Anda di halaman 1dari 5

Sekitar tahun 1980, Prof Dr.

Teruo Higa dari Jepang mengembangkan


teknologi Mikroorganisme Efek
tif (ME) sebagai alternatif dalam mewujudkan
konsep pertanian alami. Mikroorganisme efektif adalah suatu larutan yang terdiri dari
kultur pertanian alami dan merupakan kultur campuran berbagai mikroba yang
bermanfaat bagi tanaman dan berfungsi sebagai bio
-
inokulan. Setiap spesies mikroba
mempunyai fungsi dan peranan masing
-
masing yang bersifat saling menunjang dan
bekerja secara sinergis. Larutan ME di pasaran umum diperdagangkan dengan merk
EM
4
dan
effective Microorganisms4
(EM
4
) mengandung lima jenis mikr
oorganisme
utama yaitu
Lactobacillus sp
.
(bakteri asam laktat) dalam jumlah besar, bakteri
fotosintesis, ragi,
Actinomycetes
dan jamur fermentasi, yang bekerja secara sinergis
untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman
(
Higa dan
Wididana
,
1994)
.
Mikroorganisme Lokal (MOL)
Larutan
mikroorganisme lokal (MOL) adalah larutan hasil fermentasi yang
berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia disekitar kita. Larutan
mikroorganisme lokal (MOL) mengandung unsur hara mikro dan makro dan
juga
mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang
pertumbuhan dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman. Peranan
mikroorganisme lokal (MOL) dalam kompos selain sebagai penyuplai nutrisi juga
berperan sebagai ko
mponen bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh
tanaman secara optimal. Fungsi dari bioreaktor sangatlah kompleks, fungsi yang
telah teridentifikasi antara lain adalah penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat,
kontrol mikroba sesuai kebutuhan tana
man, bahkan kontrol terhadap penyakit yang
dapat menyerang tanaman (Purwasasmita, 2009).
Cara Pembuatan Pupuk Cair (MOL)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pupuk merupakan zat yang fungsinya untuk meningkatkan kesuburan tanaman. Pupuk di bagi
ke dalam 2 macam yaitu pupuk organic dan pupu anorganik. Pupuk organic ialah pupuk yang
di hasilkan dari sisa-sisa mahluk hidup yang sudah mati. Sedangkan pupuk anorganik ialah
pupuk yang di buat dari buatan manusia menggunakan za-zat kimia buatan. Salah satu pupuk
organic ialah Biomol. Biomol adalah suatu zat yang fungsinya sama seperti pupuk, namun
dalam bentuk cair yang di hasilkan dari sisa-sisa makanan.
Dewasa ini pupuk merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk
kebutuhan pertanian. Namun pada kenyataannya banyak peteani-petani yang masih banyak
menggunakan pupuk-pupuk anorganik karena sifatnya yang mudah didapat dan harganya
murah namun pupuk jenis tersebut dapat berbahaya bagi lingkungan.
Oleh karena itu sebaiknya pupuk yang digunakan pupuk yang berasal dari mahluk hidup atau
pupuk organic. Salah satu pupuk organic yang mudah di buat dan dapat mengurangi jumlah
sampah ialah mol. Karena mol dibuat dari sisa-sisa makanan rumah tangga.

BAB 2
TINJAUAN MATERI

1.1 Dasar teori


Membuat pupuk organik sebenarnya sangatlah mudah, bahkan tanpa tempat dan mesin
khusus. Secara alami limbah organik akan terurai dengan sendirinya. Namun dengan
membiarkannya begitu saja, proses pembusukan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Salah satu activator yang cukup murah adalah larutan MOL (Mikro Organisme Lokal)
Larutan MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar
dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan.
Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang
berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada
tanaman, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman
Peran MOL dalam kompos, selain sebagai penyuplai nutrisi juga berperan sebagai komponen
bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal. Fungsi dari
bioreaktor sangatlah kompleks, fungsi yang telah teridentifikasi antara lain adalah penyuplai
nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba sesuai kebutuhan tanaman, menjaga
stabilitas kondisi tanah menuju kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman, bahkan
kontrol terhadap penyakit yang dapat menyerang tanaman
Larutan MOL ini dibuat sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan limbah dari rumah
tangga atau tanaman di sekitar lingkungan misalnya sisa-sisa tanaman seperti bonggol pisang,
gedebong pisang, buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi basi, dan lain-lain.
Bahan utama dalam larutan MOL teridiri dari 3 jenis komponen, antara lain :
1. Karbohidrat : air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang dan gandum
2. Glukosa : cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira
3. Sumber bakteri : keong mas, buah-buahan misalnya tomat, papaya, dan kotoran hewan
Berikut ini berbagai contoh larutan MOL (mikro organisme lokal) yang sudah dibuat dan
diaplikasikan para petani antara lain :
1. MOL buah-buahan untuk membantu malai (bulir padi) agar lebih berisi.
2. MOL daun cebreng untuk penyubur daun tanaman, disemprotkan pada padiumur 30 HST.
3. MOL bonggol pisang untuk dekomposer saat pembuatan kompos, dan disemprotkan pada
tanaman padi 10, 20, 30 dan 40 HST.
4. MOL sayuran untuk merangsang tumbuhnya malai (bulir padi), disemprotkan pada usia
padi 60 HST.
5. MOL rebung bambu untuk merangsang pertumbuhan tanaman, disemprotkan pada usia
padi 15 HST.
6. MOL limbah dapur untuk memperbaiki struktur fisik, biologi, dan kimia tanah,
disemprotkan pada saat olah tanah.
7. MOL protein untuk nutrisi tambahan pada tanaman, disemprotkan pada usia 15 HST.
8. MOL nimba dan surawung untuk mencegah penyakit tanaman

BAB 3
METODE PENELITIAN

1.1 Metode Penelitian


Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan praktikum langsung di laboratorium
dengan cara membuat larutan MOL (mikro organisme lokal) yang kemudian disimpan lebih
kurang 14 hari.

1.2 Tempat penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Kampus SMA Negeri 2 Tasikmalaya.

1.3 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 18 januari 2012, Lamanya penelitian
berlangsung lebih kurang selama 1 jam pelajaran.

1.4 Alat dan bahan


Alat :
• Pisau
• Ember
• Saringan
• Ember
• Gayung
• Tatakan kayu
• Plastik
• Tali

Bahan :
• Gula Merah
• Air kelapa
• Air cucian beras
• Sayuran dan buah-buahan busuk
1.5 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunkan dalam pembuatan mol,
2. Isi ember dengan air kelapa dan cucian beras dengan perbandingan 1:1,
3. Haluskan gula merah, kemudian masukan ke dalam ember yang berisi campuran air kelapa
dan cucian beras,
4. Mulalah memotong limbah yang berukuran besar, termasuk buah mengkudu,
5. Masukan limbah sedikit demi sedikit kedalam ember, aduk sampai merata.
6. Setelah merata tutup ember dengan plastik dan berikan sedikit air diatas plastik,
7. Simpan selama kurang lebih 2 minggu dan pastikan kedap udara.

7.1 Metode pengumpulan data


1. Eksperimen, dengan melakukan percobaan dan pengujian pada penelitian yang dilakukan.
2. Studi Pustaka (library research), dengan melakukan kajian dari berbagai literatur yang
sesuai dengan penelitian

7.2 Metode pengolahan data


1. Melakukan praktikum;
2. Mengumpulkan data;
3. Mengedit data;
4. Membuat laporan penelitian.

BAB 4
HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian yang kami lakukan berdasarkan cara kerja diatas ialah, kami telah
membuat mol yang telah siap paai, namun untuk menggunakannya supaya lebih baik kita
harus menggunakan perbandingan 1:10. 1 untuk jumlah volume mo, dan 10 untuk jumlah
volume air.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Proses pembuatan pupuk cair dengan bahan organik seperti sampah-sampah dapur, kulit buah
dan sejenisnya tidaklah sulit bila kita mempunyai niat dan usaha untuk membuatnya. Bahan
dan alat yang ada hampir semuanya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
memanfaatkan bahan-bahan dari sampah organik yang tidak merusak ekosistem dan habitat
di lingkungan sekitar tentunya akan meningkatkan kapasitas dan produksi pada pertanian
maupun perkebunan bahkan bagi yang mempunyai kegemaran dengan tanaman seperti bunga
dan buah-buahan.
Seiring meningkatnya suhu di permukaan bumi, penggunaan berbagai bahan organik
daripada kimia untuk menyuburkan tanaman di perkebunan misalnya akan mengurangi dan
menyuburkan permukaan tanah dengan pupuk cair organik sebagaimana yang telah dilakukan
proses pembuatannya di atas. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam mengurangi
tingkat polusi dan pencemaran dalam tanah sehingga menekan banyaknya limbah rumah
tangga dan dapur yang sangat mengganggu. Sehingga limbah yang tadinya merusak dan
mengganggu ekosistem lingkungan akan menyuburkan tanah melalui pembuatan pupuk cair
dengan bahan organik.
Apabila dilihat dari segi ekonomi, pembuatan pupuk cair juga dapat menjadi suatu alternatif
dalam mengurangi dan menekan angka pengangguran dan pastinya akan dapat membuka dan
menambah peluang lapangan kerja. Tingginya angka pengangguran di negeri ini sudah sangat
memprihatinkan. Setiap tahun angka lulusan peserta didik dari lembaga formal tidak
seimbang dengan lapangan kerja yang ada. Hal itu belum dilihat dari para peserta didik yang
gagal dalam menempuh ujian akhir yang akhirnya harus meneruskan dan mengulang serta
mendaftar pada lembaga pendidikan nonformal seperti Kejar Paket di PKBM untuk
mengikuti Ujian Kesetaraan.
Hal terpenting yang perlu dimiliki oleh peserta belajar pada lembaga pendidikan non-formal
sekarang adalah bukan pengetahuan secara teoretis namun skill lebih dibutuhkan dan
tentunya akan mampu menambah kemampuan dan ketrampilan para calon penerus generasi
bangsa tersebut.

1.2 Saran
Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut:
1. Untuk pengsisian air pada tabung reaksi diusahakan untuk jangan ada udara yang masuk ke
dalam tabung reaksi ;
2. Dalam penyimpanan tanaman pada corong, usahakan agar batang tanaman tidak masuk ke
dalam corong, karena itu akan menghambat proses keluarnya gelembung ke dalam tabung
reaksi.
3. Menentukan waktu penelitian yang lebih tepat, agar suhu lingkungan tidak berubah-rubah
sehingga sulit untuk menentukan data yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA
• www.scribd.com
• id.answer.yahoo.com
• www.wikipedia.org.id

Anda mungkin juga menyukai