Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Struktur Tubuh Sistem Kardiovaskuler” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
dengan judul “Struktur Tubuh Sistem Kardiovaskuler”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama
pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
COVER………………………………………………………………………………………....
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………...
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….....
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………………….......
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………
……
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup
sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah.
Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa
berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut
menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan
sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-
obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam
tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi
yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika
berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita
melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami
anantomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-
obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sistem Kardiovaskule itu?
2. Apa saja komponen- komponen dalam sistem kardiovaskuler?
3. Bagaimana mekanisme sistem kardiovaskuler?
4. Apa saja kelainan / gangguan dalam sistem Kardiovaskuler?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler!
2. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam sistem kardiovaskuler
3. Untuk mengetahui mekanisme sistem kardiovaskuler
4. Untuk mengetahui kelainan / gangguan pada sistem kardiovaskuler
BAB II
PEMBAHASAN
b. Segmen Vaskuler
1) Arteri dan arteriole
Areteri merupakan perpanjangan dari aorta, mempunyai jaringan yang elastis
sehingga dapat melebar atau menyempit. Pada saat terjadi ejeksi ventrikel arteri
menjadi membesar karena tekanan yang lebih tinggi dan ketika katup aorta
menutup dan ejeksi berhenti, regangan jaringan elastis menjadi menurun.
Arteriole berdiameter sekitar 5-100 µm dan mengandung lebih banyak otot
polos vaskuler. Menurunnya kontraksi otot di pengaruhi oleh saraf otonom
khususnya saraf simpatetik dan juga pengaruh hormon seperti epinefrin dan
norepineprin serta angiotensin.
3) Pembuluh Limfatik
Pembuluh limfatik merupakan pembuluh yang membantu system
kardiovaskuler dalam mengembalikan cairan dari ruangan jaringan tubuh lalu
pembuluh ini mengembalikan cairan kedalam darah. Fungsi pembuluh limfatik
mengalirkan limfe kealiran darah.
4. Darah
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup yang berada dalam ruang
vaskuler, karena peranannya sebagai media komonikasi antar sel keberbagai bagian
tubuh dengan dunia luar karena fungsinya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan
dan karbondioksida dari jaringan keparu-paru untuk di keluarkan, membawa zat nutrien
dari saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan sisa metabolisme melalui organ
sekresi seperti ginjal, menghantarkan hormon dan materi-materi pembekuan darah.
1) Karakteristik Darah
a. Warna
Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang berikatan
dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah vena berwarna merah
tua/gelap karena kurang oksigen dibandingkan dengan darah arteri.
b. Ph
Ph darah bersifat alkaline dengan ph 7.35 sampai 7.45 (netral 7.00).
c. Volume
Pada orang dewasa volume darah sekitar 70-75 ml/kg BB, atau sekitar 4
sampai 5 liter darah.
d. Komposisi
Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel
darah.
2) Struktur Sel Darah
a. Sel darah merah
b. Sel darah putih
Trombosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 2-
5µm, berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak megakariosit yang terdapat
dalam sumsum tulang. Pada keadaan normal jumlah trombosit sekitar 150.000-
300.000/µl darah dan mempunyai masa hidup sekitar 1-2 minggu atau kira-kira 8 hari.
Trombosit tersusun atas substansi fosfolipid yang penting dalam pembekuan dan juga
menjaga keutuhan pembuluh darah serta memperbaiki pembuluh darah kecil yang
rusak. Trombosit diproduksi di sumsum tulang kemudian sekitar 80 % beredar
disirkulasi darah dan hanya 20% yang disimpan dalam limpa sebagai cadangan.
4. Mekanisme peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia dan mamlia biasa disebut
sistem kardiovaskuler mengilustrasikan secara umum tentang sistem peredaran darah
pada manusia. Pada umumnya peredaran darah manusia dibedakan atas peredaran
darah pulmonari dan peredaran darh sistemik.
Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan lalu mengalir
meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang
mengalir ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru
CO2 dilepaskan dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis
kembali ke jantung masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut
peredaran darah kecil.
Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta
(nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan
tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan
CO2 dan sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh
vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan.
Peredaran darah sistemik bertanggung jawab terhadap berlangsungnya
pertukaran gas, nutrien, dan limbah pada semua bagian tubuh, kecuali paru-paru.
Setelah darah beredar ke organ-organ tubuh maka darah yang miskin oksigen kembali
ke jantung melalui vena cava inferior, sedangkan darah yang berasal dari daerah
kepala mengalir kejantung melalui vena cava suferior. Peredaran darah sistemik juga
disebut sistem peredaran darah besar.
D. Gangguan pada sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah kita dapat mengalami gangguan oleh penyakit atau
kelainan bawaan (faktor genetis), baik pada darah maupun pada alat-alat peredaran
darah.
1. Anemia
Anemia merupakan penyakit akibat kekurangan hemoglobin di dalam darah.
Penyebab anemia dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya
kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan
kurangnya volume darah dari volume normal. Kekurangan hemoglobin ini
menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen menjadi rendah.
Anemia juga dapat terjadi jika tubuh seseorang terluka dan mengeluarkan
banyak darah, misalnya akibat kecelakaan. Kekurangan darah ini dapat diatasi dengan
transfusi darah. Anemia juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi, atau
kekurangan vitamin B12 (yang membantu pematangan sel darah merah), anemia ini
disebut anemia pernisiosa. Anemia jenis ini dapat diatasi dengan pemberian vitamin
B12 atau mengkonsumsi makanan sumber zat besi.
Ada jenis anemia yang bersipat genetis dan mematikan, yaitu thalasemia
dan sickle cell anemia (anemia sel sabit). Thalasemia disebabkan kegagalan
pembentukan hemoglobin akibat kerusakan gen globin. Sedangkan anemia sel sabit
disebabkan adanya eritrisit yang berbentuk bulan sabit.
2. Leukimia (Kanker Darah)
Leukimia (kanker darah) adalah gangguan pada sistem peredaran darah dimana
jumlah sel darah putih (leukosit) jauh diatas jumlah normal, akibat pembelahan sel
leukosit yang tak terkendali. Disamping itu, sel darah putih akan menjadi ‘ganas’
karena memakan sel-sel darah merah (eritrosit), sehingga orang tersebut menjadi
anemia berat.
Penderita leukimia menunjukan gejala seperti mudah terkena penyakit infeksi,
anemia dan pendarahan. Ada 2 tingkatan leukimia, yaitu
leukimia akut dan leukimia kronis. Perbedaan di antara keduanya adalah; pada
leukimia akut di tandai oleh suatu ‘perjalanan’ penyakit yang sangat cepat,
memburuk, dan mematikan. Apabila penderita penyakit ini tidak segera mendapat
perawatan atau di obati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu
atau hari. Sedangkan pada leukimia kronis ditandai dengan suatu ‘perjalanan’
penyakit yang tidak begitu cepat, sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama,
hingga lebih dari satu tahun.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit pada darah dimana darah sulit membeku. Luka yang
sedikit saja dapat menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga penderita dapat
mengalami kekurangan darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini
bersifat menurun, diwariskan oleh orang tua kepada keturunannya. Kaum pria lebih
besar kemungkinan mendapat warisan penyakit ini karena gen hemofilia
menampakkan pengaruhnya pada laki-laki. Sebaliknya, hemofilia bersifat mematikan
sehingga anak perempuan penderita akan mati sebelum dewasa. Karena menurun
penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Untuk mencegahnya, hindari perkawinan dengan
orang yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan penderita hemofilia.
4. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) sehingga tampak
membesar. Penyebab varises adalah berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena
yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke
jantung sebagai mana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan
gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi
otot disekitarnya.
Pemicu varises antara lain adalah faktor keturunan, kehamilan, kurang gerak,
merokok, terlalu banyak berdiri, menderita kolesrterol tinggi dan kencing manis, juga
karena sering memakai sepatu hak tinggi. Karenanya, agar seseorang dapat terhindar
dari varises atau meminimalkan resiko timbulnya varises, maka tinggalkan kebiasaan
hidup yang memicu timbulnya varises. Misalnya dengan rutin berolahraga,
mengkonsumsi makanan yang sehat, tidak merokok, dan atau meliruskan posisi kaki
saat duduk.
Gejala terjadinya varises: 1) Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti
otot yang mudah pegal, kaki panas, dan sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya
rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah. 2) Mudah
kram, meski kaki dalam kondisi santai. 3) Muncul pelebaran pembuluh darah rambut
yang mirip jaring laba-laba (spider navy). 4) Kaki bengkak (oedema) karena adanya
pembendungan darah.
5. Angina Pektoris
Angina pektoris yang dikenal sebagai Angin Duduk merupakan suatu
sindroma gangguan pada dada berupa rasa nyeri atau tertekan yang bersifat sementara,
saat sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah makan. Gangguan yang
menyerang jantung ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen akibat terganggunya
aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke dalam miokardium (otot jantung).
Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung yang mengakibatkan angina adalah jika
penyumbatan mencapai 70%. Namun beberapa orang yang mengalami nyeri dada,
terkadang memiliki arteri jantung normal. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan
komponen darah, kekurangan oksigen, adanya anemia parah, atau kebiasaan merokok.
Penderita angina biasanya laki-laki berusia diatas 50 tahun atau wanita
berusia diatas 60 tahun. Beberapa lokasi di tubuh yang bisa merasakan nyeri antara
lain bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam, punggung, tenggorokan, rahang atau
gigi, lengan kanan (kadang-kadang). Angina pektoris dapat berkembang menjadi
infark miokard (serangan jantung). Apabila serangan ini datang ketika kita sedang
sendiri, yang perlu dilakukan adalah jangan panik, ambil nafas dalam-dalam dan
berusahalah batuk sekencang mungkin, karena hal ini dapat memberikan asupan
oksigen yang dibutuhkan jantung.
6. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak
pada dinding bagian dalam dari pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Hal ini
lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses antara lain seperti penimbunan jaringan
ikat, perkapuran dan pembekuan darah pada dinding pembuluh jantung tersebut, yang
semua itu akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. menyempitnya
pembuluh darah jantung ini tentu dapat mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut
mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan angina pektoris (nyeri
dada) atau bahkan hingga infark jantung ( serangan jantung) yang dapat menyebabkan
kematian mendadak.
Adapun beberapa faktor penyebab penyakit jantung koroner adalah: tekanan
darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol (LDL) tinggi sedangkan kolesterol HDL
rendah, merokok, diabetes melitus, kegemukan (obesitas), faktor keturunan, kurang
olah raga, dan stres. Apabila terdapat dua atau lebih faktor penyebab tersebut pada diri
seseorang, maka akan berlipat kali pula resiko terkena penyakit jantung koroner.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Jantung merupakan organ utama sistem kardiovaskuler, berotot dan berrongga,
terletak dirongga toraks bagian mediastinum, diantara dua paru-paru.
Pada umumnya peredaran darah manusia dibedakan atas peredaran darah pulmonari
dan peredaran darh sistemik. Sistem peredaran darah pada manusia dapat mengalami
gangguan oleh penyakit atau kelainan bawaan (faktor genetis), baik pada darah maupun pada
alat-alat peredaran darah seperti Anemia, Talasmania, Leukimia (Kanker Darah), hemofilia,
varieses, angina pektoris, jantung koroner.
DAFTAR PUSTAKA