DOSEN PENGAJAR :
Ismiati, SKM., M.Kes
Dino Sumaryono SKM.MPH
Di Susun Oleh:
P05170020062
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas limpahan rahmat-Nyalah sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ada. Makalah ini tentunya
masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan,baik dari pembahasan maupun isi
didalamnya .Makalah yang berjudul “PENYAKIT RABIES” ini dilakukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah perencanaan program promkes yang diberikan oleh dosen, sekaligus
untuk menambah wawasan pengetahuan peserta didik. Penyusun menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kerendahan hati dan keterbatasan serta satu harapan dan kenyakinan
semoga dapat bermanfaat
---( 1 )---
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… 1
---( 2 )---
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….....
8
BAB 1
PENDAHULUAN
---( 3 )---
Apa saja patofisiologi Rabies ?
Apa saja penatalaksanaan Rabies ?
BAB 2
PEMBAHASAN
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang sistem saraf pusat sehingga
dapat berakibat fatal. Rabies disebabkan oleh virus rabies, genus Lyssavirus dari keluarga
Rhabdoviridae, ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies (GHPR) seperti anjing,
kucing, kera, dan kelelawar. Sangat sedikit penderita yang dapat bertahan hidup apabila
telah muncul gejala klinis rabies. Masa inkubasi rata-rata 30-90 hari, dipengaruhi oleh
letak luka gigitan semakin dekat dengan otak seperti diatas bahu gejala klinis akan cepat
timbul, juga kedalaman luka, jenis virus dan jumlah virus yang masuk. Berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4026/Kpts/OT.140/3/2013, rabies dikelompokkan
ke dalam Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) dan mendapat prioritas dalam
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasannya
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang sistem
saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies,
ditularkan melalui air liur (anjing, kucing, monyet) yang terinfeksi rabies dengan berjalan
atau melalui luka terbuka.
---( 4 )---
masa inkubasi pada manusia bervariasi, biasanya 2-8 minggu, kadang 10 hari sampai 2
tahun, tetapi masa inkubasi rata-rata adalah 2-18 minggu.
Sumber penularan rabies adalah anjing sebagai sumber penularan utama, selain
itu juga dapat ditularkan oleh kucing dan kera. Di luar negeri, selain hewan, juga dapat
ditularkan melalui 3 di atas, seperti: serigala, kelelawar, sigung, dan rakun.
Kekuatan serangan virus rabies adalah sebagai berikut; setelah virus masuk ke
dalam tubuh manusia melalui hewan (anjing), selama kurang lebih 2 minggu virus akan
tetap berada di entry point dan atau di dekat entry point.
Selanjutnya virus akan bergerak mencapai ujung saraf saraf posterior tanpa
menunjukkan perubahan fungsi. Sepanjang perjalanan menuju otak, virus rabies akan
memperbanyak diri/menyampaikan dirinya (replikasi). Selanjutnya sampai otak dengan
jumlah virus yang maksimal, kemudian menyebar luas ke seluruh bagian neuron. Virus
ini akan masuk ke sel limbik, hipotalamus, dan batang otak. Setelah berkembang biak di
neuron pusat, virus rabies akan bergerak ke seluruh organ dan jaringan tubuh untuk
berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang
jaringan tubuh lainnya.
---( 5 )---
1) Dari hewan ke manusia melalui hewan yang air liurnya mengandung virus
rabies.
2) Non-gigitan melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka,
permukaan mukosa utuh, perbaikan lendir mulut, pembentukan lendir dubur,
lendir alat kelamin luar dan melalui inhalasi / udara (jarang udara).
Tahap ini sangat singkat dan biasanya diikuti dengan kematian hewan. (2) Tipe
bodoh, umumnya tahap ini muncul setelah tahap kelumpuhan, anjing ini terlihat diam,
terlihat tenang tetapi akan ganas ketika didekati. Gejala dan tanda rabies pada manusia
adalah demam, mual, nyeri tenggorokan, gelisah, takut air (hydrophobia), takut cahaya,
air liur berlebihan (hypersaliva).
---( 6 )---
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rabies adalah penyakit menular yang dapat divaksinasi VAR dengan memberikan
vaksin rabies kepada hewan peliharaan dan setahun sekali.
3.2 Saran
Segera laporkan ke puskesmas/rumah sakit terdekat jika digigit hewan tersangka
untuk mendapatkan Anti Rabies (Anti Rabies). Segera laporkan ke pusat rabies jika Anda
menemukan hewan dengan gejala rabies, dan jangan lepaskan hewan peliharaan Anda di
alam liar.
---( 7 )---
DAFTAR PUSTAKA
https://diskes.baliprov.go.id/bahaya-penyakit-rabies/
http://eprints.undip.ac.id/81915/2/BAB_I.pdf
---( 8 )---