Disusun Oleh :
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu ideologi Muhammadiyah?
b. Apa fungsi idielogi Muhammadiyah?
c. Apa saja keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah?
d. Apa tantangan deologi yang membahayakan dakwah Islam dan
Muhammadiyah?
C. TUJUAN
a. Mengetahui ideologi Muhammadiyah?
b. Mengetahui Apa itu fungsi idielogi Muhammadiyah?
c. Mengetahui Apa saja keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah?
d. Mengetahui tantangan ideologi yang membahayakan dakwah Islam dan
Muhammadiyah?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Secara harfiyah, Ideology ialah “system Paham” atau sekumpulan ide atau
gagasan. Plato : “ Ideologi sebagai suatu kebenaran sejati”. Rene Descartes :
“Ideologi sebagai inti dari seluruh pemikiran manusia”.
Unsur-Unsur Pokok Ideologi yaitu :
1. Pandangan yang komprehensif tentang manusia, dunia, dan alam
semesta dalam kehidupan;
2. Rencana penataan social-politik berdasarkan paham tersebut;
3. Kesadaran dan pencanangan dalam bentuk perjuangan melakukan
perubahan-2 berdasarkan paham dan rencana dari ideology tersebut;
4. Usaha mengarahkan masyarakat untuk menerima ideology tersebut
yang menuntut loyalitas dan keterlibatan para pengikutnya;
5. Usaha memobilisasi seluas mungkin para kader dan massa yang akan
menjadi pendukung ideology tersebut, mirip mabda’ di Islam.
Ideologi muhammadiyah ialah “system keyakinan, cita-cita, dan
perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, idieologi ini diambil dari sumbernya
Al-Qur’an dan al-Sunnah.
Kandungan ideology Muhammadiyah, yaitu :
1) Paham Islam atau paham agama dalam Muhammadiyah;
2) Hakikat Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dan
3) Misi, fungsi, dan Strategi perjuangan Muhammadiyah.
Betapa pentingnya mengaitkan proses gerakan Muhammadiyah ke dalam
ideology. Dalam hal ini, ideology sesungguhnya merupakan “Worl View” yang
dianut Muhammadiyah yang mengikat seluruh anggota dan kelembagaannya.
1. SEKULARISME
Kata sekularisme, berasal dari kata sekuler dari bahasa latin saeculum
yang mempunyai dua konotasi yaitu waktu dan lokasi (tempat). Waktu
menunjuk pada pengertian sekarang atau kini, saat ini. lokasi menunjuk
pada pengretian dunia atau duniawi. Sehingga saeculum bermakna zaman
ini, masa kini, dan di dunia ini. Dalam perkembanganya, saeculum
diartikan sebagai dunia (duniawi) dalam pengertian hidup tanpa Allah
(kosmos tanpa Allah). Sementara dalam bahasa Arab, sekularisme dikenal
dengan istilah ilmaniyah.? Secara istilah, sekularisme adalah suatu system
tata susila yang didasarkan pada prinsip-prinsip moral alamiah dan terlepas
dari ajaran agama atau alam gaib. Dengan ungkapan lain, sekularisme
adalah cara hidup, bekerja, dan berfikir tanpa menyertakan Allah. Huxley
berkata: “Don’t bother about God (jangan hiraukan Allah dan jangan sebut
lagi Dia dalam diskusi).”
Pandanganan tersebut secara eksplisit mengunkapkan bahwa pengaruh
agama harus dikurangi dalam kehidupan social manusia, atau dengan
ungkapan lain tata moral, keudayaan, pendidikan, politik dan lain-lain
harus dipisahkan sama sekali dengan agama.
Pada awalnya, sekularisme berasal dari sejarah Barat dimana pada abad
pertengahan yang dikenal sebagai dark age, gereja sangat dominan dalam
peran kehidupan publik. Puncak kekuasaan geraja ketika system
pemerintahan kerajaan Eropa menganut system caesaro-papisme, yaitu
kekuasaan keagamaan dan politik dalam satu tangan, yaitu Paus. Seiring
dengan perkembangan waktu, kekuasaan gereja yang begitu besar
menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan oleh gereja. Situasi tersebut
memicu banyak raja yang melepaskan diri dari ikatan gereja katholik,
sehingga peristiwa tersebut dikenal dalam sejarah dengan “Scheiding van
Kerk en Staat” (perpisahan antara kekuasaan gereja dengan kekuasaan
Negara). Pemisahan kekuasaan gereja dan Negara tersebut dikenal sebagai
era enlightenment (pencerahan), dimana akal manusia bisa berlepas diri
dari pengaruh agama, dimana Eropa membangun paradigm pengetahuan
mereka yang steril dari agama. Mereka bebas bereksperimen dan
berekspresi tanpa dibatasi dengan nilai-nilai agama.
Seorang sosiolog Prancis August Comte pada pertengahan abad ke 19
telah membayangkan adanya kebangunan ilmu dan keruntuhan agama. Ia
percaya bahwa berdasarkan logika sekuler, masyarakat berevolusi dan
berkembang dari tingkat primitive ke tingkat modern. Ia melihat bahwa
ditilik dari perkebangan masyarakat, metafisika adalah transisi dari
theology ke ilmu pengetahuan. Filosuf Jerman, Feidrich Nietzhe
meramalkan setidak-tidaknya untuk dunia barat Tuhan telah mati. Dan
mereka menyambutnya sebagai persiapan akan datangnya suatu dunia .
yang terbebaskan, tanpa tuhan tanpa agama. Jesuit Prancis, Paleontolog
Pierre Tielhard de Chardin yang diikuti oleh para teolog lainya seperti
Deitrich Bonholfer dari Jerman dan Paul Tillich dari Amerika, dengan
mengamati kecenderungan peristiwa dan pemikiran masa kini, mereka
mulai menerima kenyataan tak terhindarkanya krisis agama dan teologi
yang timbul akibat sekularisme. Dengan begitu merekapun menyarankan
masyarakat Kristen barat untuk bersekutu dan berperan dalam proses
Sekularisasi yang tak terhindarkan tersebut."
Dalam perspektif Islam, sekularisme bertentangan dengan nilaianilai
Islam. Karena agama dianggap tidak lagi mempunyai peran dalam ranah
publik, tetapi hanya berfungsi untuk wilayah private. Padahal dalam Islam,
seluruh dimensi kehidupan manusia baik private maupun public
merupakan objek bagi berlakunya nilai-nilai agama. Untuk itulah,
sekularsme sering diasosiasikan sebagai perwujudan modern dari paham
dahriyah atau matrialisme. Allah berfirman:
ِي ا اَِّل َحيَاتُنَا الدُّ ْنيَا نَ ُم ْوتُ َونَحْ يَا َو َما يُ ْه ِل ُكنَا ٓ ا اَِّل الدا ْه ُۚ ُر
َ َوقَالُ ْوا َما ه
2. NATIVISME
Nativisme berasal dari kata native yang bermakna asli, asal mula. Atau
paham yang menekankan penonjolan keaslian atau kepribumian. Secara
istilah, nativisme adalah kerohanian khas dari satuan bangsa (suku suatu
bangsa), sejauh itu berasal dan diperkembangkan di tengahtengah bangsa
itu sendiri dan tidak dipengaruhi oleh kerohanian bangsa lain atau meniru.
Dengan ungkapan lain, nativisme adalah gerakan kembali kepada
kerohanian bangsa sendiri, nenek moyang dahulu, dan meninggalkan
kerohanian-kerohanian yang dianggap tidak genuine dari bangsanya
sendiri atau berasal dari luar bangsanya. Dalam perspektif Islam, kembali
kepada tradisi nenek moyang adalah sesuatu yang mubah (diperbolehkan)
asalkan tradisi tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islami.
Sehingga tidak dibenarkan dengan alasan mengikuti tradisi nenek moyang,
kemudian meninggalkan nilai-nilai Islam, bahkan menentangnya. Dalam
hal ini Allah berfirman:
3. KAPITALISME
4. SOSIALISME
5. HUMANISME
6. PRAGMATISM
7. ZIONISM
8. ATHEISM
9. HEDONISM
Dalam mazhab hedonism, ada dua aliran besar yang berkembang, yaitu
egoistic hedonism dan universalistic hedonism.
10. FUNDAMENTALISME
11. FASISME
Nama fasisme berasal dari kata Latin 'fasces, artinya kumpulan tangkai
yang diikatkan kepada sebuah kapak, yang melambangkan pemerintahan
Romawi kuno. Lambang dan simbol “fasisme” pertama kali digunakan di
Italia oleh pemerintahan yang berkuasa tahun 19221924 pimpinan Benito
Mussolini. Selain Italia, pemerintahan fasis juga berkuasa di Jerman 1933
- 1945, dan di Spanyol 1939 - 1975. Fasisme merupakan gerakan ideologis,
nasionalis, politik yang otoriter, radikal, dan totaliter. Fasis berusaha untuk
mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem,
termasuk sistem politik dan ekonomi, Mereka menganjurkan pembentukan
partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu
bangsa dan terciptanya “manusia baru” yang ideal untuk membentuk suatu
elit pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan kebijakan
keluarga (eugenika), Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan
kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal, dan kemampuan
untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang
kuat. Oleh karena itu, pemerintahan Fasis melarang oposisi terhadap
negara.
12.KOMUNISME
13.PLURALISME
ِ ب َو ْال ُم ْش ِر ِكيْنَ فِ ْي ن
َار َج َه ان َم ِ ا اِن الا ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا ِم ْن ا َ ْه ِل ْال ِك ٰت
ٰۤ ُ ۗ
ول ِٕى َك ُه ْم ش َُّر ْال َب ِريا ۗ ِة ٰخ ِل ِديْنَ فِ ْي َها ا
14. SATANISME
Tanya Jawab :