Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA NY.U DENGAN HIPERTENSI


DI DUSUN KLIWON DESA KAWAH MANUK

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik


Departemen Keperawatan Komunitas Program Profesi Ners
Dosen Pembimbing Ns. Asmadi, M.Kep., Sp. Kom

Disusun Oleh :

FUZI MELA SAADAH

JNR0210037

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2021
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA
TINJAUAN KASUS

Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi pada keluarga Tn.D


khususnya Ny.U yang bertempat tinggal di wilayah RT 002 Dusun Kliwon Desa
Kawah Manuk. Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan teknik
wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga.

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.D
TTL : Ciamis, 06-07-1938
Umur : 83 tahun
Pekerjaan : Pegawai Swasta

Alamat : RT 002 Dusun Kliwon Desa Kawah Manu, Kec.


Darma, Kab. Kuningan
Agama : Islam
Suku : Sunda
No. Telepon :-
Pendidikan : SLTP/Sederajat

2. Daftar Anggota Keluarga

Hub.
N
Nama L/P Dg Umur Pendidikan Imunisasi KB Kesehatan
o
KK

1. Tn.D L Suami 58 th Tamat Lengkap - Sehat


SLTP/
Sederajat
2. Ny.U P Istri 41 th Tamat Lengkap - Hipertensi
SLTP/
Sederajat
3. An.H L Anak 18 th Belum Lengkap - Sehat
tamat
SLTA
4. An.M P Anak 15 th Belum Tidak - Sehat
tamat MTs Lengkap

3. Genogram

Tn.S Ny.R

An.M
An.H

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Tinggal Serumah

: Klien

4. Type Keluarga
a. Jenis type keluarga :
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga inti, dimana di dalam rumah
terdiri dari Tn.D, Ny.U, dan 2 orang anak.
b. Masalah yang terjadi dilihat dari type keluarga :
Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan dan keperawatan.
5. Suku Bangsa (Etnis)
a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota keluarga
Suku bangsa keluarga Tn.D adalah suku sunda.
b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang
secara etnis bersifat homogen)
Tempat tinggal keluarga Tn.D adalah rumah milik pribadi
bangunannya permanen, luas bangunannya 4x5 m2, atap rumah
Ny.U asbes. Terdapat ventilasi > 10%, lantainya ubin, terdapat
cahaya dari luar yang masuk ke dalam rumah, keadaan rumahnya
bersih.
c. Kegiatan keagamaan, sosial, budaya
Keluarga Tn.D khususnya Ny.U tampak mengikuti kegiatan
pengajian yang di adakan oleh wilayah RT 02. Anggota keluarga
Tn.D mempunyai hubungan baik dengan warga disekitar
lingkungan rumahnya, khususnya Ny.U sering berinteraksi dengan
masyarakat yang ada disekitar rumah Ny.U.
d. Kebiasaan berbusana sehari-hari
Keluarga Tn.D setiap harinya berbusana sederhana ,jika keluar
rumah anggota keluarga perempuan mengenakan jilbab.
e. Struktur kekuasaan keluarga
Tn.D adalah kepala keluarga yang menjadi tulang punggung
keluarga. Tn.D mempunyai 1 istri dan 2 orang anak. Anak pertama
Tn.D berusia 18 tahun kelas 3 SMA, anak keduanya berusia 15
tahun kelas 3 MTs.
f. Bahasa yang digunakan di rumah
Bahasa yang digunakan di rumah Keluarga Tn.D di rumah adalah
bahasa sunda.
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Keluarga Tn.D mengatakan selalu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada disekitar seperti puskesmas. Mereka
mengatakan sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
dengan sebaik-baiknya.
6. Agama dan Kepercayaan
a. Agama yang dianut keluarga
Agama yang dianut keluarga Tn.D adalah agama Islam.
b. Apakah antara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan
keagamaan mereka?
Anggota keluarga Tn.D tidak ada yang berbeda keyakinan
keagamaan.
c. Seberapa aktiv keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan atau
organisasi keagamaan?
Keluarga Tn.D khususnya Ny.U tampak mengikuti kegiatan
pengajian yang diadakan oleh RT 002.
d. Adakah kepercayaan dan nilai kegamaan yang berpengaruh
terhadap kesehatan keluarga?
Nilai yang dianut oleh keluarga Tn.D adalah menggunakan budaya
sunda. Dalam keluarga Tn.D tidak ada nilai-nilai yang
bertentangan dengan kesehatan dan begitu pula dengan kegiatan di
dalam keluarga Tn.D tidak ada yang bertentangan. Menurut
keluarga Tn.D kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam
kehidupan. Budaya sunda sangat mempengaruhi Tn.D.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Berapa penghasilan keluarga per bulan ?
Tn.D dan Ny.S bekerja sebagai pegawai swasta. Mendapatkan
penghasilan dari gaji ± Rp.2.500.000,-/bulannya. Dari hasil
tersebut Tn.D mampu memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Mampu
membayar kebutuhan yang lain seperti listrik, dana kesehatan dan
transportasi. Saat ini yang mengelola keuangan yaitu Ny.U.
b. Apakah keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari dengan penghasilan saat ini?
Keluarga Tn.D merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari dengan penghasilan saat ini.
c. Apakah keluarga memiliki tabungan untuk keperluan yang akan
datang (misalnya anak melanjutkan sekolah, dll)
Keluarga Tn.D memiliki tabungan untuk keperluan yang akan
datang dan mendesak.
d. Apakah keluarga memiliki tunjangan kesehatan (asuransi, dll)?
Seluruh anggota keluarga Tn.D memiliki tunjangan kesehatan
seperti kartu BPJS
e. Bagaimana aktifitas rekreasi keluarga?
Anggota keluarga Tn.D tidak mempunyai kebiasaan berlibur
dikarenakan Tn.D dan Ny.U selalu sibuk bekerja dan anak-anaknya
sibuk sekolah.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahapan perkembangan keluarga Tn.D saat ini yaitu pada tahap
perkembangan dengan anak remaja (families with teenagers).
Pada tahap ini orang tua memiliki tugas perkembangan:
a) Orang tua selalu membangun komunikasi yang baik dengan anak
Tn.D selalu membangun komunikasi yang baik dengan anak-
anaknya, sehingga menimbulkan rasa saling percaya satu sama lain
yang membuat anak-anaknya selalu terbuka kepada orang tuanya.
b) Orang tua wajib memberikan kebebasan pada anak, namun juga
memberi tanggung jawab sesuai usia dan kemampuan anak.
Tn.D selalu mengajarkan kedisiplinan kepada anak-anaknya.
c) Menjaga keharmonisan keluarga
Tn.D selalu menjaga keharmonisan keluarganya, dan Tn.D selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, supaya
keluarganya tidak merasa kekurangan.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada data

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI


1. Riwayat kesehatan keluarga masa lalu
Keluarga Tn.D mengatakan mempunyai riwayat kesehatan keluarga
masa lalu seperti muntah ber.
2. Riwayat kesehatan keluarga saat ini (masing-masing anggota keluarga)
Saat dikaji Tn.D,An.H dan An.M tidak ada keluhan sedangkan Ny.U
menderita hipertensi.
3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada disekitar seperti puskesmas. Mereka mengatakan sudah
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah tinggal
a. Gambaran tipe rumah
Rumah keluarga Tn.D adalah rumah milik pribadi bangunannya
permanen, luas bangunannya 4x5 m2, atap rumah Tn.D asbes.
Terdapat ventilasi > 10%, lantainya ubin, terdapat cahaya dari luar
yang masuk ke dalam rumah, keadaan rumahnya bersih.
b. Denah rumah

Km
dapur pintu Kamar An.H
mandi

Kamar Tn.D
Ruang TV & Ny.U

Ruang
Tamu

c. Gambaran kondisi rumah


1) Ruang tamu
pintu pada rumah keluargaKamar
Terdapat 1 ruang tamu Tn.D An.M
2) Kamar tidur
Terdapat 3 kamar tidur pada rumah keluarga Tn.D
3) Ruang keluarga
Terdapat 1 ruang TV pada rumah keluarga Tn.D
4) Dapur
Terdapat ruang dapur pada rumah keluarga Tn.D
5) Kamar mandi
Terdapat 1 kamar mandi pada rumah keluarga Tn.D
d. Pola pembersihan rumah dan lingkungan rumah
Setiap pagi hari Ny.U mengatakan selalu membersihkan rumahnya,
mengepel lantai agar lantainya tidak kotor dan berdebu.
e. Perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tempat tinggal
keluarganya
Keluarga Tn.D selalu bersyukur terhadap rumah tempat tinggal
yang dimiliki
f. Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga
Pengelolaan sampah keluarga Tn.D memiliki pembuangan sampah
sendiri dan biasanya menumpuk lalu ada petugas yang datang
untuk membersihkan sampahnya.Pembuangan air limbah keluarga
Tn.D memiliki saluran pembuangan air kotor.
g. Karakteristik tetangga dan lingkungan rumah
Tetangga Tn.D selalu ramah dan selalu berbagi hal ini
menyebabkan keluarga Tn.D mempunyai hubungan baik dengan
warga disekitar lingkungan rumahnya, di sekitar rumah Tn.D
terdapat posyandu di wilayah tersebut dan fasilitas tersebut dapat
dijangkau dengan berjalan kaki.
h. Mobilitas geografis keluarga
Tidak ada data.
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Dalam menghadapi suatu masalah biasanya keluarga Tn.D
mengupayakan berkumpul untuk mencari jalan keluarnya. Respon
keluarga dalam menghadapi masalah yang muncul pada anggota
keluarga lain adalah membantu mencari jalan keluarnya dan
Anggota keluarga Tn.D mempunyai hubungan baik dengan warga
disekitar lingkungan rumahnya, khususnya Ny.U sering
berinteraksi dengan masyarakat yang ada disekitar rumah Tn.D.
j. System pendukung keluarga
Tidak ada data.

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan Tn.D adalah pola komunikasi
terbuka, yaitu dengan musyawarah dan dilakukan pada waktu yang
tidak tentu. Terkadang siang hari atau malam hari. Anggota keluarga
Tn.D berdominan berbicara bahasa Sunda.
2. Struktur kekuatan keluarga
Hubungan antara anggota keluarga Tn.D terlihat harmonis, saling
terbuka satu sama lain dan menghargai satu sama lain. Saling
mendukung dan membantu dalam situasi apapun. Tidak ada masalah di
dalam keluarga ini, keluarga Tn.D biasanya memecahkan masalah
dengan bermusyawarah untuk memecahkan suatu masalah agar tidak
terjadi konflik kesalahpahaman di dalam keluarga.
3. Struktur peran
Tn.D adalah kepala keluarga yang berpenghasilan sebagai petani. Tn.D
mempunyai 1 orang istri yaitu Ny.U dan 2 orang anak. Anak pertama
Tn.D berusia 18 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 3 SMA
sedangkan anak keduanya berusia 15 tahun sedang duduk di bangku
kelas 3 MTs.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai yang dianut oleh keluarga Tn.D adalah menggunakan budaya
sunda. Dalam keluarga Tn.D tidak ada nilai-nilai yang bertentangan
dengan kesehatan dan begitu pula dengan kegiatan di dalam keluarga
Tn.D tidak ada yang bertentangan. Menurut keluarga Tn.D kesehatan
merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Budaya sunda
sangat mempengaruhi Tn.D.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Tn.D saling menyayangi dan mendukung satu
sama lainnya dan bila ada anggota keluarga yang berhasil Tn.D merasa
bangga atau bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit, semua
anggota keluarga saling membantu untuk merawat. Respon keluarga
terhadap kehilangan awalnya merasa sedih tapi lama kelamaan dapat
menerima.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.D khususnya Ny.U tampak mengikuti kegiatan pengajian
yang di adakan oleh wilayah RT.002. Anggota keluarga Tn.D
mempunyai hubungan baik dengan warga disekitar lingkungan
rumahnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya keluarga langsung
membawanya ke tenaga kesehatan. Untuk pemenuhan kebutuhan
makanan biasanya Ny.U memasak sendiri, keluarga Tn.D biasanya
makan bersama-sama. Keluarga Tn.D terkadang mengkonsumsi buah-
buahan, untuk air minum Ny.U lebih memilih di masak terlebih
dahulu, dan untuk pengolahan makanan keluarga Tn.D sering di
potong dahulu baru dicuci.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.D dikaruniai 2 orang anak laki-laki dan perempuan .Anak
pertama Ny. U berusia 18 tahun dan anak keduanya berusia 15 tahun.
Sejak masih dalam usia produktif Ny.U menggunakan alat kontrasepsi
KB suntik, selama masa penggunaan alat kontrasepsi KB Ny.U tidak
merasakan keluhan apapun.
5. Fungsi Ekonomi
Tn.D dan istrinya Ny.U bekerja sebagai pegawai swasta yang bekerja
sebagai operator di POM bensin. Tn.D mendapatkan penghasilan ±
Rp.2.500.000,-/bulannya. Dari hasil tersebut Tn.D mampu memenuhi
kebutuhan anak-anaknya. Mampu membayar kebutuhan yang lain
seperti listrik, dana kesehatan dan transportasi. Saat ini yang
mengelola keuangan yaitu Ny.U.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stres
a. Stres jangka pendek :
Tidak ada data.
b. Stres jangka panjang :
Tidak ada data.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadan stressor:
Dalam menghadapi suatu masalah biasanya keluarga Tn.D
mengupayakan berkumpul untuk mencari jalan keluarnya. Respon
keluarga dalam menghadapi masalah yang muncul pada anggota
keluarga lain adalah membantu mencari jalan keluarnya.
3. Strategi koping yang digunakan:
Dalam menghadapi suatu masalah biasanya keluarga Tn.D
mengupayakan berkumpul untuk mencari jalan keluarnya. Respon
keluarga dalam menghadapi masalah yang muncul pada anggota
keluarga lain adalah membantu mencari jalan keluarnya.

H. PEMERIKSAAN FISIK

NO Pemfis Ny.U Tn.D An.H An.M


1. Kepala Rambut Rambut Rambut Rambut
bersih, tidak bersih tidak bersih tidak bersih tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
benjolan. benjolan. benjolan. benjolan.

2. Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
an anemis, an anemis, an anemis, an anemis,
sclera an sclera an sclera an sclera an
Ikterik ikterik. ikterik. ikterik.
3. Mulut Mukosa mulut Mukosa Mukosa Mukosa
lembab, tidak mulut mulut mulut
ada karies gigi, lembab, tidak lembab, lembab, ada
tidak ada ada karies tidak ada karies gigi,
kesulitan gigi, tidak karies gigi, tidak ada
menelan. ada kesulitan tidak ada kesulitan
menelan. kesulitan menelan.
menelan.
4. Hidung Simetris, Simetris, Simetris, bersih, tidak
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak ada
ada benjolan. ada benjolan. ada benjolan.
benjolan.
5. Telinga Ada 2, Ada 2, Ada 2, Ada 2,
simetris simetris simetris simetris
tidak tidak tidak tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
serumen. serumen. serumen. serumen.
6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar getah kelenjar getah kelenjar kelenjar
bening, tidak bening, tidak getah getah
ada ada bening, bening,
pembesaran pembesaran tidak ada tidak ada
vena jugularis. vena jugularis. pembesaran pembesaran
vena vena
jugularis. jugularis.
7. Dada Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
suara suara jantung suara suara
jantung normal, tidak jantung jantung
normal, ada suara normal, normal,
tidak ada tambahan, tidak tidak
suara suara paru ada suara ada suara
tambahan, vesikuler. tambahan, tambahan,
suara paru suara paru suara paru
vesikuler. vesikuler. vesikuler.
8. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
distensi, tidak distensi, tidak distensi, distensi,
ada nyeri saat ada nyeri saat tidak ada tidak ada
ditekan, tidak ditekan, tidak nyeri saat nyeri saat
ada GE. ada GE. ditekan, ditekan,
tidak ada tidak ada
GE. GE.
9. Ekstremitas Tidak Tidak Tidak Tidak
Atas bengkak, bengkak, bengkak, bengkak,
turgor kulit turgor kulit turgor turgor
elastis, tidak elastis, tidak kulit kulit
ada luka, ada luka, elastis, elastis,
simetris. simetris. tidak ada tidak ada
luka, luka,
simetris. simetris.
10. Ektremitas Tidak Tidak Tidak Tidak
bawah bengkak, bengkak, bengkak, bengkak,
turgor kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit
elastis, tidak elastis, tidak elastis, tidak elastis, tidak
ada luka, ada luka, ada luka, ada luka,
simetris. simetris. simetris. simetris.
11. TTV Td: 150/80 Td: 120/90 Td: 120/70
Td:
Sh: 36,1°C
mmHg mmHg 120/80
RR: 23
N: 105
Nd: 93 x/mnt Nd: 90 x/mnt
x/mnt
x/mnt Nd: 99
RR: 19 RR: 21 x/mnt
RR: 20 x/mnt Kes:
x/mnt Sh: 36°C
x/mnt CM Kondisi
S: 36°C Kes: CM
Sh: 36°C baik
Kes: CM Kondisi baik
Kes: CM
Kondisi
Kondisi
Baik
Baik

I. HARAPAN KELUARGA
1. Apa harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang terjadi
Ny.U mengatakan ingin cepat sembuh dari sakit yang di deritanya.
2. Apa harapan keluarga terhadap petugas kesehatan keluarga
Berharap dengan adanya asuhan keperawatan dapat mempercepat
proses penyembuhan hipertensinya.

J. ANALISA DATA

DATA MASALAH

Ds: Nyeri akut


 Ny.U mengeluh kepala terasa sakit.
 Ny.U mengatakan timbulnya keluhan karena
tekanan darahnya yang kembali naik.
 Ny.U mengatakan keluhan yang dirasakan
seperti tertekan benda berat
 Ny.U mengatakan keluhan dirasakan pada
daerah kepala dan leher
 Skala nyeri 6 (sedang)
 Ny.U mengatakan keluhan timbul secara
tiba- tiba, sakit kepala yang dirasakan hilang
timbul
 Ny.U mengatakan pusing, nyeri pada leher
dan terasa berat.
Do:
 TD: 150/80 mmHg
 S: 36°C
 RR: 19 x/menit
 Nd: 105 x/menit
 Ny. E tampak bingung dengan
penyakit yang diderita dan terlihat
gelisah
Ds: Defisiensi pengetahuan

 Keluarga mengatakan tidak mengetahui


tentang penyakit hipertensi
Do:

 Ny.U dan keluarga tampak bingung dan


tidak mengerti ketika ditanya mengenai
penyakit hipertensi.
 TD: 150/80 mmHg
 S: 36°C
 RR: 19 x/menit
 Nd: 105 x/menit

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
angggota keluarga sakit
b. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah

L. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSA KEPERAWATAN

DX Kriteria Sekor Pembenaran

Dx. 1 Sipat masalah: 2/3

Kemungkinan masalah
dapat diubah:
Sebagian

Potensial masalah untuk


dicegah:
Cukup

Menonjolnya masalah-
masalah berat, harus segera
ditangani

Dx. 2

M. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI

1. Masalah 1.Luaran Utama Intervensi Utama


Nyeri Akut □ Tingkat Nyeri □ Managemen Nyeri
(D.0077) (L.08066) (I.08238)
Definisi : Definisi :
Definisi Pengalaman sensorik Mengidentifikasi dan
Pengalaman sensorik atau atau emosional yang mengelola pengalaman
emosional yang berkaitan berkaitan dengan sensorik atau emosional
dengan kerusakan jaringan kerusakan jaringan yang berkaitan dengan
aktual atau fungsional, aktual atau kerusakan jaringan atau
dengan onset mendadak fungsional, dengan fungsional dengan onset
atau lambat dan onset mendadak atau mendadak atau lambat
berintensitas ringan hingga lambat dan dan berintensitas ringan
berat yang berlangsung berintensitas ringan hingga berat dan
kurang dari 3 bulan hingga berat dan konstan. Tindakan
Penyebab konstan. 1. Observasi
□ Orang terdekat terlalu Ekspektasi: menurun □ Identifikasi skala
fokus pada kondisi di Kriteria Hasil: nyeri
luar keluarga. □ Kepuasan terhadap □ Identifikasi
□ Agen pencedera perilaku bantuan respons nyeri non
fisiologis (mis. anggota keluarga verbal.
inflamasi, iskemia, lain. □ Identifikasi lokasi,
neoplasma) □ Keluhan nyeri karakteristik,
□ Agen pencedera kimiawi Meringis durasi, frekuensi,
(mis. terbakar, bahan □ Sikap protektif kualitas, intensitas
kimia iritan) □ Gelisah nyeri
□ Agen pencedera fisik □ Kesulitan tidur □ Identifikasi faktor
(mis. abses, amputasi, □ Menarik diri yang memperberat
terbakar, terpotong, □ Berfokus pada diri dan memperingan
mengangkat berat, sendiri nyeri.
prosedur operasi, trauma, □ Diaforesis □ Identifikasi
latihan fisik berlebihan) □ Perasaan depresi pengaruh nyeri
(tertekan) pada kualitas
Gejala/Tanda Mayor □ Perasaan takut hidup.
1. Subjektif. □ Identifikasi
mengalami cedera
□ Mengeluh nyeri pengetahuan dan
berulang
2. Objektif □ Anoreksia keyaninan tentang
□ Tampak meringis nyeri
□ Perineum terasa
□ Bersikap protektif 2. Terapeutik
tertekan
(mis. waspada, posisi □ Berikan teknik
□ Uterus teraba
menghindari nyeri) nonfarmakologis
membulat
□ Gelisah untuk mengurangi
□ Ketegangan otot
□ Frekuensi nadi rasa nyeri (mis.
□ Pupil dilatasi
meningkat TENS, hipnosis,
□ Muntah akupresur, terapi
□ Sulit tidur
□ Mual musik,
Frekuensi nadi biofeedback,
Gejala/Tanda Minor
(Membaik) terapi pijat,
□ Objektif
□ Pola napas aromaterapi,
□ Tekanan darah
□ Tekanan darah teknik imajinasi
meningkat
□ Proses berpikir terbimbing,
□ Pola napas berubah
□ Fokus kompres
□ Menarik diri
□ Fungsi berkemih hangat/dingin,
□ Nafsu makan berubah
□ Perilaku terapi bermain).
□ Proses berpikir □ Kontrol
□ Nafsu makan
terganggu lingkungan yang
□ Berfokus pada diri □ Pola tidur.
memperberat rasa
sendiri nyeri (mis. suhu
□ Diaforesis ruangan,
pencahayaan,
Kondisi Klinis Terkait kebisingan).
□ Kondisi pembedahan
□ Cedera traumatis □ Fasilitasi istirahat
□ Infeksi dan tidur
□ Sindrom koraner akut 3. Edukasi
□ Glaukoma □ Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
□ Jelaskan strategi
meredakan nyeri
□ Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
□ Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
4. Kolaborasi
□ pemberian
analgetik, jika
perlu.
Intervensi Pendukung
□ Edukasi Manejemen
Nyeri
Definisi : Mengajarkan
pengelolaan suhu tubuh
yang lebih dari normal
Tindakan
1. Observasi
□ Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
2. Terapeutik
□ Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
□ Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
□ Berikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Edukasi
□ Jelaskan
penyebab, periode,
dan strategi
meredakan nyeri
□ Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
□ Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
□ Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
□ Edukasi Efek Samping
Obat
Definisi : Memberikan
informasi untuk
meminimalkan efek
samping dari agen
farmakologis yang
diprogramkan
Tindakan
1. Observasi
□ Identifikasi
kemampuan
pasien dan
keluarga
menerima
informasi
perkembangan.
2. Terapeutik
□ Persiapkan materi
dan media edukasi
□ Jadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
dengan pasien dan
keluarga
□ Berikan
kesempatan pasien
dan keluarga
bertanya
3. Edukasi
□ Jelaskan tujuan
obat yang
diberikan
□ Jelaskan indikasi
dan kontra
indikasi obat yang
akan dikonsumsi
Jelaskan cara kerja
obat secara umum
□ Jelaskan dosis,
cara pemakaian,
waktu dan
lamanya
pemberian obat
□ Jelaskan tanda dan
gejala bila obat
yang dikonsumsi
tidak cocok untuk
pasien
□ Jelaskan reaksi
alergi yang
mungkin timbul
saat atau setelah
obat dikonsumsi
□ Anjurkan melihat
tanggal kadaluarsa
obat yang akan
dikonsumsi
□ Anjurkan melihat
kondisi fisik obat
sebelum
dikonsumsi
□ Anjurkan untuk
segera ke fasilitas
kesehatan terdekat
jika reaksi obat
yang dikonsum
membahayakan
hidup pasien
□ Ajarkan cara
mengatasi reaksi
obat yang tidak
diinginkan.

□ Manajemen Medikasi
Definisi :Mengidentifik
asi dan mengelola
penggunaan agen
farmakologis sesuai
dengan program
pengobatan.
1. Observasi
□ Identifikasi
penggunaan obat
sesuai resep
□ Identifikasi masa
kadaluwarsa obat
□ Identifikasi
pengetahuan dan
kemampuan
menjalani
program
pengobatan
□ Monitor
keefektifan dan
efek samping
pemberian obat
Monitor tanda dan
gejala keracunan
obat
□ Monitor
kepatuhan
menjalani
program
pengobatan
2. Teraupetik
□ Fasilitasi
perubahan
program
pengobatan, jika
perlu
□ Sediakan sumber
informasi program
pengobatan secara
visual dan tertulis
□ Fasilitasi pasien
dan keluarga
melakukan
penyesuaian pola
hidup akibal
progra pengobatan
3. Edukasi
□ Ajarkan pasien
dan keluarga cara
mengelola obat
(dosis,
penyimpanan,
pemberian)
□ Ajarkan cara
menangani atau
mengurangi efek
samping, jika
terjadi
□ Anjurkan
menghubungi
petugas kesehatan
jika terjadi efek
samping obat.

2. Masalah 2.Luaran Utama Intervensi Utama


Defisit pengetahuan □ Tingkat Pengetahuan □ Edukasi Kesehatan
Definisi : Kecukupan Definisi : Mengajarkan
Definisi informasi kognitif pengelolaan faktor risiko
Ketiadaan atau kurangnya yang berkaitan penyakit dan perilaku
Informasi kognitif yang dengan topik tertentu hidup bersih serta sehat.
berkaitan dengan topik Ekspektasi: Tindakan
tertentu. Membaik 1. Observasi
Penyebab Kriteria Hasil: □ Identifikasi
□ Keteratasan kognitif □ Perilaku sesuai anjuran kesiapan dan
□ Gangguan fungsi □ Verbalisasi minat kemampuan
kognitif dalam belajar menerima
□ Kekeliruan mengikuti □ Kemampuan informasi
anjuran menjelaskan □ Identifikasi faktor-
□ Kurang terpapar pengetahuan tentang faktor yang dapat
informasi menggambarkan meningkatkan dan
□ Kurang minat dalam pengalaman menurunkan
belajar sebelumnya motivasi perilaku
□ Kurang mampu pengetahuan suatu hidup bersih dan
mengingat topik sehat
□ Ketidaktahuan □ Kemampuan yang 2. Terapeutik
menemukan sumber menggambarkan □ Sediakan materi
informasi pengalaman yang dan media
sesuai dengan topik pendidikan
Gejala/Tanda Mayor □ Perilaku sesuai dengan kesehatan
1. Subjektif. pengetahuan □ Jadwalkan
□ Menanyakan masalah □ Pertanyaan tentang pendidikan
yang dihadapi masalah yang dihadapi kesehatan sesuai
2. Objektif □ Persepsi yang keliru kesepakatan
□ Menunjukkan terhadap masalah □ Berikan
perilaku tidak sesuai □ Menjalani pemeriksaan kesempatan untuk
anjuran yang tidak tepat bertanya
□ Menunjukkan Perilaku. 3. Edukasi
persepsi yang keliru □ Jekaskan faktor
terhadap masalah risiko yang dapat
mempengaruhi
Gejala/Tanda Minor kesehatan
1. Objektif □ Ajarkan perilaku
□ Menjalani hidup bersih dan
pemeriksaan yang sehat
tidak tepat □ Ajarkan strategi
□ Menunjukkan yang dapat
perilaku berlebihan digunakan untuk
(mis. apatis, meningkatkan
bermusuhan, agitasi, perilaku hidup
histeria) bersih dan sehat.
Kondisi Klinis Terkait Intervensi Pendukung
□ Kondisi klinis yang □ Edukasi Diet
baru dihadapi oleh Definisi : Mengajarkan
klien jumlah, jenis dan jadwal
□ Penyakit akut asupan makanan yang
□ Penyakit kronis. diprogramkan.
□ Glaukoma Tindakan
1. Observasi
□ Identifikasi
kemampuan pasien
dan keluarga
menerima
informasi
□ Identifikasi tingkat
pengetahuan saat
ini
□ Identifikasi
kebiasaan pola
makan saat ini dan
masa lalu
□ Identifikasi
persepsi pasien
dan keluarga
tentang diet yang
diprogramkan
□ Identifikasi
keterbatasan
finansial untuk
meyediakan
makanan
2. Terapeutik
□ Persiapkan materi,
media dan alat
peraga
□ Jadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan
pendidikan
kesehatan
□ Berikan
kesempatan pasien
dan keluarga
bertanya
□ Sediakan rencana
makan tertulis, jika
perlu
3. Edukasi
□ Jelaskan tujuan
kepatuhan diet
terhadap kesehatan
□ Informasikan
makanan yang
diperbolehkan dan
dilarang
□ Informasikan
kemungkinan
interaksi obat dan
makanan, jika
perlu
□ Anjurkan
mempertahankan
posisi semi Fowler
(30-45 derajat) 20-
30 menit setelah
makan
□ Anjurkan
mengganti bahan
makanan sesuai
dengan diet yang
diprogramkan
□ Anjurkan
melakukan
olahraga sesuai
toleransi
□ Ajarkan cara
membaca label
dan memilih
makanan yang
sesuai
□ Ajarkan cara
merencanakan
makanan yang
sesuai program
□ Rekomendasikan
resep makanan
yang sesuai
dengan diet, jika
perlu Edukasi
Edukasi Aktivitas/Istirahat
Definisi : Definisi
Mengajarkan
pengaturan aktivitas dan
istirahat
Tindakan
1. Observasi
□ identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
2. Terapeutik
□ Sediakan materi
dan media
pengaturan
aktivitas dan
istirahat
□ Jadwalkan
pemberian
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
□ Berikan
kesempatan
kepada pasien dan
keluarga untuk
bertanya
3. Edukasi
□ Jelaskan
pentingnya
melakukan
aktivitas fisik /
olahraga secara
rutin
□ Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok,
aktivitas bermain
atau aktivitas
lainnya
□ Anjurkan
menyusun jadwal
aktivitas dan
istirahat
□ Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan
istirahat (mis.
kelelahan,
aktivitas) sesak
napas
□ Ajarkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan.
Edukasi Proses Keluarga
Definisi : Memberikan
pengetahuan untuk
meminimalkan efek
gangguan proses keluarga.
Tindakan
1. Observasi
□ Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi.
2. Terapeutik
□ Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
□ Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
□ Berikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Edukasi
□ Anjurkan
mengidentifikasi
dan menggunakan
dukungan sosial
yang ada
□ Anjurkan keluarga
agar tetap
terhubung dengan
anggota keluarga
foto, gambar
rekaman lain (mis.
telepon, email,
suara dan video)
□ Anjurkan
meminimalkan
gangguan rutinitas
keluarga dengan
memfasilitasi
aktifitas rutin
keluarga (mis.
makan bersama,
diskusi keluarga,
pembuatan
keputusan)
□ Ajarkan cara
mengidentifikasi
tipe dan gangguan
proses keluarga
□ Ajarkan cara
mengidentifikasi
perubahan peran
pada proses
keluarga
□ Ajarkan strategi
nomalisasi
masalah keluarga
bersama dengan
anggota keluarga

Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai