Anda di halaman 1dari 5

TEORI MOTIVASI

Pengertian Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu besar
di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan tertentu. Dalam bidang
manajemen sumber daya manusia motivasi dapat dibentuk berdasarkan beberapa teori.
Berikut ini adalah penjelesan dari beberapa teori motivasi para ahli seperti Abraham Maslow,
Herzberg, Alderfer, Erg atau Alderfer, Tonny Robbins dan lain-lain.

1. Teori Motivasi Maslow


Teori motivasi Abraham Maslow adalah Hierarki kebutuhan manusia yang mendasari
manusia termotivasi melakukan sesuatu. Teori ini terdiri dari 5 tingkat piramida dimana
urutan terbawah menjadi urutan pertama yang harus terselesaikan. Setiap manusia pasti
ada di salah satu tahap dalam piramida ini, ia akan menjadikan itu motivasi dalam
kehidupannya untuk mencapai tahap demi tahap hirarki tersebut. Nah, sekarang kita lihat
dimanakah posisi anda sekarang ini, level 1,2,3,4 atau 5?
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan manusia yang paling dasar adalah kebutuhan untuk mendapatkan
makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian dan sebagainya. Orang yang
kebutuhannya masih di level 1 tidak peduli dengan penghormatan, uang tabungan
dan sebagainya, yang mereka butuhkan hanya makanan, tempat tinggal agar
kebutuhan utama mereka sehari-hari dapat terpenuhi.
b. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
Ketika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi seseorang akan beranjak pada level 2
yakni kebutuhan keamanan. Disini kita mempunyai motivasi untuk mendapatkan
rumah yang lebih baik, tabungan masa depan, kesehatan yang terjamin dsb.
c. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, ia membutuhkan kasih sayang dari
kerabat dan orang-orang yang dicintainya. Ditahapan ini manusia berusaha untuk
menemukan orang-orang yang bisa dipercaya dan dekat dengannya dalam berbagai
macam keadaan.
d. Kebutuhan untuk Dihargai (Esteem Needs)
Pada level ini manusia membutuhkan rasa hormat, status, pengakuan atas apa yang
dimiliki dan juga kebebasan. Manusia ingin diakui oleh orang lain entah itu dalam
hal harta, ilmu ataupun lainnya. Di level inilah gengsi manusia muncul.
e. Aktualisasi Diri (Self-Actualization
Tingkat aktualisasi diri ini merupakan tingkat dimana seseorang harus menjadi orang
yang bisa diandalkan. Pada tingkatan ini manusia cenderung ingin menjadi pemimpin
suatu golongan agar mempunyai power atau kekuatan melakukan perubahan dengan
segala yang dimilikinya.
Dalam teori Maslow, ketika Anda ingin membuat sebuah tim bisnis yang elite,
maka fokuslah pada elemen-elemen yang disebutkan di atas. Dengan fokus pada
pencukupan kebutuhan akan elemen-elemen ini, maka setiap orang dalam tim Anda
akan termotivasi menjadi seseorang yang terbaik yang mereka bisa sehingga goal dan
pencapaian menjadi lebih mudah diraih.

2. Teori Motivasi Tonny Robbins


Teori motivasi ini merupakan teori yang cukup muda. Hal ini disebabkan karena teori
ini muncul di abad 21 ini. Dalam teori yang dikemukakan oleh Tonny Robbins ini
disebutkan bahwa ada 6 kebutuhan yang harus dipenuhi agar anggota tim Anda mudah
termotivasi. 6 kebutuhan tersebut adalah :
a. Kejelasan dan Rasa Nyaman
Setiap orang akan membutuhkan rasa aman. Oleh karena itu, rasa aman menjadi
salah satu hal sangat penting dalam hal motivasi. Sebagian besar orang yang berakhir
dengan kemiskinan atau memiliki kehidupan yang sulit memiliki kepercayaan bahwa
kebutuhan mereka tidak akan pernah tercukupi dan hal ini pada akhirnya menjadi
kenyataan.
b. Rasa Tidak Jelas dan Banyaknya Kemungkinan
Semua orang membutuhkan tantangan dan kemungkinan-kemungkinan di dalam
hirup yang pada akhirnya akan membuat kita lebih terus terhubung dan terus
penasaran. Hidup tanpa tantangan dan juga variasi akan menyebabkan hidup tersebut
menjadi membosankan.
c. Makna
Setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi orang yang bermakna. Hal ini
diwujudkan dengan rasa ingin menjadi orang yang penting dan unik.
d. Cinta dan Koneksi
Kita sebuah membutuhkan rasa dicintai dan dihargai oleh keluarga dan juga rekan
e. Pertumbuhan
Semua orang harus bertumbuh dan lebih baik setiap harinya.
f. Kontribusi
Setiap orang harus memiliki peran tersendiri agar bisa menjadi orang yang lebih
berguna bagi lingkungan, komunitas dan juga sosial secara umum.

Tonny beranggapan, jika 6 kebutuhan yang disebutkan di atas dapat dipenuhi, hal ini
dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih termotivasi untuk melanjutkan hidupnya secara
penuh semangat.

3. Teori Motivasi Taylor


Teori dari motivasi dari Taylor cukup simple. Taylor berpendapat bahwa seorang
pekerja akan termotivasi dengan 1 hal yaitu uang. Teori motivasi ini dari Taylor ini
beranggapan bahwa :
1) Pekerja tidak pernah menikmati pekerjaannya. Oleh karena itu, mereka harus selalu
dimonitor dan dikontrol dengan ketat. Dalam hal ini Taylor percaya bahwa para pekerja
memiliki sifat natural untuk menganggap pekerjaan enteng dan suka bermalas-malasan
ketika mereka punya kesempatan.
2) Setiap manajer harus membagi pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang mudah untuk di
manajer sehingga memudahkan pekerja dan memudahkan kontrol
3) Training harus diberikan sehingga para pekerja dapat menyelesaikan masalah dengan
cara yang standar
4) Pekerja harus dibayar berdasarkan seberapa banyak penyelesaian pekerjaan mereka
5) Kondisi ini merupakan sebuah solusi imbang dimana pekerja akan mendapatkan
insentif ketika bekerja keras untuk mendapatkan hasil lebih dan produksi menjadi lebih
efisien.

4. Teori Motivasi Douglas McGregor


Teori motivasi Douglas McGregor digunakan untuk membagikan pandangan
mengenai sifat alami manusia yang dibagi menjadi 2 set asumsi. Karenanya, teori ini
populer dengan teori X dan teori Y.
Teori X adalah teori yang berhubungan dengan asumsi pengelolaan tradisional
sedangkan teori Y berhubungan dengan teori pengelolaan yang dibuat berdasarkan
penelitian terhadap ilmu perilaku yang lebih umum digunakan dalam pengelolaan
manusia di era modern di dunia kerja.
Dalam hal ini, teori X lebih banyak memiliki asumsi negatif dimana :
1) Para pekerja memiliki kecenderungan untuk tidak menyukai pekerjaan mereka dan
berusaha untuk menghindari pekerjaan dan tanggung jawab.
2) Pekerja harus di kontrol, dan diancam dengan hukuman
3) Sebagian besar pekerja akan mencari kenyamanan di atas segalanya dan akan
menunjukkan ambisi yang kecil.
4) Manajer yang percaya dan menerima asumsi dari teori X ini cenderung untuk
membuat struktur, mengontrol dan melakukan supervisi secara ketat pada pegawai
mereka.
5) Manajer yang menggunakan teori ini akan berpikir bahwa kontrol eksternal
merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi orang-orang yang tidak dapat
dipercaya, tidak bertanggung jawab dan orang-orang yang tidak dewasa dalam ranah
pekerjaan.
Berbeda dengan teori X, teori Y merupakan teori yang dinilai lebih positif. Berapa
asumsi dalam teori Y ini antara lain adalah :
1) Pegawai dapat bekerja secara natural dan juga beristirahat dan bermain
2) Sebagian besar orang bisa belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab
3) Kemampuan untuk membuat keputusan yang inovatif merupakan hal yang umum
4) Manajer yang menerima asumsi dari Teori Y ini biasanya menganggap bahwa manusia
tidak membutuhkan kontrol yang berlebihan dari atasannya malahan, manajer dalam
ranah Y akan membantu pegawai mereka lebih dewasa dan membiarkan pegawainya
untuk berkembang tanpa aturan yang berlebihan.
TUGAS

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh

Zonas Indra Priyana

CKX0200027

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN KUNINGAN JAWA BARAT

2021

Anda mungkin juga menyukai