Permasalahan
Status gizi pada anak saat ini kurang menjadi perhatian, padahal gizi merupakan elemen penting
dalam masa tumbuh kembang anak. Di samping dampak langsung terhadap kesakitan dan
kematian, gizi juga berdampak terhadap pertumbuhan, perkembangan intelektual dan
produktivitas.
Kecerdasan seorang anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan
berupa stimulasi, melainkan juga faktor gizi atau nutrisi. Untuk memperoleh anak yang cerdas dan
sehat dibutuhkan asupan gizi atau nutrisi yang sehat dan seimbang dalam makanan sehari-hari. Dari
penelitian-penelitian sebelumnya, terdapat hubungan antara malnutrisi dengan tingkat intelegensi
dan prestasi akademik yang rendah. Untuk negara-negara berkembang dimana kejadian malnutrisi
sering dijumpai, hal ini akan berdampak serius terhadap keberhasilan pembangunan nasional.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pengenalan tentang gizi buruk, pengenalan makanan yang bersih dan
bergizi untuk menunjang masa pertumbuhan ini dilaksanakan di Posyandu kelurahan manggarai
pada hari Senin tanggal 15 Maret 2021 dan dihadiri oleh warga sekitar dan kader-kader posyandu.
Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan gizi buruk berupa definisi, penyebab, klasifikasi, gejala
klinis, pengobatan, komplikasi, dan pencegahan terjadinya gizi buruk. Selain itu, dilakukan pula
pengenalan tentang makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi oleh anak-anak pada masa
pertumbuhan. Kegiatan ini dirangkaikan pula dengan kegiatan bulanan posyandu yaitu pengukuran
tumbuh kembang balita dan pada akhir kegiatan dilakukan pemberian bubur kacang hijau kepada
balita yang hadir.
Pelaksanaan
Penyuluhan gizi ini dilaksanakan di aula Puskesmas Kelurahan Manggarai pada hari Selasa tanggal
06 April 2021. Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan ini diantaranya pengertian
makanan bergizi, manfaat makanan bergizi, dan contoh makanan bergizi serta makanan berserat.
Evaluasi
Penyuluhan ini berjalan sebagaimana yang diharapkan. Namun tingkat pengetahuan peserta masih
kurang mengenai materi penyuluhan sebelum diadakannya penyuluhan. Hampir sebagian besar
yang hadir kurang mengetahui materi penyuluhan yang akan disampaikan. Namun setelah
penyuluhan, pengetahuan siswa tentang gizi dan makanan bergizi mulai meningkat. Hal ini
ditunjukkan dari diskusi dan tanya –jawab setelah materi disampaikan.
Permasalahan
Meski kekurangan vitamin A yang berat sudah jarang ditemui, namun kasus kekurangan vitamin A
tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih didapatkan di
lapangan, terutama pada kelompok usia balita. Padahal kekurangan vitamin A tingkat subklinis ini
hanya dapat diketahui dengan memeriksakan kadar vitamin A dalam darah.
Pelaksanaan
Kegiatan suplementasi vitamin A dilakukan pada hari kamis tanggal 22 April 2021. Untuk
memudahkan proses pelaksanaan, suplementasi dilakukan bersamaan dengan jadwal posyandu
balita.
Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang paling umum ditemukan dan merupakan
penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Di dunia penyakit ini
mempengaruhi sekitar 20% populasi dewasa. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia, dimana penyakit ini
sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer.Kriteria hipertensi yang digunakan merujuk pada
kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan
darah diastolik ≥90 mmHg.
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan cara farmakologis dan non farmakologis. Terapi
farmakologis tentu saja dilakukan dengan memberikan obat-obatan anti hipertensi. Sedangkan terapi
non farmakologis dapat dilakukan salah satunya dengan caramodifikasi gaya hidup. Salah satu cara
untuk melakukan modifikasi gaya hidup pada penderita hipertensi adalah dengan pengaturan
makan.Yang banyak dianut adalah dengan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Diet DASH ini merekomendasikan pasien hipertensi banyak mengkonsumsi buah-buahan,
sayuran dan produk susu rendah lemak.Diet ini kaya akan kalium, magnesium, kalsium dan serat
serta memiliki kadar lemak total, lemak jenuh dan kolesterol yang rendah. Diet DASH mampu
menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5,5 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3 mmHg.
Permasalahan
Di dunia Hipertensi mempengaruhi sekitar 20% populasi dewasa. Di Indonesia sendiri,
berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi masih merupakan
tantangan besar di Indonesia, dimana penyakit ini sering ditemukan pada pelayanan kesehatan
primer. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia
berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18 tahun adalah sebesar 25,8%. Sebagian besar (63,2%)
kasus hipertensi di masyarakat tidak terdiagnosis. Hipertensi juga sering dijuluki sebagai silent
disease karena secara visual penyakit ini tidak tampak mengerikan namun dapat mengancam jiwa
penderitanya atau paling tidak mengurangi kualitas hidup penderita hipertensi
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : RABU, 05 Mei 2021
Waktu : 10.00
Tempat : Aula Puskesmas Kelurahan Manggarai
Kegiatan dimulai dengan memberikan penyuluhan tentang HIPERTENSI, meliputi : tatalaksana dan
komplikasi hipertensi, serta bagaimana mengetur pola makan penderita hipertensi meliputi
makanan-makanan yang baik dikonsumsi maupun yang harus dihindari. Penyuluhan disampaikan
dengan metode langsung dengan memperlihatkan materi penyuluhan menggunakan laptop.
Latar Belakang
Diantara penyakit degeneratif, diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang
akan meningkat jumlahnya di masa mendatang. Diabetes menjadi ancaman bagi kesehatan manusia
pada abad 21. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 60 % penyebab kematian
semua umur didunia karena penyakit tidak menular. Diabetes Melitus berada pada peringkat ke 6
penyebab kematian. Indonesia kini telah menduduki rangking keempat jumlah penyandang diabetes
terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus
di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Sedangkan
Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009 memperkirakan kenaikan jumlah
penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Direktur
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) menjelaskan, meskipun terdapat
perbedaan angka prevalensi, laporan-laporan tersebut menunjukan adanya peningkatan jumlah
penyandang diabetes sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka diperlukan upaya promotif, preventif, dan
rehabilitatif untuk menekan jumlah penderita diabetes melitus. Upaya tersebut harus dimulai dari
masyarakat dan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Selain itu upaya promotif juga sangat
diperlukan mengingat penyakit diabetes merupakan suatu penyakit kronik yang membutuhkan
pengobatan dan pengontrolan seumur hidup. Sehingga, dalam hal ini pengaturan diet untuk
penderita diabetes sangatlah penting untuk diketahui agar para penderita diabetes mampu
menstabilkan kadar gula darah dan mencegah komplikasi diabetes yang lebih lanjut.
Permasalahan di Masyarakat
Di Puskesmas Kelurahan Manggarai sendiri diabetes mellitus masih menjadi kasus yang
tinggi setelah kasus hipertensi.
Masih kurangnya kesadaran dan kepatuhan untuk meminum obat pada pasien DM tipe
2
Masih banyaknya lansia yang melakukan diet diabetes mellitus dengan cara yang salah
sehingga menimbulkan komplikasi lain.
Masih banyak lansia yang menderita DM tipe 2