga pirit.


 Tembaga pertama dihancurkan dan kemudian disaring.
 Bijih yang hancur ini dipekatkan dengan proses floatasi berbuih.
 Bijih pekat dipanggang di perapian tungku reverberatori dengan suplai udara bebas.
 Bijih yang dipanggang dicampur dengan kokas dan pasir dan kemudian dilebur dalam tanur tiup
dengan adanya udara.
 Pada peleburan, lelehan yang terutama mengandung sulfida tembaga dengan sedikit sulfida besi,
yang dikenal sebagai matte dan dipindahkan ke konverter Bessemer.
 Dalam konverter Bessemer, logam memadat dan membebaskan gas sulfur dioksida, yang
menghasilkan lepuhan dalam logam yang dikenal sebagai tembaga lepuhan atau tembaga blister.
 Tembaga murni 99%, yang dikenal sebagai tembaga blister, kemudian disempurnakan. Selanjutnya,
pemurnian dilakukan dengan pemurnian elektrolitik.

12
D. MANFAAT UNSURDAN SENYAWA

1.Hologen

Kegunaannya:
CCl2F2 : Gas freon (freon–12) digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
NaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
DDT : Dikloro Difenil Trikloro etana digunakan sebagai insektisida.
PVC : Polivinil klorida digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan.
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api.
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.

Pembuatan:
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
Klor :

– Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.


– Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
– Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
– Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan NaOH pada katode.

Brom :

– Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.

Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)


Iodium :

– Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3

2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)


2. Nitrogen dan Oksigen

13
a.Nitrogen
Dalam keadaan bebas terdapat di udara (± 78%); dalam keadaan terikat sebagai KNO3 dan NaNO3 (sendawa Chili).
Pembuatan:
Dalam teknik/industri: dengan distilasi udara cair.
Dalam laboratorium : dengan memanaskan NH4NO2
NH4NO2(s) —> 2 H2O(l) + N2(g)
Senyawa yang penting:
NH3 : dibuat dengan Proses Haber–Bosch
N2(g) + 3 H2(g) —> 2 NH3(g)
Sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea.
HNO3 (asam nitrat): dibuat dengan proses Ostwal
b.Oksigen
Pembuatan oksigen:
1) Proses elektrolisis air.
2) Proses penyulingan udara.
3) Memanaskan garam tertentu dan oksida logam berat
2 KClO3(s) —>2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 HgO(s) —> 2 Hg(l) + O2(g)
3. Alkali dan alkali tanah

a.Senyawa-senyawa alkali
NaOH : Disebut soda api. Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun, detergen, kertas, serat rayon.
Na2CO3: Natrium karbonat dikenal dengan nama soda. Digunakan dalam industri kaca, melunakkan air sadah dan
menghilangkan noda minyak.
NaHCO3: Natrium bikarbonat juga disebut soda kue. Digunakan untuk pembuatan kue.
Pembuatan:
Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya
(sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l) –> L+ + Cl–
Katode : L+ + e– –> L
Anode : 2 Cl– –> Cl2 + 2 e–
b. Senyawa-senyawa alkali tanah

1) Magnesium oksida (MgO)


Digunakan untuk bahan gading tiruan, obat penyakit mag, dan pelapis tanur.

2) Magnesium sulfat berkristal (MgSO4.7H2O)


Digunakan sebagai obat kuras dengan nama garam inggris.

3) Kalsium oksida (CaO)


Kalsium oksida disebut juga kapur tohor atau gamping. Digunakan dalam industri besi, semen, soda, kaca.

4) Kalsium karbida (CaC2)


Kalsium karbida disebut juga karbit, digunakan untuk membuat gas asetilen.
5) Kalsium sulfat (CaSO4)
Kalsium sulfat yang mengandung 2 molekul air kristal disebut batu tahun (CaSO4.2H2O).

Pembuatan:
Logam alkali tanah dibuat dengan elektrolisis garam klorida cairannya.
MCl2 –> M2+ + 2 Cl–
Katode : M2+ + 2 e– –>M
Anode : 2 Cl– –>Cl2 + 2 e–
4. Unsur-unsur Periode Ketiga

14
Pembuatan dan kegunaannya
a. Natrium
Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl
Reaksi : NaCl(l) –>Na+ + Cl–
Katode : Na+ + e– –>Na
Anode : 2 Cl –> Cl2 + 2 e–
Natrium tidak dapat dibuat dengan elektrolisis air laut. Natrium disimpan dalam minyak tanah.
Kegunaannya:
Sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya. Natrium mempunyai kemampuan menembus kabut.
b. Magnesium
Dibuat dengan cara elektrolisis lelehan MgCl2.
Kegunaannya:
Untuk aliase (magnalium), digunakan untuk kerangka pesawat terbang dan lampu kilat dalam fotografi.
c. Aluminium
Dibuat dengan elektrolisis dari bauksit yang murni.

1) Al2O3 murni dicampur dengan Na3AIF (kriolit) untuk menurunkan titik leleh Al2O3 dan bertindak sebagai pelarut
untuk pemurnian Al2O3.

2) Dielektrolisis, reaksi yang terjadi:

Al2O3 –>Al3+ + O2–


Katode (grafit) : 4 Al3+ + 12 e– –>4 Al
Anode (grafit) : 3 C + 6 O2– —>3 CO2 + 12 e–
3 C + 4 Al3+ + 6 O2– —>4 Al + 3 CO2

Anode sedikit demi sedikit akan habis.

d. Silikon
Dibuat dengan mereduksi SiO2 dengan karbon

0
                            3000 C

SiO2 + C ——->  Si + 2CO

Kegunaannya:
– Bahan bakar pada pembuatan jenis-jenis gelas atau kaca.
– Bahan-bahan solar sel.
– Sebagai semikonduktor.

e. Fosfor
Dibuat dengan Proses Wohler
Dikenal dalam 2 bentuk alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.
Kegunaannya:
– Bahan untuk membuat pupuk superfosfat.
– Bahan untuk membuat korek api.

f. Belerang
Terdapat bebas di alam, terutama di daerah gunung berapi. Dikenal dalam 2 bentuk alotropi, yaitu monoklin (di atas
suhu 96 °C) dan rombik (di bawah suhu 96 °C).
Kegunaannya:
Sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat H2SO4 (Proses Kontak dan Proses Kamar Timbal).

15
1) Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat adalah zat cair kental, tak berwarna, bersifat sangat higroskopis. Asam sulfat dapat menarik hidrogen
dan oksigen dari senyawanya dengan perbandingan 2 : 1. Senyawa-senyawa yang mengandung H dan O seperti gula,
selulosa, dan kayu akan hangus bila dituangi asam sulfat pekat. Selain bersifat higroskopis, asam sulfat pekat
merupakan oksidator kuat.
2) Pembuatan asam sulfat
Dalam dunia industri asam sulfat dibuat dengan2 cara, yaitu:
a) Menurut proses kontak.
b) Menurut proses bilik timbal/kamar timbal.
Proses kontak dengan proses kamar timbal mempunyai persamaan dan perbedaan.

1) Persamaan : bahan dasar SO2 dari pembakaran belerang.


2) Perbedaan : katalis yang digunakan pada proses kamar timbal adalah campuran NO dan NO2 (uap nietreusa).
Hasil kemurniannya:
1) Proses kontak : 98–100%
2) Proses kamar timbal : ± 77%

1) Proses kontak
Bahan baku asam sulfat adalah gas SO2 yang diperoleh dengan pemanggangan pirit atau pembakaran arang.
Reaksinya: 4 FeS2 + 11 O2 —> 2 Fe2O3 + 8 SO2 atau: S + O2 —> SO2
Gas belerang dioksidasi yang terjadi dicampur dengan udara dialirkan melalui katalisator kontak(V2O5) pada suhu ±
400 °C.
Dalam tanur kontak, gas SO2 + O2 diembuskan ke dalam tanur hingga bersentuhan dengan lempenglempeng yang
dilapis V2O5 dalam tanur tersebut sebagai zat kontak.

Dalam reaksi ini V2O5 tidak hanya bertindak sebagai katalis, tetapi juga bertindak sebagai oksidator. Oleh
karena itu, dalam proses kontak V2O5 bertindak sebagai katalis oksidator. Gas SO3 yang terjadi dialirkan ke dalam
larutan asam sulfat encer, sehingga terjadi asam pirosulfat.
Reaksinya: SO3 + H2SO4 —> H2S2O7
Dengan menambahkan air ke dalam campuran ini diperoleh asam sulfat pekat (98%).
Reaksinya: H2S2O7 + H2O —> 2 H2SO4
2) Proses bilik timbal
Bahan baku dalam proses ini sama seperti pada proses kontak yaitu gas SO2. Katalis yang digunakan pada proses ini
ialah gas NO dan NO2. Gas SO2, NO, NO2, dan uap air dialirkan ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb
(timbal).
Reaksi yang terjadi:
2 S(s) + 2 O2(g) —> 2 SO2(g)
2 SO2(g) + 2 NO2(g) —> 2 SO3(g) + 2 NO(g)
2 SO3(g) + 2 H2O(l) —> 2 H2SO4(aq)
2 NO(g) + O2(g) —> 2 NO2(g)
Reaksi total:
2 S(s) + 2 O2(g) + 2 H2O(l) + 2 H2O(l) —>2 H2SO4(aq)

g. Klor
Dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma.
Kegunaannya:
Sebagai desinfektan (Ca(OCl)2), pemutih NaClO.
h. Argon
Digunakan sebagai pengisi bola lampu listrik dalam pengelasan dan pencegahan perkaratan.

E.GOLONGAN UTAMA PERIODE KE 3e−PERIODE 4

A. PERIODE KE 3 ELEKTRON

16
Seluruh unsur periode tiga terdapat di alam dan sekurang-kurangnya memiliki satu isotop stabil. Selain gas
mulia argon, semuanya merupakan unsur esensial untuk biologi dan geologi.

 Natrium (Na) adalah sebuah logam alkali. Ia terdapat dalam samudera di Bumi dalam jumlah besar dan
hadir sebagai natrium klorida (garam meja).[22]
 Magnesium (Mg) adalah logam alkali tanah. Ion magnesium ion ditemukan dalam klorofil.
 Aluminium (Al) adalah logam pasca transisi. Ia merupakan logam paling melimpah dalam kerak bumi.
 Silikon (Si) adalah metaloid. Ia bersifat semikonduktor, menjadikannya komponen utama dalam
banyak sirkuit terpadu (IC). Silikon dioksida adalah konstituen utama pasir. Seperti pentingnya karbon
untuk Biologi, Silicon penting untuk Geologi.
 Fosfor (P) adalah nonlogam esensial untuk DNA. Ia sangan reaktif, dan oleh karenanya tidak pernah
dijumpai di alam sebagai unsur bebas.
 Belerang (S) adalah nonlogam. Ia dijumpai dalam dua asam amino: sistein dan metionin.
 Klor (Cl) adalah halogen. Ia digunakan sebagai desinfektan, terutama dalam kolam renang.
 Argon (Ar) adalah suatu gas mulia, menjadikannya hampir sepenuhnya tidak reaktif. Lampu pendar sering
diisi dengan gas mulia seperti argon untuk menjaga filamen pada temperatur tinggi.

B. PERIODE KE 4 ELEKTRON

Periode 4 meliputi unsur esensial untuk biologi yaitu kalium dan kalsium, juga merupakan periode
pertama dalam blok-d dengan logam transisi yang ringan. Masuk di dalamnya adalah besi, unsur terberat yang
terbentuk dalam bintang deret utama dan merupakan komponen utama bumi sama halnya logam penting lainnya
seperti kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Hampir semuanya memiliki peran biologis.

17
DAFTAR PUSTAKA

chmad, Sjamsul. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Karunika Jakarta. Universitas Terbuka: Jakarta.
Achmad, Sjamsul. 2007

Golongan Senyawa Kimia Dari Fraksi Paling Aktif. [ Skripsi ]. UI. Jakarta. Fardiaz, 1986.

Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai