Anda di halaman 1dari 1

Terkait wabah Corona yang melanda Indonesia, terlebih di Jawa Timur, ada sejumlah

komoditas yang mengalami kenaikan harga. Diantaranya gula pasir. Kresnayana Yahya,
Chairperson Enciety Business Consult menjelaskan, Gula pasir mengalami kenaikan
harga dalam beberapa hari terakhir. Hal ini diakibatkan persoalan supply dan demand
yang diakibatkan saat ini Jatim belum masuk pada musim giling tebu.

Selanjutnya, Kresnayana menyinggung pola konsumsi gas LPG yang beberapa hari ini
juga meningkat, namun disisi lain konsumsi bahan bakar minyak (BBM) turun. Artinya,
ada penurunan mobilitas masyarakat dalam kurun beberapa hari terakhir. Komuditas
lain yang mengalami kenaikan adalah bawang merah yang awal Bulan Maret 2020
mencapai Rp 20 ribu kini mencapai Rp 31 ribu per kilogram. Bawang putih angkanya
meningkat mencapai Rp 37 ribu per kilogram. Komoditas cabai rawit nilainya mencapai
Rp 42 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah besar nilainya Rp 25 ribu per
kilogram.

"Sedangkan ada satu komoditas yang menarik, yaitu mie instan. Saat ini jumlah
permintaannya terus bertambah. Sedangkan untuk nilainya meningkat, dari Rp 2,1 ribu
kini bisa mencapai Rp 2,4 ribu per kemasan," ujar Kresnayana dalam acara
Perspective Dialogue Radio Suara Surabaya, Jumat (27/3/2020).

Nilai tukar mata uang Rupiah mengalami perlonjakan. Ada sekitar Rp 125 triliun
outflow aliran dana asing yang ada. Bank Indonesia telah menggelontorkan dana
likuiditas sebesar Rp 300 triliun. Lalu, untuk nilai inflasi, sampai minggu ketiga
di Bulan maret ini ada kenaikan sekitar 0,78 persen. Diprediksi nilai inflasi akan
naik mencapai 3 persen. Angka ini terbilang tinggi, mengingat jika dibandingkan
dengan nilai inflasi tahunan yang jumlahnya sekitar 2,98 persen.

Kresnayana menambahkan, ada hal yang menarik lainnya. Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) saat ini naik mencapai 4300 poin atau naik 10 persen. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa mata rantai perusahaan seperti Unilever, Indofood, perbangkan dan
beberapa perusahaan farmasi yang sahamnya naik hingga 10 persen lebih.

"Jelas hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah obat-obatan, alat kesehatan,
vitamin dan lain sebagainya. Contohnya, Sahamnya Indofood yang naik mencapai 19
persen, lalu ada saham perusahaan rokok yang naik mencapai 10,9 persen. Artinya,
beberapa hari terakhir ini banyak orang di rumah, work from home dan stay at home
ini membuat pola konsumsi dari komoditas-komoditas ini makin tinggi," cetus dia
menambahkan.

Anda mungkin juga menyukai