Puji syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PKL 2 ini dengan judul “Analisis Desain Formulir Asesmen Medis Instalasi
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah D.r R.M Djoelham Kota Binjai tahun”.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi bagi pembaca.
Selama PKL dan terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu :
1. dr.H.R.I Ritonga,M.Sc selaku Ketua Yayasan Imelda Medan
2. Dr.dr.Imelda Liana Ritonga,S.Kp,M.Pd,MN selaku Rektor Universitas Imelda
Medan, Sarida S.Manurung,S.Kep,Ns,M.Kes selaku Wakil Rektor I, Aureliya
Hutagaol,S.Kep,Ns,M.Ph selaku Wakil Rektor II, Mira Indrayani,SST.,MKM
selaku Wakil Rektor III
3. dr.Suheri Parulian Gultom,M.Kes selaku Ka.Prodi D3 Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan
4. Esraida Simanjuntak,SKM,M.Kes selaku Sekretaris Prodi D3 Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan
5. Erlindai Purba, SKM, M.Kes selaku Koordinator PKL 2
6. Marta Simanjuntak,STT.,MIK selaku dosen pembimbing
7. Giyatno Amd.PK,SKM,S,Kom selaku preceptor
8. Direktur dan Staff Pegawai RSUD Dr.R.M Djoelham Kota Binjai mulai dari
Kepala Instalasi Rekam Medis, Perceptor Rumah Sakit dan Staff Pegawai Instalasi
Rekam Medis yang telah memberikan izin dan membantu menyusun laporan PKL
2.
9. Teman-teman satu kelompok
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini belum sempurna, maka dari
itu kami meminta maaf untuk kesalahan baik dalam pemilihan maupun penyusunan
kata.
Medan, 12 Febuari 2021
Hormat
Kelompok 1
Disetujui ;
DOSEN PEMBIMBING : MARTA SIMANJUNTAK,STT.,MIK ( )
Diketahui :
Koordinator PKL 2
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Formulir
2.1.1 Pengertian Formulir
Formulir adalah selebaran kertas dengan format tercetak dan berisikan ruang untuk
informasi yang ditentukan sebelumnya (Hosizah, 2006), menurut pakar lain Sayuti
(2013) formulir adalah lembaran kartu atau kertas lepas berukuran tertentu yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu secara dicetak dengan uraian-uraian, kolom-kolom,
garis-garis atau ruang-ruang untuk menghimpun, mencatat atau menyampaikan
informasi yang diperlukan.
2.1.2 Manfaat Formulir
Manfaat Formulir rekam medis menurut peraturan menteri kesehatan nomor 1171
tahun 2011:
1. Sebagai alat penting untuk menjalankan organisasi rumah sakit
2. Untuk merekam data transaks sebagai alat bukti proses pelayanan kepada apsien
3. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menjalankan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
4. Sebagai bukti bahwa transaksi pelayanan telah dilaksanakan.
5. Sebagai alat komunikasi yaitu menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke
orang lain didalam unit kerja yang sama atau unit kerja lain.
Manfaat Formulir Rekam Medis (Noor Riyadi, 1999):
1. Sebagai alat penting untuk menjalankan organisasi rumah sakit.
2. Untuk merekam data transaksi sebagai bukti proses pelayanan kepada pasien.
3. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menjalankan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
4. Sebagai bukti bahwa transaksi pelayanan telah dilaksanakan.
Sebagai alat komunikasi yaitu menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke
orang lain di dalam unit kerja yang sama atau ke unit kerja lain.
1) Heading
Heading mencakup judul dan informasi mengenai formulir. Judul sebuah formulir
bisa terdapat pada satu dari beberapa tempat. Posisi standar adalah : kiri-atas, tengah,
kanan- atas, kiri- bawah. Pada file kartu vertikal, misalnya judul harus berada di
dasar formulir supaya bagian atas tersedia untuk data. Pada file terlihat, judul harus
berada di atas sehingga informasi kontrol yang berhubungan bisa terlihat di bagian
dasar. Sebuah subjudul harus digunakan kalau judul utama memerlukan penjelasan
atau kualifikasi lebih lanjut. Formulir akan diisi oleh atau dikirimkan ke orang di luar
organisasi, nama dan alamat fasilitas asuhan kesehatan harus dimasukkan ke dalam
judul.
Informasi lain mengenai formulir mencakup identifikasi formulir, tanggal,
penerbitan, dan nomor halaman. Batas kanan- bawah merupakan tempat terbaik
untuk identifikasi formulir dan tanggal penerbitan. Pada lokasi ini, perobekan atau
tertutupnya informasi dapat dihindarkan kalau formulir di jilid pada bagian atas atau
pada sisi kiri. Penyimpanan formulir juga akan di permudah apabila identifikasi
formulir berada pada bagian bawah.
Apabila formulir terdiri dari beberapa halaman terpisah atau tercetak di halaman
balik, identifikasi harus berada pada kedua sisi setiap halaman. Dengan cara ini,
apabila diperbanyak pada satu sisi atau satu halaman terpisah dari formulir yang lain,
formulir akan dengan mudah dapat ditandai. Ini juga akan membantu dalam
penyusunan halaman-halaman yang sama (collating) dari formulir-formulir yang
memiliki halaman ganda.
Tanggal penerbitan harus muncul pada setiap formulir, hal ini membantu dalam
menentukan apakah edisi terbaru yang sedang digunakan, dan membantu dalam
pembuangan stok yang tidak terpakai lagi. Tanggal penerbitan biasanya terdapat
setelah nomor formulir.
Apabila terdapat halaman ganda pada formulir, nomor halaman harus dibuat.
Nomor halaman bisa berupa urutan angka atau alfabet, dan bisa terletak pada sudut
kanan-atas atau kanan-bawah ini akan membantu pencetak dalam menyusun material
untuk dicetak dan disusun.
Pada saat mendesain formulir yang memerlukan lembar tambahan dan nomor
halaman tersebut tidak diketahui oleh pengguna pada awal menggunakannya, maka
setiap halaman harus diberi tempat untuk pengisian nomor halaman, misalnya
"halaman_ dari _ halaman ". Nomor halaman dan jumlah total halaman diisikan oleh
orang yang mengisi formulir tersebut.
2) Introduction
3) Intructions
Instruksi umum harus singkat dan berada pada bagian atas formulir. Pengguna
harus bisa dengan segera menentukan berapa salinan diperlukan, siapa yang harus
mengajukan formulir, dan kepada siapa salinannya harus dikirimkan. Instruksi bisa
diletakkan pada bagian depan formulir kalau terdapat tempat yang cukup. Apabila
diperlukan instruksi lebih detail, sisi balik formulir bisa digunakan, namun harus ada
rujukan mengenai hal ini pada bagian instruksi umum. Instruksi yang panjang bisa
diletakkan pada lembaran atau buku kecil yang terpisah. Instruksi bisa saja tersedia
pada direktif (petunjuk) administrasif yang di keluarkan oleh fasilitas/sarana
pelayanan kesehatan. Instruksi tidak boleh diletakkan di antara ruang – ruang entri
karena hal ini membuat formulir terkesan berantakan dan mempersulit pengisian.
4) Badan (body)
Body merupakan bagian formulir yang disediakan untuk kerja formulir yang
sesungguhnya. Pertimbangan hati-hati harus diberikan mengenai susunan data yang
diminta atau informasi yang tersedia yang mencakup pengelompokan, pengurutan,
dan penyusunan tepi (aligning) yang sepantasnya, pertimbangan juga harus diberikan
untuk margins, spacing, rules, type styles, dan cara pencatatan.
Gambar 2.5 Komponen body dalam suatu formulir rekam medis
Sumber: https://docplayer.info/95310016-Penulis-endang-triyanti-skm-m-m-kes-
imelda-retna-weningsih-sst-mik-m-kom.html
a. Margins
Margin formulir dapat dibagi dalam 4 sisi yaitu margin punggung, margin atas,
margin samping dan margin bawah. Margin punggung jarak yang layak adalah 2 cm.
Dengan pertimbangan bagian margin punggung akan dilubangi untuk file (punching
hole). Margin atas 2,5 cm, dapat lebih lebar lagi dengan melihat jenis formulir dana
nama rumah sakit. Margin samping 2 cm, atau penuh ke samping (bleed) dengan
mempergunakan warna (merah, hijau, dsb). Margin bawah 1,5 – 2 cm, dan
ditempatkan kode file, nomor dan tahun pembuatan (dengan besar huruf 6 – 7 pt
italic).
b. Spacing
Spacing adalah ukuran area entri data. Pada waktu mendesain formulir dengan
data yang akan diisi, apakah formulir tersebut menggunakan tulisan tangan atau
mesin tik.
c. Rules
Sebuah rule adalah sebuah garis vertikal atau horizontal. Garis ini bisa solid
(langsung), dotted (terputus-putus), atau pararel berdekatan sesuai dengan tujuannya.
Rules membagi formulir atas bagian-bagian logis, mengarahkan penulis untuk
memasukkan data pada tempat semestinya, menginstruksikan penulis mengenai
panjang yang diinginkan dari data yang dimasukkan, mempermudah pembaca untuk
komunikasi, dan menambah daya tarik fisik formulir (kalau diatur dengan benar).
Rules sering dipakai untuk membuat kotak-kotak. Desain kotak dapat meningkatkan
ruangan tersedia pada formulir kurang lebih sebanyak 25 %.
Rules tipis dan tebal yang mengelilingi bagian tertentu formulir atau mengelilingi
seluruh formulir disebut dengan "borders". Border dapat menonjolkan sebuah
bagian. Apabila border mengelilingi seluruh formulir maka formulir akan terlihat
menarik. Pertimbangan lain desain formulir adalah 'blockouts' dan 'screening '.
Blockouts adalah cara penghilangan data dari satu bagian atau lebih pada formulir
multi bagian melalui penulisan pada bagian yang akan dihilangkan atau ditutup.
Screening atau 'shading' merupakan cara yang efektif memberikan penekanan area
tertentu di formulir. Apabila dilakukan dengan warna yang sama dengan cetakan
pada formulir, ia akan memberikan ilusi warna kedua. Kalau dilakukan dengan
warna yang berbeda.
d. Type style
Jenis huruf ini penting dalam hal keterbacaan untuk suatu formulir, paling baik
adalah menggunakan sesedikit mungkin jenis dan ukuran huruf. Item-item dengan
tingkat kepentingan yang sama hendaknya dicetak dengan huruf yang sama di semua
bagian formulir. Biasanya , jenis italic dan bold digunakan untuk penekanan, tapi
terbatas pada kata-kata yang memerlukan penekanan khusus.
e. Cara Pencatatan
Hampir semua formulir dihasilkan dengan tangan, mesin ketik, atau cetakan
komputer. Cara lain pencatatan data mencakup OCR (Optical character recognition
= pengenalan huruf secara optis ) dan “barcode” , yang bekerja sebagai input
langsung ke dalam komputer. Sebagai tambahan pada prinsip umum desain formulir
yang baik, pertimbangan khusus untuk adanya peralatan OCR atau “barcode”
merupakan hal yang penting.
5) Close
Komponen utama terakhir formulir kertas adalah 'close' atau penutup. Ini
merupakan ruangan untuk tanda tangan pengontentikasi atau persetujuan.
4) Gunakan terminologi standar untuk semua elemen data, atau gunakan definisi-
definisi, beri label semua informasi.
Banyak orang yang akan menggunakan formulir di dalam institusi, berkaitan
dengan penerapan rekam medis elektronik. Komunikasi yang efektif antara orang-
orang tersebut tergantung dari penggunaan terminologi yang dapat dipahami oleh
mereka. Penggunaan singkatan hendaknya juga bisa dipahami dan sehingga akan
mempercepat dalam pengisian formulir.
1.1 Hasil
4.1.1 Aspek Anatomi
Berdasarkan hasik PKL II di RSUD Dr. R.M Djoelham Kota Binjai yang
dilaksanakan pada tanggal 8 febuari 2021 - 19 febuari 2021. Dokumen rekam medis
yang diguankan di RSUD Dr.R.M Djoelham Kota Binjai terdiri dari beberapa
formulir salah satunya formulir Asesemn Instalasi Gawat Darurat.
No Aspek Anatomi Lembar Asesmen Instalasi Gawat Darurat
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai
1 Heading Judul: Asesemen Instalasi Gawat Daruat
e. Close
Formulir Lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” bagian penutup (Close)
berisi item tanda tangan dokter yang merawat yang terletak dibagian bawah sebelah
kanan. Bagian Close pada Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD
Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah sesuai Standart Kementrian Kesehatan 2008.
4.2.3 Aspek Fisik
Dalam Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.RM Djoelham Kota Binjai ada bebrapa yang harus diperhatikan dari segi fisik
yaitu:
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai ialah menggunakan HVS 70 Gram, Bahan
Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai
tidak sesuai menurut Edgerton CG, 2016.
b. Bentuk
Bentuk formulir yang digunakan pada lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”
di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai ialah berbentuk persegi panjang. Bentuk
Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr.RM Djoelham Kota
Binjai sudah sesuai menurut Edgerton CG, 2016.
c. Ukuran
Ukuran formulir yang digunakan pada lembar “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”
di RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai memiliki panjang 33 cm dan lebar 21,7 cm
yang seharusnya memiliki panjang 30 cm, dan lebar: 21 cm.
d. Warna
Warna yang digunakan pada lembar formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah menggunakan warna dasar kertas putih
dengan tulisan tinta hitam. Warna Formulir Asesmen Instalasi Gawat Darurat di
RSUD Dr.RM Djoelham Kota Binjai sudah sesuai menurut Edgerton CG, 2016.
a. Item
Lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai terdepat beberapa item yaitu Nama, Nomor RM, Tanggal lahir, Tanggal,
Jam, Tanda Vital, Anamnesa, RPT, RPO, Status Alergi, Keluhan Alergi, Gangguan
Perilaku, Pemeriksaan Fisik (Kepala, Leher, Thorax, Abdomen, Ekstermitas,
Genitalia, Diagnosa Banding, Diagnosa Sementara, Terapi, Tindakan, Laboratorium,
radiologi, Pemeriksaan Khusus, Observasi.
b. Singkatan
Lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai terdapat singkatan yaitu: GCS, TD, BB, TB, RPT, RPO, TGL, HR, RR,
TEMP.
C. Simbol
Pada lembar formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM
Djoelham Kota Binjai terdapat simbol yaitu kolom ceklis.
4.2.5 Identifikasi Berdasarkan
1. Nomor Formulir
Lembar Formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat” di RSUD Dr.RM Djoelham
Kota Binjai memiliki nomor formulir.
2. Judul Formulir
Judul formulir “Asesmen Instalasi Gawat Darurat”
………
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang diperoleh tentang desain formulir “ Asesemn Instalasi Gawat
Darurat” di RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui desain formulir “ Asesemn Instalasi Gawat Darurat” di RSUD
Dr. RM Djoelham Kota Binjai dari aspek anatomi sudah sesuai dengan standart
desain formulir yang mana terdapat beber apa item yaitu Nama, Nomor Rm,
Tanggal lahir, Tanggal, jam, Tanda Vital, Anamnesa, RPT, RPO, Status Alergi,
Keluhan Alergi, Gangguan Perilaku, Pemeriksaan Fisik (Kepla, Leher, Thorax,
Abdomen, Ekstermitas, Genitalia, Diagnosa Banding, Diagnosa Sementara,
Terapi, Tindakan, Laboratorium, radiologi, Pemeriksaan Khusu, Observasi. Di
RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai ada beberapa kolo yang tidak diisi seperti
……..
2. Untuk menjelaskan desain formulir “ Asesemn Instalasi Gawat Darurat” Di RSUD
Dr. RM Djoelham Kota Binjai berdasarkan aspek fisik yaitu bahan kertas
menggunakan HVS 60 Gram sesuai dengan standart yang telah ditetapkan, ukuran
memiliki panjang … cm dan lebar ….. cm dan warna kertas yang digunakan warna
putih (warna dasar) dan tinta yang digunakan hitam sudah sesuai dengan standart
desain formulir.
5.2 Saran
Disarankan bagi RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai agar pengisian formulir “
Asesmen Instalasi Gawat Darurat” dapat diisi dengan baik, sehingga perawat atau
tenaga medis lainnya dapat memahami bahwa ………..
DAFTAR PUSTAKA