Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

“PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK”

2021

M. SYAHDAN
105841104220
INFORMATIKA 3B

Universitas Muhammadiyah Makassar


Jln. Sultan Alauddin No. 259
Website: unismuh.ac.id i
Email: info@unismuh.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas izin-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tema “Perancangan Perangkat Lunak” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Dalam Makalah ini kami bertujuan yang paling utama adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Selain itu juga agar
menambah ilmu dan lebih mengetahui serta paham khususnya dalam mata kuliah rekayasa
perangkat lunak.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya
serta bermanfaat bagi orang banyak. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Makassar, 20 Desember 2021
Penulis,

M. Syahdan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2

A. Tujuan dari Perancangan Perangkat Lunak................................................................... 2


B. Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)............................. 2
C. Perancangan Berbasis Fungsi........................................................................................ 3
D. Perancangan Berbasis Objek.......................................................................................... 3
E. Perancangan Perangkat Lunak dengan Pendekatan Top-Down..................................... 4
F. Perancangan Perangkat Lunak dengan Pendekatan Top-Down.................................... 4
G. Perancangan perangkat Lunak....................................................................................... 5

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 9


A. Kesimpulan.................................................................................................................... 9
B. Saran.............................................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang
Perancangan adalah langkah awal pada tahap pengembangan suatu produk atau
sistem. Perancangan dapat didefinisikan sebagai proses untuk mengaplikasikan
berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefinisian secara rinci suatu
perangkat, proses atau sistem agar dapat direalisasikan dalam suatu bentuk fisik.
Perancangan perangkat lunak adalah suatu proses bertahap dimana semua
kebutuhan atau persyaratan yang ada pada dokumen SRS diterjemahkan menjadi suatu
cetak blue (blue print) yang akan digunakan untuk membangun perangkat lunak.
Pada tahap awal, cetak biru melukiskan suatu gambaran umum dari perangkat
lunak (merupakan penjelasan tingkat tinggi). Pada tahap selanjutnya, penjelasan rinci
dilakukan hingga pada tingkat penjelasan paling rendah.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tujuan dari perancangan perangkat lunak?
2. Jelaska mekanisme perancangan secara terstruktur?
3. Jelaskan mekanisme perancangan berbasi fungsi?
4. Jelaskan mekanisme perancangan berbasi objek?
5. Jelaskan maksud dari perancagan perangkat lunak dengan pendekatan top-down?
6. Jelaskan maksud dari perancagan perangkat lunak dengan pendekatan buttom-up?
7. Uraikan secara umum mekanisme perancangan perangkat lunak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan perancangan perangkat lunak.
2. Untuk mengetahui mekanisme perancangan secara terstruktur.
3. Untuk mengatahui mekanisme perancangan berbasi fungsi.
4. Untuk mengetahui mekanisme perancangan berbasi objek.
5. Untuk mengetahui maksud dari perancagan perangkat lunak dengan pendekatan
top-down.
6. Untuk mengetahui maksud dari perancagan perangkat lunak dengan pendekatan
top-down.
7. Untuk mengetahui Uraikan secara umum mekanisme perancangan perangkat lunak.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan dari Perancangan Perangkat Lunak


Tujuan perancangan perangkat lunak adalah menghasilkan suatu model
atau penggambaran dari suatu entity yang akan dibangun kemudian. Tujuan
dilakukannya perancangan perangkat lunak oleh designer system (software
engineer) adalah:
1. Mendekomposisi Sistem (PL) menjadi komponen-komponennya (data,
antarmuka/interface, prosedur, arsitektur).
2. Menentukan relasi antar komponen.
3. Menentukan mekanisme komunikasi antar komponen.
4. Menentukan antarmuka komponen.
5. Menjelaskan fungsionalitas masing-masing komponen.
B. Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan
dari pemograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini
terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.
Teknik terstruktur merupakan pendekatan formal untuk memecahkan
masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat
diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu
kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.
Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan suatu
hasil analisis kedalam suatu perencanaan untyuk dapat dimplementasikan
(diotomasikan). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan lat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga
hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi
dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih
memuaskan pemakainya. Mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai
dengan anggaran biaya pengambangan, dapat meningkatkan produktivitas
dan kualitasnya lebih baik (bebas kesalahan).

2
Pada pendekatan terstruktur dibedakan atas dua pendekatan yaitu:
a. Pendekatan berorientasi proses
Pada pendekatan terstruktur yang berorirentasi proses yang dilakukan
adalah memeriksa input, output dan proses untuk sistem. Pendekatan
berorientasi proses bekerja sangat baik jika profesional sistem
mengetahui lebih lanjut tentang input, proses dan output yang
dihasilkan dari sistem.
b. Pendekatan berorientasi data
Pada pendekatan terestruktur berorientasi data yang dilakukan adlaah
memeriksa keputusan-keputusan yang dibuat sistem dan kemudian
bekerja kebelakang untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk
mendukung keputusan tersebut. Pendekatan ini digunakan jika proses
sistem, spserti input dan output belum ditentukan. Pada kasus ini,
profesional sistem harus berusaha dengan user menentukan bagaimana
sistem nantinya. Fokusnya adalah untuk menentukan kebutuhan data
untuk keputusan-keputusan yang akan berbasis pada data.
C. Perancangan Berbasis Fungsi
Analisis Terstruktur (Structured Analysis) merupakan salah satu teknik
analisis yang menggunakan pendekatan berbasis fungsi. Teknik ini mempunyai
sekumpulan petunjuk dan perangkat komunikasi grafis yang memungkinkan
analisis sistem mendefinisikan spesifikasi fungsional perangkat lunak secara
terstruktur. Pada metode ini, semua fungsi sistem direpressentasikan sebagai sebuah
proses transformasi informasi, dan disusun secara hirarkis sesuai tingkat abstraknya
(sistem maupun perangkat lunak) yang hasilnya ditujukan untuk entitas-entitas
eksternal.
D. Perancangan Berbasis Objek
Perancangan berorientasi objek adalah dtrategi perancangan dimana
perancangan sistem memikirkan “benda” dan bukan operasi atau fungsi. Sistem
yang berjalan terdiri dari objek-objek yang berinteraksi yang mempertahankan
status lokal mereka sendiri dan menyediakan operasi bagi informasi status tersebut.
Proses perancangan berorientasi objek melibatkan perancangan kelas objek
dan hubungan antara kelas-kelas ini. Ketika desain telah direalisasikan sebagai
program yang berjalan, objek yang dibutuhkan dibuat secara dinamis dengan
memakai definisi kelas.

3
Perancangan berorientasi objek merupakan bagian dari pengembangan berorientasi
objek dimana stragtegi berorientasi objek digunakan sepanjang proses
pengembangan:
a. Analisis berorientasi objek yang berhubungan dengan pengembangan model
berorientasi objek dari domain aplikasi.
b. Pengembangan model berorientasi objek dari sistem perangkat lunak untuk
implementasi persyaratan yang teridentiffikasi. Objek-objek pada desain
berorientasi objek harus menambahkan objek-objek baru dan mentransformasi
objek-objek masalah untuk mengimplementasikan solusi.
c. Pemograman berorientasi objek yang berhubungan dengan relasi desain
perangkat lunak dengan bahasa pemograman berorientasi objek.
E. Perancangan Perangkat Lunak dengan Pendekatan Top-Down
Pendekatan ini diterapkan ketika sasaran, proyek, dan tugas ditentukan oleh
pemimpin dalam organisasi Anda dan dikomunikasikan kepada setiap tim di
organisasi tersebut.
 Kelebihan: diterapkan karena pada umumnya sebagian besar organisasi merasa
familiar dengan sistem ini sehingga penerapannya sangatlah mudah. Begitu pula
dengan para pemimpin yang sudah memahami visi dan misi perusahaan tersebut
sehingga mereka dengan mudah dapat menetapkan sasaran, proyek, dan tugas
yang selaras dengan visi dan misi perusahaan tersebut.
 Kekurangan: para karyawan mungkin merasa tidak familiar dengan visi dan
misi bisnis Anda karena mereka tidak terlibat dalam menyelaraskan sasaran
bisnis tersebut. Ketidakakraban ini memengaruhi retensi karyawan: 71%
milenial yang memahami misi perusahaan mereka akan bertahan bekerja
setidaknya setahun.
F. Perancangan Perangkat Lunak dengan Pendekatan Top-Down
Manajemen ini diterapkan ketika sasaran, proyek, dan tugas sebagian besar
diinformasikan dari respon para karyawan dan dikomunikasikan kepada setiap tim
manajemen. Para karyawan ini diharapkan untuk terlibat dalam penetapan sasaran,
contohnya memberikan umpan balik dan diberikan suatu peran dalam
mengambil keputusan.
 Kelebihan: karyawan yang merasa didengar pendapatnya akan termotivasi
untuk menjalankan pekerjaan mereka dengan kemampuan terbaik. Pendekatan
ini juga membuat karyawan mampu menetapkan sasaran yang selaras dengan

4
kelebihan mereka. Dengan begitu, karyawan dapat mencapai tujuan mereka
dengan mudah.
 Kekurangan: para karyawan sering kali tidak memiliki wawasan yang memadai
terkait misi dan visi sebuah bisnis. Kurangnya pemahaman ini menyebabkan
ketidakmampuan mereka dalam mengidentifikasi dan menetapkan sasarannya
agar selaras dengan misi dan visi perusahaan. Selain itu, para karyawan
mungkin tidak memiliki dukungan sumber daya yang mereka butuhkan untuk
mengemudikan pendekatan ini dengan baik. Jadi, pendekatan manajemen ini
tidak sesiap manajemen top-down untuk diterapkan dalam sebuah perusahaan.
G. Perancangan perangkat Lunak
Perancangan adalah langkah awal pada tahap pengembangan suatu produk
atau sistem. Perancangan dapat didefinisikan sebagai proses untuk mengaplikasikan
berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefinisian secara rinci suatu
perangkat, proses atau sistem agar dapat direalisasikan dalam suatu bentuk fisik.
Perancangan perangkat lunak adalah suatu proses bertahap dimana semua
kebutuhan atau persyaratan yang ada pada dokumen SRS diterjemahkan menjadi
suatu cetak blue (blue print) yang akan digunakan untuk membangun perangkat
lunak.
Pada tahap awal, cetak biru melukiskan suatu gambaran umum dari perangkat lunak
(merupakan penjelasan tingkat tinggi). Pada tahap selanjutnya, penjelasan rinci
dilakukan hingga pada tingkat penjelasan paling rendah.
Perancangan perangkat lunak dilakukan dengan anggapan spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak sudah terdefinisikan dalam model-model analisis.
Model-model yang dihasilkan selama perancangan menggambarkan “bagaimana”
permasalahan diselesaikan dalam bentuk spesifikasi perangkat lunak yang siap
diimplementasikan.
Perancangan dapat juga dipandang sebagai proses penerapan berbagai
teknik dan prinsip dengan tujuan untuk mendefinisikan spesifikasi rinci perangkat
lunak sehingga mudah diimplementasikan.
Denngan sustu metode merancang spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
yang diwujudkan dalam domain informasi, keperluan fungsional dan performasi
dirancang menjadi spesifikasi perangkat lunak yang diwujudkan dalam rancangan
arsitektur oerangkat lunak, struktur data dan prosedur dari perangkat lunak.

5
a. Class
Kelas adalah kumpulan dari objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas
adalah definisi statik dari himpunan objek yang sama yang mungkin lahir atau
diciptakan dari kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut),
kelakuan (operasi), hubungan (relationship) dan arti. Suatu kelas dapat
diturunkan dari kelas yang lain, dimana atribut dari kelas semula dapat
diwariskan ke kelas yang baru.
b. Objek
Objek adalah abstraksi dari sesuatuyang mewakili dunia nyata seperti benda,
mannusia, satuan oragannisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal
lain yang bersifat abstrak. Suatu entitas yang mampu menyimpan informasi
(status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau dapat
berpengaruh pada status objeknya. Dalam konteks OOP, objek adalah
instansiasi (seperti halnya deklarasi variabel pada pemograman prosedural).
Jadi semua objek adalah instansi dari kelas. Objek mempunyai siklus hidup,
diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan.
c. Polimorfisme
Polimorfisme terbagi menjadi dua suku kata yaitu, poly yang berarti banyak
dan Morfisme yang berati bentuk. Dalam ilmu sains, Polimorfisme
(polymorphism) adalah sebuah prinsip dalam biologi dimana organisme atau
spesies memiliki banyak bentuk serta tahapan (stages). Prinsip tersebut
ditetapkan juga pada bahasa java.

d. Encapsulation
Enkapkulasi adalah sebuah proses pemaketan / penyatu data bersama metode –
metodenya, dimana hal ini bermanfaat untuk menyembunyuikan rincian-
rincian implementasi dari pemakai. Maksud dari enkampsulasi ini adlaah ntuk
menjaga suatu prosers program agar tidak dapat diakses secara sembarangan
atau diintervasi oleh program lain. Konsep enkapsulasi sangat penting
dilakukan untuk menjaga kebutuhan program agar dapat diakses sewaktu-
waktu sekaligus menjaga program tersebut.
e. Pewarisan (inheritance)

6
Pewarisan merupakan salah satu dari tiga konsep dasar OOP. Konsep
pewarisan ini mengadopsi dunia riil dimana suatu entitas / objek dapat
mempunyai entitas/objek turunan. Dengan konsep pewarisan, sebuah kelas
dapat mempunyai kelas turunan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sederhana sistem dapat diartikakn sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling
bergantung satu sama lain.
Analisis Terstruktur (Structured Analysis) merupakan salah satu teknik analisis yang
menggunakan pendekatan berbasis fungsi. Teknik ini mempunyai sekumpulan
petunjuk dan perangkat komunikasi grafis yang memungkinkan analisis sistem
mendefinisikan spesifikasi fungsional perangkat lunak secara terstruktur.
B. Saran
Menurut saya, model proses perangkat lunak masih menjadi objek penelitian, tapi
sekarang ada banyakmodel umum atau paradigma yang berbeda dari pengambangan
perangkat lunak. Karena banyaknya variasi dalam model proses yang digunakan maka
tidak mungkin menghasilkan gambaran-gambaran yang reliabel untuk alokasi biaya
dalam aktivitas-aktivitas ini.

Anda mungkin juga menyukai