Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE-2

Kode MK : PDGK4504 NIM : 837591756

Nama MK : Materi dan Pembelajaran NAMA : RAGIEL ANGGIE BAYU


Bahasa Indonesia SD

Prodi/Semester : S1 PGSD/9 Pokjar : Kalisat

Petunjuk:
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan saksama!
2. Jawablah setiap pertanyaann dengan singkat dan jelas !
3. Tugas Tutorial ini dikerjakan/diselesaikan di rumah, dan dikumpulkan paling lambat Sabtu,
13 November 2021, pukul 23.59

1 Tentukan wacana yang kohesif dan koherensi dibandingkan wacana yang lain!
2 Susunlah wacana bahasa Indonesia dengan baik!
3 Pahami pendekatan kontekstual
4 Terapkan media pemebelajaran keterampilan bahasa lisan!
5 Terapkan media pembelajaran keterampilan bahasa tulisan !
Jawaban:

1. A. Wacana kohesif

Kohesi adalah istilah yang digunakan dalam wacana yang membahas hubungan antar unsur
dalam kalimat Wacana yang memenuhi syarat kohesi disebut dengan istilah kohesif yang bararti
utuh, Contoh :

“Anak terpeleset jatuh ke sungai. Beberapa orang lewat ditempat itu mencoba
menolongnya”

Wacana di atas, membaca kalimat pertama tentu kita merasa ada yang kurang. Timbul pertanyaan
tentang anak. Anak yang mana? Beberapa anak yang terlepeset. Demikian pula dengan kalimat
kedua. Kalimat itu sangat tidak efektif. Orang lewat artinya orang berlalu, tetapi pada kalimat itu
‘orang lewat mencoba menolong’. Bagaimana caranya?. Wacana yang kalimatnya-kalimatnya
tidak efektif seperti itu, dinyatakan ttidak kohesif.

“Anak itu terpeleset, lalu jatuh kesungai. Beberapa orang yang sedang lewat di tempat itu
mencoba menolongnya “

Dalam wacana di atas tampak jelas keutuhan. Keutuhan tersebut berkat adanya unsur dan alat
pembangun wacana, karena unsur unsur kebahasaan yang berfungsi sebagai alat pembangun
wacana.

B. Wacana Koherensi

Wacana yang memiliki ide pokok dan ide penjelas tidak hanya dituntut keutuhannya tetapi juga
dituntut kepaduan antar bagian ( ide, pikiran atau gagasan) yang terkandung didalamnnya. Oleh
karena itu, selain kohesif sebuah wacana juga harus koheren. Koherensi merupakan kepaduan
hubungan maknawi antar bagian dalam wacana
“Listrik mempunyai banyak kegunaan. Orang tuaku berlangganan listrik PLN. Awal bulan
Juli 2021 ini tarif dasar listrik naik 10% sehingga banyak masyarakat yang mengeluh.
Akibatnya, banyak pelanggan listirk yang melakukan penghematan. Semua peralatan yang
menggunakan listrik dikurangi pemakaiannya. Alat yang banyak menyedot listrik adalah AC
atau alat penyejuk udara. Di kantor-kantor sekarang alat penyejuk udara itu dikurangi dua
jam sehari.”

Wacana yang berbentu paragraf di atas memenuhi syarat keutuhan atau kohesif. Kekohesifan
pada wacana tersebut ditandai dengan adanya alat kohesi yang berupa pengulangan.
Pengulangan tersebut adalah kata ‘listrik’ dan ‘alat penyejuk udara’. Namun, wacana tersebut
tidak koheren atau tidak padu. Wacana yamg tidak padu tidak dapat dikatan sebagai wacana
karena tidak dapat ditangkap maknanya atau maksud dan tujuannya.

‘Puun adalah pemimpin tertinggi di dalam struktur pemerintahan adat masyarakat Baduy.
Puun adalah kampong Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik. Ketiga Puun tersebut memiliki
kekuasaan yang sama yakni seluruh kampung di Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy
Luar. Dengan kata lain wilayah Baduy dipimpin oleh tiga orang Puun’

Wacana diatas selain kohesif juga koheren atau utuh dan padu. Kekohesifan ditandai dengan alat
wacana berupa repetisi attau pengulangan. Pengulangan tersebut pada kata ‘Puun’ dan ‘Baduy”.
Kebetulan pada wacana tersebut kekohesifan mendukung terbentuknya kekoherenan.
Pengulangan kata Puun menunjukkan adanya ide pokok dan ide penjelas. Keduanya sangat
terkait sehingga wacana tersebut menjadi padu, mudah ditangkap maknanya.

2. Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian.
Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal
kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-
baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita
peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanamanbagi para petani. Tak hanya
baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan
mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.

3. Pembelajaran kontekstual menurut Johnson adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan
membantu siswa melihat makna dalam bahan pembelajaran yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks
lingkungan pribadi, sosial dan budaya. Terdapat tujuh komponen utama dalam pendekatan
kontekstual yakni

• Konstruktivisme

Pengetahuan haruslah dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong- konyong. Siswa harus menemukan dan
mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki
informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi”, bukan “menerima” pengetahuan

• Bertanya

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membing
dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian
penting dalam melaksanakan pembealajaran yang berbasis inkuiri yakni menggali informasi,
mengonfirmasikan apa yang sudah diketahui, mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahuinya

• Inkuiri

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, melainkan hasil dari menemukan sendiri melalui langkah-langkah
ternttu. Guru harus merancang skenario kegiatan yang selalu merujuk pada kegiatan
menemukan apa pun materi yang di ajarkannya. Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh
siswa akan bersifat tahan lama dan kemudian menjadi bagian dari kehidupannya
• Masyarakat belajar ( Learning Community )

Belajar pada hakikatnya adalah kerja gotong royong. Hasil pembelajaran diperoleh dari kerja
sama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antarteman, antarkelompok,
antara yang didalam kelas dengan yang diluar kelas, antar yang tahu dengan yang belum
tahu. Setiap komponen harus berasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan,
keterampian, atau pengalaman yang berbeda yang perlu dipelajari oleh orang lain.

• Permodelan ( Modelling )

Sebuah pembelajaran harus menyediakan “apa yang dapat ditiru”, ada model yang dapat
ditiru. Model dapat berasal dari siswa yang sudah tahu, guru atau dari orang orang di luar
sekolah

• Refleksi ( Reflection )

Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau berpikir ke
belakang tentang apa-apa yang sudah di lakukan pada masa sebelumnya. Menurut Suyanto
(2002:11) melalui reflesi siswa mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur
pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan
sebelumnya

• Asesmen Autentik ( Authentic Assesment )

Asesmen merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh
guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses belajar dengan benar

4. Media pemebelajaran keterampilan bahasa lisan

1. Mendia pembelajaran menyimak

Terdapat Empat media belajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan
menyimak, yakni:
• Media dengar

Media ini dapat berbentuk radio, tape recorder atau laboratorium bahasa. Media- media
radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa dapat digunkan guru dalam mencapai
kompetensi-kompetensi, seperti : memahami berita dari radio, memahami berita atau
informasi dari telivisi

• Lagu

media lagu dapat juga digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk
sekolah dasar. Melalui lagu siswa dapat mengingat kosakata, frasa, ungkapan/idiom,
intonasi, kalimat dan sebagainya

• Manusia

Manusia dapat juga sebagai media pembelajaran menyimak. Guru dapat membacakan
sendiri sebuah berita layaknya seorang penyiar untuk selanjutnya disimak oleh siswanya,
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru yaitu : intonasi pembacaan diusahakan
mendekati pembacaan yang nyata sebagai seorang penyair, valume suara haruslah besar
agar dapat di dengar secara baik oleh siswa seluruh kelas.

• Teknik Drama

2. Media pembelajaran Berbicara

Terdapat tiga media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara
yakni

• Ganbar

Media pembelajaran yang dapat dipilih untuk pengembangan keterampilan berbicara


adalah gambar. Terdapat dua macam gambar yakni ilustrasi dan gambar asli
• Peraga Bercerita

Peraga bercerita dapat berupa boneka, wayang, atau media lainnya. Dengan boneka anak
anak dapat mengembangkan keterampilan berbicara. Anak anak dapat diminta untuk
melakukan dialog atas dasar boneka yang dipegangnya.

• Teks

Teks yang dimaksud ini adalah bahan bacaan yang harus di baca oleh siswa. Dari hasil
membaca, guru selanjutnya memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan apa yang
di bacanya secara lisan.

5. media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan menulis yakni

• Gambar

Gambar menjadi media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis.
Potongan gambar ada dua bentuk: potongan tunggal dan potongan seri. Potongan gambar
tunggal menjadi media pembelajaran yang efektif untuk pusat mengembangkan tema
tulisannya.

• Foto

Foto dapat menjadi media pembelajan yang efektif dalam pembelajaran menulis, foto dapat
dipilih menjadi sumber tulisan. Foto tentang sebuah gedung atau pohon, menjadi media yang
efektif umtuk pengembangan tulisan siswa.

• Lingkungan Sekitar

Dalam pembelajaran keterampilan menulis, guru dapat memanfaatkan lingkungan yang ada di
sekitar sekolah. Padi diswah yang sedang menguning, taman disekolah, sungai di sekitar
sekolah, pegunungan dan pantai adalah media yang mudah ditemukan. Media-media itu dapat
digunakan ketika guru dan siswa akan mencapai kompetensi dasar menulis puisi dan
mendeskripsikan benda-benda sekitar
• Benda-Benda Model

Benda model merupakan benda-benda contoh yang akan ditulis anak. Benda-benda model
antara lain: contoh tulisan yang akan dijiplak, contoh teks puisi, contoh teks pantun. Dengan
media benda-benda model, tugas guru dalam pembelajaran dapat lebih mudah untuk
memahamkan siswa terhadap sebuah kompetensi dasar.

Anda mungkin juga menyukai