Anda di halaman 1dari 13

“Konsep Dasar Dan Perkembangan Kewirausahan”

EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU
Dr. Muhammad Istan, SE., M, Pd.
NIP 197502192006041008

OLEH
Eki Puja Wanda Sukma (19561010)
Eza Ayu (19561013)
Marisa Salvana (19561025)

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI CURUP
IAIN CURUP
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji syukur kita sampaikan atas kehadiran Allah SWT, yang telah
memberikan waktu serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikna tugas
penulis ini dengan tepat waktu dan tanpa suatu kekurangan apapun.

Adapun maksud dan tujuan dari tugas yang penulis buat ini adalah untuk
mengulas mata kuliah Metodolgi Penelitian tentang Penelitian Kuantitatif Serta
Cara Membuat Latar Belakang Dan Rumusan Masalah. Penulis menyadari
makalah yang penulis buat tidaklah sempurna, didalamnya terdapat kesalahan-
kesalahan yang mungkin disengaja ataupun tidak disengaja seperti penulisan
nama,tempat tinggal,tanggal dan lain-lain. Maka dari itu kritik dan saran yang
dapat membangun penulis sangat penulis harapkan.

Demikianlah makalah yang penulis buat ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi penulis atau pun pembaca.
Wasallamualaikum.wr.wb

Curup,02 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan ............................................................ 3


B. Perkembangan Kewirausahaan ..................................................... 4
C. Pengertian Konsep Dasar Kewirausahaan .................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang
wirausahawan adalh seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.
Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang
membedakan adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti
lahan, tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang
atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak
dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan
usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang
wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi
demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer
juga mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Sementar
menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus,
muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang
sampai muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain.
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para
pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business
cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan
ini sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan
gagasan bisnis baru.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ekonomi dan Kewirausahaan
2. Bagaimana Perkembangan Kewirausahaan
3. Bagaimana Konsep Dasar Kewirausahaan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Ekonomi dan Kewirausahaan
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Kewirausahaan
3. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Kewirausahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ekonomi Dan Kewirausahaan


Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam
mengelola sumber daya yang terbatas dan menyalurkannya kedalam berbagai
individu atau kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Istilah "ekonomi"
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum".
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga". Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau
ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Sedangkan Kewirausahaan adalah sebuah proses menciptakan sesuatu agar
bisa bernilai tambah dalam ekonomi. Kewirausahaan adalah serapan dari dua
frasa, wira yang artinya laki-laki atau mandiri dan usaha yang berarti sebuah
kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.
Dikutip dari Investopedia, wirausaha yakni individu yang bisa menciptakan bisnis
sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati keuntungan dari
usaha yang dirintisnya.
Sedangkan pengertian kewirausahaan adalah proses mendirikan dan
menjalankan bisnis atau usaha tersebut. Wirausahawan umumnya dipandang
sebagai inovator. Inovator sendiri tak berarti harus menemukan sesuatu yang baru.
Melainkan bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa memecahkan masalah,
dalam hal ini masalah terkait bisnis.Yang dimana keduanya memiliki hubungan
berupa wirausahaan sendiri suatu kegiatan yg didalamnya terdapat suatu kegiatan
ekonomi yang saling berhubungan.

3
B. Perkembangan Kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer.
Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:.
1. Periode awal
Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh
pengusaha sebagai go-between adalah Marco polo, yang mencoba untuk
mengembangkan rute perdagangan hingga timur jauh.[2] Dalam masanya,
terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif bertindak
sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat
banyak terhadap pihak aktif.
Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang menggunakan modal tersebut
untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi
banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yang
diperoleh sebesar 25%. Yang selanjutnya akan dibedakan antara pemilik
modal dengan wirausaha atau yang menjalankan usaha tersebut
2. Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini
wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek
besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka
menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan
oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang
bekerja dalam bidang arsitektural (baik arsiteknya sebagai perancang yang
menjual jasa ataupun pekerja yang mengerjakan jasa tersebut dan yang
memberikan modal sekaligus menjadi manajer bagi mereka)

4
3. Abad 17
Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, menegaskan bahwa
seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat
perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan
harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan
menghadapi resiko.
4. Abad 18
Berlanjut di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada
pemilik modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan
modal. Wirausahawan akan membutuhkan dana untuk memajukan dan
mewujudkan inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan
wirausahawan sebagai seorang penemu.
para ahli membedakan pengertian investor (venture capitalist) atau orang
yang memiliki modal dengan orang yang membutuhkan modal atau
wirausaha. Salah satu penyebab terjadi pemisahan ini adalah karena revolusi
industri yang melanda dunia. Berbagai penemuan terjadi pada abad ini
sebagai reaksi terhadap perubahan dunia.
Seperti Eli Whitney dan Thomas Edison, kedua orang ini berhasil
mengembangkan era teknologi baru tetapi mereka tidak mempunyai modal
untuk membiayai riset mereka dan penelitian mereka. Eli Whitney membiayai
mesin pemisah kapas dari bijinya dengan menggunakan pinjaman
pemerintah, sedangkan Thomas Edison membiayai usaha riset listrik dan
kimianya dari sumber dana perseorangan (private source). Baik Eli maupun
Thomas adalah pengguna modal (wirausaha) bukan sebagai pemasok dana
(venture capitalist). Seorang pemasok dana adalah seorang manajer keuangan
professional yang menginvestasikan uangnya pada investasi yang beresiko
dalam bentuk penyertaan modal untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari
investasi tersebut

5
5. Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan awal abad 20, wirausahawan didefinisikan
sebagai seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk
meningkatkan pertambahan nilai personal.
Dimana, Wirausaha tidak dibedakan dengan manajer dan hanya dilihat
dari pandangan ekonom. Wirausaha mengorganisir dan mengoperasikan
perusahaan untuk manfaat pribadi. Ia membiayai bahan baku yang digunakan
dalam bisnis, tanah, gaji karyawan, dan modal yang diperlukan. Ia
memberikan kontribusi inisiatif, keahlian dalam pembuatan perencanaan,
pengorganisasian, dan administratur perusahaan. Ia harus menanggung resiko
rugi karena hal-hal yang tidak dapat dikontrolnya. Nilai bersih keuntungan
pada akhir tahun atau masa menjadi keuntungannya. Wirausaha yang dikenal
pada masa ini adalah Andrew Carnegie, ia tidak menemukan sesuatu tetapi
hanya mengadopsi dan membentuk teknologi baru dan produk menjadi
penting dan menghasilkan. Ia berhasil membawa industri baja Amerika
menjadi industri yang tidak henti-hentinya ketimbang menghasilkan suatu
penemuan atau kreativitas tertentu.
6. Abad 20 sampai sekarang
Pada abad ini, gagasan wirausaha sebagai penemu mulai dikenalkan;
Fungsi wirausaha adalah untuk melakukan reformasi atau revolusi pola-pola
produksi dengan mengeksploitasi penemuan atau, secara umum,
menggunakan teknologi baru (yang sebenarnya belum pernah dicoba orang
lain) untuk menghasilkan produk baru atau menghasilkan produk lama
dengan cara baru, membuka sumber bahan baku baru, membuka pasar baru,
dengan mengorganisir kembali industri yang ada sekarang. Konsep inovasi
sangat menonjol pada masa ini. Inovasi untuk mengenalkan sesuatu yang
baru adalah sebagian dari tugas berat wirausaha. Inovasi tidak saja
membutuhkan kemampuan untuk menghasilkan dan mengembangkan konsep
tetapi juga harus mengerti segala kekuatan yang bekerja atau terdapat di
lingkungan (sekitarnya). Sesuatu yang baru bisa berupa produk baru atau
sebuah sistem baru, untuk simplikasi struktur organisasi baru. Kemampuan

6
inovasi adalah sebuah instinks yang membedakan seseorang dengan orang
lain. Jadi
Sedangkan Ilmu kewirausahaan di Indonesia baru dikenalkan pada akhir
abad ke 20, namun praktiknya sudah sejak dulu ada, bahkan sejak jaman
colonial kegiatan perniagaan dan bisnis sudah ada di Indonesia. Pada akhir
abad 20, pendidikan kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah dan perguruan tinggi saja. Pendidikan kewirausahaan melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
semakin berkembang seiring dengan perkembangan dan tantangan ekonomi
seperti krisis moneter yang sempat melanda di akhir tahun 90-an.

C. Konsep Dasar Kewirausahaan


Untuk menjalankan kewirausahaan, Anda tidak hanya memerlukan modal
berupa dana saja. Selain dana, ada beberapa konsep dasar kewirausahaan yang
harus lebih dlu dipahami dengan baik agar bisnis bisa berhasil. Lantas, apa saja
konsep tersebut.
1. Agility (Kemampuan untuk Bergerak Cepat)
Bergerak cepat atau kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk
berubah arah secara tepat dan cepat tanpa kehilangan tujuan. Konsep ini
sangat penting dimiliki dan dipahami seorang pengusaha karena kondisi pasar
dan lingkungan yang terus berubah. Jika tidak gesit, maka Anda bisa
ketinggalan dibanding kompetitor.
2. Endurance (Daya Tahan)
Konsep selanjutnya yang wajib dipahami seorang pengusaha adalah
endurance atau kemampuan untuk melakukan berbagai tugas terus-menerus.
Daya tahan sebuah bisnis biasanya didukung oleh produksi dan penjualan
yang tetap lancar dan ini memerlukan kerja ekstra. Jika seorang pengusaha
tidak punya daya tahan yang tinggi, maka bisnisnya akan sulit bertahan.

7
3. Kecepatan
Situasi di pasar bersifat dinamis dan akan selalu berubah. Seorang
wirausahawan yang baik akan mampu mengikuti semua perubahan itu dengan
cepat. Pada dasarnya, selalu berinovasi untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan
dan kepuasan konsumen merupakan kunci penting agar sebuah bisnis maju
dan berkembang
4. Fleksibilitas
Kemampuan beradaptasi dengan situasi baru adalah bentuk fleksibilitas
seorang pengusaha. Di mana pun dirinya berada, peluang dan kesempatan
mesti selalu bisa dimanfaatkan dengan baik tanpa banyak mengeluh.
5. Strength (Kekuatan)
Kekuatan baik secara fisik maupun mental sangatlah diperlukan oleh
seorang pengusaha. Dengan fisik dan mental yang kuat, fungsi dari setiap
komponen dalam bisnis bisa dijalankan dengan baik dan maksimal.

8
BAB III
KESIMPULAN
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang
inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat
benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai
semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi

9
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Nur dan Saputro, Edy Purwo. 2015. Isu Riset Kewirausahaan.
Jakarta:Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P.
2007. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.
Drucker.Peter.F.1993.Inovasi Dan Kewiraswastaan.Jakarta: Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai