Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi e-ISSN : 2443-2229

Volume 3 Nomor 1 April 2017

Model Integrasi Sistem dengan Pendekatan Metode


Service Oriented Architecture dan Model View
Controller pada Pusat Penelitian Perkembangan
Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Warkim#1, Dana Indra Sensuse*2
Program Studi Magister Ilmu Komputer, Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur
#

Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5869225
1x1syah@icloud.com

*Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia


Kampus UI Depok, Kota Depok, Jawa Barat
16424 Telp. (021) 7863419, Fax. (021) 7863415
2dana@cs.ui.ac.id

Abstract -- The administration management as an activity and data dan aplikasi bahkan sistem informasi terhubung satu
institute’s main task which is also called as Back Office
System, supported by several information systems. The data
sama lainnya membentuk jaringan yang jauh lebih komplek.
need and information in one information system cannot be Namun demikian pemanfaatan yang optimal dari TIK belum
fulfilled only by one information source, but it needs a sepenuhnya dapat tercapai. Salah satu penyebab
composition from a two or more sources in one pemanfaatan TIK belum maksimal adalah basis data dan
institute/organization. To solve this problem, we need an aplikasi dibangun dengan menggunakan platform sistem
architecture model which can solve integration system between informasi dan data yang berbeda-beda. Akibatnya satu basis
different information systems. This Integrated Information data atau sistem informasi belum tentu dapat saling
System Design Research Method uses Service Oriented berkomunikasi untuk melayani suatu kegiatan yang sifatnya
Architecture (SOA) approach as the architecture base, Model
terpadu [1].
View Controller (MVC) method as the model in the
programming (coding). The applied development method SOA Service Oriented Architecture (SOA) dipilih dikarenakan
utilizes Service Oriented Modelling and Architecture (SOMA) SOA merupakan metode terbaik dalam konteks integrasi
development system, it is a system design method which sistem [2]. Sedangkan Metode Model View Controller
classifies business process in to a service group. The SOA (MVC) dipilih dikarenakan perangkat lunak yang dibangun
application is because of its loosely coupled, highly dengan menggunakan metode MVC membagi tanggung
interoperable, reusable and interoperability characteristics jawab menjadi tiga peran utama yang memungkinkan untuk
cause SOA reliable in information development and kolaborasi agar lebih efisien sehingga akan lebih mudah
integration. While the integrated information system which is dipelihara dan dikembangkan [3]. Penelitian ini
built using MVC method, easier to be maintained and
developed. This research produce employment service, asset
menitikberatkan pada arsitektur SOA dan metode MVC
service, supplies service, financial service and also system dengan mempertimbangkan permasalahan pengintegrasian
prototype as a dashboard for employment service with SOA aplikasi terkait pengelolaan administrasi pada bagian tata
approach and MVC method which uses Representational State usaha.
Transfer (REST) technology. Berkaitan erat dengan permasalahan maka dilakukan
penelitian membuat model integrasi sistem antar aplikasi
Key Word: Integration Information System, Service Oriented dengan menggunakan pendekatan SOA, mengidentifikasi
Architecture, Model View Controller, Representational State layanan-layanan yang diperlukan oleh bagian tata usaha
Transfer, Service Oriented Modelling and Architecture
agar sistem informasi yang digunakan dapat saling
berkomunikasi serta membuat prototipe sistem terintegrasi
I. PENDAHULUAN dengan menggunakan metode MVC yang bertujuan untuk
menjamin integrasi data dan menurunkan ambiguitas
Perkembangan internet secara signifikan telah membawa informasi. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke inventory dan sumberdaya manusia, meningkatkan
tingkatan yang lebih tinggi. Melalui jaringan internet, basis produktifitas kerja, pengurangan biaya dan pemeliharaan
teknologi informasi,

84
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

visibility dan transparansi informasi, serta dapat ke dalam satu sistem informasi yang menjamin fungsi-fungsi
meningkatkan terciptanya proses baru dan kinerja pegawai dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem.
pada bagian tata usaha Pusat Penelitian Perkembangan Iptek
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PAPPIPTEK LIPI). B. Service Oriented Architecture
SOA adalah sebuah arsitektur yang bersifat service
II. LANDASAN TEORI oriented, yaitu arsitektur yang membagi suatu masalah
Integrasi Sistem informasi yang baik harus melalui proses kedalam berbagai services kecil yang saling bekerja sama
dengan perencanaan yang matang sesuai dengan kaidah- [10]. Dengan menggunakan SOA suatu aplikasi tidak lagi
kaidah yang jelas sehingga dapat menghasilkan sistem yang dipandang dari sisi teknologi, data, lingkungan
sesuai dengan kebutuhan dan teknologi yang diterapkan implementasi melainkan dipandang dari services yang
oleh suatu organisasi. Penelitian integrasi sistem dengan disediakan. Dengan cara ini suatu aplikasi dapat
pendekatan SOA dan metode MVC ini dilandasi dari berkomunikasi dan bekerja sama dengan aplikasi yang lain
beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. tanpa memandang teknologi, data, lingkungan implementasi
Andika Agus Slameto (2015), dalam penelitiannya dari aplikasi tersebut. Menurut Pungus R.S mendefinisikan
menerapkan integrasi sistem informasi inventaris dengan SOA adalah sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan
sistem informasi pelaporan kerusakan laboratorium dengan proses bisnis dan mendukung infrastruktur teknologi
menggunakan SOA [4]. Mardiana dan Keijiro Araki (2012), informasi dan menstandarisasi komponen-komponen
dalam penelitiannya mengintegrasikan sistem infomasi layanan yang dapat digunakan kembali dan digabungkan
akademik dengan sistem informasi antar muka berbasiskan sesuai dengan prioritas bisnis. SOA bersifat loosely coupled
web dengan menggunakan metode Model Driven Approach (tingkat kebergantungan antar komponen rendah), highly
(MDA) dan SOA, untuk kegiatan pembelajaran memakai interoperable (mudah dioperasikan), reusable (dapat
aplikasi MOODLE (Modular Object-Oriented Dinamic digunakan kembali) dan interoperability (dapat
Learning) [5]. Khalifa Mansouri, Bouchaib Riyami, berkomunikasi antar platform) [11].
Mohamed Youssfi dan Omar Bouattane (2016), dalam SOA menyediakan cara untuk merencanakan, mendesain
penelitiannya menerapkan Model Driven Engineering dan menyampaikan fungsionalitas teknologi informasi
(MDE) dan Model Driven Architecture sebagai layanan bisnis yang modular agar bisa memenuhi
(MDA) dengan mengintegrasikan layanan- beberapa persyaratan bisnis yang spesifik [12]. Sebagai
layanan yang tersedia pada perusahaan. Metodologi yang arsitektur perangkat lunak yang fungsionalitasnya
dikembangkan menggunakan metode SOA dengan dikelompokkan menjadi proses bisnis dan dikemas sebagai
mengusulkan layer middleware yang terdiri dari Business interoperable service atau dapat menggunakan lintas
Process Execution Language (BPEL) dan Atlas platform, SOA mampu mendeskripsikan bagaimana
Transformation Language (ATL) sebagai arsitektur untuk infrastruktur teknologi informasi dapat
membangun interoperabilitas antar layanan di perusahaan membantu pertukaran data/informasi dari
yang merupakan salah satu bentuk transformasi, integrasi, aplikasi-aplikasi yang berbeda guna mendukung suatu
homogenisasi dan adaptasi layanan [6]. Adi Nugroho dan proses bisnis yang diinginkan [13].
Khabib Mustofa (2012), dalam penelitiannya Gambar 1. menjelaskan struktur hirarki dari SOA, yaitu
membandingkan teknologi web service antara java web sebuah arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada
service berbasis SOAP dengan RESTful yang konsep-konsep kunci dari sebuah aplikasi front-end, service,
diimplementasikan dalam aplikasi Sistem Informasi service repository dan service bus. Sebuah service terdiri
Geografis terintegrasi dengan menggunakan format GML dari sebuah contract, satu atau lebih antarmuka, dan sebuah
yang tersimpan pada basisdata dalam formal XML [7]. implementasi yang mencakup data dan business logic [14].
Chhikara, J. (2014), dalam penelitiaannya menerapkan
framework berbasis MVC sebagai pola desain dalam
pengembangan aplikasi mengunakan HTML5 [8].
A. Integrasi Sistem
Integrasi sistem adalah suatu konsep sistem yang saling
berhubungan antara sistem yang satu dengan sistem yang
lainnya disesuaikan dengan keperluan. Hal ini sangat
bermanfaat untuk keberlanjutan dari suatu sistem informasi
yang diperlukan juga oleh sistem yang lainnya atau output
suatu sistem menjadi input sistem yang lainya. Dalam
konteks sistem informasi, sistem terintegrasi (integrated
system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk
menghubungkan beberapa sistem informasi maupun aplikasi
baik secara fisik maupun secara fungsional [9]. Sistem
terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub sistem
Gambar 1: Struktur Hirarki SOA

8
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi
C. Model View Controller
MVC didefinisikan sebagai arsitektur dalam
pengembangan perangkat lunak yang memisahkan logika
bisnis dari input dan presentasi logika yang terkait dengan
tampilan antarmuka suatu aplikasi [15]. MVC mengikuti
pendekatan yang paling umum dari layering yaitu sebuah
logika yang membagi kode ke dalam fungsi di kelas yang
berbeda. Pendekatan ini mudah dikenal dan yang paling
banyak diterima. Keuntungan utama dalam pendekatan ini
adalah penggunaan ulang (reusability) kode.

Gambar 3: Skema Client-Server REST Web Services

Gambar 3. merupakan ilustrasi REST Web Service jika


dilihat dari sudut pandang client-server. Konsep yang penting
dari REST adalah adanya resource, yang mana tiap resource
yang ada diidentifikasikan dengan suatu tanda pengenal.
Untuk memanipulasi resource ini, representasi dari resource
dikirimkan antara client dan server. Sehingga resource yang
ada tidak secara langsung dimanipulasi oleh aplikasi yang
ada, sebagai contoh: basis data di sisi server tidak
dikirimkan ke client, yang dikirimkan adalah representasi
dari data di basis data tersebut dalam format tertentu seperti
XML [15].

III. METODOLOGI
Gambar 2: Hubungan antara Model, View dan Controller Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode
wawancara, dokumentasi dan participatory observation.
Wawancara merupakan suatu cara dalam pengumpulan data
D. REST Web Service yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
Cara kerjanya, REST server menyediakan jalur untuk sumbernya. Dalam metode wawancara terdapat beberapa
akses resource atau data, sedangkan REST client melakukan faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam
akses resource dan kemudian menampilkan atau wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman
menggunakannya. Resource yang dihasilkan sebenarnya wawancara, dan situasi wawancara. Sedangkan metode
berupa teks, namun formatnya bisa bermacam-macam participatory observation adalah metode penelitian dimana
tergantung keinginan developer, umumnya adalah JSON penulis atau peneliti tersebut ikut serta dalam kegiatan yang
dan XML. berlangsung didalam suatu organisasi.
Dalam mengakses sebuah resource, REST juga Metode pengembangan SOA yang digunakan dalam
menggunakan konsep URI dimana ada method yang penelitian ini adalah metode pengembangan Service Oriented
digunakan adalah GET. Berikut ini method-method yang Modelling and Architecture (SOMA). Metode SOA ini telah
mendukung REST: diadaptasi dari banyaknya pengalaman yang dipelajari dari
1) GET, cocok untuk resource yang hanya perlu dibaca kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh desain awal
saja (read only). implementasi proyek SOA. Kunci utama dari tujuan
2) PUT, cocok digunakan untuk membuat/create resource penggunaan pengalaman ini menjadikannya sebagai suatu
baru. set peran tugas yang digunakan sebagai panduan dan praktis
3) DELETE, cocok digunakan untuk menghapus suatu terbaik dari bidang yang bersangkutan menggunakan
resource. orientasi service. Metode ini mendefinisikan teknik kunci dan
4) POST, cocok digunakan untuk mengupdate suatu menyediakan tugas perspektif dan mendeskripsikan penduan
resource. normatif untuk analisa, desain, implementasi, testing, dan
5) OPTIONS, cocok digunakan untuk mendapatkan operasi pelaksanaan. Mulai dari service, komponen, alur, informasi,
yang di support pada resource. dan kebijakan dibutuhkan untuk merancang dan membuat
solusi SOA yang dapat digunakan kembali (reusability) di
dalam organisasi. Dengan tujuan mencapai tujuan akhir
bisnis dalam menyediakan service yang konsisten ketika
membuat service baru.

8
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengamatan Fungsi Proses Kerja


obyek penelitian yaitu menggunakan metode wawancara. - Pelaksanaan pendistribusian persediaan
Wawancara dilakukan kepada manajemen terkait integrasi - Pelaksanaan pencatatan peminjaman
sistem pada bagian Tata Usaha. Sedangkan instrumen untuk barang milik negara
melakukan pengujian sistem dilakukan dengan metode Focus Pengelolaan - Penyusunan revisi anggaran
Discussion Group dengan memberikan kuesioner kepada Keuangan - Penyusunan laporan pertanggungjawaban
pengguna dalam hal ini pengembang aplikasi. keuangan
- Penyusunan realisasi anggaran
- Penyusunan pembayaran gaji dan
IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN tunjangan jabatan
- Penerbitan Surat Perintah Membayar
A. Analisis Masalah (SPM)
- Penerbitan Surat Perintah Pembayaran
Analisis masalah dalam pembahasan penelitian ini dibuat (SPP)
untuk memenuhi kebutuhan pertukaran data/informasi dan - Penyusunan Surat Perintah Perjalanan
integrasi antar aplikasi yang berbeda platform, sehingga Dinas (SPPD)
aplikasi atau sistem informasi yang ada di satuan kerja
PAPPIPTEK-LIPI dapat terintegrasi dan saling Berdasarkan fungsi-fungsi dan proses kerja yang terdapat
berkomunikasi. Lingkup analisis masalah yang akan dibagian Tata Usaha, perlu adanya dukungan suatu aplikasi
dituangkan dalam bentuk objektif-objektif yang harus yang dapat melancarkan tugas dan fungsi suatu
dicapai dalam pertukaran data dan integrasi antar aplikasi instansi/lembaga. Hasil identifikasi sistem informasi yang
yang
terdapat di satuan kerja PAPPIPTEK-LIPI. berjalan terkait pengelolaan ketatausahaan terdiri dari
beberapa aplikasi desktop dari Kementerian Keuangan dan
B. Analisis Kebutuhan Pengguna aplikasi internal dengan berbasiskan web.
Analisis kebutuhan yang memiliki keterkaitan langsung
dengan sistem informasi yang akan dibangun. Analisis TABEL II.
SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN
kebutuhan dalam membangun integrasi sistem ini diperoleh DI BAGIAN TATA USAHA
dari hasil wawancara dengan pemangku kepentingan yaitu
pengelola sistem informasi, pegawai dan manajemen. No Fungsi Sistem Informasi
1 Pengelolaan SIAB (Sistem Informasi Absensi
C. Analisis Service Oriented Kehadiran Pegawai)
Analisis Service Oriented merupakan tahapan untuk Pegawai
menganalisis permasalahan dan mengidentifikasi service 2 Pengelolaan SIMPEG (Sistem Informasi
apa saja yang akan dibangun dan lojik apa saja yang akan Kepegawaian Kepegawaian LIPI)
dienkapsulasi. Tabel I. menggambarkan kegiatan yang 3 Pengelolaan Attendance Management Program
Absensi (AMP)
dalam pengerjaannya menggunakan aplikasi/sistem
4 Pengelolaan SIMA (Sistem Informasi Manajemen
informasi. Penggunaan sistem informasi tersebut selain Manajemen Aset)
terdapat di bagian tata usaha PAPPIPTEK LIPI. Aset
5 Pengelolaan SIMAK-BMN (Sistem Informasi
TABEL I. Barang Milik Manajemen dan Akuntansi Barang
PENJABARAN FUNGSI-FUNGSI DENGAN PROSES KERJA Negara Milik Negara)
6 Pengelolaan ASAP (Aplikasi Sistem Akuntansi
Fungsi Proses Kerja
Akuntansi Persedian)
Pengelolaan - Pelaksanaan analisis dan kebutuhan Persediaan
Kepegawaian pegawai 7 Pengelolaan SIDIA (Sistem Informasi
- Pelaksanaan urusan mutasi pegawai Persedian Persediaan)
- Pelaksanaan urusan administrasi jabatan 8 Pengelolaan SIPA (Sistem Informasi Pengelolaan
fungsional peneliti dan non peneliti Anggaran Anggaran)
- Penyusunan administrasi pengembangan 9 Pengelolaan RKAKL (Rencana Kerja dan
sumber daya manusia Anggaran Anggaran Kementerian
- Pelaksanaan administrasi kehadiran Negara/Lembaga
pegawai (ijin, dinas, cuti dan jumlah jam
kerja)
Pengelolaan - Pelaksanaan urusan pengadaan barang Tabel II. merupakan sistem informasi/aplikasi yang
Administrasi milik negara digunakan dalam pengelolaan administrasi yang ada di
Umum - Pelaksanaan distribusi barang milik negara bagian tata usaha. Pengelolaan administrasi tersebut terdiri
- Pelaksanaan inventarisasi barang milik dari sub bagian keuangan dan sub bagian kepegawaian &
negara umum. Aplikasi yang digunakan pada sub bagian keuangan
- Pelaksanaan pencatatan barang persediaan meliputi aplikasi SIPA dan RKAKL. Sedangkan aplikasi

8
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi
yang digunakan pada sub bagian kepegawaian dan umum Aplikasi Kandidat
No Proses Kerja
meliputi aplikasi SIAB, SIMPEG, AMP, SIMA, SIMAK yang Ada Layanan
BMN, ASAP dan SIDIA. 7 Penyusunan revisi RKAKL
Hubungan keterkaitan sistem informasi yang berjalan anggaran
dengan proses kerja menggambarkan bagaimana dukungan 8 Penyusunan laporan RKAKL,
Layanan
pertanggungjawaban SIPA
aplikasi/sistem informasi yang ada terhadap fungsi kerja keuangan Keuangan
pada bagian Tata Usaha PAPPIPTEK-LIPI. Dari hasil 9 Penyusunan realisasi RKAKL,
pemetaan fungsi dan proses kerja terhadap aplikasi yang anggaran SIPA
ada, didapatkan beberapa kandidat layanan-layanan yang
terdapat di bagian Tata Usaha, kandidat layanan-layanan Tabel III. menjelaskan terdapat 9 (sembilan) proses kerja
tersebut seperti yang terlihat pada Tabel III. yang memiliki hubungan dengan aplikasi yang ada. Dari
sembilan proses kerja tersebut dapat disimpulkan menjadi
TABEL III.
MATRIK HUBUNGAN PROSES KERJA DENGAN APLIKASI BERJALAN YANG empat kandidat layanan-layanan yaitu layanan kepegawaian,
MEMBENTUK KANDIDAT LAYANAN layanan aset (barang milik negara), layanan persediaan, dan
layanan keuangan.
Aplikasi Kandidat
No Proses Kerja
yang Ada Layanan
1 Pelaksanaan administrasi SIAB, D. Model Arsitektur Integrasi Sistem
Layanan
kehadiran pegawai SIMPEG,
Kepegawaian Penyusunan model arsitektur sistem terintegrasi
AMP, SIPA berdasarkan hasil dari analisis identifikasi kebutuhan
2 Pelaksanaan urusan SIMAK layanan-layanan yang diprioritaskan oleh pengguna yang
pencatatan barang milik BMN,
sudah dijelaskan sebelumnya. Model arsitektur sistem
negara SIMA
3 Pelaksanaan distribusi SIMAK terintegrasi dengan pendekatan SOA yang di rancang
Layanan meliputi beberapa aplikasi yang menjadi prioritas dari hasil
barang milik negara BMN,
Aset analisis kebutuhan pengguna pada bagian tata usaha
SIMA
4 Pelaksanaan pencatatan SIMAK PAPPIPTEK LIPI. Aplikasi yang menjadi prioritas tersebut
peminjaman barang milik BMN, meliputi aplikasi SIMPEG, AMP, SIMAK BMN, ASAP,
negara SIMA RKAKL sebagai service provider sedangkan aplikasi SIAB,
5 Pelaksanaan pencatatan ASAP, SIDIA, SIMA dan SIPA sebagai service consumer dalam
barang persediaan SIDIA arsitektur SOA disebut sebagai aplication layer. Model
Layanan
6 Pelaksanaan ASAP,
Persediaan pengembangan arsitektur integrasi sistem dengan
pendistribusian SIDIA
persediaan pendekatan SOA, seperti pada Gambar 4.

8
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Client Layer Personal Computer, Mobile Phone, Others


E-Government Portal

Presentation Aplication Interface (Web Browser)


Layer

RE
Service Consumer

SECURED E-GOVERNMENT
Government Entity A Government Entity B

E-GOVERNANCE
Aplication A BPEL Application B

Application
Sha

Middleware
Layer
re

Service Provider
Aplication CAplication DAplication E

Government Entity C Government Entity E


Government Entity D

Data Layer
D

Gambar 4: Model Arsitektur Integrasi Sistem dengan Pendekatan SOA.

Model arsitektur sistem terintegrasi terhadap layanan- digunakan untuk membangun web service yaitu dengan
layanan yang terdapat pada masing-masing aplikasi akan menggunakan framework laravel. Arsitektur REST dengan
dirancang dengan menggunakan web service dengan metode MVC seperti yang terlihat pada Gambar 5.
dukungan teknologi REST. Teknologi web service dengan
menggunakan REST mampu menerapkan sebuah strategi
yang mengintegrasikan dan mengkomunikasikan aplikasi-
Internal
aplikasi yang ada didalam suatu instansi. Sisi sederhana Model
Representation
REST
yang membuat menarik dari teknologi REST adalah dapat Server External/Internal
dibangun dengan menggunakan sedikit tools. Selain itu Controller
Translation
untuk melakukan testing terhadap REST services dapat External View (REST API)
View
dilakukan secara sederhana dengan menggunakaan web
browser tanpa harus melakukan simulasi antara client dan
server.
Arsitektur pengintegrasian berorientasi layanan membuat Network
sebuah level dari antar muka layanan dapat [ Client Model == Service View ]
direpresentasikan secara umum. Data, fungsi dan prosedur ControllerExternal/Internal Translation
yang ada pada suatu aplikasi dapat dengan mudah untuk
Client
dibagikan atau digunakan oleh user yang membutuhkan External View
View
dengan merepresentasikannya kedalam sebuah layanan (web (REST API)
services). Hal ini sangat mendukung terjadinya
interoperability antar aplikasi yang terdapat pada suatu
organisasi/instansi. Layanan-layanan yang telah dipilih Gambar 5: Arsitektur REST dengan Metode MVC
kemudian dibangun web service dengan teknologi REST
dan metode MVC. Metode MVC yang

8
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi
E. Perancangan Service Perancangan use case akan memberikan gambaran secara
Teknologi web service menyediakan sebuah cara baru umum aksi atau proses bisnis yang berlangsung serta
untuk mengijinkan suatu aplikasi yang telah ada dan pengguna yang terlibat dalam suatu layanan aplikasi.
aplikasi yang baru untuk melakukan transaksi Penggunaan pemodelan use case memfasilitasi pengembang
(interoperate). Sehingga aplikasi yang baru dapat aplikasi dapat menemukan kebutuhan fungsional, membantu
dikerjakan dengan cepat dan mudah menggabungkan menggambarkan lingkup sistem menjadi bagian-bagian
antarmuka kedalam aplikasi- aplikasi yang akan dibangun yang lebih mudah dimengerti dan dikelola, menyajikan
tersebut. Perancangan service sistem terintegrasi yang spesifikasi fungsional untuk mendesain antarmuka
dibangun berdasarkan hasil analisis model arsitektur SOA pengguna dan aplikasi.
yang ditampilkan pada Gambar 6. yang menjelaskan terdapat Berdasarkan dari matriks antara proses kerja dengan
beberapa aplikasi sebagai data layer yaitu RKAKL, aplikasi yang ada tersebut dapat dikelompokkan kedalam
SIMAK BMN, ASAP, AMP dan SIMPEG. empat layanan utama yang selanjutnya setiap layanan
Sedangkan aplikasi SIAB, SIDIA, SIMA dan SIPA direpresentasikan kedalam use case package. Gambar 7.
merupakan aplikasi sebagai presentation layer. merepresentasikan layanan utama yang di representasikan
kedalam use case package pada bagian tata usaha
PAPPIPTEK LIPI.
F. Perancangan Use Case Layanan
Service

Interf
RKAKL

ace
A

SIPA

ace
SIMAK BMN

Interf

Service
Sistem
Informasi Terintegrasi
MIDDLEWA

ace
Interf

ASAP
BISNIS
A

SIMA Service
ace
Interf

AMP
A

SIDIA

Service

SIAB
A

ace
Interf

SIMPEG

Service
Presentation Layer Logic Layer Data Layer
Gambar 6: Konsep Service Integrasi Sistem dengan Pendekatan SOA

9
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Layanan Kepegawaian Layanan Aset Hasil analisis pada layanan aset merupakan entitas-entitas
yang terkait untuk mengimplementasikan proses bisnis yang
terkait dengan pengelolaan aset, antara lain adalah:
1) Entitas peminjaman aset, yang mewakili informasi
peminjaman barang milik negara yang
dipinjam/digunakan pegawai.
2) Entitas barang ruangan, yang mewakili informasi daftar
Layanan Persediaan Layanan Keuangan
barang per ruangan.
3) Entitas pengadaan aset, yang mewakili informasi
Gambar 7: Use Case Package Layanan Utama Ketatausahaan pembelian barang milik negara.
Identifikasi service dilakukan dengan pendekatan entity-
centric, dikarenakan pendekatan ini akan menghasilkan
perangkat lunak yang lebih moduler. Oleh karena itu Service
dilakukan analisis terhadap entitas-entitas apa saja yang
terdapat didalam sistem beserta keterhubungannya. Hasil
analisis pada layanan kepegawaian diperoleh entitas-entitas Aplikasi Lain
Get_Info_Peminjaman_Aset
yang terkait untuk mengimplementasikan proses bisnis
terkait kepegawaian, antara lain adalah:
1) Entitas info pegawai, yang mewakili informasi pegawai
dan segala propertinya.
2) Entitas info kedinasan, yang mewakili informasi
kedinasan pegawai.
3) Entitas info ijin, yang mewakili informasi ijin pegawai
Get_Info_Barang_Ruangan
seperti ijin tidak masuk kerja, terlambat masuk kerja,
pulang sebelum waktunya dan sakit. Pegawai
4) Entitas info absensi, yang mewakili informasi data Admin
absensi pegawai yang berasal dari fingerprint.

Service Get_Info_Pengadaan_Aset
Get_Info_Pegawai
Change_Data_Pegawai

Aplikasi Lain Get_Info_Kedinasan


Gambar 9: Use Case Layanan Aset

Hasil analisis pada layanan persediaan entitas-entitas


Get_Info_Ijin yang terkait untuk mengimplementasikan proses bisnis yang
terkait dengan pengelolaan persediaan, antara lain adalah:
1) Entitas permintaan persediaan, yang mewakili informasi
Get_Info_Absen permintaan persediaan dari pegawai.
Pegawai
2) Entitas persediaan masuk, yang mewakili informasi
Admin pembelian barang persediaan.
Change_Data_Pegawai 3) Entitas persediaan keluar, yang mewakili informasi
pengeluaran barang persediaan.
4) Entitas stok opname persediaan, yang mewakili
informasi stok barang persediaan.
Gambar 8: Use Case Layanan Kepegawaian

9
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi

Service

Get_Info_Permintaan_Persediaan

Aplikasi
Lain
Get_Info_Persediaan_Masuk

Get_Info_Persediaan_Keluar Admin

Pegawai
Get_Info_Stok_Opname_Persediaan

Gambar 10: Use Case Layanan Persediaan

Layanan keuangan yang menjadi prioritas dalam G. Perancangan Activity Diagram Layanan
penelitian ini adalah penyusunan revisi anggaran,
Rancangan activity diagram layanan kepegawaian lebih
penyusunan realisasi anggaran penyusunan dan laporan
fokus menggambarkan urutan aktifitas sebuah proses dalam
pertanggungjawaban keuangan. Hasil analisis yang terdapat
sistem terintegrasi yang dibangun. Activity diagram yang
pada layanan keuangan diperoleh entitas-entitas yang terkait
digambarkan berdasarkan dari rancangan use case yang
untuk mengimplementasikan proses bisnis dengan
sudah dijelaskan sebelumnya, terdiri dari empat buah
pengelolaan keuangan, antara lain:
service dan tiga buah aktor yaitu admin, pegawai, dan
1) Entitas revisi anggaran, yang mewakili informasi daftar
aplikasi lain. Aktor admin berperan sebagai pengelola untuk
anggaran kegiatan yang sudah di lakukan revisi.
maintenance sistem terintegrasi yang berfungsi sebagai
2) Entitas realisasi anggaran, yang mewakili informasi
dashboard. Rancangan activity diagram layanan
realisasi anggaran dari kelompok kegiatan dari Rencana
kepegawaian terdiri dari empat buah service yaitu service
Anggaran Belanja (RAB) yang sudah dikeluarkan
info pegawai, info kedinasan, info ijin dan info absensi yang
3) Entitas pertanggungjawaban anggaran, yang mewakili
dapat diakses oleh tiga buah aktor yaitu admin, pegawai,
informasi tentang laporan pertanggungjawaban
dan aplikasi lain. Rancangan activity diagram layanan
anggaran yang sudah dikeluarkan.
kepegawaian seperti yang ditampilkan pada Gambar 11.

9
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Kepegawaian Service Admin Pegawai Aplikasi Lain

<kirimRequest>
<kirimRequest><kirimRequest>
GetInfoPegawai GetInfoKedinasan GetInfoIjin GetInfoAbsen
GetInfoPegawaiGetInfoPegawai GetInfoKedinasanGetInfoKedinasan GetInfoIjin
GetInfoAbsenGetInfoAbsen

<terimaRequest>
<autentikasi>
GetInfoPegawai GetInfoKedinasan GetInfoIjin GetInfoAbsen
<otorisasi>
<integritas>
<rahasia> InfoPegawaiRequest GetInfoKedinasan
Get GetInfoIjin GetinfoAbsen

<integritas>
<rahasia>
<kirimResponse>
GetInfoPegawaiRequest GetInfoKedinasan GetInfoIjin GetinfoAbsen
GetInfoPegawai GetInfoKedinasan GetInfoIjin GetInfoAbsen

<terimaResponse><terimaResponse><terimaResponse>
InfoPegawaiGetInfoPegawaiGetInfoPegawai GetInfoKedinasanGetInfoKedinasanGetInfoKedinasan GetInfoIjinGetInfoIjinGetInf

Gambar 11: Activity Diagram Layanan Kepegawaian

Rancangan activity diagram layanan aset terdiri dari tiga buah aktor yaitu admin, pegawai, dan aplikasi lain. Layanan
buah service yaitu service info peminjaman aset, info service yang diberikan hanya dapat mengakses saja,
barang ruangan dan info pengadaan aset yang dapat diakses
oleh tiga

9
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi
rancangan activity diagram layanan aset seperti yang dan info stok opname persediaan yang dapat diakses oleh
ditampilkan pada Gambar 12. tiga buah aktor yaitu admin, pegawai, dan aplikasi lain.
Rancangan activity diagram layanan persediaan terdiri Layanan service yang diberikan hanya dapat mengakses
dari empat buah service yaitu service info permintaan saja, rancangan activity diagram layanan persediaan seperti
persediaan, info persediaan masuk, info persediaan keluar yang ditampilkan pada Gambar 13.

Aset Service Admin Pegawai Aplikasi Lain

<kirimRequest> <kirimRequest>
<kirimRequest> GetInfoPeminjamanAset
GetInfoPeminjamanAset GetInfoBarangRuangan GetInfoBarangRuangan
GetInfoPengadaanAset
GetInfoPeminjamanAset G
GetInfoBarangR

<autentikasi>
<terimaRequest> <otorisasi>
GetInfoPeminjamanAset GetInfoBarangRuangan
<integritas> GetInfoPengadaanAset
<rahasia> GetInfoPeminjamanAset GetInfoBarangRuangan GetInfoPengadaanAset

<kirimResponse><integritas> GetInfoPeminjamanAset<rahasia> GetInfoBarangRuanganGetInfoPeminjamanAset GetInfoPengadaan


GetInfoPengadaanAset

<terimaResponse><terimaResponse><terimaResponse>
GetInfoPeminjamanAset GetInfoPeminjamanAset GetInfoPeminjamanAset GetInfoBarangRuang

Gambar 12: Activity Diagram Layanan Aset

9
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Persediaan Service
Admin Pegawai Aplikasi Lain

<kirimRequest> <kirimRequest>
GetInfoPermintaanPersediaan GetInfoPermintaanPersediaan
GetInfoPersediaanMasuk GetInfoPersediaanMasuk <kirimRequest>
GetInfoPersediaanKeluar GetInfoPersediaanKeluar GetInfoPermintaanPersediaan
GetInfoStokOpnamePersediaan GetInfoStokOpnamePersediaan GetInfoPersediaanMasuk
GetInfoPersediaanKeluar
GetInfoStokOpnamePersediaan

<terimaRequest>
GetInfoPermintaanPersediaan
<autentikasi>
GetInfoPersediaanMasuk
<otorisasi>
GetInfoPersediaanKeluar
<integritas>
GetInfoStokOpnamePersediaan
<rahasia>
GetInfoPermintaanPersediaan
GetInfoPersediaanMasuk
GetInfoPersediaanKeluar
GetInfoStokOpnamePersediaan

<integritas>
<rahasia>
GetInfoPermintaanPersediaan
<kirimResponse> GetInfoPersediaanMasuk
GetInfoPermintaanPersediaan GetInfoPersediaanKeluar
GetInfoPersediaanMasuk GetInfoStokOpnamePersediaan
GetInfoPersediaanKeluar
GetInfoStokOpnamePersediaan
<terimaResponse> <terimaResponse> <terimaResponse>
GetInfoPermintaanPersediaan GetInfoPermintaanPersediaan GetInfoPermintaanPersediaan
GetInfoPersediaanMasuk GetInfoPersediaanMasuk GetInfoPersediaanMasuk
GetInfoPersediaanKeluar GetInfoPersediaanKeluar GetInfoPersediaanKeluar
GetInfoStokOpnamePersediaanGetInfoStokOpnamePersediaan GetInfoStokOpnamePersediaan

Gambar 13: Activity Diagram Layanan Persediaan

Rancangan activity diagram layanan keuangan terdiri service yang diberikan hanya dapat mengakses saja,
dari tiga buah service yaitu service info revisi, info realisasi, rancangan activity diagram layanan keuangan seperti yang
dan info pertanggungjawaban yang dapat diakses oleh tiga ditampilkan pada Gambar 14.
buah aktor yaitu admin, pegawai, dan aplikasi lain.
Layanan

9
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi

Keuangan Service Admin Pegawai Aplikasi Lain

<kirimRequest> <kirimRequest>
<kirimRequest> GetInfoRevisi GetInfoRealisasi GetInfoPertangungjaw aban
GetInfoRevisi GetInfoRevisi
GetInfoRealisasi GetInfoRealisasi
GetInfoPertangungjaw GetInfoPertangungjaw
aban aban

<terimaRequest>
<kirimRequest>
GetInfoRevisi <autentikasi>
GetInfoRealisasi <otorisasi>
GetInfoPertangungjawab <integritas>
an <rahasia>
<kirimRequest>
GetInfoRevisi
GetInfoRealisasi
GetInfoPertangungjawaban
<integritas>
<rahasia>
<kirimRequest>
<kirimResponse>
GetInfoRevisi
GetInfoRevisi
GetInfoRealisasi
GetInfoRealisasi
GetInfoPertangungjawaban
GetInfoPertangungjaw
aban

<terimaResponse>
<terimaResponse>
<kirimRequest> <terimaResponse>
<kirimRequest>
GetInfoRevisi <kirimRequest>
GetInfoRevisi
GetInfoRealisasi GetInfoRevisi
GetInfoRealisasi
GetInfoPertangungjawa GetInfoRealisasi
GetInfoPertangungjawa
ban GetInfoPertangungjawa
ban
ban

Gambar 14: Activity Diagram Layanan Keuangan

H. Perancangan Prototipe Interface PegawaiService DinasService IjinService AbsensiService

Perancangan prototipe interface berfungsi untuk


memudahkan pengguna layanan dalam mengakses atau getPegawaiInfo

invoke sebuah service yang terdapat pada suatu layanan. PegawaiInfo


Prototipe untuk layanan kepegawaian dapat getDinasInfo
direpresentasikan kedalam sequence diagram yang
DinasInfo
digambarkan sebagai berikut:
getIjinInfo

IjinInfo

getAbsensiInfo

AbsensiInfo

Gambar 15: Sequence Diagram Layanan Kepegawaian

9
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Prototipe interface untuk layanan aset dapat I. Prototipe


direpresentasikan kedalam sequence diagram yang
Tahapan pembuatan prototipe ini merupakan fase
digambarkan sebagai berikut:
development yaitu menerapkan model arsitektur dengan
pendekatan SOA dan metode MVC dengan framework
PeminjamanAsetService BarangRuanganService PengadaanAsetService
Laravel yang menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Prototipe yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan hasil
Pega
analisis layanan yaitu prototipe layanan kepegawaian,
Aplika
wai/ layanan aset, layanan persediaan dan layanan keuangan.
si Lain
getPeminjamanAse tInfo Prototipe yang dibangun terdiri dari dua aplikasi yaitu
aplikasi sisi server dan sisi client, konsep pemrograman
pembuatan prototipe berdasarkan metode MVC seperti yang
PeminjamanAsetInfo
terlihat pada Gambar 18 dan Gambar 19.

getBarangRuanganInf o

BarangRuanganInfo

o
getPengadaanAsetInf

PengadaanAsetInfo

Gambar 16: Sequence Diagram Layanan Aset

Prototipe interface untuk layanan persediaan dapat


direpresentasikan kedalam sequence diagram yang Gambar 18: Konsep MVC Sisi Server
digambarkan sebagai berikut:
Konsep MVC dari sisi server menggunakan framework
laravel menjelaskan database diakses dari Model kemudian
PersediaanMasukService StokOpnameService direpresentasikan melalui controller untuk dapat
Permintaan Service Persediaa nKeluarService ditampilkan ke halaman browser (View). Route dalam
Pega
Aplika wai/ framework laravel pada prinsipnya hanya masalah request-
si Lain
GetPermintaanI nfo response yaitu menyajikan URL yang diakses kemudian
server akan memberikan respon. Fungsi route dalam
PermintaanInfo
framework laravel yaitu memetakan URL yang diminta ke
bagian kode program tertentu.
GetPersediaanMasukInfo

PersediaanMasukInfo

GetPersediaanKeluarInfo

PersediaanKeluarInfo

GetStokOpnameInfo

StokOpnameInfo

Gambar 19: Konsep MVC Sisi Client

Gambar 17: Sequence Diagram Layanan Persediaan

9
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi
Konsep MVC pada sisi client data/informasi diakses No Kelas Keterangan
melalui web service (API). Pada sisi client data/informasi Implementasi
diakses tidak menggunakan akses database langsung pskeluar.php Implementasi prototipe service untuk
melainkan melalui alamat URL dari web service. Controller melihat informasi pengeluaran barang
dapat berperan mengakses alamat URL yang diberikan oleh persediaan.
opname.php Implementasi prototipe service untuk
client untuk dapat mengakses data /informasi, sebelum
melihat informasi ketersediaan barang
ditampilkan ke browser melalui View. persediaan.
4 Layanan Keuangan
J. Pembangunan Web Service
revisi.php Implementasi prototipe service untuk
Proses perancangan web service sebagai prototipe yang melihat informasi revisi rencana
akan dibangun semua menggunakan framework Laravel. anggaran belanja.
Terdapat beberapa web method yang akan diciptakan realisasi.php Implementasi prototipe service untuk
sebagai prototipe layanan web service, yaitu pegawai, melihat detail realisasi anggaran yang
kedinasan, ijin, absensi, peminjaman aset, barang ruangan, sudah dikeluarkan.
pengadaan aset, permintaan persediaan, persediaan masuk, tgjawaban.ph Implementasi prototipe service untuk
p melihat informasi pertanggungjawaban
persediaan keluar, stok opname, revisi anggaran, realisasi
dari rencana anggaran belanja kegiatan
anggaran dan pertanggungjawaban anggaran. Tabel IV. yang sudah dikeluarkan.
Merupakan deskripsi informasi layanan-layanan dalam
penelitian ini yang akan dijadikan sebagai prototipe. Prototipe web service dalam penelitian ini hanya
TABEL IV.
mencakup pada pembangunan web service untuk layanan
DESKRIPSI PROTOTIPE LAYANAN YANG DIBANGUN kepegawaian yang terdiri dari sisi server dan sisi client.
Layanan kepegawaian terdiri dari 4 (empat) buah layanan
No Keterangan
yaitu layanan pegawai, kedinasan, ijin dan absensi. Layanan
Kelas
Implementasi pegawai yang diberikan dapat berfungsi untuk melihat
1 Layanan Kepegawaian (GET), menambah (POST), merubah (PUT), dan menghapus
employee.ph Implementasi prototipe service untuk (DEL) informasi data pegawai. Sedangkan layanan
p melihat, merubah, mencari dan kedinasan, ijin dan absensi yang diberikan hanya sebatas
menghapus data pegawai. untuk melihat informasi saja. Tampilan layar REST API
kedinasan.ph Implementasi prototipe service untuk Server Kepegawaian seperti yang terlihat pada Gambar 18.
p melihat informasi kedinasan.
ijin.php Implementasi prototipe service untuk
melihat informasi ijin.
absensi.php Implementasi prototipe service untuk
melihat informasi absensi/kehadiran
pegawai.
2 Layanan Aset
pinjam.php Implementasi prototipe service untuk
melihat, merubah, mencari dan
menghapus data peminjaman barang
milik negara.
brgruang.php Implementasi prototipe service untuk
melihat informasi daftar barang
ruangan.
pengadaan.ph Implementasi prototipe service untuk Gambar 20: Layanan Server Kepegawaian
p melihat informasi pembelian barang
milik negara. Untuk mengecek layanan kepegawaian service dapat
3 Layanan Persediaan diakses dengan mengetik alamat URL yang disediakan.
permintaan.p Implementasi prototipe service untuk Contoh tampilan dengan mengakses menggunakan browser
hp melihat, merubah, mencari dan melalui alamat URL seperti yang terlihat pada Gambar 21
menghapus data permintaan yang menjelaskan data hasil pengaksesan layanan pegawai
persediaan. yang ditampilkan dalam format JSON. Data yang
psmasuk.php Implementasi prototipe service untuk ditampilkan tersebut merupakan data yang dapat diakses
melihat informasi pembelian barang
persediaan.
oleh client.

9
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Gambar 21: Informasi Hasil Layanan Pegawai dalam Format JSON

Layanan pada sisi client yang digunakan merupakan diakses dari service kepegawaian. Selain daftar pegawai
prototipe dengan mengakses web service dari sisi server (GET) yang ditampilkan, terdapat juga untuk mengurutkan
yang sudah bangun sebelumnya. Gambar 22 merupakan data pegawai (SEARCH), menambah data pegawai (POST),
tampilan informasi layanan sisi client pada informasi merubah data pegawai (PUT) dan menghapus data pegawai
pegawai yang (DEL).

9
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi

Gambar 22: Daftar Pegawai pada Sisi Client Layanan Kepegawaian

K. Pengujian sesuai dengan analisis kebutuhan yang telah ditentukan.


Pengujian merupakan bagian yang sangat penting dalam Pengujian ke responden dilakukan oleh beberapa staf
membangun suatu perangkat/prototipe, pengujian ditujukan dilingkungan bagian tata usaha yang terkait dengan
untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada suatu sistem penggunaan sistem informasi ketatausahaan antara lain
dan memastikan sistem yang telah dibangun sudah sesuai pengelola persediaan, pengelola kepegawaian, pengelola
dengan apa yang direncanakan. Pengujian dilakukan untuk aset, pengelola keuangan dan pranata komputer. Pelaksanaan
menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari pengujian ini berdasarkan skenario yang telah ditentukan
suatu perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah dengan setiap proses dan kemungkinan kesalahan yang dapat
untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun terjadi. Masing-masing service dan modul yang ada pada
memiliki kualitas yang handal yaitu mampu aplikasi memiliki skenario test, dimana terdapat test case
mempresentasikan kajian pokok dan spesifikasi analisis, yang beragam, kemudian akan diamati hasilnya apakah
perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sesuai dengan yang dikehendaki. Skenario pengujian dengan
sendiri. pendekatan Black Box dilakukan pada aplikasi dari sisi
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan server dan sisi client seperti yang terlihat pada Tabel V. dan
SOA dan metode MVC dapat menunjang web service yang Tabel VI.

1
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

TABEL V.
PENGUJIAN DENGAN METODE BLACK BOX PADA SISI SERVER

No. Skenario Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan
1 Input username Sistem akan menolak jika Valid
selain email klik tombol login, dan
menampilkan pesan “Please
include an “@” in the
email address “…” is
missing an @.”
2 Isian email address Sistem akan menolak jika Valid
tidak di isi klik tombol login dan
menampilkan pesan “The
Email field is required”.
3 Isian password Sistem akan menolak jika Valid
tidak diisi klik tombol login dan
menampilkan pesan “The
password field is required”.
4 Mengisi isian Sistem akan menolak jika Valid
password yang klik tombol login dan akan
salah/tidak sesuai menampilkan pesan “These
credentials do not match
our record”.
5 Autentikasi untuk Sistem akan menampilkan Valid
menampilkan data autentikasi untuk
pegawai dalam memasukan username dan
format JSON password

6 Menampilkan data Sistem akan Valid


pegawai dalam menampilkan data profil
format JSON pegawai dalam format
JSON
7 Menampilkan/mene Sistem akan menampilkan Valid
rima request data kedinasan pegawai
informasi data dalam format JSON
kedinasan
8 Menampilkan/mene Sistem akan menampilkan Valid
rima request data ijin pegawai dalam
informasi data ijin format JSON
(tidak masuk kerja,
terlambat, pulang
cepat dan sakit)

TABEL VI.
SKENARIO PENGUJIAN DENGAN METODE BLACK BOX PADA SISI CLIENT

No. Skenario Test Case Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan
Pengujian
1 Dapat Sistem akan menampilkan Valid
melakukan halaman dashboard sistem
login ke terintegrasi
aplikasi client
layanan
kepegawaian
2 Menampilkan/ Sistem akan menampilkan Valid
mengirim data/informasi daftar
request pegawai apabila melakukan
informasi profil klik Employee pada menu
pegawai Layanan Kepegawaian

1
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi
No. Skenario Test Case Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan
Pengujian
3 Menampilkan/ Sistem akan menampilkan Valid
mengirim data/informasi daftar
request pegawai apabila melakukan
informasi data klik ijin tidak masuk,
ijin pegawai terlambat, pulang cepat dan
sakit pada menu Layanan
Kepegawaian
4 Dapat Sistem akan menampilkan Valid
menampilkan data/informasi profil
pencarian data pegawai apabila melakukan
pegawai pencarian dengan memilih
didalam daftar kriteria pencarian mengetik
pegawai kata kunci yang dicari
5 Dapat merubah Sistem akan menampilkan Valid
data pegawai form edit data pegawai
yang ada dalam apabila melakukan klik
daftar pegawai
tombol pada kolom
action.
6 Dapat Sistem akan menampilkan Valid
menghapus form edit data pegawai
data pegawai apabila melakukan klik
didalam daftar
pegawai yang tombol pada kolom
ada action.

Berdasarkan hasil pengujian Focus Group Discussion Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan pada
dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem terintegrasi baik instansi pemerintah atau satuan kerja lainnya khususnya
dari sisi server maupun sisi client sudah sesuai dengan satuan kerja dilingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
spesifikasi kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis, Indonesia yang memiliki tugas dan fungsi kerja yang sama.
desain arsitektur menggunakan pendekatan SOA dan Sistem terintegrasi hasil penelitian ini dapat
metode MVC pada Pusat Penelitian Perkembangan Iptek diimplementasikan membutuhkan dukungan dan komitmen
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dapat berfungsi dari pimpinan. Dukungan berupa kebijakan untuk
dalam menyediakan kebutuhan integrasi dan pertukaran data diterapkan serta dukungan sarana dan prasarana termasuk
sehingga dapat memecahkan permasalahan integrasi sistem untuk membangun infrastruktur jaringan internet sesuai
antar aplikasi yang ada dibagian tata usaha. yang dibutuhkan.
V. KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH
Hasil penelitian ini diperoleh suatu desain arsitektur dan Penulis mengucapkan terima kasih kepada pimpinan serta
prototipe sistem terintegrasi dengan pendekatan SOA dan rekan kerja di Pusat Penelitian Perkembangan Iptek
metode MVC yang diterapkan pada Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Dosen dan staf
Perkembangan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas
Hasil rancangan dalam penelitian ini adalah sebuah Budiluhur. Terima kasih kami haturkan kepada bapak Dana
arsitektur dengan pendekatan SOA diimplementasikan Indra Sensuse selaku pembimbing dalam penelitian ini serta
dengan menggunakan teknologi REST yang menghasilkan 4 rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Angkatan 2014-2016
(empat) buah layanan yaitu layanan kepegawaian, layanan Magister Ilmu Komputer Universitas Budiluhur.
aset, layanan persediaan dan layanan keuangan. Selain hasil
rancangan arsitektur SOA dalam penelitian ini dihasilkan
pula sebuah prototipe sistem terintegrasi sebagai dashboard DAFTAR PUSTAKA
untuk layanan-layanan yang dibangun berbasiskan web. [1] Mohammadi, M., Muchtar, M., 2013, A Review of SOA Modeling
Implementasi sistem terintegrasi dibangun terdapat dua Approaches for Enterprise Information Systems, The 4th
aplikasi yaitu aplikasi sisi server dan aplikasi sisi client, International Conference on Electrical Engineering and Informatics
yaitu dengan menggunakan teknologi web service REST (ICEEI), Procedia Technology 11 (2013) 794 – 800.
[2] Devi, C.P. ET AL., 2014, A Model for Information Integration Using
yang dibuat dengan mengunakan framework Laravel dan Service Oriented Architecture. I.J. Information Engineering and
database MySQL. Electronic Business, June, pp.34-43.
[3] Paul Pop, D., 2013, Design an MVC Model of Rapid Web Application
Development, 24th DAAAM International Symposium on Intelligent

1
e-ISSN : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Volume 3 Nomor 1 April 2017

Manufacturing and Automation, Romanian-American University, Conference on Electrical Engineering and Informatics (ICEEI),
Bucharest, Romania. Procedia Technology 11 (2013) 794 – 800
[4] Slameto, A.A., 2015, Penerapan SOA dalam Proses Integrasi Sistem [10] Erl, Thomas. 2007, Service Oriented Architecture: Principles of
Informasi Inventaris Laboratorium dan Sistem Informasi Laporan Service Design. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Kerusakan Komputer pada Laporan STMIK AMIKOM, Jurnal [11] Stenly R. Pungus. (2008), Penerapan Service Oriented Architecture
Teknologi Informasi, Vol. X, No. 30. Untuk Pengintegrasian Sistem Informasi Perguruan Tinggi Study
[5] Mardiana, Araki, K. 2012, A Model Driven Approach for the Kasus di Klabat (UNKLAB) Manado, Tesis Program Master, Institut
Interoperability of Web Application, Paper presented to the Korea- Teknologi Bandung.
Japan Joint Workshop on ICT, Pohang, Korea 20-22 September. [12] Pienwittayasakul, C. and Liu, Y., 2014, Comparative Study on
[6] Mansouri, K., Riyami, B., Youssfi, M., Bouattane, O., 2015, Model Service Oriented Architecture and Even Driven Architecture,
of an Adaptation and Interfacing SOA Middleware for the Prociding of the international Conference on Computing Technology
Information Systems Interoperability, Journal of Theoretical and and Information Management, Dubai, UAE..
Applied Information Technology, Vol. 84 No. 1 107-126. [13] Juniati, D.P., Nugroho, L.E., & Nugroho, E., 2014, Prototipe
[7] Nugroho, A., Mustofa, K., 2012, Perbandingan Antara BIG Web Layanan Izin Pemanfaatan Ruang menggunakan Service Oriented
Service dengan Restful Web Service untuk Integrasi Data berformat Enterprise Architecture Framework, Jurnal Nasional Teknik Eleltro
GML, Jurnal Informatika Vol. 11 No. 1, Yogyakarta, Indonesia. dan Teknologi Informasi (JNTETI), Yogyakarta, Indonesia.
[8] Chhikara, J., 2014, A Web Architectural Study of HTML5 with MVC [14] Dewi, R.K, 2010, Desain Interoperabilitas Cross-Aplikasi dengan
Framework, International Journal of Advanced Research in Service Oriented Architecture, Tesis, MT, Institut Teknologi
Computer Science and Software Engineering, Volume 3, Issue 12, Bandung, Bandung.
December 2013, Haryana, India. [15] Ghifary, M., Karya, G., 2011, Pemodelan dan Implementasi
[9] Mohammadi, M., Muchtar, M., 2013, A Review of SOA Modeling Antarmuka Web Service Sistem Informasi UNPAR, Laporan
Approaches for Enterprise Information Systems, The 4th Penelitian, Universitas Parahiyangan, Bandung.
International

1
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem e-ISSN : 2443-
Informasi

Anda mungkin juga menyukai