DISUSUN OLEH :
DIAH AYU PUTRIANI
202006017
Proposal studi kasus dengan masalah “Defisit Nutrisi dan Caries gigi”
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
(____________________________)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi lingkungan hidup di perkotaan yang ada di Indonesia tidak
lagi kondusif terutama dalam hal kesehatan. Kondisi ini bisa dilihat dari
keadaan lingkungan, kepadatan penduduk, tingkat aktivitas, dan perilaku
hidup yang tidak sehat. Menurut Stanhope dan Lancaster (2004) kepadatan
penduduk di daerah perkotaan menjadi tidak bisa terkendali terbukti dengan
meningkatnya angka urbanisasi dan timbul perumahan-perumahan kumuh
atau jumlahpenduduk yang tinggal per kilometer perseginya lebih dari
seribu jiwa. Tingkataktivitas penduduk di perkotaan juga sangat tinggi bisa
mencapai 24 jam setiap harinya.
Tingkat aktivitas yang padak tersebut menyebabkan perilaku hidup
penduduk di perkotaan banyak yang tidak sesuai dengan kesehatan. Perilaku
yang tidak sehat tersebut misalnya banyak mengkonsumsi makanan cepat
saji dan mengandung banyak bahan pengawet demi untuk menghemat
waktu karena padatnya aktivitas. Konsumsi makanan yang tidak sehat
tersebut menjadi sangat beresiko terutama untuk anak-anak khususnya anak
usia sekolah (Potter& Perry, 2005).
Anak usia sekolah berada pada periode pertengahan dari sebuah
rentang. Periode ini dimulai saat anak berusia 6 sampai 12
tahun(Hockenberry, 2004). Pada periode ini anak mulai bergabung dengan
teman seusianya yang merupakan hubungan dekat pertama di luar kelompok
keluarga. Pada kelompok usia ini pula individu lebih mudah dikenali seperti
pertumbuhan, perkembangan, pola aktivitas, kepribadian, kebutuhan gizi,
dan asupan makanan. Karena itu masalah kesehatan yang biasanya sering
dialamai pada anak usia sekolah antara lain kerusakan gigi, anemia dan gizi
tidak seimbang. Dari ketiga masalah tersebut, yang dianggap paling
mengancam adalah masalah gizi tidak seimbang terutama pada kondisi
masyarakat urban.
Kondisi gizi anak usia sekolah di Indonesia masih mengkhawatirkan.
Perkiraan jumlah anak usia sekolah di Indonesia pada tahun 2010 khususnya
usia 5 sampai 14 tahun yaitu 45.924.660 anak. Dari jumlah tersebut
diketahui 35,6% anak usia sekolah di Indonesia bertubuh pendek, 12,2%
bertubuh kurus, dan 9,2 % bertubuh gemuk. Selain itu hasil riset kesehatan
dasar tahun 2007 juga menunjukkan bahwa prevalensi kurus pada anak usia
6 sampai 14 tahun di perkotaan berjumlah 22,9%, sedangkan di pedesaan
berjumlah 25, 3% (Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, 2010).
Asuhan keperawatan keluarga yang diberikan berfokus pada anggota
keluarga yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi khususnya yang
kurang dari kebutuhan. Asuhan keperawatan dilakukan mulai dari
pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,
sampai tahap evaluasi. Asuhan keperawatan keluarga merupakan sentral
pelayanan keperawatan, sehingga disfungsi apapun yang terjadi di keluarga
akan berdampak pada satu atau lebih anggota keluarga secara keseluruhan.
Keluarga sendiri memiliki pengertian sebagai sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-individu
yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan
untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, Bowden, & Jones, 2003).
Karena itulah peran keluarga dianggap sangat penting.
Kasus gizi kurang yang dialami seorang anak pada sebuah keluarga
merupakan tanggung jawab orang tuanya. Akibat dari gizi kurang pada anak
antara lain daya tahan tubuh kurang, gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangan, mudah terserang penyakit, prestasi belajar menurun, serta
perilaku tidak tenang, mudah tersinggung, cengeng, dan sering bingung
(Wong, Hockenberry, & Wilson, 2002). Begitu besarnya akibat dari
ketidakseimbangan nutrisi pada pertumbuhan dan perkembangan anak maka
seharusnya orang tua lebih memperhatikan asupan gizi pada anaknya.
Namun dinamika masyarakat diperkotaan saat ini orang tua lebih banyak
waktu untuk bekerja dari pada mengurus anaknya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum makalah ini adalah untuk menggambarkan hasil asuhan
keperawatan keluarga khususnya dengan anak usia sekolah yang
memiliki masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus makalah ini adalah untuk memaparkan asuhan
keperawatan keluarga yang terdiri dari:
a. Pengkajian keluarga Bapak H Asuhan keperawatan
b. Perencanaan keperawatan yang akan diberikan kepada keluarga
Bapak H.
c. Implementasi keperawatan yang diberikan kepada keluarga Bapak
H.
d. Evaluasi keperawatan yang telah diberikan kepada keluarga Bapak
H
C. Manfaat
1. Hasil penulisan ini bermanfaat bagi dunia pendidikan sebagai
sumber informasi untuk belajar tentang penerapan asuhan
keperawatan keluarga yang memiliki masalah ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan khususnya pada agregate anak usia
sekolah.
2. Hasil penulisan ini memberikan manfaat untuk menambah sumber
informasi bagi dunia keperawatan khususnya keperawatan komunitas
dalam menangani kasus keluarga di perkotaan dengan masalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan pada agregat anak
usia sekolah
3. Memberikan manfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian yang
memiliki tema sama yaitu asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah gizi pada anak usia sekolah.
.
BAB II
TINJAUAN TEORI
b. Konsep Keluarga
i. Definisi Keluarga
terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu
(1997) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari
anggota keluarga.
pada saat istri marah pada suami, maka suami akan mengklarifikasi
Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal apakah baik atau
norma dan peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut
berubah kearah positif. Tipe struktur kekuatan dalam keluarga antara lain:
power).
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda.
perkembangan.
a) Membinahubunganintimdanmemuaskan.
anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga istri dan keluarga
sendiri.
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
c) Mempertahankan hubunganyangmemuaskandenganpasangan.
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat
harus terpenuhi.
dengan masyarakat.
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir
pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga
keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan
luar sekolah.
keluarga.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
family).
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan
dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas perkembangan
a) Mempertahankan kesehatan.
PENGKAJIAN KELUARGA
A. IDENTITAS
Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. H
Usia : 42 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
B. TIPE KELUARGA
1. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. P termasuk Nuclear Family (keluarga inti) yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak.
Keluarga Tn.H berasal dari suku Jawa dan tinggal dilingkungan orang-orang
bersuku jawa. Tn. H berkomunikasi dengan bahasa jawa baik antara anggota
keluarga maupun lingkungan sekitar.
Jika ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa berobat ke puskesmas pembantu
atau puskesmas induk.
Keluarga Tn.H beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di rumah
maupun di mesjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat dan rajin
mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah di mesjid, sholat Jumat di
Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), pengajian dan
kegiatankeagamaan lainnya.
Klinik / Puskesmas
Ny S mengatakan bapaknya nya masih hidup semua, dan keluarga besar nya tidak
ada yang mengidap penyakit keturunan
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
h. Sumber air minum : sumber air yang digunakan berasal dari sumur kualitas
air tidak berwarna, tidak bebrabu dan tidak berasa.
i. Kamar Mandi/ WC : : 1
k. Kebersihan lingkungan:Bersih
Rumah Tn.H merupakan rumah milik sendiri dengan ukuran 12x8 m 2, jenis rumah
permanen, lantai rumah tanah, atap rumah menggunakan genteng. Rumah cukup
bersih. Ny.S dan An. C biasa membersihkan rumah setiap hari
b. Aturan/kesepakatan : Jika tidak ada yang bisa mengikuti kerja bakti, sesuai
kesepatakan memberikan makanan/minuman untuk
yang sedang kerja bakti.
Keluarga Tn.H mengatakan sudah lama tinggal di Ds Sukolilo rt 29/09 Jiwan Madiun
Tn. H tinggal di desa itu sejak kecil tidak pernah berpindah rumah.
Tn. H memiliki keluarga yang berada di sekitar rumahnya sehingga apabila ada
keluarga yang sakit dapat dimintai bantuannya. Jika ada yang sakit biasanya akan di
bawa ke klinik atau puskesmas yang jaraknya ±100 m dari rumah.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Keluarga Tn. H berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Komunikasi yang terjalin
lancar dan terbuka sehingga tidak ada konflik dalam keluarga. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV ataupun
ketika ada waktu luang, keluarga biasanya bertukar pendapat dan menceritakan hal-hal
yang terjadi.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi efektif
Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Bapak T biasa merawat sendiri di
rumah. Jika sudah tidak bisa dirawat sendiri, anggota keluarga yang sakit tersebut
dibawa berobat ke praktek dokter terdekat atau langsung ke Rumah Sakit Tumbuh
Kembang. Keluarga mengatakan selama ini, dari keluhan yang dirasakan keluarga
kebanyak adalah keluhan yang telah dikenal seperti masuk angin, pegel-pegel,
pusing, sakit kepala, An. C juga pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan
yang sama yaitu sakit perut. Ny S mengatakan tidak mengetahui jika anaknya
mengalami gizi kurang.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami :
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah membeli obat
ke warung, dipijat, dan disarankan bersistirahat. Namun, jika sakitnya tidak
kunjung sembuh akan segera dibawa ke klinik atau ke Puskesmas terdekat.
Mengurangi makan makanan dan minuman yang manis dan banyak minum air
putih
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi Ekonomi
Tn. H bekerja sebagai wiraswasta, penghasilan per 3 bulan ±Rp.7.000.000. Penghasilan
tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung.
4. Strategi koping :
Bila ada permasalahan dalam keluarga biasanya akan dibicarakan dan diselesaikan
secara musyawarah.
2. Upaya lain :
Selain itu, keluarga An C juga mengkonsumsi susu jika ingin minum susu.
I. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatan :
Keluarga berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga dapat teratasi
atas bantuan dari petugas kesehatan serta keluarga bisa mendapatkan informasi
kesehatan.
L. SPIRITUAL
1. Menjalankan ibadah :
Keluarga Tn. H menjalankan ibadah sholat 5 waktu di masjid dan dirumah dan rutin
mengikuti kegiatan keagamaan yang ada dimasyarakat, seperti pengajian.
M. PSIKOSOSIAL
Kondisi Tn. H Ny. S Nn. C
Baik,
Baik, kesadaran Baik, kesadaran
1. Keadaan Umum kesadaran
composmetis composmetis
composmetis
3. System kardiovaskular
Flatus Ya Ya Ya
5. System muskoluskletal
Pergerakan bebas Ya Ya Ya
7. System perkemisahan
8. Status mental
10
Riwayat pengobatan
.
Obat yg dikonsumsi
ANALISA DATA
Ny S mengatakan An. C
Ny S mengatakan An. C
Ny S mengatakan An. C
tidak menghabiskan
Ny S mengaku jarang
Ny S mengatakan menu
Ny S mengatakan akan
minta makan
DO :
Ny S mengatakan pasta
anaknya terkadang
habis mereka
orang dewasa
Ny S mengatakan
Ny S mengatakan
Ny S mengatakan
penyebab gigi
berlubang anaknya
karena kebiasaan
anknya yang sangat
permen.
Ny S mengatakan tidak
DO :
yang manis
Ny S mengatakan
kebiasaan buruknya
anaknya makan
disuruh berhenti.
DO :
An C mengalami caries
An C tampak kurus
SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Deficit nutrisi
1) Deficit nutrisi
mencegah konstipasi
tinggi protein
perlu
Edukasi
Kolaborasi
bawah
Edukasi
pendidikan kesehatan
edukasi
sehat
Hari/ Diagnosa
Shif Jam Implementasi Keperawatan Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Tgl Keperawatan
makan
Kolaborasi
mandiri
O:
09.55 5. Menyikat gigi minimal 2x sehari
- Keluarga mendengarkan saat diberi
6. Menyikat gigi dari arah gusi ke
penjelasan oleh mahasiswa
10.00 masing masing gigi atas dan bawah - Keluarga aktif dan kooperatif
- Gusi dan pipi sebelah kanan An. C
Edukasi
masih tampak bengkak
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
Press