ABSTRAK
Kata kunci: Table top chain conveyor, Unjuk kerja, Efficiensi Produksi.
ABSTRACT
In line with advances in technology, many industries that utilize the means of
transport material to transfer product from one gets the next section in order to
enhance the smooth production. Table top chain conveyor is one type of chain
conveyor that is widely used in manufacturing industry, not least in the PT.
Showa Indonesia Manufacturing. Problems arising in the process of moving
goods from section to section Machining Bottom Case Bottom Case Buffing is the
accumulation of goods on conveyors machine. This resulted in the production
process is not smooth the resulting loss of production time, as well as the decline
in production capacity. In this case the authors observe and investigate the use of
a conveyor machine in production units that exist today. This study aims to find a
way out of the problems, so that the process of moving goods from one part of the
next gets more smoothly, as well as improve efficiensi process. In this study, the
1.PENDAHULUAN
Semakin pesatnya pembangunan tidak stabil dan menyebabkan adanya
industri-industri besar, tentu sangat penumpukan material. Konveyor yang
membutuhkan sistem yang efektif untuk memindahkan material ke proses buffing,
menunjang pelaksanaan proses produksi. tingkat keterisiannya menjadi tidak
Suatu industri menginginkan proses maksimal. Laju konveyor akan berhenti
produksi yang serba cepat, praktis dan manakala material yang ada di konveyor
efisien supaya dapat menghemat tenaga, terlambat untuk diambil. Kondisi tersebut
waktu dan biaya produksi. Oleh karena itu berakibat operator di bagian machining
banyak perusahaan memilih penggunaan tidak bisa menaruh barang di konveyor
alat atau mesin konveyor untuk sehingga terjadi penumpukan.
pemindahan barang antar bagian produksi. Dalam hal ini penulis mengamati
Berdasarkan pengalaman bekerja belum optimalnya pemakaian mesin
yang penulis alami di PT. Showa Indonesia konveyor yang ada saat ini dalam unit
Manufacturing, ditemukan permasalahan produksi tersebut. Berdasarkan kondisi di
dalam pemindahan barang antar bagian atas maka penulis menganalisa
yaitu dari bagian machining ke bagian permasalahan mesin konveyor yang ada
buffing. Pemakaian konveyor saat ini saat ini dan merencanakan pengoptimalan
masih menimbulkan adanya penumpukan desain mesin konveyor supaya lebih efektif
material yang mengakibatkan aliran barang dan tepat guna sehingga akan membantu
tidak lancar sehingga proses produksi kelancaran proses produksi dalam
terhambat, hilangnya waktu produksi dan pemindahan material antar bagian kerja.
terjadinya penurunan kapasitas produksi Sehingga kapasitas produksi tetap terjaga.
yaitu sebesar 1.130 pcs. Dengan demikian akan menunjang
Penumpukan material yang terjadi produktivitas dan effisiensi perusahaan.
tersebut disebabkan waktu yang
dibutuhkan untuk proses buffing relatif 2. METODE PENELITIAN
tidak konstan. Hal ini dikarenakan proses Kegiatan yang akan dilaksanakan
dikerjakan secara manual (faktor adalah merancang sebuah mesin konveyor.
manuasia), juga dikarenakan material yang Adapun bentuk-bentuk kegiatannya dapat
tidak seragam (faktor material) sehingga digambarkan dalam suatu rangkaian
mengakibatkan pola kerja buffing yang diagram alir sebagai berikut.
START
Perencanaan perhitungan
desain conveyor
Perencanaan perhitungan
komponen konveyor
Analisa NO
Hasil
Perhitungan
YES
FINISH
Bagian – bagian dari mesin konveyor Dengan diketahui A = 0,909 rad/s, maka
Kontinyu sebagai berikut: didapat besarnya putaran (n):
1. Motor Elektrik 2. .n
2. Poros/Shaft Motor A
60
3. Rangka
4. Dudukan/Bracket Motor A .60
5. Table Top Chain n
2.
6. Sproket
0,909 x60
7. Cover n
2 x3,14
3. HASIL DAN PEMBAHASAN n = 8,68 rpm, dibulatkan 9 rpm
Perhitungan Rencana Pemakaian Motor Maka daya motor yang direncanakan adalah:
P Watt
Joule
P
det ik
Nxm
P
s
(kgxm / s 2 ) xm
P
s
P = (kg x m/s2)(m/s)
= 139,5 kg x 10 m/s2 x 0,16 m/s
= 223,2 Watt= 0,223 kW
Gambar 3.. Kecepatan Sudut Sproket maka daya rencana (Pd) dihitung dengan
A ≠ B rumus seperti di bawah ini:
nA = nB Pd = fc x P (kW)
vA = A . rA = 1,5 x 0,223 kW
0,16 = A . 0,176 = 0,335 kW
A = 0,909 rad/s. = 0,449 HP, dibulatkan menjadi 0,5 HP
Kuantity (pcs)
: AC 220 Volt, Single
2400
Phase Motor 2100
Merk : MotoVario 1800
Tipe Gear Box : Helical Bevel 1500
Geared Motor 1200
Merk : Wormgear 900
Putaran : 900 Rpm 600
300
Ratio Gear : 1 : 100 0
Daya : 0,5 HP
1050
150
250
350
450
550
650
750
850
950
50
Hasil Pengujian Waktu kerja (menit)
Setelah dilakukan uji coba mesin
konveyor hasil rancangan didapatkan data konveyor baru konveyor lama
seperti yang ditunjukkan dalam tabel
Gambar4. Grafik Pencapaian Konvenyor
berikut.
Lama vs Baru
TABEL 1. Tabel Hasil
Perhitungan Efisiensi Konveyor Lama:
Jam Kerja Pencapaian Pencapaian
Kapasitas teori = 3772
Menit ke- Konveyor Konveyor
pcs/1100 menit
Lama (pcs) Lama (pcs)
Pencapaian actual = 2642
100 238 340
pcs/1100 menit
200 480 690
Waktu kerja bruto = 21,75
300 720 1030
jam
400 960 1380
Cycle Time Proses = 17,5
500 1200 1720
detik/pcs
600 1440 2060
Efisiensi proses () adalah:
700 1680 2400
Pencapaian actual
800 1920 2740
900 2160 3080 (Wkt ker jabrutox 3600 det ik ) / CT
1000 2400 3430 2642
=
1100 2642 3772 (21,75 x3600) / 17,5
= 59,05%.
Berikut ini grafik pencapaian Konvenyor
Lama vs Baru: Perhitungan Efisiensi Konveyor Baru:
Kapasitas teori = 3772
pcs/1100 menit
Pencapaian actual = 3772
pcs/1100 menit
Waktu kerja bruto = 21,75
jam
Cycle Time Proses = 17,5
detik/pcs
Efisiensi proses () adalah:
Pencapaian actual
(Wkt ker jabrutox 3600 det ik ) / CT
3772 5. http://www.noerpamoengkas.wordpress.
= com/2013/01/05/konveyor-rantai-
(21,75 x3600) / 17,5
bagian-4/
= 84,30%.
6. http://www.ftsl.itb.ac.id/wp_content/upl
oad/2010/10/makalah_indonesia.pdf
Jadi dengan rancangan konveyor
7. Oberg, Erik; Jones, Franklin D.; Horton,
terbaru effisiensi proses buffing mengalami
Holbrook L.; Ryffel, Henry H. (2000),
kenaikan dari sebelumnya 59,05% menjadi
Machinery's Handbook (26 th. ed.), New
84,30% (naik 25,26%).
York: Industrial Press Inc.
8. Sugiarto, H.N.,G. Takeshi Sato. (2005).
4. KESIMPULAN
Menggambar Mesin Menurut Standar
Dalam penelitian ini, dirancang
ISO, Cetakan kesebelas. Jakarta:
sebuah mesin konveyor yang
Pradnya Paramita.
diimplementasikan di unit produksi dengan
9. (Prasetyo, Joko. (2008). Rekayasa Dan
pergerakan table top chain conveyor secara
Analisa Dinamika Sistem Suplai Benda
melingkar horisontal dan bergerak kontinyu
Kerja Pada Double Feeder Station Festo
untuk memindahkan barang dari bagian
Modular Automation Production System
proses machining ke bagian proses buffing
(Maps). Surakarta.
sehingga proses pemindahan barang akan
berjalan dengan baik tanpa adanya
penumpukan barang. Dengan pergerakan
table top chain conveyor secara melingkar
horisontal dan bergerak kontinyu diharapkan
dapat mengatasi permasalahan yang ada
serta dapat meningkatkan unjuk table top
chain conveyor. Dengan adanya konveyor
yang baru ini dapat meningkatkan kapasitas
produksi proses buffing dari 2.642 pcs/1100
menit menjadi 3.772 pcs/1100 menit.
Sehingga rancangan mesin conveyor ini
dapat menghilangkan penumpukan material
sebesar 1.130 pcs dan meningkatkan
efisiensi produksi dari 59,05% menjadi
84,30% (meningkat 25,26%).
DAFTAR PUSTAKA
1. Sularso, Kiyokatsu Suga. (1978). Dasar
Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin, Cetakan keduabelas. Jakarta: PT.
Kresna Prima Persada.
2. Shigley, Larry D. Mitchell. (1984).
Perencanaan Teknik Mesin, terjemahan:
Gandhi Harahap. Jakarta:Erlangga.
3. R.S. Khurmi, J.K. Gupta, 1982, A
Textbook Of Machine Design, New
Delhi-110 055.
4. http://www.rendriardinatalovebiology.bl
ogspot.com/2013/03/beberapa-jenis-
conveyor.html