Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KIMIA

UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA

DISUSUN OLEH:

NAMA: DHINA PUTRI ZALIDA

KELAS: XII IPA4

GURU PEMBIMBING

1. FARIDA ARIANI S.Pd


2. ARIFAH SULFLANTI

MAN 3 KOTA PADANG

2021 / 2022

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih
dan penyertaan-Nya makalah yang membahas khusus tentang ”Unsur-Unsur
Golongan Utama”, dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam makalah ini kami buat berdasarkan refrensi yang kami ambil dari
berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami juga berharap
bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Namun, seperti pepatah lama mengatakan: ”tak ada gading yang tak retak”,
demikianlah makalah ini belum mencapai kesempurnaan, karena itu baik kritik
ataupun saran yang membangun sangatlah di perlukan untuk perbaikan mencapai
hasil yang maksimal. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibuk Ns.Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.kep.j, selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan Komplementer Orang tua yang senantiasa mendukung
terselesaikannya makalah ini.
2. Orang Tua yang senantiasa mendukung terselesaikannya makalah ini.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik,di ucapkan banyak terimakasih..

Padang, 29 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1 Kelimpahan Unsur Gol Utama...........................................................................3
2.2 Sifat – sifat Unsur Gol Utama............................................................................5
2.2.1 Golongan IA (Logam Alkali).....................................................................5
2.2.2 Golongan IIA (Alkali Tanah).....................................................................8
2.2.3 Unsur Golongan Utama IIIA,IVA,VA,VIA..............................................10
2.3 Ekstraksi Unusr Gol Utama...............................................................................12
2.4 Manfaat Unsur Dan Senyawa Gol Utama Periode ke 3 & Periode 4................16
BAB III PENUTUP......................................................................................................7
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAK

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-
unsurkimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan
berdasarkankesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A
(golongan utama) dangolongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokkan menjadiunsur logam, non logam, semi logam, dan gas mulia.
Beberapa usur logam dan non logam,dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari.Penggunaan beberapa unsur logam dan
non logam meningkat dengan berkembang pesatnyaindustri, baik sebagai alat, bahan
dasar,maupun sumber energi.
Pada tabel periodik unsur,terdapat Sembilan puluh macam unsur alam dan
beberapa unsur buatan. Unsur merupakan suatu zat sederhana yang tidak dapat dipecah
lagi menjadi unsuryang sederhana. Unsur memiliki karakteristik yang berbeda dengan
unsur lainnya. Beberapaunsur berwujud padat,cair,dan gas. Seperti yang telah diketahui
dalam sistem periodik unsurterdapat delapan bagian yaitu
IA(alkali),IIA(alkalitanah),IIIA,IVA,VA,VIA,VIIA(halogen),VIIIIA(gas mulia),dan
juga terdapat golongantransisi yaitu golongan IB-VIIIB. Namun yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah unsur-unsur pada golongan IA(alkali).
Unsur-unsur alkali (golongan IA) terdiri atas logam Litium (Li),Natrium
(Na),Kalium(K),Rubidium (Rb),Cesium (Cs),Dan Fransium (Fr). Logam-logam alkali
ini memiliki sifatfisik dan sifat kimia yang berbeda pada setiap unsurnya. Logam-logam
pada golongan IAsusah ditemukan dalam keadaan bebas di alam,tetapi biasanya ditemui
sebagai ion positifdalam senyawa ion karena unsur-unsur tersebut memiliki energi
ionisasi yang relatif rendah.
Ketersediaan logam alkali di alam relatif tinggi. Natrium dan Kalium masing-
masingmemiliki kelimpahan di alam sebesar 2,4% dan 2,6%. Litium,Rubidium,dan
Cesiummemiliki kelimpahan yang lebih rendah sedangkan Fransium kelimpahannya
paling sedikitdiantara unsur yang ada pada golongan IA ini karena bersifat radioaktif.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Dapat mengetahui tentang Kelimpahan Unsur gol utama
2. Dapat mengetahui tentang sifat – sifat unsur gol utama
3. Dapat mengetahui tentang Ekstraksi unsur gol utama
4. Dapat mengetahui tentang Manfaat unsur dan senyawa gol utama periode 3 &
periode 4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang kelimpahan Unsur gol utama
2. Untuk mengetahui tentang sifat – sifat unsur gol utama
3. Untuk mengetahui tentang Ekstraksi unsur gol utama
4. Untuk mengetahui tentang Manfaat Unsur dan senyawa gol utama periode 3 &
periode 4

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KELIMPAHAN UNSUR GOLONGAN UTAMA


a) Kelimpahan Gas Mulia
Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik terletak pada golongan VIIIA, yang
meliputi: Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).
Sesuai dengan namanya, unsur-unsur gas mulia memiliki elektron valensi penuh sehingga di
alam tidak ditemukan dalam bentuk senyawa, melainkan dalam bentuk atom-atomnya,
dikatakan sebagai unsur bebas. Meskipun demikian pada tahun 1962, H.Bartlett berhasil
mensintesa senyawa gas mulia yang pertama, yaitu XePtF6 (xenon heksa fluoro platinat IV)
dengan mereaksikan unsur Xe dengan PtF6 (platina fluorida). Sejak saat itu bebagai senyawa
gas mulia berhasil dibuat.

Dari tabel kelimpahan unsur di udara kita mendapatkan informasi bahwa unsur gas
mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsur gas mulia yang
paling sedikit adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek (4 hari)
dan meluruh menjadi unsur lain.
b) Kelimpahan Halogen
Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang berarti garam,
karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur
halogen ini banyak terdapat di lautan.

3
c) Kelimpahan Alkali
Unsur logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur. Unsur
logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga hanya kita jumpai dalam bentuk senyawanya di
alam. Salah satu unsur alkali yang banyak di alam adalah Natrium dalam bentuk ion Na+
yang banyak ditemukan di dalam air laut dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
contohnya sebagai garam dapur (NaCl). Kelimpahan unsur logam alkali di alam,
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

d) Kelimpahan Alkali Tanah


Unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa karena
bersifat reaktif. Berilium ditemukan dalam bentuk mineral yang disebut beril dan magnesium
ditemukan dalam mineral air laut seperti dolomit.

4
2.2 Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama
Jumlah unsur banyak sekali, baik yang alamiah maupun yang buatan.
Unsur- unsur tersebut disusun dalam tabel periodik. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan dalam kolomkolom yang disebut dengan golongan dan dalam
baris yang disebut periode. Secara garis
besar unsur-unsur tersebut dibedakan atas unsur-unsur utama dan unsur-unsur
transisi. Pada bab ini kita akan mempelajari unsur-unsur utama. Unsur utama
termasuk dalam golongan A yang terdiri atas unsur logam dan unsur
nonlogam. Golongan A terdiri dari delapan golongan (I – VIII).
2.1.1 Golongan IA ( Logam Alkali )
Kereaktifan logam alkali ditunjukan oleh reaksi-reaksinya
dengan beberapa unsur nonlogam. Logam alkali dengan gas hidrogen dapat
bereaksi membentuk hidrida yang berikatan ion, dalam hal ini bilangan
oksidasi hidrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Logam alkali
dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa diantaranya
dapat membentuk perioksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi
dengan gas nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitrida ( Li3N ).
Semua senyawa Logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam
air, sedangkan dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif
dengan reduktor. Berikut adalah sifat umum masing – masing unsur logam
alkali yang tertera pada tabel :
A. Litium ( Li )

Sifat - Sifat kimia Li


Nomor atom 3
Konfigurasi elektron 1s2 .2s1
Titik leleh(K) 454
Titik didih(K) 1609
Jari-jari atom 1,34
Jari-jari ion 0,60
Energi Ionisasi I(kJ m1-1) 520
Energi ionisasi II 7298
Elektronegativitas 0,98
Potensial Elektrode(volt)
M+ +e M 5 -0,34
Masa jenis(g mL-1) 0,63
B. N B. Atrium (Na)

Sifat-sifat kimia Na

Nomor atom 11

Konfigurasi elektron [He]3s1

Titik leleh(K) 371

Titik didih(K) 1154

Jari-jari atom 1,54

Jari-jari ion 0,95

Energi ionisasi I 495

Energi ionisasi ll 4563

Elektronegativitas 0,93

Potensial Elektrode(volt)

M+ + e M -2,71

Massa jenis (g mL-1) 0,97

C. Kalium (Ka)
Sifat-sifat Kimia K
Nomor atom 19
Konfigurasi elektron [Ne]4s1
Titik leleh(K) 337
Titik didih(K) 1039
Jari-jari atom 4,3
Jari-jari ion 1,33
Energi ionisasi l(kJ mol-1) 418
Energi ionisasi ll(kJ mol-1) 3051
Elektronegativitas 0,82
Potensial elektrode(volt)
M+ +e M -2,93
Massa jenis (g mol-1) 0,86

6
D. Rubidium (Rb)
Sifat-sifat kimia Rabidium (Rb)
Nomor atom 37
Konfigurasi elektron [Ar]5s1
Titik leleh(K) 312
Titik didih(K) 967
Jari-jari atom 4,2
Jari-jari ion 1,48
Energi ionisasi I(kJ mol-1) 403
Energi ionisasi ll(kJ mol-1) 2632
Elektronegativitas 0,82
Potensial Elektrode(volt)
M(aq)+e M -2,99
Massa jenis(g mL-1) 1,53

E. Sesium (Cs)

Sifat-sifat Kimia Berilium(Be)


Nomor atom 55
Konfigurasi elektron [Kr] 6s1
Titik leleh(K) 302
Titik didih(K) 952
Jari_jari atom 3,9
Jari-jari ion 1,69
Energi ionisasi I(KJ mol-1) 374
Energi ionisasi II(KJ mol-1) 2420
Elektronegativitas 0,79
Potensial Elektrode(volt)
M(aq)+e M -3,02
Massa jenis(g mL) 1,95

2.1.2 Golongan IIA (Alkali Tanah)

7
Seperti halnya logam alkali, unsur – unsur alkali tanah juga
merupakan logam-logam yang reaktif. Kereaktifannya semakin bertambah dari
Be ke ba, Be merupakan unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak
bereaksi dengan air. Berikut adalah Sifat Umum masing - masing logam
Alkali Tanah

A. Berilium (Be)

Sifat - sifat Kimia Berilium (Be)


Nomor atom 4
Konfigurasi elektron [He] 2s2

Titik leleh (K) 1553


Titik didih (K) 3043
Jari - jari atom (angstrom) 1,12
Jari - jari ion 0,31
Energi ionisasi I 900
Energi ionisasi II 1800
Elektronegativitas 1,57
Potensial Elektrode (Volt) -1,85
M2+ +2e M
Massa jenis (g mL-1) 1,86
B. Magnesium (Mg)

Sifat - sifat kimia Magnesium(Ca)


Nomor atom 12
Konfigurasi elektron [Ne]3s2
Titik leleh(K) 923
Titik didik (K) 1387
Jari-jari atom(angstrom) 1,60
Jari-jari ion (angstrom) 0,65
Energi ionisasi I (KJ mol-1) 900
Energi ionisasi II(KJ mol-1) 1800
Elektronegativitas 1,57
Potensial elektrode(volt) -2,37

8
M2+ +_2e M
Massa jenia (g mL-1_) 1,57
C. Kalsium (Ca)
Sifat-sifat kimia Kalsium(Ca)
Nomor atom 20
Konfigurasi elektron [Ar]4s2
Titik leleh(K) 1111
Titik didik (K) 1713
Jari-jari atom(angstrom) 1,97
Jari-jari ion (angstrom) 0,99
Energi ionisasi I (KJ mol-1) 590
Energi ionisasi II(KJ mol-1) 1150
Elektronegativitas 1,00
Potensial elektrode(volt) -2,87
M2+ +_2e M
Massa jenia (g mL-1_) 1,55

D. Stonsium
Sifat-sifat kimia Stonsium(Sr)
Nomor atom 38
Konfigurasi elektron [Kr]5s2
Titik leleh 1041
Titik didik (K) 1653
Jari-jari atom(angstrom) 2,15
Jari-jari ion (angstrom) 1,13
Energi ionisasi I (KJ mol-1) 550
Energi ionisasi II(KJ mol-1) 1016
Elektronegativitas 0,95
Potensial elektrode(volt) -2,89
M2+ +_2e M
Massa jenia (g mL-1_) 2,6

E. Batrium

9
Sifat-sifat kimia Batrium(Ba)
Nomor atom 56
Konfigurasi elektron [Xe]6s2
Titik leleh 987
Titik didik (K) 1913
Jari-jari atom(angstrom) 2,22
Jari-jari ion (angstrom) 1,35
Energi ionisasi I (KJ mol-1) 500
Energi ionisasi II(KJ mol-1) 970
Elektronegativitas 0,89
Potensial elektrode(volt) -2,90
M2+ +_2e M
Massa jenia (g mL-1_) 3,6

2.1.3 Golongan IIIA ( Logam Aluminium Atau Logam pasca Transisi )


A. Boron (B)
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna
dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan
nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah
konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur
satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid danbanyak
ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah
serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras
(9,3
dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah
ditemukan bebas dalam alam. Berikut adalah sifat-sifat kimia yang dimiliki
Boron
Sifat-sifat Kimia Boron(B)
Nomor atom 5
Jari-jari atom 0,80
Jari-jari ion -
Kerapatan 2,54
Titik leleh 2300

10
Titik didih 4200
Energi ionisasi I 807
Energi ionisasi II 2425
Energi ionisasi III 3658

B. Aluminium (Al)
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak
karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam),
nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras.
Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial
reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur
ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas.
Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-
tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
aluminium dari senyawanya.
Aluminium memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat-sifat kimia Aluminium(Al)
Nomor atom 13
Jari-jari atom 1,25
Jari-jari ion 0,45
Kerapatan 2,70
Titik leleh 932
Titik didih 2720
Energi ionisasi I 579
Energi ionisasi II 1979
Energi ionisasi III 2962

2.3 EKSTRASI UNSUR GOLONGAN UTAMA

Alkali (Natrium)

11
Pembuatan unsur dan senyawa natrium dapat dilakukan dengan proses Downs, yaitu
elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai kering kemudian
padatan yang terbentuk dihancurkan, dan dilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya
pemanasan, NaCl (titik lebur 8010C) dicampur dengan 1 bagian CaC12 untuk menurunkan
suhu lebur hingga 5800C.

Alkali Tanah (Magnesium)

Pembuatan unsur dan senyawa magnesium ini dapat diperoleh melalui proses Downs.
Dimana, magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan
Ca(OH)2 ke dalam air laut. Setelah itu, tambahkan asam klorida untuk mendapatkan
kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl.6H2O).

Setelah itu, elektrolisis leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan
magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagaian ke campuran leburan natrium dan
kalsium klorida. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal
MgCl.6H2O dipanaskan. Maka magnesium tersebut akan terbentuk pada katode.

Halogen

 Fluorin

Pembuatan unsur dan senyawa fluor dapat diperoleh dengan menggunakan proses Moissan,
sesuai dengan nama orang yang pertama kali mengisolasi fluorin, H. Moissan (1886). Proses
ini menggunkan metode elektrolisis HF terlarut dalam leburan KHF2. Dengan reaksi : 2 HF
H2(g) + F2(g)

 Klorin

12
Klorin dapat dibuat menggunakan 3 cara yaitu proses deacon (oksidasi), HCl dicampur
dengan udara, kemudian dialirkan melalui CuCl2 yang bertindak sebagai katalis dan reaksi
terjadi pada suhu ± 4300C dan tekanan 20 atm. Cara kedua, elektrolisis larutan NaCl
menggunakan diafragma. Cara ketiga, elektrolisis lelehan NaCl.

 Bromin

Pada skala industry, bromin dihasilkan dengan mengektraksi air laut. Hal ini karena
kandungan air laut Br – tinggi (kira-kira 70 ppm). Mula-mula pH air laut dibuat menjadi 3,5
dan kemudian direaksikan dengan Cl2(g) untuk mengoksidasi Br – menjadi Br2(g).

 Iodin

Dalam skala industry, iodin diperoleh dengan mereaksikan NaIO3 dengan natrium bisulfit
(NaHSO3). Endapan I2 yang di dapat, disaring dan dimurnikan.

Aluminium

Pembuatan unsur dan senyawa aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-
Heroult, dimana pengolahan ini meliputi dua tahap yaitu tahap pemurnian dan tahap
elektrolisis.

 Tahap pemurnian, pada tahap ini aluminium yang diproduksi dari bauksit yang
mengandung besi oksida (Fe203) dan silica dimurnikan dengan melarutkan bauksit
tersebut ke dalam NaOH(aq). Besi oksida (Fe203) yang bersifat basa tidak larut dalam
larutan NaOH. Reaksi : Al2O3(s)+2NaOH(ag)→2NaAlO2(ag)+H2O

Larutan tersebut kemudian diasamkan untuk mengendapkan Al(OH)3(s). Al2O3 murni dapat
dihasilkan dengan cara pemanasan Al(OH)3, kemudian disaring akan diperoleh Al2O3.
Reaksi: NaAlO2(ag)+HCl(ag)+H2O→Al(OH)3(s)+NaCl(ag)2Al(OH)3(s)→Al2O3(s)+3H2O(g)

 Tahap elektrolisis, Al2O3 (dengan titik leleh 2.030 °C) dicampurkan dengan kriolit
(Na3AlF6) (untuk menurunkan titik leleh menjadi 1.000 °C). Larutan Al2O3 dalam
kriolit dielektrolisis menggunakan karbon sebagai katode dan anode.

13
Nitrogen

Pembuatan unsur dan senyawa gas nitrogen (N2) ini dilakukan dengan pencairan dan distilasi
fraksional udara. Nitrogen cair terdistilasi lebih dulu karena titik didihnya lebih kecil dari
oksigen. Setelah itu, gas nitrogen (N2) dapat dibuat dengan reaksi larutan NH4Cl
(ammonium klorida) dan NaNO3 (natrium nitrit).

Oksigen

Pembuatan unsur dan senyawa oksigen (O2) dilakukan dengan dekomposisi garam yang
mengandung banyak oksigen. Senyawa tertentu yang mengandung oksigen dalam jumlah
besar sepertikalium klorat, kalium permanganate, kalium nitrat, dan lain-lain menghasilkan
gas oksigen pada pemanasan yang kuat.

Belerang

Pembuatan unsur dan senyawa belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses
Frasch. Belerang yang ada di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas
melalui pipa bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentrik.

Belerang cair tersebut dipaksa keluar dengan memompakan udara panas. Setelah itu belerang
dibiarkan membeku, sehingga belerang yang diperoleh dengan cara ini mempunyai
kemurnian sampai 99,6% karena belerang tidak larut dalam air.

Silikon

Pembuatan unsur dan senyawa silicon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silica dan
kokas (sebagai reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suku 3.0000C
dengan reaksi SiO2(l) + C(s)      Si(l) + 2 CO(g).

Besi

Pembuatan unsur dan senyawa besi dapat dilakukan dengan melebut dalam suatu alat yang
disebut blast furnace (tungku sembur) yang terbuat dari batu bata yang tahan panas tinggi.

14
Dimana, bahan yang dimasukan dalam tanur ini ada 3 macam yaitu bijih besi yang dikotori
pasir, batu kapur (CaCO3) untuk mengikat kotoran, dan karbon (kokas) sebagai zat
pereduksi.

Tembaga

Tembaga diekstraksi dari tembaga pirit dengan metode pirometalurgi, hal ini melibatkan
proses reduksi logam. Dimana, ekstraksi ini melibatkan langkah-langkah yaitu penghancuran
dan pemekatan, pemanggangan, peleburan atau pelelehan, dan bessemerisasi. Adapun
tahapannya adalah :

 Tembaga diekstraksi dari tembaga pirit.


 Tembaga pertama dihancurkan dan kemudian disaring.
 Bijih yang hancur ini dipekatkan dengan proses floatasi berbuih.
 Bijih pekat dipanggang di perapian tungku reverberatori dengan suplai udara bebas.
 Bijih yang dipanggang dicampur dengan kokas dan pasir dan kemudian dilebur dalam
tanur tiup dengan adanya udara.
 Pada peleburan, lelehan yang terutama mengandung sulfida tembaga dengan sedikit
sulfida besi, yang dikenal sebagai matte dan dipindahkan ke konverter Bessemer.
 Dalam konverter Bessemer, logam memadat dan membebaskan gas sulfur dioksida,
yang menghasilkan lepuhan dalam logam yang dikenal sebagai tembaga lepuhan atau
tembaga blister.
 Tembaga murni 99%, yang dikenal sebagai tembaga blister, kemudian
disempurnakan. Selanjutnya, pemurnian dilakukan dengan pemurnian elektrolitik.

2.4. MANFAAT UNSUR DAN SENYAWA

1.Hologen

15
Kegunaannya:
CCl2F2 : Gas freon (freon–12) digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
NaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
DDT : Dikloro Difenil Trikloro etana digunakan sebagai insektisida.
PVC : Polivinil klorida digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan.
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api.
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.

Pembuatan:
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
Klor :

– Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.


– Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
– Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
– Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode
dan NaOH pada katode.

Brom :

– Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.

Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)


Iodium :

– Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3

2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)

2. Nitrogen dan Oksigen

a.Nitrogen
Dalam keadaan bebas terdapat di udara (± 78%); dalam keadaan terikat sebagai KNO3 dan

16
NaNO3 (sendawa Chili).
Pembuatan:
Dalam teknik/industri: dengan distilasi udara cair.
Dalam laboratorium : dengan memanaskan NH4NO2
NH4NO2(s) —> 2 H2O(l) + N2(g)
Senyawa yang penting:
NH3 : dibuat dengan Proses Haber–Bosch
N2(g) + 3 H2(g) —> 2 NH3(g)
Sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea.
HNO3 (asam nitrat): dibuat dengan proses Ostwal
b.Oksigen
Pembuatan oksigen:
1) Proses elektrolisis air.
2) Proses penyulingan udara.
3) Memanaskan garam tertentu dan oksida logam berat
2 KClO3(s) —>2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 HgO(s) —> 2 Hg(l) + O2(g)
3. Alkali dan alkali tanah

a.Senyawa-senyawa alkali
NaOH : Disebut soda api. Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun, detergen,
kertas, serat rayon.
Na2CO3: Natrium karbonat dikenal dengan nama soda. Digunakan dalam industri kaca,
melunakkan air sadah dan menghilangkan noda minyak.
NaHCO3: Natrium bikarbonat juga disebut soda kue. Digunakan untuk pembuatan kue.
Pembuatan:
Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya
(sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l) –> L+ + Cl–
Katode : L+ + e– –> L
Anode : 2 Cl– –> Cl2 + 2 e–
b. Senyawa-senyawa alkali tanah

1) Magnesium oksida (MgO)


Digunakan untuk bahan gading tiruan, obat penyakit mag, dan pelapis tanur.
17
2) Magnesium sulfat berkristal (MgSO4.7H2O)
Digunakan sebagai obat kuras dengan nama garam inggris.

3) Kalsium oksida (CaO)


Kalsium oksida disebut juga kapur tohor atau gamping. Digunakan dalam industri besi,
semen, soda, kaca.

4) Kalsium karbida (CaC2)


Kalsium karbida disebut juga karbit, digunakan untuk membuat gas asetilen.
5) Kalsium sulfat (CaSO4)
Kalsium sulfat yang mengandung 2 molekul air kristal disebut batu tahun (CaSO4.2H2O).

Pembuatan:
Logam alkali tanah dibuat dengan elektrolisis garam klorida cairannya.
MCl2 –> M2+ + 2 Cl–
Katode : M2+ + 2 e– –>M
Anode : 2 Cl– –>Cl2 + 2 e–
4. Unsur-unsur Periode Ketiga

Pembuatan dan kegunaannya


a. Natrium
Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl
Reaksi : NaCl(l) –>Na+ + Cl–
Katode : Na+ + e– –>Na
Anode : 2 Cl –> Cl2 + 2 e–
Natrium tidak dapat dibuat dengan elektrolisis air laut. Natrium disimpan dalam minyak
tanah.
Kegunaannya:
Sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya. Natrium mempunyai kemampuan menembus
kabut.
b. Magnesium
Dibuat dengan cara elektrolisis lelehan MgCl2.
Kegunaannya:
Untuk aliase (magnalium), digunakan untuk kerangka pesawat terbang dan lampu kilat dalam
fotografi.

18
c. Aluminium
Dibuat dengan elektrolisis dari bauksit yang murni.

1) Al2O3 murni dicampur dengan Na3AIF (kriolit) untuk menurunkan titik leleh Al2O3 dan
bertindak sebagai pelarut untuk pemurnian Al2O3.

2) Dielektrolisis, reaksi yang terjadi:

Al2O3 –>Al3+ + O2–


Katode (grafit) : 4 Al3+ + 12 e– –>4 Al
Anode (grafit) : 3 C + 6 O2– —>3 CO2 + 12 e–
3 C + 4 Al3+ + 6 O2– —>4 Al + 3 CO2

Anode sedikit demi sedikit akan habis.

d. Silikon
Dibuat dengan mereduksi SiO2 dengan karbon

0
                            3000 C

SiO2 + C ——->  Si + 2CO

Kegunaannya:
– Bahan bakar pada pembuatan jenis-jenis gelas atau kaca.
– Bahan-bahan solar sel.
– Sebagai semikonduktor.

e. Fosfor
Dibuat dengan Proses Wohler
Dikenal dalam 2 bentuk alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.
Kegunaannya:
– Bahan untuk membuat pupuk superfosfat.
– Bahan untuk membuat korek api.

f. Belerang
Terdapat bebas di alam, terutama di daerah gunung berapi. Dikenal dalam 2 bentuk alotropi,
yaitu monoklin (di atas suhu 96 °C) dan rombik (di bawah suhu 96 °C).
Kegunaannya:

19
Sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat H2SO4 (Proses Kontak dan Proses Kamar
Timbal).
1) Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat adalah zat cair kental, tak berwarna, bersifat sangat higroskopis. Asam sulfat
dapat menarik hidrogen dan oksigen dari senyawanya dengan perbandingan 2 : 1. Senyawa-
senyawa yang mengandung H dan O seperti gula, selulosa, dan kayu akan hangus bila
dituangi asam sulfat pekat. Selain bersifat higroskopis, asam sulfat pekat merupakan
oksidator kuat.
2) Pembuatan asam sulfat
Dalam dunia industri asam sulfat dibuat dengan2 cara, yaitu:
a) Menurut proses kontak.
b) Menurut proses bilik timbal/kamar timbal.
Proses kontak dengan proses kamar timbal mempunyai persamaan dan perbedaan.

1) Persamaan : bahan dasar SO2 dari pembakaran belerang.


2) Perbedaan : katalis yang digunakan pada proses kamar timbal adalah campuran NO dan
NO2 (uap nietreusa).
Hasil kemurniannya:
1) Proses kontak : 98–100%
2) Proses kamar timbal : ± 77%

1) Proses kontak
Bahan baku asam sulfat adalah gas SO2 yang diperoleh dengan pemanggangan pirit atau
pembakaran arang.
Reaksinya: 4 FeS2 + 11 O2 —> 2 Fe2O3 + 8 SO2 atau: S + O2 —> SO2
Gas belerang dioksidasi yang terjadi dicampur dengan udara dialirkan melalui katalisator
kontak(V2O5) pada suhu ± 400 °C.
Dalam tanur kontak, gas SO2 + O2 diembuskan ke dalam tanur hingga bersentuhan dengan
lempenglempeng yang dilapis V2O5 dalam tanur tersebut sebagai zat kontak.

Dalam reaksi ini V2O5 tidak hanya bertindak sebagai katalis, tetapi juga bertindak
sebagai oksidator. Oleh karena itu, dalam proses kontak V2O5 bertindak sebagai katalis
oksidator. Gas SO3 yang terjadi dialirkan ke dalam larutan asam sulfat encer, sehingga terjadi
asam pirosulfat.

20
Reaksinya: SO3 + H2SO4 —> H2S2O7
Dengan menambahkan air ke dalam campuran ini diperoleh asam sulfat pekat (98%).
Reaksinya: H2S2O7 + H2O —> 2 H2SO4
2) Proses bilik timbal
Bahan baku dalam proses ini sama seperti pada proses kontak yaitu gas SO2. Katalis yang
digunakan pada proses ini ialah gas NO dan NO2. Gas SO2, NO, NO2, dan uap air dialirkan
ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb (timbal).
Reaksi yang terjadi:
2 S(s) + 2 O2(g) —> 2 SO2(g)
2 SO2(g) + 2 NO2(g) —> 2 SO3(g) + 2 NO(g)
2 SO3(g) + 2 H2O(l) —> 2 H2SO4(aq)
2 NO(g) + O2(g) —> 2 NO2(g)
Reaksi total:
2 S(s) + 2 O2(g) + 2 H2O(l) + 2 H2O(l) —>2 H2SO4(aq)

g. Klor
Dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis larutan NaCl dengan
menggunakan diafragma.
Kegunaannya:
Sebagai desinfektan (Ca(OCl)2), pemutih NaClO.
h. Argon
Digunakan sebagai pengisi bola lampu listrik dalam pengelasan dan pencegahan perkaratan.

2.5 GOLONGAN UTAMA PERIODE KE 3e−PERIODE 4


A. PERIODE KE 3 ELEKTRON

21
Seluruh unsur periode tiga terdapat di alam dan sekurang-kurangnya memiliki satu isotop
stabil. Selain gas mulia argon, semuanya merupakan unsur esensial untuk biologi dan
geologi.

 Natrium (Na) adalah sebuah logam alkali. Ia terdapat dalam samudera di Bumi dalam


jumlah besar dan hadir sebagai natrium klorida (garam meja).[22]
 Magnesium (Mg) adalah logam alkali tanah. Ion magnesium ion ditemukan
dalam klorofil.
 Aluminium (Al) adalah logam pasca transisi. Ia merupakan logam paling melimpah
dalam kerak bumi.
 Silikon (Si) adalah metaloid. Ia bersifat semikonduktor, menjadikannya komponen utama
dalam banyak sirkuit terpadu (IC). Silikon dioksida adalah konstituen utama pasir.
Seperti pentingnya karbon untuk Biologi, Silicon penting untuk Geologi.
 Fosfor (P) adalah nonlogam esensial untuk DNA. Ia sangan reaktif, dan oleh karenanya
tidak pernah dijumpai di alam sebagai unsur bebas.
 Belerang (S) adalah nonlogam. Ia dijumpai dalam dua asam amino: sistein dan metionin.
 Klor (Cl) adalah halogen. Ia digunakan sebagai desinfektan, terutama dalam kolam
renang.
 Argon (Ar) adalah suatu gas mulia, menjadikannya hampir sepenuhnya tidak
reaktif. Lampu pendar sering diisi dengan gas mulia seperti argon untuk menjaga filamen
pada temperatur tinggi.

B. PERIODE KE 4 ELEKTRON

Periode 4 meliputi unsur esensial untuk biologi yaitu kalium dan kalsium, juga


merupakan periode pertama dalam blok-d dengan logam transisi yang ringan. Masuk di
dalamnya adalah besi, unsur terberat yang terbentuk dalam bintang deret utama dan
merupakan komponen utama bumi sama halnya logam penting lainnya
seperti kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Hampir semuanya memiliki peran biologis.

BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan

22
Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C), Silikon (Si),
Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb)
Karbon adalah slaah satu unsur golongan IVA yan gmerupakan unsur nonlogam, dan
merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik.
Silikon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid (semi
logam), berbentuk serbuk atau dalam bentuk bentuk kristal hitam keabuabuan.
Germanium adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid
(semi logam) yang keras, rapuh, dan berwarna putih keabu-abuan.
Timah merupakan slah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam dan
telah digunakan sejak jaman dahulu. Timah mempunyai warna putih perak, mudah dibentuk
dan ditempa, serta dapat bereaksi dengan asam kuat.
Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam abu kebiru-
biruan, lunak, mudah ditempa, mudah dibentuk dan padat.

DAFTAR PUSTAKA
chmad, Sjamsul. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Karunika Jakarta. Universitas Terbuka: Jakarta.
Achmad, Sjamsul. 2007

23
Golongan Senyawa Kimia Dari Fraksi Paling Aktif. [ Skripsi ]. UI. Jakarta. Fardiaz, 1986.
Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai