Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 DESAIN GRAFIS DAN NIRMANA

❖ PERTEMUAN 1

A. NIRMANA
A.

Nirmana merupakan sesuatu yang kosong, dapat diartikan sebagai sesuatu yang abstrak
tidak terdapat apa-apa. Makna tersebut merupakan ungkapan di mana pada saat seseorang
menciptakan suatu desain. Suatu desain berawal dari sesesuatu yang belum memiliki makna
dan hal ini yang akan dijadikan titik awal desain grafis.
Nirmana mengajarkan unsur atau elemen yang ada pada suatu desain grafis atau gambar
serta estetika seni di dalam mengorganisasi unsur dan elemen menjadi sebuah karya seni digital
yang tidak hanya bagus, tetapi lebih hidup dan bermakna. Ketika kita belajar tentang nirmana
seseorang dapat mengasah keterampilan dan mempertajam kepekaan terhadap segala sesuatu
yang berkaitan dalam hal menciptakan sebuah desain. Desain grafis nirmana mempelajari
tentang segala sesuatu yang mendasari tahapan-tahapan dalam desain grafis.
Dilihat dari penjabaran di atas dapat disimpulkan
bahwa nirmana adalah pengorganisasian atau menyusun
elemen-elemen visual seni rupa seperti garis, titik,
warna, bidang, ruang, dan tekstur menjadi satu kesatuan
yang harmonis. Nirmana juga dapat diartikan sebagai
hasil dari angan-angan dalam bentuk dwimatra/nirmana
datar (dua dimensi) dan trimatra/nirmana ruang (tiga
dimensi) yang harus mempunyai nilai keindahan.
Gambar 1.1 Ilustrasi nirmana

Unsur penciptaan nirmana yang utama adalah gambar, melalui gambar manusia dapat
menuangkan imajinasi atau gagasan kreatifnya. Gambar merupakan suatu “bahasa” yang
universal. Gambar telah menjadi alat komunikasi selama berabad-abad, bahkan hingga
kini era modern. Gambar memiliki fungsi yang sangat beragam. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan sebuah gambar agar berfungsi diperlukan unsur-unsur yang dapat dipahami
semua orang. Beberapa unsur nirmana yang perlu diterapkan dalam desain grafis adalah
sebagai berikut :
1. Element Titik

Element titik merupakan suatu bentuk kecil yang tidak


mempunyai dimensi. Dari sebuah titik dapat dikembangkan
menjadi garis atau bidang. Sebuah titik dan berhenti pada
sebuah titik. Secara umum, bentuk diartikan titik karena
ukurannya yang kecil. Namun, pengertian kecil tersebut
sebenarnya nisbi atau bersifat relatif tergantung dibandingkan
dengan apa dan ukuran seberapa besar.
Gambar 1. 2 Elemen titik
Ciri khas dari elemen titik adalah ukurannya yang kecil dan rautnya sederhana. Karya
seni dapat dihasilkan dengan teknik titik-titik. Dalam mengatur titik pada suatu bidang, kita
dapat dengan bebas menentukan jumlah titik dan alat penyentuh. Tujuan yang dapat
diharapkan adalah efek dari pencampuran titik tersebut yang akan menghasilkan warna.

Gambar 1. 3 Contoh penggunaan elemen titik

Bundaran yang sederhana, mampat tak bersudut dan tanpa arah sering disebut dengan
raut titik. Titik dapat juga berajut bujur sangkar, segitiga, dan lain sebagainya. Raut titik
tergantung alat penyentuh yang digunakan atau tergantung benda yang dibayangkan
sebagai titik.

2. Element Garis
Garis adalah suatu hasil goresan nyata batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa,
dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal dan tipis, lurus, melengkung, berombak,
vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya. Jika titik-titik diletakkan sejajar secara
berimpit, maka akan didapatkan sebuah garis.
Gambar 1.4 Elemen garis

Saat menyentuh alat gambar atau alat tulis dan berusaha menggerakkan pada suatu
bidang maka akan meninggalkan bekas. Bekas itu disebut sebagai goresan atau garis. Disebut
demikian karena bentuknya yang kecil memanjang dan hal ini bersifat nisbi. Saat
menggunakan alat gambar/alat tulis kecil runcing, tumpul besar, gepeng lebar seperti
kuas gepeng lebar semua hasil goresan digolongkan sebagai garis. Goresan garis yang
membentuk ciri khas disebut dengan raut. Raut garis secara garis besar hanya terdiri dari dua
macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Namun jika kita melihat kombinasi garis yang
ada terdapat empat macam garis, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jenis Garis
No. Jenis Garis Raut Garis
1. Garis lurus : terdiri dari garis
horizontal, diagonal, dan
vertikal.

2. Garis lengkung : terdiri dari


garis lengkung kubah, garis
lengkung busur, dan lengkung
mengapung.

3. Garis majemuk : terdiri dari


garis zig-zag, dan garis
berombak/lengkung S.
4. Garis gabungan terdiri dari
garis hasil gabungan antara
garis lurus, garis lengkung
dan garis majemuk.

Garis mempunyai ukuran yang standar ukuran sentimeter atau meter, tetapi ukuran
tersebut bersifat nisbi, yakni ukuran garis yang berupa panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-
kecil, dan tebal-tipis. Seberapa panjang, tinggi, dan besarnya dipengaruhi oleh tempat atau
ruang di mana garis berada. Adapun ukuran tebal-tipis dipengaruhi oleh alat dan penekanan
goresan.

Gambar 1. 5 Outline untuk membentuk garis pada corel draw

a. Berbagai susunan garis dan efeknya adalah sebagai berikut.


1) Susunan garis horizontal: menghasilkan kesan tenang, damai tetapi pasif.
2) Susunan garis vertikal : menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, statis, dan kaku.
3) Susunan garis diagonal : menghasilkan kesan bergerak, dinamis, tetapi tampak
seimbang.
4) Susunan garis lengkung : memberi kesan dinamis dan kuat.
5) Susunan garis zig zag: menghasilkan kesan semangat, gairah tetapi ada kesan
bahaya, dan kengerian.
6) Susunan garis lengkung S : luwes, lemah gemulai.
7) Susunan garis berjajar: memberikan kesan enak, lembut, rapi, dan tenang.

3. Element Bidang
Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang dan ruang itu disebut dengan ruang
dwimatra/dua dimensi. Bidang hanya berdimensi panjang dan lebar. Bidang sebagai
ruang adalah ruang dwimatra dan merupakan tempat di mana objek-objek berada. Bidang
yang menempati ruang berbentuk dasar sejajar dengan tafril/bidang gambar yang memiliki
panjang dan lebar atau dapat berbentuk maya, yaitu bidang yang seolah-olah melengkung
atau bentuk bidang yang seolah-olah membuat sudut dengan tafril sehingga seperti memiliki
kedalaman. Aplikasi susunan bidang dapat dilihat saat orang menyusun ubin lantai maupun
dinding.

Gambar 1.6 Gambar bidang

Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar yang menutupi area bentuk bidang memiliki
ukuran. Ukuran yang dimaksud bukan centimeter atau meter, tetapi ukuran bersifat nisbi di
mana suatu ukuran yang menyesuaikan dengan tempatnya di mana bidang tersebut berada.
Ukuran nisbi hanya ada dua, yaitu luas dan sempit. Ukuran bidang yang sama dapat tampak
luas manakala ditempatkan di area sempit dan akan tempak sempit jika diletakkan pada area
yang luas.
4. Element Gempal/Volume
Bentuk rupa gempal/volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga dimensi, yaitu
dimensi ruang yang terdiri dari panjang, lebar, dan tebal. Hampir semua bentuk yang di dalam
semesta ini berupa gempal/volume, misalnya kain yang tipis tetap mempunyai ketebalan
meskipun tipis. Pada karya dua dimensi komposisi garis, bidang serta warna akan memberikan
kesan volume yang bersifat maya atau tidak dapat diraba. Gempal semu merupakan bentuk
tiga dimensi yang semu sehingga susunan gempal semu akan membentuk ruang semu. Pada
gambar berikut terlihat susunan bidang-bidang yang menciptakan gempal semu, dengan
menyusun bidang geometri lingkaran dengan ukuran yang berbeda (membesar bagian
tengah). Dengan menggunakan bidang lengkung bisa juga membentuk suatu bentuk gempal
maya.

Gambar 1.7 Penciptaan volume maya pada nirmana


5. Element Warna
Warna merupakan bagian terpenting dalam berbagai hal, termasuk dalam desain grafis.
Secara kejadian warna dapat digolongkan menjadi dua, yaitu warna additive dan subtractive.
Warna additive merupakan warna yang berasal dari cahaya
yang disebut spekrum. Pada warna additive pencampuran
warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green, dan
blue di mana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah
yang sama menghasilkan warna putih atau dikenal dengan
warna RGB. Adapun warna subtractive adalah warna yang
berasal dari pigmen yang bersifat transparan. Warna pokok
subtractivecyan, magenta, yellow dalam kompuer disebut
warna model CMY atau lebih dikenal dengan CMYK, K
bukanlah warna tetapi unsur persentase/black/gelap pada
masing-masing warna subtractive.

Gambar 1.8 Lingkaran warna additve dan subtractive

Pada nirmana kita dapat melatih kepekaan artistik dan melatih ketrampilan teknis
pada desain suatu karya, menambah pemahaman tentang warna dan penerapannya.
Tabel 1.2 Warna dan Penerapannya
No. Warna Arti
1. Merah Cepat, energik, gairah, marah, berani, bahaya, positif,
agresif, merangsang, dan panas.
2. Biru a. Dingin, pasif, melankolis, sayu, sendu, sedih tenang,
berkesan jauh, mendalam, tak terhingga tetapi cerah.
b. Warna biru mempunyai asosiasi pada air, laut, langit,
dan ibarat pada es.
c. Melambangkan keagungan, keyakinan, keteguhan iman,
kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan,
perdamaian, kesatuan, kepercayaan, dan lainnya.
3. Kuning a. Keadaan terang dan hangat.
b. Gembira, ramah, supel, riang, dan cerah.
c. Energi dan keceriaan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan,
dan kekuatan

Anda mungkin juga menyukai