TAHUN
DENGAN DI RUANG ARAFAH 1 RSUDZA
ZULFATUN
20175019
A. Konsep Dasar
1. Nefritis lupus
2. EtiologiNefritis Lupus
Nefritis lupus tentunya disebabkan oleh penyakit lupus diduga
dipengaruhi beberapa faktor seperti:
Kelainan Genetic
Sekitar 20-30 % genetic rentan terhadap peyakit Nefritis Lupus.
Infeksibakteri, virus, jamur, parasite
Bahankimia
Mengonsumsi obat-obatan yang berlebihan dan mengonsumsi
alkohol
Lingkungan
Paparan sinar matahari yang berlebihan, polusi udara dan merokok
C. Patofisiologi
Pada manusia normal, system kekebalan tubuh biasanya akan
membuat anti-bodi yang fungsinya melindungi tubuh dari berbagai macam
serangan virus, kuman, bakteri maupun benda asing lainnya (anti-gen). Pada
lupus, produksi anti-bodi yang seharusnya normal menjadi berlebihan.
Akibatnya, anti-bodi ini tidak lagi berfungsi untuk menyerang virus, kuman
atau bakteri yang ada di tubuh, tetapi justru menyerang system kekebalan sel
dan jaringan tubuhnya sendiri. Uniknya, penyakit Lupus ini anti bodi yang
terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, anti bodi justrume
nyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut
autoimunitas
Nefritis lupus terjadi karena daya tahan tubuh yang seharusnya
memerangi kuman, justrume nyerang sel dan jaringan di ginjal, sehingga
terjadi kerusakan pada organ ini. Pada tahap awal, nefritis lupus akan
menyebabkan kemampuan penyaringan (filtrasi) ginjal menurun. Akibatnya
protein akan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan
mengakibatkan tubuh kekurangan protein dan memicu pembengkakan pada
tungkai maupun wajah. Pada saat fungsi ginjal terganggu akan menyebabkan
respon RAA terganggu dan penderita akan mengalami kelebihan volume
cairan didalam tubuhnya.
Pada penderita Nefritis Lupus akan terjadi penurunan curah jantung
dan akan terjadi hipertensi, penurunan curah jantung disebabkan karena
ketidak adekuatan jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh. Penyakit
lupus harus segera ditangani dan dikontrol dengan baik. Bila dibiarkan,
nefritis lupus akan terus merusak ginjal dan bias menyebabkan terjadinya
gagal ginjal. Akibatnya, penderitanya harus melakukan cuci darah atau
transplantasi ginjal
D. Pathway
Sistem kekebalan
tubuh tergganggu
Nefritis Lupus
FungsiGinjal
Terganggu
hipertensi
Filtrasi Ginjal Respon RAA
Terganggu terganggu
Beban Jantung
Hematuria dan Meningkat
Retensi
Proteinuria Natrium
Hipertrofi Jantung
Eliminasi Urine Pembekakan
Terganggu
Payah Jantung
Hipervolemia
Penurunan Curah
Jantung
E. ManifestasiKlinis
Kenaikan berat badan yang berhubungan dengan bengkak (edema) akibat
ketidak mampuan ginjal untuk membuang cairan tubuh.
Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Air seni bercampur darah sehingga berwarna pink atau coklat tua
Air seni berbusa karena adanya protein
Buang air kecil berulang pada malam hari
Sakit kepala dan pusing
Mual muntah
Sesaknapas
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaandarah
Pemeriksaan urine
EKG
USG
G. Penatalaksaan
Farmakologi
1. Kortiko steroid (umumnya prednison) dan obat penekan sistem imun
lain seperti miko fenolat, rituximab, azat hioprine, mofetil, siklofos
famid. Obat-obatan ini berfungsi untuk mengurangi kerusakan ginjal
akibat sistem imun.
2. Obat anti hipertensi: untuk mengontrol tekanan darah. Tekanan darah
yang tinggi yang tidak terkontrol dapat menyumbang kerusakan ginjal.
Selain untuk tekanan darah, obat anti hipertensi juga dapat mengurangi
protein yang terbuang bersama urin
3. Diuretik: untuk membuang kelebihan cairan tubuh sehingga bengkak
berkurang. Selain itu, obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah
yang disebabkan oleh penumpukan cairan dalam tubuh.
4. Pengaturan pola makan: dengan mengurangi konsumsi garam dan
protein sehingga tidak memperberat kerja ginjal
Non Farmakologi
Diberikan terapi jika tidak ada hasil dan telah terjadi gagal ginjal:
1. Cuci darah atau hemodialisis: untuk menggantikan kerja ginjal
membuang sisa-sisa metabolisme dalam darah
2. Trans plantasi ginjal. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa
ginjal yang baru juga akan diserang oleh sistem imun.
DAFTAR PUSTAKA