Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS DESAIN FORMULIR ASESMEN MEDIS INSTALASI GAWAT

DARURAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH D.r R.M DJOELHAM


KOTA BINJAI TAHUN 2021/2022
LAPORAN PKL II
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. DINA ARDANA GINTING (1913462177)
2. HAYATUL WARDAH (1913462184)
3. LILIS MANULLANG (1913462190)
4. YASNIAT ZEGA (1913462200)

DIII PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PKL 2 ini dengan judul “Analisis Desain Formulir Asesmen Medis Instalasi
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah D.r R.M Djoelham Kota Binjai tahun”.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi bagi pembaca.
Selama PKL dan terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu :
1. dr.H.R.I Ritonga,M.Sc selaku Ketua Yayasan Imelda Medan
2. Dr.dr.Imelda Liana Ritonga,S.Kp,M.Pd,MN selaku Rektor Universitas Imelda
Medan, Sarida S.Manurung,S.Kep,Ns,M.Kes selaku Wakil Rektor I, Aureliya
Hutagaol,S.Kep,Ns,M.Ph selaku Wakil Rektor II, Mira Indrayani,SST.,MKM
selaku Wakil Rektor III
3. dr.Suheri Parulian Gultom,M.Kes selaku Ka.Prodi D3 Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan
4. Esraida Simanjuntak,SKM,M.Kes selaku Sekretaris Prodi D3 Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan
5. Erlindai Purba, SKM, M.Kes selaku Koordinator PKL 2
6. Marta Simanjuntak,STT.,MIK selaku dosen pembimbing
7. Giyatno Amd.PK,SKM,S,Kom selaku preceptor
8. Direktur dan Staff Pegawai RSUD Dr.R.M Djoelham Kota Binjai mulai dari
Kepala Instalasi Rekam Medis, Perceptor Rumah Sakit dan Staff Pegawai Instalasi
Rekam Medis yang telah memberikan izin dan membantu menyusun laporan PKL
2.
9. Teman-teman satu kelompok
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini belum sempurna, maka dari
itu kami meminta maaf untuk kesalahan baik dalam pemilihan maupun penyusunan
kata.
Medan, 12 Febuari 2021
Hormat

Kelompok 1

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PKL 2


ANALISIS DESAIN FORMULIR ASESMEN MEDIS INSTALASI GAWAT
DARURAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH D.r R.M DJOELHAM KOTA
BINJAI TAHUN 2021/2022
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. DINA ARDANA GINTING 1913462177
2. HAYATUL WARDAH 1913462184
3. LILIS MANULLANG 1913462190
4. YASNIAT ZEGA 1913462200

Disetujui ;
DOSEN PEMBIMBING : MARTA SIMANJUNTAK,STT.,MIK ( )

CI RUMAH SAKIT : GIYATNO Amd.PK,SKM,S,Kom ( )

Diketahui :
Koordinator PKL 2

(Erlindai Purba, SKM, M.Kes)


Mengetahui :
Ka. Prodi D II Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Imelda Medan

Dr.Suheri Parulian Gultom, M.Kes

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut undang-undang republik indonensia nomor 44 tahun 2009, rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rekam medis merupakan
sebuah dokumen atau catatan mengenai kesehatan pasien yang bersifar rahasia.
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan NO 269/MENKES/2008 tentang rekam
medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatn dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Pada pasal 10 ayat (1) menjelaskan bahwa isi rekam medis
meliputi informasi tentang identitas pasien, diagnosa, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiannya oleh dokter,
dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelolaan dan pimpinan sarana
pelayaan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit memiliki tanggung jawab penuh
terhadap keaamnan dan kerahasiann rekam medis pasien.
Menurut (Hosizah, 2006) formulir adalah selembaran kertas dengan format
tercetak dan berisikan ruang untuk informasi yang ditentukan sebelumnya , menurut
ahli lain formulir adalah lembaran kartu atau kertas lepas berukuran tertentu yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu secara dicetak dengan uraian-uraian ,kolom-kolom,
garis-garis atau ruangan-ruangan untuk menghimpun, mencatat atau menyampaikan
informasi yang diperkukan (sayuti, 2013). Formulir adalah selembar kertas atau
media yang memiliki ruang untuk didisi dengan berbagai informasi sebagai informasi
sebagai dasar pencatatan transaksi atau aktifitas ekonomi suatu unit organisasi
(Puspita, 2011). Formulir adalah selembara kertas yang memiliki ruang untuk diiisi
dengan data penting tertentu (Benny, 2012).
Desain adalah susatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atu
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesen (Anugrah Utama, 2010).

Menurut (Rachmani, 2003) desain formulir adalah berdasarkan kenutuhan


transaksi kegiatan pelayanan dan penyususnan atau pembuatan laporan organisasi.
Desain formulir adalah kegiatan merancang formulir berdasarkan kebutuhan
pencatatn transaksi pelayanan , kegiatan pelayanann dan penyususnan atau
pembuatan laporan organisasi (Huffan RRA, 1999).
Desain formulir adalah kegiatan merancang formulir berdasarkan kebutuhan
pencatatan transaksi pelayanan atau pembuatan pelayanan atau pembuatan lapoaran
organisasi (Wahono, 2010).
Dasar hukum desain rekam medis Permenkes RI Nomor
269/Menkes/Per/III/2008, tentang rekam medis, didalam peraturan ini disebutkan isi
minimal dari sebuah rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan. Didalam
pelayanan ini juga memuat ketentuan mengenai umur rekam medis sehingga rekam
medis sudah dapat dimusnahkan. SE Dirjen Yanmed RI Nomor
HK.00.06.1.5.1.01160 TAHUN 1995, tentang petunjuk teknis pengadaan formulir
rekam medis dasar dan pemusnahan arsip rekam medis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Desain formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr.R.M Djoelham Kota Binjai dari aspek anatomi ?
2. Bagaimana Desain formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr.R.M Djoelham Kota Binjai dari aspek fisik ?
3. Bagaimana Desain formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr.R.M Djoelham Kota Binjai dari aspek isi ?

1.3 Tujuan Laporan


Untuk mengetahui desain Formulir Asesmen Medis Instalasi Gawat Darurat di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr R.M Djoelham Kota Binjai, baik dari aspek anatomi,
aspek fisik dan aspek isi.
1.4 Manfaat Laporan
a. Bagi Pendidikan
Sebagai bahan acuan pembelajaran guna menungkatkan wawasan dalam hal
pengisiaan Formulir Asesmen Medis Instalasi Gawat Darurat.
b. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan peningkatan kinerja petugas dalam pengisian formulir
Asesmen Medis Instalasi Gawat Darurat.
c. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu tentang formulir Asesmen
Medis Instalasi Gawat Darurat.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Formulir
2.1.1 Pengertian Formulir
Formulir adalah selebaran kertas dengan format tercetak dan berisikan ruang untuk
informasi yang ditentukan sebelumnya (Hosizah, 2006), menurut pakar lain Sayuti
(2013) formulir adalah lembaran kartu atau kertas lepas berukuran tertentu yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu secara dicetak dengan uraian-uraian, kolom-kolom,
garis-garis atau ruang-ruang untuk menghimpun, mencatat atau menyampaikan
informasi yang diperlukan.
2.1.2 Manfaat Formulir
Manfaat Formulir rekam medis menurut peraturan menteri kesehatan nomor 1171
tahun 2011:
1. Sebagai alat penting untuk menjalankan organisasi rumah sakit
2. Untuk merekam data transaks sebagai alat bukti proses pelayanan kepada apsien
3. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menjalankan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
4. Sebagai bukti bahwa transaksi pelayanan telah dilaksanakan.
5. Sebagai alat komunikasi yaitu menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke
orang lain didalam unit kerja yang sama atau unit kerja lain.
Manfaat Formulir Rekam Medis (Noor Riyadi, 1999):
1. Sebagai alat penting untuk menjalankan organisasi rumah sakit.
2. Untuk merekam data transaksi sebagai bukti proses pelayanan kepada pasien.
3. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menjalankan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
4. Sebagai bukti bahwa transaksi pelayanan telah dilaksanakan.
Sebagai alat komunikasi yaitu menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke
orang lain di dalam unit kerja yang sama atau ke unit kerja lain.

2.2 Desain Formulir


2.2.1 Pengertian Desain Formulir
Menurut (Arianto, 2015) desain formulir rekam medis merupakan alat untuk
pengumpulan data pasien dan merupkan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang
telah diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini
merupakan cermin kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk
menyembuhkan pasien. Informasi dalam rekam medis yang berkesinambungan dapat
memudahkan petugas dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien serta
dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam perawatan lanjutan kepada pasien.
Menurut Huffman (1994) aturan dasar atau prinsip desain formulir :
1. Sesuai kebutuhan pengguna
Pelajari tujuan dan pemakaian formulir dan membuat rancangan sesuai kebutuhan
pengguna. Untuk mengetahui kebutuhan pengguna dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan studi dokumentasi dengan
mempertimbangkan standar isi formulir.
2. Membuat formulir sesederhana mungkin
Merancang formulir sesederhana mungkin dengan menghilangkan data atau
informasi yang tidak diperlukan. Untuk mendapatkan formulir yang sederhana dapat
dilakukan dengan analisis kebutuhan item data.
3. Terminologi yang standar
Menggunakan terminologi standar untuk semua elemen data atau menggunakan
definisi-definisi, beri label semua informasi. Untuk dapat menggunakan terminologi
standar, maka perlu dibuat kebijakan tertulis yang disahkan tentang terminologi
standar dan singkatan yang digunakan di rumah sakit atau puskesmas.
4. Adanya pedoman pengumpulan dan interprestasi data
Jika perlu masukkan pedoman untuk menjamin agar pengumpulan dan
interprestasi data konsisten.
5. Urutan penempatan item yang logis
Untuk mendapatkan urutan penempatan item yang logis dapat dilakukan dengan
menempatkan item formulir sesuai dengan alur pengisiannya atau alur mendapatkan
informasi, contohnya seperti: data sosial didapatkan lebih dahulu daripada data
medis.
2.2.2 Kelengkapan Desain Formulir
Kelengkapan rekam medis menitik beratkan pada 4 kriteria (Hatta, 2008) :
1. Kelengkapan data sosial pasien (demografi), meliputi informasi tentang nama
lengkap, nomor rekam medis, alamat lengkap, usia, orang yang dapat dihubungi,
tanda tangan persetujuan
2. Kelengkapan bukti rekaman yang ada, yang dapat dipertanggung jawabkan secara
lengkap yaitu adanya data/informasi kunjungan yang memuat alasan, keluhan
pasien, riwayat pemeriksaan, data tambahan atau penunjang, diagnosis atau
kondisi, rujukan bila diperlukan
3. Keabsahan rekaman, dikatakan memiliki keabsahan bilamana tenaga kesehatan
yang memeriksa pasien atau surat persetujuan yang diberikan pasien/wali dalam
rekam medis diakhiri dengan membubuhkan atau mengabsahkan tanda tangan
4. Tata cara mencatat, adalah aturan yang harus ditaati dan terdiri dari pemberian
tanggal, keterangan waktu, baris tetap, dan koreksi.
Menurut KEPMENKES RI No. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal, yang dimaksud dengan rekam medis lengkap adalah rekam
medis yang telah diisi lengkap dalam waktu ≤ 24 jam setelah selesai pelayanan rawat
jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang dengan standar
pengisian 100% lengkap.
2.2.3 Aturan Dalam Pembuatan Desain Formulir
Aturan dasar pembuatan formulir antara lain yaitu:
1. Buat rancangan dengan memikirkan pengguna
2. Pelajari tujuan dan pemakaian formulir
3. Rancangan formulir sesederhana mungkin, hilangkan data atau informasi yang
tidak diperlukan.
4. Gunakan terminologi standar untuk semua elemen data, atau gunakan definisi-
definisi
5. Aturan urutan item-item data secara logis.
2.2.4 Pertimbangan Khusus Desain Formulir berbasis kertas (peper based)
Walaupun aturan desain berlaku baik untuk formulir kertas maupun layar entri
dan laporan data komputer, terdapat perbedaan yang perlu dipertimbangkan dalam
kontruksi formulir kedua media tersebut. Lima komponen utama biasanya ada pada
formulir kertas, yaitu heading, introductions, instructions, body dan close
(Kemenkes, 2008). Berikut penjelasan dari masing- masing komponen di bawah ini :

1) Heading

Heading mencakup judul dan informasi mengenai formulir. Judul sebuah formulir
bisa terdapat pada satu dari beberapa tempat. Posisi standar adalah : kiri-atas, tengah,
kanan- atas, kiri- bawah. Pada file kartu vertikal, misalnya judul harus berada di
dasar formulir supaya bagian atas tersedia untuk data. Pada file terlihat, judul harus
berada di atas sehingga informasi kontrol yang berhubungan bisa terlihat di bagian
dasar. Sebuah subjudul harus digunakan kalau judul utama memerlukan penjelasan
atau kualifikasi lebih lanjut. Formulir akan diisi oleh atau dikirimkan ke orang di luar
organisasi, nama dan alamat fasilitas asuhan kesehatan harus dimasukkan ke dalam
judul.
Informasi lain mengenai formulir mencakup identifikasi formulir, tanggal,
penerbitan, dan nomor halaman. Batas kanan- bawah merupakan tempat terbaik
untuk identifikasi formulir dan tanggal penerbitan. Pada lokasi ini, perobekan atau
tertutupnya informasi dapat dihindarkan kalau formulir di jilid pada bagian atas atau
pada sisi kiri. Penyimpanan formulir juga akan di permudah apabila identifikasi
formulir berada pada bagian bawah.
Apabila formulir terdiri dari beberapa halaman terpisah atau tercetak di halaman
balik, identifikasi harus berada pada kedua sisi setiap halaman. Dengan cara ini,
apabila diperbanyak pada satu sisi atau satu halaman terpisah dari formulir yang lain,
formulir akan dengan mudah dapat ditandai. Ini juga akan membantu dalam
penyusunan halaman-halaman yang sama (collating) dari formulir-formulir yang
memiliki halaman ganda.

Tanggal penerbitan harus muncul pada setiap formulir, hal ini membantu dalam
menentukan apakah edisi terbaru yang sedang digunakan, dan membantu dalam
pembuangan stok yang tidak terpakai lagi. Tanggal penerbitan biasanya terdapat
setelah nomor formulir.
Apabila terdapat halaman ganda pada formulir, nomor halaman harus dibuat.
Nomor halaman bisa berupa urutan angka atau alfabet, dan bisa terletak pada sudut
kanan-atas atau kanan-bawah ini akan membantu pencetak dalam menyusun material
untuk dicetak dan disusun.
Pada saat mendesain formulir yang memerlukan lembar tambahan dan nomor
halaman tersebut tidak diketahui oleh pengguna pada awal menggunakannya, maka
setiap halaman harus diberi tempat untuk pengisian nomor halaman, misalnya
"halaman_ dari _ halaman ". Nomor halaman dan jumlah total halaman diisikan oleh
orang yang mengisi formulir tersebut.

Gambar 2.2 kompenen Heading dalam suatu dokumen rekam medis


Sumber: https://rajasthanboardg.blogspot.com/2019/09/desain-formulir-rekam-
medis-menurut.html

2) Introduction

Bagian pendahuluan ini menjelaskan tujuan formuilir. Kadang-kadang tujuan


ditunjukkan oleh judul. Kalau penjelasan lebih lanjut diperlukan, pernyataan yang
jelas bisa dimasukkan di dalam formulir untuk menjelaskan tujuannya.

3) Intructions

Instruksi umum harus singkat dan berada pada bagian atas formulir. Pengguna
harus bisa dengan segera menentukan berapa salinan diperlukan, siapa yang harus
mengajukan formulir, dan kepada siapa salinannya harus dikirimkan. Instruksi bisa
diletakkan pada bagian depan formulir kalau terdapat tempat yang cukup. Apabila
diperlukan instruksi lebih detail, sisi balik formulir bisa digunakan, namun harus ada
rujukan mengenai hal ini pada bagian instruksi umum. Instruksi yang panjang bisa
diletakkan pada lembaran atau buku kecil yang terpisah. Instruksi bisa saja tersedia
pada direktif (petunjuk) administrasif yang di keluarkan oleh fasilitas/sarana
pelayanan kesehatan. Instruksi tidak boleh diletakkan di antara ruang – ruang entri
karena hal ini membuat formulir terkesan berantakan dan mempersulit pengisian.

4) Badan (body)

Body merupakan bagian formulir yang disediakan untuk kerja formulir yang
sesungguhnya. Pertimbangan hati-hati harus diberikan mengenai susunan data yang
diminta atau informasi yang tersedia yang mencakup pengelompokan, pengurutan,
dan penyusunan tepi (aligning) yang sepantasnya, pertimbangan juga harus diberikan
untuk margins, spacing, rules, type styles, dan cara pencatatan.
Gambar 2.5 Komponen body dalam suatu formulir rekam medis
Sumber: https://docplayer.info/95310016-Penulis-endang-triyanti-skm-m-m-kes-
imelda-retna-weningsih-sst-mik-m-kom.html

a. Margins

Margin formulir dapat dibagi dalam 4 sisi yaitu margin punggung, margin atas,
margin samping dan margin bawah. Margin punggung jarak yang layak adalah 2 cm.
Dengan pertimbangan bagian margin punggung akan dilubangi untuk file (punching
hole). Margin atas 2,5 cm, dapat lebih lebar lagi dengan melihat jenis formulir dana
nama rumah sakit. Margin samping 2 cm, atau penuh ke samping (bleed) dengan
mempergunakan warna (merah, hijau, dsb). Margin bawah 1,5 – 2 cm, dan
ditempatkan kode file, nomor dan tahun pembuatan (dengan besar huruf 6 – 7 pt
italic).
b. Spacing

Spacing adalah ukuran area entri data. Pada waktu mendesain formulir dengan
data yang akan diisi, apakah formulir tersebut menggunakan tulisan tangan atau
mesin tik.
c. Rules

Sebuah rule adalah sebuah garis vertikal atau horizontal. Garis ini bisa solid
(langsung), dotted (terputus-putus), atau pararel berdekatan sesuai dengan tujuannya.
Rules membagi formulir atas bagian-bagian logis, mengarahkan penulis untuk
memasukkan data pada tempat semestinya, menginstruksikan penulis mengenai
panjang yang diinginkan dari data yang dimasukkan, mempermudah pembaca untuk
komunikasi, dan menambah daya tarik fisik formulir (kalau diatur dengan benar).
Rules sering dipakai untuk membuat kotak-kotak. Desain kotak dapat meningkatkan
ruangan tersedia pada formulir kurang lebih sebanyak 25 %.
Rules tipis dan tebal yang mengelilingi bagian tertentu formulir atau mengelilingi
seluruh formulir disebut dengan "borders". Border dapat menonjolkan sebuah
bagian. Apabila border mengelilingi seluruh formulir maka formulir akan terlihat
menarik. Pertimbangan lain desain formulir adalah 'blockouts' dan 'screening '.
Blockouts adalah cara penghilangan data dari satu bagian atau lebih pada formulir
multi bagian melalui penulisan pada bagian yang akan dihilangkan atau ditutup.
Screening atau 'shading' merupakan cara yang efektif memberikan penekanan area
tertentu di formulir. Apabila dilakukan dengan warna yang sama dengan cetakan
pada formulir, ia akan memberikan ilusi warna kedua. Kalau dilakukan dengan
warna yang berbeda.
d. Type style
Jenis huruf ini penting dalam hal keterbacaan untuk suatu formulir, paling baik
adalah menggunakan sesedikit mungkin jenis dan ukuran huruf. Item-item dengan
tingkat kepentingan yang sama hendaknya dicetak dengan huruf yang sama di semua
bagian formulir. Biasanya , jenis italic dan bold digunakan untuk penekanan, tapi
terbatas pada kata-kata yang memerlukan penekanan khusus.
e. Cara Pencatatan
Hampir semua formulir dihasilkan dengan tangan, mesin ketik, atau cetakan
komputer. Cara lain pencatatan data mencakup OCR (Optical character recognition
= pengenalan huruf secara optis ) dan “barcode” , yang bekerja sebagai input
langsung ke dalam komputer. Sebagai tambahan pada prinsip umum desain formulir
yang baik, pertimbangan khusus untuk adanya peralatan OCR atau “barcode”
merupakan hal yang penting.
5) Close
Komponen utama terakhir formulir kertas adalah 'close' atau penutup. Ini
merupakan ruangan untuk tanda tangan pengontentikasi atau persetujuan.

Gambar 2.5 Komponen Close pada suatu formulir rekam medis


Sumber: Sumber : http://aryandsome.blogspot.com/2017/02/formulir-rekam-
medis.html
2.1.3. Tinjauan Aspek Desain Formulir
Tinjauan merupakan kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah objek untuk
meneliti struktur dari objek tersebut secara mendalam, dalam hal ini adalah formulir
persetujuan tindakan medis (Grzybowski, Darice, MA,RHIA, FAHIMA, 2017).
Untuk melakukan Tinjauan berkas rekam medis dapat digunakan standar komponen
yang harus ada dalam formulir. Tinjauan desain formulir dilakukan dalam 3 aspek,
yaitu:
1. Fisik formulir (Aspek Fisik)
Dalam mendesain suatu formulir harus memperhatikan formulir yang digunakan,
yaitu apakah formulir tersebut diabadikan atau tidak.Edgerton CG., 2016.
a) Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas A4 80 gram karena diabadikan.
b) Bentuk
Bentuk yang umum digunakan dan mudah pengisian dan membaca isian formulir
adalah persegi panjang.
c) Ukuran
Sesuai standar formulir yang digunakan pada dokumen rekam medis adalah ukuran
kertas kwarto atau A4.
d) Warna
Warna yang digunakan minimal menggunakan warna putih, hijau atau warna yang
cukup nyaman ketika dibaca.
e) Kemasan
Kemasan formulir didesain menyesuaikan bentuk, ukuran dan beratnya.

2.2.5 Prinsip Desain Formulir berbasis kertas (peper based)


Menurut kemenkes 2008 Sebuah formulir harus didesain untuk memenuhi tujuan
penggunannya. Apakah formulir ini akan digunakan untuk mengumpulkan data atau
untuk informasi laporan. Berikut adalah aturan desain formulir meliputi :

1) Buatlah rancangan dengan memikirkan pengguna

Perancangan formulir harus mempertimbangkan kebutuhan dari pengguna baik


internal maupun eksternal. Perlu diingat bahwa pengguna formulir bukan hanya
pasien dan penyedia pelayanan kesehatan tetapi tenaga administrasi dan staf hukum.

2) Pelajari tujuan dan pemakaian formulir

Formulir rekam medis melingkupi berbagai tujuan dengan melakukan


standarisasi, identifikasi dan panduan, memfasilitasi dokumentasi dan pengambilan
keputusan serta menetapkan konsistensi pengumpulan data, pelaporan dan
analisanya.

3) Rancanglah formulir sesederhana ,


hilangkan data atau informasi yang tidak diperlukan. Dengan berbagai
pertimbangan sangat penting untuk membuat formulir dengan sederhana. Formulir
dibuat jika memang data yang dibutuhkan tersebut tidak dapat diperoleh dari
formulir lain yang sudah ada atau revisi yang tidak dapat dilakukan. Tujuan dari
formulir maupun tampilan adalah memastikan bahwa alat yang digunakan sesuai
dengan tujuannya dan hanya formulir yang benar-benar digunakan. Semua formulir
yang dipakai dan harus tersedia ketika akan dibutuhkan.

4) Gunakan terminologi standar untuk semua elemen data, atau gunakan definisi-
definisi, beri label semua informasi.
Banyak orang yang akan menggunakan formulir di dalam institusi, berkaitan
dengan penerapan rekam medis elektronik. Komunikasi yang efektif antara orang-
orang tersebut tergantung dari penggunaan terminologi yang dapat dipahami oleh
mereka. Penggunaan singkatan hendaknya juga bisa dipahami dan sehingga akan
mempercepat dalam pengisian formulir.

2.3.1 Pengertian Instalasi Gawat Darurat


Instalasi Gawat Darurat IGD rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan asuhan medis dan asuahan keperawatan sementara serta pelayanan
pembedahan darurat bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis. IGD
memiliki peran sebagai gerbang uatama masuknya penderita gawat darurat (Ali,
2014). Pelayanan pasien gawat darurat adalah pelayanan yang memerlukan pelayanan
segera, yaitu cepat, tepat dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan.
Pelayanan ini bersifat penting (Emergency) sehingga diwajibkan untuk melayani
pasien 24 jam sehari secara terus menerus.
2.4 Asesmen Instalasi Gawat Darurat
2.4.1 Pengertian Asesmen Instalasi Gawat Darurat
Asesmen instalasi gawat darurat adalah suatu tindakan melakukan penilaian alasan
pasien datang berobat ke unit gawat darurat rumah sakit dan mengidentifikasi
kebutuhan pelayanannya yang terdiri dari asesmen awal dan asesmen ulang.
Pengertian lain dari Asesmen instalasi gawat darurat adalah suatu proses yang
dilakukan secara sengaja, sistematis dan terencana untuk mendapatkan informasi dari
seseorang individu yang datang ke rumah sakit sesegera mungkin untuk
mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa, melakukan intervensi secepat
mungkin dan menatalaksana cedera yang tidak mengancam nyawa serta manajemen
transfer di Instalasi Gawat Darurat.
Asesmen awal adalah suatu tindakan melakukan penilaian alasan pasien datang
berobat ke unit gawat darurat rumah sakit pada saat pasien dilayani pertama kali di
unit gawat darurat untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanannya.
Asesmen ulang adalah adalah suatu tindakan melakukan penilaian ulang alasan
pasien berobat ke unit gawat darurat rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelayanannya.
2.4.2 Proses Asesmen Instalasi Gawat Darurat
Proses asesmen instalasi gawat darurat adalah proses yang terus menerus dan
digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat Mapdan. rawat jalan. Asesmen pasien
terdiri atas 3 proses utama, yaitu :
1. Mengumpulkan informasi dan data: dan anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang/pemeriksaan yang lain.
2. Melakukan analisis informasi dan data sehingga menghasilkan suatu diagnosa
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasienyang telah
diidentifikasi
BAB III
METODE PELAKSANAAN PKL

3.1. Tempat Dan Waktu


3.1.1 Tempat PKL II

Pelaksanaan PKL II dilakukan di RSU Dr. RM Djoelham, Binjai JL.Sultan


Hasanudin No.9 Kartini,Kec Binjai Kota,Kota Binjai. Tempatnya ada dibeberapa
tempat , yakni :
1. Pendaftaran Pasien IGD
2. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
3. Koding
4. Entri Data BPJS
5. Reporting
6. Surat Medis/Korespondensi
7. Filing
8. Distribusi DRM
3.1.2 Waktu Pkl
PKL II dilaksanakan pada tanggal 8 febuari 2021 sampai 19 febuari 2021,mulai
hari senin s/d kami smulai pukul 09.00-13.00 WIB.Pada hari Jumat s/d Sabtu dimulai
jam 09:00 s/d 12:00 WIB dengan 4 jam kerja per hari selama 14 hari
3.2 Metode Pelaksanaan Pkl
Pelaksanaan PKL1 dilakukan dengan Project based learning yaitu metode
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Mahasiswa
melakukan eksplorasi, penilaian interprestasi, sintesis dan informasi untuk
menghasilkan laporan sebagai hasilnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil
4.1.1 Aspek Anatomi
Berdasarkan hasik PKL II di RSUD Dr. R.M Djoelham Kota Binjai yang
dilaksanakan pada tanggal 8 febuari 2021 - 19 febuari 2021. Dokumen rekam medis
yang diguankan di RSUD Dr.R.M Djoelham Kota Binjai terdiri dari beberapa
formulir salah satunya formulir Asesemn Instalasi Gawat Darurat.
No Aspek Anatomi Lembar Asesmen Instalasi Gawat Darurat
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai
1 Heading Judul: Asesemen Instalasi Gawat Daruat

2 Introduction Introduction pada formulir dibagian atas tengah


yang berjudul “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”.

3 Instruction Intruction terdapat pada formulir bagian atas


sebelah kiri RM, yang menunjukkan halaman
“RI.03 b”
4 Body Margin bagian kiri: 1,6 cm, margin atas: 1,2 cm,
margin kanan: 1,3 cm, margin bawah 1,6 cm. Pada
bagian nama Rumah Sakit menggunakan spasi 1,0,
pada bagian Nama spasi 1,5, bagian Tanggal Masuk
spasi 1,0, bagian Tanda Vital spasi 1,0, bagian
Anamnesa spasi 2,0, bagian Keluhan Nyeri spasi
1,0, bagian Pemeriksaan Fisik 3,0. Menggunakan
jenis huruf times new roman dan menggunakan
jenis tulisan bold.

5 Close Close pada Formilir Asesemen Instalasi Gawat


Darurat terdapat pada bagian bawah kanan yaitu
tanda tangan dokter yang melakukan pengkajian
dan nama.
Tabel 4.1 Aspek Anatomi Lembar Formulir Asesemn Instalasi Gawat darurat di
RSUD Dr.R.M. Djoelham Kota Binjai
Sumber: RSUD Dr.R.m.Djoelham Kota Binjai

4.1.2 Aspek Fisik


Berdasarkan hasil perencanaan dari segi aspek fisik terhadap lembar formulir
Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Kota Binjai dapat diketahui pada
tabel dibawah ini.
No Aspek Fisik Lembar Formulir Asesmen Instalasi Gawat
Darurat di RSUD Dr.RM Kota Binjai
1 Bahan Bahan yang digunakan adalah kertas HVS
2 Bentuk Berbentuk persegi panjang
3 Ukuran Panjang 33 cm dan lebar 21,7 cm
4 Warna Kertas berwarna putih dengan tinta berwarna hitam
5 Kemasan Tidak memiliki kemasan
Tabel 4.2 Aspek Fisik Lembar Formulir Asesmen Instalasi Gawat DaruratRSUD
Dr.RM Djoelham Kota Binjai
Sumber: RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai
4.1.3 Aspek Isi
Berdasarkan hasil perencanaan dari segi aspek isi terhadap lembar formulir
Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Kota Binjai dapat diketahui pada
tabel dibawah ini.
No Aspek Isi Lembar Formulir Asesmen Instalasi Gawat
Darurat di RSUD Dr.RM Kota Binjai
1 Kelengkapan Butir Data Terdapat beberapa item yaitu Nama, Nomor
Rm, Tanggal lahir, Petunjuk tanda centang,
Tanggal, jam, Tanda Vital, Emergensi,
Urgensi, Non-Urgensi, Death on Arrived.
Anamnesa, RPT, RPO, Status Alergi, Keluhan
Alergi, Gangguan Perilaku, Pemeriksaan Fisik
(Kepla, Leher, Thorax, Abdomen, Ekstermitas,
Genitalia, Diagnosa Banding, Diagnosa
Sementara, Terapi, Tindakan, Laboratorium,
radiologi, Pemeriksaan Khusu, Observasi.

2 Singkatan Terdapat singkatan didalam lembar formulir


Asesmen Instalasi Gawat Darurat:
1. GCS: Glasgow Coma Scale
2. TD: Tekanan Darah
3. BB: Berat Badan
4. TB: Tinggi Badan
5. RPT: Riwayat Penyakit Keluarga
6. RPO: Riwayat Pengguna Obat
7. TGL: Tanggal
8. HR: Denyut Nadi
9. RR: Frekuensi Pernafasan
10. TEMP: Temperature
3 Simbol Ada simbol pada formulir Asesmen Instalasi
Gawat Darurat yaitu kolom ceklis.
Tabel 4.3 Aspek Isi Lembara Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat RSUD
Dr.rm Djoelham Kota Binjai
Sumber: RSUD Dr.rm Djoelham Kota Binjai
4.2 Pembahasan
4.2.1 Formulir “ Asesmen Instalasi Gawat Darurat” RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai.
Dari hasil yang diperoleh tentang analisis desain formulir “Asesmen Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.rm Djoelham Kota Binjai
pembahasannya sebagai berikut:
4.2.2 Aspek Anatomi
Dalam analisis desain formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat “ Rumah Sakit
Umum Daerah Dr.rm Djoelham ada beberapa yang perlu diperhatiakan dan diisi
dalam aspek anatomi yaitu :
a. Heading
Pada lembar formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Dr.RM Djoelham Kota Binjai terdapat logo dan nama rumah sakit
(Heading) yang terletak pada bagian tengah atas yang digunakan untuk menunjukkan
kepemilikan RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai. Heading formulir Asesmen
Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.Rm Djoelham Kota Binjai sudah sesuai dengan
standart Kementrian Kesehatan tahun 2008.
b. Introduction
Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Djoelham Kota
Binjai bahwa komponen introduction terletak dibagian kiri atas tepat dibawah nama
pemilik institusi rumah sakit, penulisan judul menggunakan huruf kapital, jenis huruf
Times New Roman. Introduction formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD
Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah sesuai Standart Kementrian Kesehatan tahun
2008.
c. Intruction
Formulir Lembar Asesmen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.RM Djoelham Binjai menggunakan spasi 2, menggunakan jenis huruf Time New
Roman. Intruction Asesmen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.RM Djoelham Binjai pada bagian atas sebelah kanan yang menunjukkan form
RL.03 b yaitu nomor formulir. Intruction formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat
di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah sesuai Standart operasional prosedure
yang berlaku di RSUD Dr.RM.Djoelham.
d. Body
Formulir Lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” margin bagian kiri : 1,6 cm,
margin atas 1,2 cm, margin kanan 1,3 cm, margin bawah 1,6 cm. Pada bagian nama
Rumah Sakit menggunakan spasi 1,0, pada bagian Nama spasi 1,5, bagian Tanggal
Masuk spasi 1,0, bagian Tanda Vital spasi 1,0, bagian Anamnesa spasi 2,0, bagian
Keluhan Nyeri spasi 1,0, bagian Pemeriksaan Fisik 3,0. Menggunakan jenis huruf
Times New Roman dan menggunakan tulisan bold.
Menurut (Kemenkes, 2008) margin formulir dapat dibagi dalam 4 sisi yaitu margin
punggung, margin atas, margin samping dan margin bawah. Margin punggung jarak
yang layak adalah 2 cm. Margin atas 2,5 cm, dapat lebih lebar lagi dengan melihat
jenis formulir dana nama rumah sakit. Margin samping 2 cm. Margin bawah 1,5 – 2
cm.

Desain formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Djoelham


Kota Binjai margins nya tidak sesuai standar yang digunakan di Kementrian
Kesehatan karena formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat margin bagian kiri : 1,6
cm, margin atas 1,2 cm, margin kanan 1,3 cm, margin bawah 1,6 cm. Tetapi bagian
spacing, rules, dan type style sudah sesuai Standart Kementrian Kesehatan 2008.

e. Close
Formulir Lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” bagian penutup (Close)
berisi item tanda tangan dokter yang merawat yang terletak dibagian bawah sebelah
kanan. Bagian Close pada Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD
Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah sesuai Standart Kementrian Kesehatan 2008.
4.2.3 Aspek Fisik
Dalam Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.RM Djoelham Kota Binjai ada bebrapa yang harus diperhatikan dari segi fisik
yaitu:

a. Bahan
Bahan yang digunakan pada formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai ialah menggunakan HVS 70 Gram, Bahan
Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai
tidak sesuai menurut Edgerton CG, 2016.

b. Bentuk
Bentuk formulir yang digunakan pada lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”
di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai ialah berbentuk persegi panjang. Bentuk
Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Djoelham Kota
Binjai sudah sesuai menurut Edgerton CG, 2016.
c. Ukuran
Ukuran formulir yang digunakan pada lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”
di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai memiliki panjang 33 cm dan lebar 21,7 cm
yang seharusnya memiliki panjang 30 cm, dan lebar: 21 cm.

d. Warna
Warna yang digunakan pada lembar formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah menggunakan warna dasar kertas putih
dengan tulisan tinta hitam. Warna Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah sesuai menurut Edgerton CG, 2016.

4.2.4 Aspek Isi


Beberapa yang harus diperhatikan dalam cara pengisian desain yaitu:

a. Item
Lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai terdepat beberapa item yaitu Nama, Nomor RM, Tanggal lahir, Tanggal,
Jam, Tanda Vital, Anamnesa, RPT, RPO, Status Alergi, Keluhan Alergi, Gangguan
Perilaku, Pemeriksaan Fisik (Kepala, Leher, Thorax, Abdomen, Ekstermitas,
Genitalia, Diagnosa Banding, Diagnosa Sementara, Terapi, Tindakan, Laboratorium,
radiologi, Pemeriksaan Khusus, Observasi.
b. Singkatan
Lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai terdapat singkatan yaitu: GCS, TD, BB, TB, RPT, RPO, TGL, HR, RR,
TEMP.
C. Simbol
Pada lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM
Djoelham Kota Binjai terdapat simbol yaitu kolom ceklis.
4.2.5 Identifikasi Berdasarkan

1. Nomor Formulir
Lembar Formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai memiliki nomor formulir.

2. Judul Formulir
Judul formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”

3. Tahun Penerbitan formulir


Tahun penerbitan lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” pada tahun
2017.

4. Tanggal Revisi Formulir


Formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” tidak pernah dilakukan revisi.

5. Unit/ Instalasi yang mengeluarkan formulir.


Lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” dikeluarkan oleh Instalasi
Gawar Darurat (IGD).
f. Gambar Instalasi yang mengeluarkan formulir
Sumber : RSUD Dr.R.m.Djoelham Kota Binjai
4.2.6 Kelebihan dan kelemahan desain formulir “Asesmen Instalasi Gawat
Darurat”.

Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat


Desain Kelebihan Kelemahan
Formulir
Aspek Anatomi Sudah sesuai dengan -
Standart operasional
prosedure yang berlaku di
RSUD Dr.RM.Djoelham.
Aspek Fisik Menggunakan jenis tinta Bahan:
dan warna kertas sesuai Ukuran:
dengan kebutuhan RSUD
Dr.RM.Djoelham.
Aspek Isi ………
Tabel 4.4 kelebihan dan kerungan pada formulir “Asesmen Instalasi Gawat
Darurat”

Sumber: RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai

g. Desain Formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM


Djoelham Kota Binjai.
……….

………
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang diperoleh tentang desain formulir “ Asesemn Instalasi Gawat
Darurat” di RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui desain formulir “ Asesemn Instalasi Gawat Darurat” di RSUD
Dr. RM Djoelham Kota Binjai dari aspek anatomi sudah sesuai dengan standart
desain formulir yang mana terdapat beber apa item yaitu Nama, Nomor Rm,
Tanggal lahir, Tanggal, jam, Tanda Vital, Anamnesa, RPT, RPO, Status Alergi,
Keluhan Alergi, Gangguan Perilaku, Pemeriksaan Fisik (Kepla, Leher, Thorax,
Abdomen, Ekstermitas, Genitalia, Diagnosa Banding, Diagnosa Sementara,
Terapi, Tindakan, Laboratorium, radiologi, Pemeriksaan Khusu, Observasi. Di
RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai ada beberapa kolo yang tidak diisi seperti
……..
2. Untuk menjelaskan desain formulir “ Asesemn Instalasi Gawat Darurat” Di RSUD
Dr. RM Djoelham Kota Binjai berdasarkan aspek fisik yaitu bahan kertas
menggunakan HVS 60 Gram sesuai dengan standart yang telah ditetapkan, ukuran
memiliki panjang … cm dan lebar ….. cm dan warna kertas yang digunakan warna
putih (warna dasar) dan tinta yang digunakan hitam sudah sesuai dengan standart
desain formulir.

3. Untuk mengindentifikasi desain formulir “ Asesmen Instalasi Gawat Darurat” Di


RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai berdasrkan aspek isi, pengisian desain isi
formulir sudah menyusaikan item, istilah dan singkatan.

5.2 Saran
Disarankan bagi RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai agar pengisian formulir “
Asesmen Instalasi Gawat Darurat” dapat diisi dengan baik, sehingga perawat atau
tenaga medis lainnya dapat memahami bahwa ………..
DAFTAR PUSTAKA

Hatta, Gemala (2008). Pedomana managemen informasi kesehatan disarana


pelayanan kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.2013

Anda mungkin juga menyukai