Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 METABOLISME

2.1.1 PENGERTIAN METABOLISME

Metabolisme (bahasa Yunani: metabolismos, perubahan) adalah seluruh reaksi


biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan yang terjadi di dalam suatu
organisme. Reaksi kimia terjadi akibat interaksi spesifik secara teratur antara molekul-
molekul di dalam lingkungan sel beserta dengan perubahannya. Sel akan berhenti bekerja jika
metabolisme tidak berlangsung di dalam tubuh. Metabolisme juga berperan melakukan
detosifikasi. Jenis reaksi yang terjadi selama proses metabolisme terbagi menjadi katabolisme
dan anabolisme. Proses metabolisme memerlukan bantuan enzim sebagai aktivator. Tiga
tujuan utama metabolisme yaitu mengonversi makanan menjadi energi untuk menjalankan
proses pada tingkat seluler, mengonversi makanan/bahan bakar menjadi bahan baku
penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa jenis karbohidrat, serta mengeliminasi
limbah metabolis.

Reaksi-reaksi yang dikatalisis enzim ini memungkinkan organisme untuk tumbuh,


bereproduksi, mempertahankan struktur, dan merespon lingkungannya (kata metabolisme
dapat diartikan sebagai semua reaksi kimia yang terjadi pada organisme hidup yang termasuk
diantaranya pencernaan dan perpindahan zat di dalam dan di antara sel yang berbeda.
Kelompok reaksi di atas yang terjadi pada tingkat sel dapat dikenal dengan nama
metabolisme perantara atau metabolisme intermediat). Reaksi kimia pada proses metabolisme
terbagi atas beberapa lintasan metabolis, di mana satu senyawa dapat berubah melalui
beberapa proses menjadi senyawa lain. Tiap proses difasilitasi dengan enzim yang bersifat
spesifik.

2.1.2 FAKTOR METABOLISME PADA TUBUH

a. Jenis Kelamin
Pria memiliki masa otot yang lebih banyak dibandingkan perempuan. Perempuan
yang sudah melahirkan akan mengurangi penurunan metabolisme.
b. Usia
Usia menjadi salah satu faktor terbesar memengaruhi metabolisme. Penurunan
metabolisme terjadi seiring bertambahnya usia. Metabolisme akan turun 50% setiap 10 tahun
setelah usia 40 tahun. Hal ini karena manusia cenderung mengalami kehilangan masa otot.
c. Keturunan
Tingkat metabolisme seluruh tubuh seseorang juga dipengaruhi terkait keturunan.
Apabila memiliki keluarga yang kurus kemungkinan memiliki metabolisme yang sama
dengan keluarga.
d. Berat
seseorang yang bertubuh besar memiliki lebih banyak masa otot dan membakar lebih
banyak kalori dibandingkan orang kurus. Karena mereka membutuhkan lebih banyak energi
untuk bergerak.

2.1.3 CARA MENINGKATKAN METABOLISME


 Perbanyak protein
Konsumsi makanan yang mampu mempercepat metabolisme tubuh. Misalnya, putih
telur, daging rendah lemak, ikan, kacang, dan tahu. Di mana makanan tersebut memiliki efek
yang baik bagi tubuh.
 Cairan yang cukup
Air sangat penting dalam tubuh. Selain untuk menghalau dehidrasi, juga sebagai
proses kalori. Konsumsi minuman dingin bisa sedikit mempercepat proses metabolisme
tubuh, karena menggunakan energi untuk menghangatkan.
 Olahraga setiap hari
Olahraga mendorong konsumsi energi dan mempercepat metabolisme. Olahraga
membakar kalori, semakin banyak terbakar akan semakin banyak karbohidrat dan lemak
diproses tubuh lewat metabolisme.
 Sering konsumsi makanan
Makan berat dalam jangka waktu lebih panjang merupakan cara yang kurang efektif
dan dapat menyebabkan melambatnya proses metabolisme. Sebaiknya makan dengan porsi
sedikit namun dengan frekuensi lebih sering. Misalnya makan 6-8 porsi kecil dalam sehari
untuk mengganti makan besar tiga kali sehari.
 Konsumsi teh hijau
Teh hijau mengandung kafein yang baik untuk mempercepat metabolisme dan juga
membantu mengurangi berat badan.
 Istirahat cukup
Selama tidur, tubuh memulihkan dirinya dan dengan istirahat cukup, mampu
mempercepat metabolisme tubuh.
 Konsumsi vitamin B
Vitamin B berperan aktif dalam mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi
energi. Ketika tubuh tidak mendapatkan vitamin B cukup dari makanan, metabolisme akan
lambat dan membuat tubuh cepat letih.

2.2 PROTEIN
2.2.1 DEFINISI PROTEIN
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting
dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energy (penyusun bentuk tubuh).
Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini
dapat juga di pakai sebagai sumber energi.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa asam amino mengandung unsurunsur fosfor,
besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein,
karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam
karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16%dari berat protein. Molekul
protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan
keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.

2.2.2 KADAR PROTEIN


Protein merupakan sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi manusia
akan diserap oleh usus dalam bentuk asam amino. Selain membuat makanan terasa lebih
enak, penggunaan panas pada pengolahan bahan pangan seperti merebus/mengukus dan
menggoreng juga dapat mempengaruhi nilai gizi bahan pangan
Tersebut. (Sundari et al., 2015)

2.2.3 FUNGSI DAN PERANAN PROTEIN


Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran
tersebut antara lain:
1. Transportasi dan penyimpanan
Molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Contohnya transportasi
oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot
oleh mioglobin.
2. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan sensitif dapat mengenal
kemudian bergabung dengan benda asing seperti: virus, bakteri, dan sel dari
organisma lain.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. misalnya
pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan dan kekerasan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan
protein fibrosa.
5. Katalisis enzimatik
Sebagaian besar reaksi kimia dalam sistem biologi, dikatalisis oleh enzim dan hampir
semua enzim yang berperan adalah protein.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Rangsang spesifik direspon oleh selespon sel saraf diperantarai oleh protein reseptor.
Contohnya rodopsin adalah protein yang sensitive terhadap cahaya ditemukan pada
sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis.
7. Pengendali pertumbuhan dan diferensiasi
Protein mengatur pertumbuhan dan diferensiasi organism tingkat tinggi. Misalnya
faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu,
banyak hormon merupakan protein.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, F. M. (2009). Fungsi dan metabolisme protein dalam tubuh manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas, 4(1), 47-52.
Primasoni, N. (2012). Manfaat Protein untuk Mendukung Aktifitas Olahraga, Pertumbuhan,
dan Perkembangan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Olahraga.
Lamid, A., Almasyhuri, A., & Sundari, D. (2015). Pengaruh proses pemasakan terhadap
komposisi zat gizi bahan pangan sumber protein. Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, 25(4), 20747.
2.2 PROTEIN

2.2.1 PENGERTIAN PROTEIN

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari
atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang mengandung sulfur
(metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk hidup,
protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki peran
fisiologis (Bintang, 2010).
Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino berlainan yang dihubungkan
dengan ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang terbentuk dengan ikatan
peptida. Asam amino memiliki keragaman rantai samping adalah yang terbentuk asam-asam
amino tersebut disambungkan protein yang berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda,
struktur sekunder dan tersier yang sangat berbeda. Rantai samping dapat bersifat polar dan
nonpolar. Kandungan bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein meningkatkan
kelarutannya dalam air (John, 2008).
Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Protein
digunakan sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti dan memelihara sel tubuh yang
rusak, reproduksi, mencerna makanan dan kelangsungan proses normal dalam tubuh. Sumber
protein adalah kacang-kacangan dan hasil olahannya, telur, teri, ikan segar, daging, udang,
susu dan sebagainya perlu ditambahkan dalam menu makanan sebagai zat tambahan darah
untuk mencegah dan mengatasi anemia (Adriani dan Wirjatma, 2012).

2.2.2 FUNGSI DAN PERANAN PROTEIN

Protein mempunyai beberapa fungsi :


a. Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh
b. Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak atau
mati.
c. Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan
metabolisme serta antibodi yang diperlukan
d. Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu intraseluler,
ekstraseluler dan intravaskuler.

Protein memiliki peran yang penting bagi tubuh, namun menurut Kurniawan (2014),
terlalu banyak mengkonsumsi protein hewani akan membuat sistem pencernaan sulit untuk
diuraikan dan diserap secara menyeluruh karena sia-sia makanan yang tidak dapat diserap
oleh tubuh akan menumpuk dan akhirnya membusuk didalam usus. Racun yang dihasilkan
oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk akan dinetralkan oleh hati. Kondisi inilah yang
mengakibatkan sebagian besar enzim didalam usus dan hati menguras energinya hanya untuk
melindungi tubuh dari racun-racun yang ada di dalam pencernaan. Kerugian yang didapatkan
oleh tubuh adalah protein akan terbuang sia-sia melalui urine.
2.2.3 SUMBER PROTEIN

a. Protein Nabati
Hampir sekitar 70% penyedian protein di dunia berasal dari bahan nabati (hasil tanaman),
terutama berasal dari biji-bijian (serealia) dan kacang-kacangan. Sayuran dan buah-buahan
tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup berarti, sebagian besar
penduduk dunia menggunakan serealia (terutama beras, gandum dan jagung) sebagai sumber
utama kalori, yang ternyata sekaligus juga merupakan sumber protein yang penting.

b. Protein Hewani
Hasil-hasil hewani yang umum digunakan sebagai sumber protein adalah daging , telur,
susu dan ikan. Protein hewani disebut sebagai protein yang lengkap dan bermutu tinggi,
karena mempunyai kandungan asam-asam amino esensial yang lengkapnyang susunannya
mendekatiapa yang diperlukan oleh tubuh (Muchtadi, D 2010)

Anda mungkin juga menyukai