Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika, kimia,
dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang berbeda-beda.
Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk memeriksa ketepatan
penurunan persamaan. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling
ditambahkan, dikurangkan, atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di
dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda "+" atau "−" atau "=", persamaan tersebut
tidaklah mungkin; persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi
besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan,
dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Analisis dimensi menawarkan suatu metode untuk mengurangi masalah fisik yang
kompleks menjadi lebih sederhana sebelum mendapat jawaban kuantitatif. Bridgman (1969)
menjelaskan bahwa: "Penggunaan utama analisis dimensi untuk menyimpulkan dari studi
dimensi variabel dalam keterbatasan sistem fisik tertentu pada bentuk hubungan yang
mungkin antara variabel”. Pada dasarnya analisis dimensi ialah suatu metode untuk
mengurangi jumlah kerumitan variabel eksperimental yang mempengaruhi gejala fisika
tertentu, dengan menggunakan semacam teknik peringkasan.
Inti dari analisis dimensi adalah konsep kesamaan. Dalam konsep fisika, kesamaan
mengacu pada beberapa kesetaraan antara dua hal atau fenomena yang benar-benar berbeda.
Dasar Teori
Ada 2 system satuan yang digunakan yakni physik system(absolut) dengan satuan
M=massa, L=panjang, T=waktu (M L T) dan engineering system dengan satuan F=gaya,
L=panjang, T=waktu (F L T ). Pada sistim absolut/ fisik termasuk primary quantities. Dalam
permodelan dilakukan pengecilan dari variable tersebut dengan skala n. skala dari berbagai
variable/parameter dapat ditentukan berdasarkan hubungan antara parameter yang
diekspresikan dalam bilangan tak berdimensi, misalnya Reynold, Froude, Euler, Mach,
Cauchy, Strouhal, Weber dan Drag Coefficient.
Persamaan dikatakan berdimensi homogen jika dimensi setiap suku dari suatu
persamaan adalah identik/sama. Setiap persamaan secara fisik diawali dari penomena analisa
keserupaan, seperti persamaan dari suatu sistim satuan. Prinsip keserupaan ini bisa dilihat
dari :
Hubungan antara model dan prototype diturunkan dengan skala, untuk masing-masing
parameter mempunyai skala tersendiri dan besarnya tidak sama. Skala merupakan rasio
antara nilai parameter yang ada di prototype dengan nilai parameter tersebut pada model.
Untuk mendapatkan jumlah variabel dari suatu persamaan dapat ditentukan dengan metode;
1. Buckingham (Phi-Theorema)
1. Daftar dan hitunglah n variabel yang ada dalam soal. Kalau ada variabel yang
penting kelewatan, analisis dimensi akan gagal.
2. Daftar dimensi setiap variabelnya menurut MLTΘ atau FLTΘ. Daftar ini
bisa dilihat dalam Tabel 1.
3. Mula-mula tebak saja / sama dengan jumlah dimensi berbeda yang ada, dan
carilah variabel yang tidak membentuk suatu darab "pi". Kalau tak berhasil,
kurangi dengan satu, lalu cari lagi.' Dengan latihan anda akan dapat menemukan
dengan cepat.
4. Pilihlah variabel yang tidak membentuk suatu darab* "pi". Yakinkan diri anda
bahwa anda senang dengan pilihan itu, dan bahwa yang anda pilih itu bersifat
umum kalau mungkin, sebab pilihan tersebut akan muncul dalam setiap kelompok
"pi". Pilihlah rapat, atau kecepatan, atau panjang.
5. Tambahkan satu variabel pada / variabel anda dan bentuklah sebuah darab
pangkat. Secara aljabar carilah pangkat-i pangkat yang memuat darab itu menjadi
bilangan tak berdimensi. Usahakan variabel-variabel keluaran anda (kakas,
penurunan tekanan, momen gaya, daya) muncul sebagai pembilang agar
grafiknya tampak lebih bagus. Kerjakan ini berturut-turut dengan menambahkan
satu variabel baru setiap kali, dan anda akan memperoleh semua n dimensi / = k
darab "pi" yang dicari.
6. Tulislah fungsi bilangan tak berdimensi yang diperoleh dan periksalah hasil itu,
apakah semua kolompok "pi" dimensinya bilangan tak berdimensi.
Contoh soal :
Asumsikan bahwa gaya viskositas dari sebuah benda bulat yang masuk kedalam
fluida berdiameter D, bergantung pada viskositas(μ), kerapatan massa fluida(ρ), dan
kecepatan jatuh bola (v), buktikanlah. F tergantung pada D,v, ρ, μ
Penyelesaian :
F = φ (D,v, ρ, μ) ; Variabelnya ada (F, D,v, ρ, μ) = 5 buah
Misalkan kita mengetahui bahwa gaya F pada benda tertentu yang terbenam di dalam
aliran fluida hanya akan tergantung pada panjang L benda itu, kecepatan aliran U, rapat
fluida ρ dan kekentalan µ
atau
Artinya, koefisien gaya tak berdimensi F/ ρ v 2L2 hanya merupakan fungsi bilangan
Reynolds tak berdimensi ρ VL/µ.
Analisa dimensi membantu mengarahkan pemikiran dan perencanaan kita, baik
mengenai percobaan maupun secara teoritis.
Cara ini menunjukkan jalan tak berdimensi untuk menuliskan persamaannya. Analisis
dimensi menunjukkan variable-variabel mana yang disingkirkan. Kadang-kadang
analisis dimensi akan langsung menolak variabel-variabel itu tidak penting. Akhirnya
analisis dimensi sering memberikan pandangan mengenai bentuk hubungan fisika yang
sedang kita pelajari.
Analisis dimensi memberikan hukum penyekalaan yang dapat mengalihkan data dari
model kecil yang murah ke informasi rancang bangun untuk membuat prototype yang
besar dan mahal.
Misalnya membangun pesawat udara seharga satu milyard rupiah untuk melihat apakah
pesawat itu memiliki gaya bubung yang cukup. Kita mengukur gaya bubung itu pada
model yang kecil dengan menggunakan hukum keserupaan untuk meramalkan gaya
bubung pada pesawat udara prototype dengan ukuran sebenarnya. Ada kaidah-kaidah
yang akan kita terangkan untuk mencari hukum keserupaan. Bila hukum keserupaan itu
berlaku, kita katakan ada keserupaan antar model dan prototipe. Dalam kasus persamaan
berikut, keserupaan tercapai kalau bilangan Reynolds untuk model dan prototipe itu ,
sebab fungsi g akan membuat koefisien gayanya sama pula.
Disini indeks m dan p berturut berarti model dan prototipe. Dari defenisi koefisien
gaya, ini berarti bahwa
Referensi
- Haryo Dwito Armono, DR, Ir, M.Eng. “Bahan Kuliah- TEORI MODEL ANALISA
DAN DIMENSI”.
- Munson Bruce, 2002, Fundamental of Fluid Mechanics fourth edition, John Willey
and Sons, Inc Munson Bruce, 2002, Fundamental of Fluid Mechanics fourth edition,
John Willey and Sons, Inc
- www.wikipedia.org/analisa dimensi/ diunduh pada tanggal 7 Maret 2013.