DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
BAB II : ISI......................................................................................................................5
2.1 Sejarah Penggunaan Energi Angin.................................................................5
2.2. Pengertian Energi Angin.................................................................................6
2.2.1. Dampak Positif Energi Angin..................................................................7
2.2.2. Dampak Negatif Energi Angin................................................................8
2.3. Sumber Energi Angin......................................................................................8
2.3.1. Arah Angin................................................................................................9
2.3.2. Kondisi Angin.........................................................................................12
2.4. Turbin Angin..................................................................................................13
2.4.1. Bagian-Bagian Turbin Angin................................................................14
2.4.2. Jenis Turbin Angin.................................................................................18
2.4.3. Karakteristik Kerja Turbin Angin........................................................23
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun makalah fisika
ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang uraian hasil riset mengenai “Energi
Alternatif Angin beserta Turbin Pembangkit Listriknya”.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Ibu Fertini
Benefit S, S.Pd selaku guru Fisika yang telah membimbing kami dalam
pengerjaan makalah ini sehingga kami bisa mengerti tentang materi yang akan
disusun nantinya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama teman saya Radithya
Ihza Wibowo.
Makalah ini juga masih tergolong makalah yang belum sempurna, oleh
karena itu saya selaku pembuat makalah ini, mohon dengan sangat agar para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
memperbaiki kesalahan yang terdapat pada makalah kami. Dan tidak lupa kami
sangat berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Ahmad Fauzi
3
BAB I : PENDAHULUAN
Mereka yang dapat mendorong gerobak dikatakan memiliki energi, dan air
yang dapat menggerakkan perahu di laut dikatakan memiliki energi, seperti halnya
angin. Aki mampu menghidupkan motor karena memiliki energi dan sebagainya.
Definisi energi berdasarkan fisika adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi tidak dapat dipisahkan dari setiap kehidupan setiap makhluk hidup. Setiap
aktivitas kehidupan di bumi membutuhkan energi untuk bergerak. Manusia,
hewan, dan tumbuhan dapat bertahan hidup karena adanya energi di alam. Bahkan
benda mati seperti mobil dan sepeda motor dapat digerakkan oleh energi.
Namun, seperti yang kita ketahui bahwa ada dua kategori besar sumber
energi berdasarkan pembaruan. Kedua kategori tersebut adalah energi terbarukan
dan energi tidak terbarukan. Energi terbarukan tersebut meliputi energi matahari,
energi air, energi angin, energi panas bumi, energi biomassa dan sebagainya.
Sedangkan energi tidak terbarukan meliputi energi yang berasal dari fosil atau
energi yang berasal dari mineral alam.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, energi telah menjadi isu global.
Permintaan manusia akan energi, terutama bahan bakar fosil, tetap menjadi faktor
penentu untuk kelangsungan hidup umat manusia. Pada tahun 2015, konsumsi
energi dunia masih didominasi oleh energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu
bara) sekitar 65-70%. Pada saat yang sama, sumber energi alternatif/terbarukan
tidak dapat memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena
fluktuasi potensi dan tingkat ekonomi yang tidak dapat bersaing dengan sumber
energi tradisional. Di sisi lain, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya energi
fosil dan semakin parahnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi fosil.
4
Melihat dari situasi tersebut, maka sangat perlu untuk memahami apa itu
energi terbarukan atau energi tidak terbarukan. Seperti contohnya energi angin
yang merupakan salah satu energi alternatif yang dapat kita gunakan dalam
menghadapi isu global ini. Selain dari penggunaannya yang hampir dipakai oleh
seluruh negara namun, disisi lain kita juga harus melihat potensi, alat-alat, dan
dampak apa saja yang mungkin terjadi bila menggunakan energi angin.
BAB II : ISI
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Orang-
orang telah menggunakan energi angin sejak zaman kuno. Lebih dari 5.000 tahun
yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar dengan kapal di
Sungai Nil. Belakangan, orang membangun kincir angin untuk menggiling
gandum dan biji-bijian lainnya. Naskah tertua tentang kincir angin adalah teks
Arab dari abad ke-9 M, yang menjelaskan bahwa kincir angin yang beroperasi di
perbatasan Iran-Afghanistan telah ada selama berabad-abad dan kadang-kadang
disebut sebagai kincir angin Persia. Kincir angin paling awal yang diketahui ada
di Persia (Iran).
Awal mula kincir angin ini terlihat seperti kincir besar. Berabad-abad
kemudian, Belanda memperbaiki desain dasar kincir angin. Kualitas kreatif orang
Belanda dalam pengaplikasian kincir angin membuat Belanda terkenal dengan
kincir angin. Sedangkan koloni Amerika menggunakan kincir angin untuk
menggiling gandum dan jagung, untuk memompa air, dan memotong kayu di
penggergajian. Pada akhir tahun 1920-an, Amerika menggunakan kincir angin
kecil untuk menghasilkan listrik di daerah pedesaan yang hidup tanpa layanan
listrik. Ketika kabel listrik mulai digunakan untuk transportasi listrik di daerah
pedesaan di tahun 1930-an, kincir angin lokal menjadi semakin jarang digunakan.
Meskipun demikian, kincir angin tersebut masih dapat dilihat pada beberapa
peternakan di daerah barat.
menghasilkan listrik. Pada awal 1980an energi angin menjadi sangat luar biasa di
California, sebagian besar karena kebijakan negara yang mendorong sumber
energi terbarukan. Dukungan untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara
lain, tapi pada saat itu California masih dapat memproduksi sebanyak lebih dari
dua kali energi angin apapun di negara lain.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak.
Menurut Buys Ballot, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara
yang arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa
digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1 knot =
0,5148 m/det = 1,854 km/jam).
7
Salah satu energi terbaru yang berkembang pesat di dunia saat ini adalah
energi angin. Energi angin merupakan energi terbaru yang sangat fleksibel. Energi
angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya pemompaan air
untuk irigasi, pembangkit listrik, pengering atau pencacah hasil panen, aerasi
tambak ikan/udang, pendingin ikan pada perahu-perahu nelayan dan lain-lain.
Selain itu, pemanfaatan energi angin dapat dilakukan di mana-mana, baik di
daerah landai maupun dataran tinggi, bahkan dapat di terapkan di laut, berbeda
halnya dengan energi air.
Pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara udara panas
dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa, udaranya menjadi panas mengembang
dan menjadi ringan, naik keatas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin.
Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke
bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara, berupa perpindahan
udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri permukaan bumi, dan
sebaliknya suatu perpindahan udara dari garis khatulistiwa kembali ke kutub
utara, melalui lapisan udara yang lebih tinggi.
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan
udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah
9
Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas
permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan
bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin akan lebih berat dan
bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalam
istilah gradien tekanan merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak.
Gaya gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari tekanan lebih tinggi
ketekanan yang lebih rendah. Arah gaya gradien tekanan di atmosfer tegak lurus
permukaan isobar. Angin timbul akibat sirkulasi di atmosfer yang dipengaruhi
oleh aktivitas matahari dalam menyinari bumi yang berotasi. Dengan demikian,
daerah khatulistiwa akan menerima energi radiasi matahari lebih banyak daripada
di daerah kutub, atau dengan kata lain, udara di daerah khatulistiwa akan lebih
tinggi dibandingkan dengan udara di daerah kutub. Perbedaan berat jenis dan
tekanan udara inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara.
Pergerakan udara inilah yang didefinisikan sebagai angin.
Angin laut adalah angin yang timbul akibat adanya perbedaan suhu antara
daratan dan lautan. Seperti yang kita ketahui bahwa sifat air dalam melepaskan
panas dari radiasi sinar matahari lebih lambat daripada daratan, sehingga suhu di
laut pada malam hari akan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di daratan.
10
Semakin tinggi suhu, tekanan udara akan semakin rendah. Akibat adanya
perbedaan suhu ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara di atas
daratan dan lautan. Hal inilah yang menyebabkan angin akan bertiup dari arah
darat ke arah laut. Sebaliknya, pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan
pukul 16.00 angin akan berhembus dari laut ke darat akibat sifat air yang lebih
lambat menyerap panas matahari.
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak
gunung yang biasa terjadi pada siang hari. Prinsip terjadinya hampir sama dengan
terjadinya angin darat dan angin laut yaitu akibat adanya perbedaan suhu antara
lembah dan puncak gunung.
Kecepatan dan arah angin ini dipengaruhi oleh perbedaan yang diakibatkan
oleh material permukaan Bumi dan ketinggiannya. Secara umum, suatu tempat
dengan perbedaan tekanan udara yang tinggi akan memiliki potensi angin yang
kuat. Ketinggian mengakibatkan pusat tekanan menjadi lebih intensif.
Angin musim dibedakan menjadi 2, yaitu angin musim barat dan angin
musim timur. Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang
mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas).
11
Apabila angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra, maka
angin ini akan mengandung curah hujan yang tinggi. Angin Musim Barat
menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan
Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan
kecepatan minimum 3 m/s.
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari
Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas). Angin ini
menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau, karena angin melewati
celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria).
Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan
maksimal pada bulan Juli.
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120
km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara
dan selatan. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem
cuaca. Di Indonesia dan daerah lainnya yang sangat berdekatan dengan
khatulistiwa, jarang sekali dilewati oleh angin ini. Angin paling kencang yang
terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di
sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20
Km/jam.
lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak
ini disebut sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah
sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah
yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.
Turbin angin atau kincir angin dalam bahasa sederhana adalah turbin yang
digerakkan oleh angin, yaitu udara yang bergerak melintasi permukaan bumi.
Untuk memanfaatkan energi angin secara efisien, penggunaan turbin angin terus
berkembang, terutama di daerah yang aliran anginnya relatif tinggi sepanjang
tahun. Selama beberapa dekade terakhir, kekhawatiran tentang menipisnya
sumber energi fosil telah mendorong pengembangan dan penggunaan turbin angin
secara luas untuk menggunakan prinsip-prinsip konversi energi untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat. Menilai kondisi angin di suatu daerah dengan
mengukur dan menganalisis kecepatan dan arah angin. Dasar dari alat konversi
energi angin adalah kincir angin. Meskipun masih ada berbagai pengaturan dan
perencanaan, kincir angin secara umum dibagi menjadi dua jenis (horizontal dan
vertikal).
14
Kincir angin dapat di bagi menjadi 2, yaitu kincir angin yang berputar
dengan sumbu horizontal, dan yang berputar dengan sumbu vertikal. Umumnya
suatu pembangkit listrik tenaga angin terdiri dari beberapa bagian utama yaitu ;
Rotor trubin angin yang terdiri dari baling-baling/ sudu dan hub merupakan
bagian dari turbin angin yang berfungsi menerima energi kinetik dari angin dan
merubahnya menjadi energi gerak (mekanik) putar pada poros penggerak. Pada
sebuah turbin angin, baling-baling rotor dapat berjumlah 1, 2, 3 atau lebih.
15
Hub merupakan bagian dari rotor yang berfungsi menghubungkan sudu denga
shaft (poros) utama.
Salah satu tipe rotor adalah dengan sudu terpasang variable yang dapat dirubah
sudut serangnya dengan mengatur posisi sudut serang sudu terhadap arah angin
bertiup. Rotor dengan mekanisme demikian disebut dengan rotor dengan pitch
sudu variable. Tidak semua turbin angin menggunakan tipe rotor dengan sudut
sudu variabel.
Rem berfungsi untuk menghentikan putaran poros rotor yang bertujuan untuk
keamanan atau pada saat dilakukan perbaikan. Sedangkan kopling berfungsi untuk
16
Poros rotor berfungsi untuk memindahkan daya dari rotor ke generator , dapat
secara langsung maupun melalui mekanisme transmisi gearboks.
Pada umumnya transmisi di turbin angin berfungsi untuk memindahkan daya dari
rotor ke generator dengan dipercepat putaranya. Hal ini diperlukan karena
umumnya putaran rotor berotasi pada putara rendah , sementara generatornya
bekerja pda putara tinggi.
2.4.1.7. Generator
Pada turbin angin yang relative besar, umumnya sudah menggunakan system
geleng aktif (active yawing system), yang digerakkan oleh motor servo. Kontrol
yawing disini berfungsi menerima input dari sensor anemometer (mendeteksi
kecepatan angin) dan wind direction ( mendeteksi perubahan arah angin), dan
memberikan komando kepada motor servo untuk membelokkan arah shaft turbin
angin dan juga memberikan unputan kepada kontrol pitch.
Poros rotor putaran tinggi berfungsi untuk memindahkan daya dari gearboks ke
generator.
Fungsi yaw drive adalah untuk menempatkan komponen turbin angin yang berada
diatas menara menghadap optimal terhadap arah angin bertiup mengikuti
perubahan arah angin.
Fungsi motor yaw adalah untuk menggerakan yaw drive untuk menempatkan
komponen turbin angin yang berada diatas menara menghadap optimal terhadap
arah angin bertiup mengikuti perubahan arah angin.
Menara dapat berupa tipe latis (lattice) atau pipa (tubular) , baik yang dibantu
dengan penopang tali pancang maupun yang self supporting.
Salah satu sistem orientasi yang pasif (passive yawing) adalah menggunakan ekor
pengarah. Fungsi dari ekor pengarah (tail vane) adalah untuk membelokan posisi
rotor terhadap arah datangnya angin, untuk mengoptimalkan operasional dan
mengamankan dari putaran lebih apabila kecepatan angin telah melebihi
kecepatan cut-out dari turbin angin tersebut.
a. Rotor tipe drag, memanfaatkan efek gaya hambat atau drag sebagai gaya
penggerak rotor.
b. Rotor tipe lift, memanfaatkan efek gaya angkat sebagai gaya penggerak
rotor. Gaya ini terjadi akibat angin yang melewati profil rotor
Berdasarkan bentuk rotor, turbin angina dibagi menjadi dua tipe, yaitu
turbin angin sumbu mendatar (horizontal axis wind turbine) dan turbin angin
sumbu vertical (vertical axis wind turbine)
Jumlah blade pada HAWT bervariasi, mulai dari satu blade, dua blade, tiga
blade, dan banyak blade (multi blade) yang penggunaannya disesuaikan dengan
19
kebutuhan dan kondisi angin. Secara umum semakin banyak jumlah blade,
semakin tinggi putaran turbin.
Kelebihan HAWT
Memiliki efisiensi yang tinggi, dan cut-in wind speed rendah. Dasar menara
yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang
memiliki geseran angin, perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang
jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin,
setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
Kelemahan HAWT
a. Memiliki desain yang lebih rumit karena rotor hanya dapat menangkap
angin dari satu arah sehingga dibutuhkan pengarah angin.
b. Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter
sulit diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20%
dari seluruh biaya peralatan turbin angin.
c. TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat
tinggi dan mahal serta para operator yang trampil.
20
Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) merupakan turbin angin sumbu tegak
yang gerakan poros dan rotor sejajar dengan arah angin, sehingga rotor dapat
berputar pada semua arah angin. Ada tiga tipe rotor pada turbin angin jenis ini,
yaitu: Savonius, Darrieus, dan H rotor.
Kelebihan VAWT
Kelemahan VAWT
Turbin angin