Anda di halaman 1dari 15

Nama : Shelvy Sismawati Pratama Putri

NIM : P1337434120051

LAPORAN PART 8 SPESIMEN CAIRAN SENDI BU AULIYA

1. Sebutkan, jelaskan tahap (pra analitik, analitik dan pasca analitik) dan
interprestasi hasil Pemeriksaan Makroskopis Cairan Sendi
No Makroskopis Prosedur Kerja
Cairan Sendi
1 Warna Pra Analitik:
 Persiapan pasien: tidak dibutuhkan persiapan khusus
 Persiapan sampel: tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes: setiap kelainan memberi kejernihan yang berbeda
 Alat: tabung yang steril

Analitik:

1. Sampel dimasukkan ke dalam tabung steril


2. Dilihat kejernihan sampel

Pasca Analitik:
Catat hasil yang didapat dari pengamatan pada sampel

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Seperti darah: pada trauma, hamoilia dan sinovisitis
vilonodularis hemoragik. Bila darah terjadi karena trauma pada
waktu aspirasi maka warna merahnya akan berkurang bila
aspirasi diteruskan, sedangkan jika bukan oleh trauma maka
warna merah akan menetap
 Kuning kecoklatan: pada perdarahan yang telah lama
Nilai Normal: Tidak berwarna atau mempunyai warna kekuning-
kuningan yang sangat muda
Merah Kemungkinan adanya darah biasanya disebabkan oleh trauma pungsi.
2 Kejernihan Pra Analitik:
 Persiapan pasien: tidak dibutuhkan persiapan khusus
 Persiapan sampel: tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes: setiap kelainan memberi kejernihan yang berbeda
 Alat: tabung yang steril

Analitik:
1. Sampel dimasukkan ke dalam tabung steril
2. Dilihat kejernihan sampel

Pasca Analitik:
Catat hasil yang didapat dari pengamatan pada sampel

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Kuning jernih: artritis traumatic, osteoarthritis dan artritis
rematoid ringan
 Kuning keruh: inflamasi spesifik dan non spesifik, karena
bertambahnya leukosit
 Seperti susu (chyloid): artritis rematoid dengan afusi kronik,
pirai dengan efusi akut dan abstruksi limfatik dengan efusi
 Seperti nanah atau purulent: artritis septic yang lanjut
Nilai Normal: Tidak berwarna dan jernih
3 Bekuan Pra Analitik:
 Persiapan pasien: tidak dibutuhkan persiapan khusus
 Persiapan sampel: tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes: setiap kelainan memberi kejernihan yang berbeda
 Alat: tabung yang steril

Analitik
1. Sampel dimasukan kedalam tabung steril
2. Dibiarkan sampel selama 1 jam
3. Dilihat ada tidaknya bekuan.
4. Nilai rujukan: tidak membeku.

Pasca Analitik:
Catat hasil yang didapatkan dari pengamatan tersebut
Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:
Bekuan (+): ada proses peradangan (Gandasoebrata,2006).
4 Volume Pra Analitik:
 Persiapan pasien: tidak dibutuhkan persiapan khusus
 Persiapan sampel: tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes: fibrinogen menyebabkan sampel membeku
 Alat: gelas ukur

Analitik:

1. Perhatikan volume cairan sendi yang dapat diaspirasi


2. Nilai rujukan: 0,1 - 3,5 ml.

Pasca Analitik:
Catat hasil yang didapatkan dari pengamatan tersebut

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi: > 3,5 ml (abnormal)
5 Viskositas Prinsip: Adanya asam hialuronat darah dalam cairan sendi
menentukan viskositas cairan

Pra Analitik:
1. Persiapan pasien
2. Mencatat identitas pasien
3. Menyiapkan alat dan bahan
 Spoi/semprit tanpa jarum

Analitik:
1. Isap sampel kedalam semprit
2. Teteskan sampel leluar dari spoit
3. Ukur panjang tetesan atau dinilai dari panjangnya CS yang
direntang antara ibu jari dengan jari telunjuk

Pasca Analitik:
1. Mencatat hasil pemeriksaan
2. Merapikan alat dan bahan
Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:
Interpretasi Hasil
 Viskositas tinggi : > 6 cm (ion inflamatorik)
 Viskositas menurun : < 4 cm (inflamatorik)
 Akut : Septik
 Viskositas bervariasi : hemoragik

Nilai Normal: Panjangnya tanpa putus 4-6 cm


6 Tes Musin Prinsip: Asam asetat dapat membekukan asam hialuronat dan protein

Pra Analitik:
1. Persiapan pasien
2. Mencatat identitas pasien
3. Menyiapkan alat dan bahan
 Tabung reaksi
 Pengaduk
 Aquades
 Asam asetat glasial

Analitik:
1. Buat larutan asam asetat 7N (40,8 ml, asam asetat glasial + 100
ml air)
2. Kedalam tabung reaksi isi 4 ml aquades + 1 ml cairan sendi + 1
tetes larutan asam asetat 7N
3. Aduk kuat kuat
4. Baca hasil reaksi

Pasca Analitik:
1. Mencatat hasil pemeriksaan
2. Merapikan alat dan bahan

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Mucin sedang : bekuan kuning pekat, tidak punya batas tengah
dalam cairan jernih
 Mucin jelek: bekuan berkeping dalam cairan jernih

Nilai Normal: Terlihat satu bekuan kenyal dalam cairan jernih

2. Sebutkan, jelaskan tahap (pra analitik, analitik dan pasca analitik) dan
interprestasi hasil Pemeriksaan Kimiawi Cairan Sendi
No Kimiawi Cairan Sendi Prosedur Kerja

1 Pemeriksaan Glukosa Prinsip: Larutan kerja (Buffer/ATP/NADP) ditambahkan


ke dalam sampel.

Pra Analitik:
1. Memakai APD lengkap.
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Melakukan persiapan sampel:
 Tidak hemolisis, cairan sendi disentrifus terlebih
dahulu.
4. Melakukan persiapan pasien:
 Pasien harus berpuasa 6-12 jam sebelum
pengambilan sampel.

Analitik:
1. Masukkan 50 μl sampel cairan sendi ke dalam
tabung mikro.
2. Kemudian letakkan dalam rak sampel sesuai dengan
nomor pemeriksaan
3. Tempatkan reagen pada rak reagen sesuai program
tes (protein, glukosa, LDH)
4. Masukkan nomor identitas penderita dan program
tes
5. Pengukuran akan dilakukan secara otomatis
6. Hasil tes akan keluar pada print out

Pasca Analitik:
1. Melaporkan hasil tes pengamatan
2. Merapikan alat dan bahan

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Kelompok non inflamatorik: perbedaannya <10 mg
%.
 Kelompok inflamatorik:
1. Arthritis gout akut: perbedaannya 0 – 41 mg%,
rata-rata 12 mg%.
2. Faktor rematoid: perbedaannya 6 mg%..
3. Artritis rematoid: perbedaannya 0 – 88 mg%,
rata-rata 31 mg%.
 Kelompok septik:
1. Artritis tuberkulosa: perbedaannya 0 – 108 mg
%, rata-rata 57 mg%.
2. Artritis gonore: perbedaannya 0 – 97 mg%,
rata-rata 26 mg%.
3. Artritis septik: perbedaannya 40 – 122 mg%,
rata-rata 71 mg%.
 Kelompok hemoragik: perbedaannya < 25 mg%.
Nilai Normal: Perbedaan  antara  glukosa serum dan glukosa
cairan sendi adalah < 10 mg%
2 Tes Laktat Dehidrogenase
Prinsip: Piruvat + NADH + H+  L-laktat + NAD

Pra Analitik:
1. Memakai APD lengkap.
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Melakukan persiapan sampel:
 Tidak ada persiapan khusus
4. Melakukan persiapan pasien:
 Tidak ada persiapan khusus

Analitik:
1. Masukkan 50 μl sampel cairan sendi ke dalam
tabung mikro.
2. Kemudian letakkan dalam rak sampel sesuai dengan
nomor pemeriksaan.
3. Tempatkan reagen pada rak reagen sesuai program
tes (protein, glukosa, LDH).
4. Masukkan nomor identitas penderita dan program
tes.
5. Pengukuran akan dilakukan secara otomatis.
6. Hasil tes akan keluar pada print out.

Pasca Analitik:
1. Melaporkan hasil tes pengamatan
2. Merapikan alat dan bahan

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil: LDH meningkat pada RA, gout dan
artritis karena infeksi, tetapi tetap normal pada penyakit
sendi.
Nilai Normal: 100-190 U/L

3. Sebutkan, jelaskan tahap (pra analitik, analitik dan pasca analitik) dan
interprestasi hasil Pemeriksaan Mikroskopis Cairan Sendi
No Mikroskopis Cairan Prosedur Kerja
Sendi
1 Jumlah Leukosit Pra Analitik:
1. Menggunakan APD lengkap
2. Identifikasi identitas sampel apakah sudah sesuai
dengan kertas kerja
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4. Mempersiapkan sampel yang akan diteliti

Analitik:
1. Menggunakan cairan sendi yang telah dihomogenkan
tanpa di sentrifuge dan di encerkan dengan NaCl
0,9%
2. Kemudian membuat sediaan dimasukan kedalam
kamar hitung neubaeur lalu dinilai dibawah
mikroskop
3. Menggunakan perbesaran 10x
4. Menghitung jumlah leukosit di dalam kamar hitung
dengan melaporkan jumlah leukosit per microliter

Pasca Analitik:
Mencatat hasil pengamatan dibawah mikroskop

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:

Nilai Normal: < 200 sel/mm3


2 Jumlah Eritrosit Pra Analitik:
1. Menggunakan APD lengkap
2. Identifikasi identitas sampel apakah sudah sesuai
dengan kertas kerja
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4. Mempersiapkan sampel yang akan diteliti

Analitik:
1. Letakkan kamar hitung pada meja mikroskop
kemudian
2. Gunakan lensa objektif 40x
3. Amati penyebaran sel yang merata lalu hitung
jumlah eritrosit pada 5 bidang sedang ditengah.

Pasca Analitik:
Mencatat hasil yang diamati

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Dalam pemeriksaan cairan sendi nilai normalnya tidak
terdapat eritrosit
3 Pemeriksaan Kristasl
Jenis Kristal di Cairan Ciri- ciri Kristal / Keterangan
Sendi
Berbentuk seperti jarum
Birefringence negatif
Makna: gout

Kristal Urat

Kristal Pirofosfat Berbentuk persegi atau belah ketupat (batang)


Birefringence positif
Makna: pseudogout

Kristal Kolesterol Seperti pelat belah ketupat berlekuk


Birefringence negatif
Makna: ekstraseluler

Kristal Kortikosteroid Datar, variable-berbentuk pelat


Birefringence positif dan negatif
Makna: injections (suntikan)
Kristal Kalsium Oksalat Berbentuk seperti amplop
Birefringence negatif
Makna: dialisis ginjal

Kristal Apatite (Ca Partikel kecil


Fosfat) Perlu menggunakan mikroskop electron untuk melihatnya
Tidak ada birefringence
Makna: osteoartritis

4 Hitung Jenis Sel Leukosit Pra Analitik:


1. Persiapan pasien: tidak dibutuhkan persiapan khusus.
2. Persiapan sampel: sampel harus diperiksa < 1 jam
setelah pengambilan dan sampel didapat langsung
dari cairan aspirasi atau dari sedimen cairan sendi
yang telah di sentrifuge.

Analitik:
1. Diambil cairan sendi yang telah di sentrifuge
2. Diteteskan 1-2 tetes cairan sendi diatas objek glass,
kemudian dibuat hapusan di atas objek glass,
dibiarkan mongering
3. Difiksasi apusan tersebut dengan methanol selama 5
menit lalu dibilas dengan air mengalir
4. Diteteskan sediaan apusan dengan larutan May
Grunwald +- 1-2 menit
5. Digenangi dengan larutan buffer Ph 6,4 dan
didiamkan selama 3 menit
6. Diwarnai dengan larutan giemsa yang sudah
diencerkan dengan buffer Ph 6,4 dan dibiarkan 5-10
menit, cuci dengan air mengalir lalu dikeringkan
7. Diamati apusan di bawah mikroskopik dengan
pembesaraan 100x menggunkan oil emersi.
Pasca Analitik:
Catat hasil yang didapatkan dari pengamatan tersebut

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Kelompok infamatorik akut
1. Artritis gout akut: 48-94%
2. Faktor rematoid: 8-89%
3. Artritis rematoid: 5-96%
 Kelompok septik
1. Artritis TB: 29-96%
2. Artritis GO: 2-96%
3. Artritis septik: 75-100%
 Kelompok hemoragik: < 50%
Nilai Normal:
 Manosit: ∓ 60%
 Limfosit: ∓ 30%
 Netrofil:∓ 10%
5 Bakteriologi Pengecatan Pra Analitik:
Gram 1. Persiapan pasien
2. Persiapan sampel: sampel ditempatkan dalam tabung
yang steril tanpa antikoagulan
3. Persiapan alat dan bahan
Alat dan Bahan:
 Objek glass
 Minyak imersi
 Mikroskop
 Rak pewarnaan
 Bunsen

Reagen:
 Gentian violet
 Gram iodine/ lugol
 Larutan safranin
 Aceton

Analitik:
1. Buatlah sediaan di kaca objek, keringkan pada suhu
kamar dan pananskan diatas api 3-4 menit
2. Letakan sediaan diatas rak pewarnaan
3. Tuangkan larutan gentian violet diatas sediaan.
Diamkan selama 1 menit
4. Cuci sediaan dengan air, kemudian tuang larutan
gram iodine/lugol diamkan selama 1menit.
5. Cuci dengan aseton / alkohol 96% hingga warna
gentian violet hilang
6. Kemudian cuci dengan air
7. Kemudian tuang larutan safranin/ fuchsin. Diamkan
selama 30 detik
8. Cuci dengan air kemudian keringkan di udara
9. Setelah kering baca dengan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 100x menggunakan
minyak imersi

Pasca Analitik:
1. Mencatat hasil pemriksaan
2. Merapikan alat dan bahan

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Arthritis tuberkulosa: ditemukan bakteri bentuk
batang berwarna ungu
 Arthritis gonore: ditemukan bakteri bentuk kokus
berwarnaa merah

Nilai Normal:
 Gram positif (+): bakteri akan berwarna ungu,
bentuknya jelas (batang atau kokus)
 Gram negatif (-): bakteri akan berwarna merah
(batang atau kokus)

6 Bakteriologi Pengecatan Pra Analitik:


Zieh Nelson 1. Persiapan pasien
2. Persiapan sampel
3. Persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan
 Objek glass
 Minyak imersi
 Mikroskop
 Rak pewarnaan
 Bunsen
 Subkultur

Reagen:
 Larutan ziehl Neelsen
 Alkohol
 Metilen blue
 Aquades

Analitik:
1. Siapkan objek glass
2. Ambil satu tetes aquadest steril, letakan diatas kaca
objek
3. Ambil subkultur, oleskan diatas aquadest secara
merata
4. Keringkan pada suhu kamar
5. Panaskan diatas nyala api
6. Warnai dengan larutan ZN, panaskan sampai timbul
uap, jangan sampai mendidih biarkan sela 5 menit
7. Cuci dengan air mengalir
8. Hilangkan warna dengan alkohol, sampai warna
benar benar hilang
9. Tuangi dengan methylen blue 0,1% selama 10-20
detik
10. Cuci dengan air
11. Keringkan lalu amati pada mikroskop dengan
perbesaran 100x menggunakan minyak imersi

Pasca Analitik:
1. Mencatat hasil pemeriksaan
2. Merapikan alat dan bahan

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Pada arttritis septik, baik pewarnaan gram atau
kultur, hasilnya sering negatif.
 Pada artritis gonoroika, hasilnya 50% negatif dengan
pewarnaan gram dan 75% negatif dengan kultur

Nilai Normal:
 Basil tahan asam (+): basil terlihat berwarna merah
 Basil tidak tahan asam: basil berwarna biru

7 Pemeriksaan Jamur Pra Analitik:


1. Mencuci tangan hingga bersih
2. Menggunakan APD
3. Menyiapkan alat dan bahan
 Object glass
 Cover glass
 Pipet tetes
 Centrifuge
 Tabung reaksi
 Larutan KOH 10%
 Spesimen cairan sendi.

Analitik:
1. Jika cairan terlihat jernih, lakukan sentrifugasi
dengan kecepatan 3000 RPM selama 5 menit,
kemudian buat apusan tebal di object glass. Namun,
jika cairan terlihat keruh, dapat langsung dibuat
sediaan apusan tebal.
2. Meneteskan 1 tetes KOH 10% ke atas sediaan,
kemudian tutup menggunakan cover glass.
3. Melakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10x dan 40x.

Pasca Analitik:
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
pengamatan.
2. Melakukan dekontaminasi meja kerja.
3. Melakukan penanganan limbah sesuai dengan jenis
limbah.
4. Melepaskan APD, kemudian mencuci tangan hingga
bersih.

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal:


Interpretasi Hasil:
 Positif (+): Ditemukan jamur berupa hifa dan spora
 Negatif (-): Tidak ditemukan jamur
Nilai Normal: Tidak ditemukan jamur dalam cairan sendi

Anda mungkin juga menyukai