Anda di halaman 1dari 9

BAB II

Proses Perdagangan Luar Negeri

BAB II
PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan
Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan
internasional/luar negeri dan pihak-pihak yang terlibat serta dokumen-dokumennya
dengan benar.

2.1. Persiapan Memulai Ekspor

a. Persiapan Administratif
Yaitu persiapan tentang kantor dan perlengkapan kantor seperti Letter Head,
Personnal Computer, Facsimili, Surat Elektronik, Amplop Surat, PO Box atau
alamat kantor.

b. Persiapan Legalitas
1. Akte Pendirian Badan Usaha
2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. Ijin Khusus Eksportir/Importir
5. Surat Ijin Domisili Usaha

c. Persiapan Fisik Barang


1. Kontrak dengan Produsen
2. Brosur dari tiap komoditi
3. Daftar Harga
4. Contoh Barang

d. Persiapan Operasional
1. Menyiapkan SDM dan Peralatan Operasional
2. Mempelajari ketentuan pemerintah tentang Ekspor-Impor
3. Menyiapkan Strategi Pemasaran Ekspor

2.2. Prosedur Ekspor

Prosedur ekspor terdiri dari kegiatan-kegiatan sbb:


1. Eksportir dan Importir mengadakan korespondesi / negosiasi. Apabila terjadi
kesepakatan dibuat kontrak dagang (sales contratct).
2. Importir mengajukan permohonan pembukaan L/C kepada Opening Bank di
Luar Negeri.
3. Opening Bank meneruskan L/C kepada Eksportir melalui Correspondent
Bank / Receiving Bank di Indonesia.
4. Correpondent / Receiving Bank meneruskan / memberitahukan L/C kepada
Eksportir.
5. Eksportir melakukan produksi dan penyiapan barang ekspor.
6. Eksportir menghubungi maskapai pelayaran/penerbangan untuk pelaksanaan
pengiriman barang.

12
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

7. Apabila barang sudah siap ekspor, dan ada kepastian jadwal pengapalan,
Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) / di Bea &
Cukai di pelabuhan muat (port of loading). Pihak Bea & Cukai akan mem-fiat
muat PEB untuk pemuatan ke atas kapal.
8. Kegiatan pemuatan barang ke kapal. Apabila diwajibkan oleh Importir barang
ekspor harus disertai SKA, maka Eksportir mengurus dokumen Surat
Keterangan Asal / SKA (Certificate of Origin) pada Instansi Penerbit SKA
dengan melampirkan dokumen-dokumen: foto copy PEB yang telah di fiat
muat Bea dan Cukai dan foto copy B/L.
9. Eksportir melakukan negosiasi L/C kepada Correspondent / Receiving Bank,
dengan membawa B/L negotiable, PEB yang difiat muat Bea & Cukai serta
dokumen-dokumen lain yang disyaratkan dalam L/C.
10. Correpondent / Receiving Bank mengirim dokumen-dokumen tersebut pada
butir 8 dan melakukan penagihan L/C kepada Opening Bank di Luar Negeri.
11. Opening Bank menyerahkan dokumen tersebut pada butir 8 kepada Importir
untuk keperluan pengurusan pengeluaran barang dari pelabuhan serta
penyelesaian kewajiban / tagihan oleh Importir.
12. Importir melaksanakan pengeluaran barang dari pelabuhan.

Dokumen-dokumen yang digunakan untuk ekspor:


1. Letter of Credit
2. Packing List
3. Invoice
4. Shipping Instruction

13
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

5. Bill of Lading
6. Certificate of Origin
7. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
8. Persetujuan Ekspor (PE)
9. Laporan Pemeriksaan Bea Cukai
10. Wesel/Draft Bill of Exchange

Dokumen yang diperiksa ada dua jenis, yaitu:


1. Secara fisik : Jumlahnya sama atau tidak
2. Substansinya : Isinya ada atau tidak

Langkah-langkah Ekspor:
1. Persiapan Dokumen-dokumen Ekspor
2. Booking Kapal / Pesawat Udara dan Stuffing Barang
3. Proses Kepabeanan (Custom Clearence)
4. Penyelesaian / pelengkapan dokumen ekspor setelah cargo dimuat kapal /
pesawat terbang
5. Proses pencairan LC

1. Persiapan / pembuatan dokumen ekspor dan mempersiapkan barang ekspor:


• Membaca LC
• Membuat Shipping Instruction
• Membuat Dokumen Packing List ekspor dan Invoice
• Mempersiapkan dokumen PEB dengan EDI
• Menyiapkan dokumen resmi keperluan pabean

2. Booking kapal / pesawat dan stuffing barang


• Booking space kapal / pesawat kepada carrier dengan menyerahkan shipping
instruction
• Menghubungi perusahaan EMKL/EMKU/PPJK untuk mengurus
pengangkutan container dan pengurusan kepabeanan (custom formalities /
custom clearance)
• Menarik container kosong ke gudang pabrik dan mengisinya (Stuffing) jika
FCL, jika muatan LCL tidak perlu menarik kontainer

3. Proses Kepabeanan
• Menginput data PEB menggunakan jaringan EDI
Dokumen yang harus dipersiapkan untuk pembuatan PEB dengan EDI :
Invoice, Packing List, SIUP, NPWP, MOU eksportir dengan Bea Cukai.
Respon yang diberikan : Jalur hijau lalu terbit PE jika Jalur Merah, terbit
pemberitahuan jalur merah, pemberitahuan pemeriksaan barang
• Pelaksanaan fiat muat ke bea cukai di kawasan pabean dengan PE
• Apabila eksportir tidak memiliki fasilitas EDI, maka dapat menggunakan jasa
EMKL/EMKU/PPJK
• Jasa EMKL/EMKU/PPJK memiliki tugas untuk mengangkut
barang/kontainer dan proses custom clearence

4. Penyelesaian dokumen setelah Cargo on Board


• Mengambil BL asli dari Carrier (pengangkut)
• Meminta dokumen pabean (PEB) yang telah di fiat bea cukai untuk arsip
• Mengasuransikan Cargo

14
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

• Menyiapkan dokumen surat keterangan asal barang (SKA) / COO ke


deperindag
Syaratnya: menyerahkan kopi PEB/PE, kopi BL khusus perdagangan, Packing
List, Invoice, Surat Permohonan SKA, Pernyataan komposisi bahan baku yang
digunakan produksi
• Menyiapkan wesel ekspor/Draft/Bill of Exchange

5. Proses Pencairan LC
• Proses Negosiasi
Meminta pembayaran ke bank bagi transaksi dengan LC dan pengiriman
dokumen ke buyer
• Dokumen yang diserahkan kepada bank untuk proses negosiasi:
1. LC asli atau kopi
2. BL asli
3. Invoice dan Packing list asli
4. COO / SKA
5. Bill of Exchange
6. dan Dokumen lain yang ditentukan dalam LC

2.3. Prosedur Impor

Mirip dengan prosedur ekspor diatas, prosedur impor juga terdiri dari aktivitas-
aktivitas sbb:

1. Antara Importir dan Eksportir

• Adanya kontak antara importir dan Eksportir


• Importir menerbitkan Purchase Order (PO) kepada Eksportir
• Eksportir memberikan penawaran harga kepada Importir
• Terbit Sales Contract

2. Importir membuka L/C di Bank Pembuka / Opening Bank .


3. Bank Devisa mengkonfirmasi L/C ke Bank Koresponden.
4. Bank koresponden meneruskan / memberitahukan L/C kepada Eksportir
5. Eksportir menghubungi maskapai pelayaran / Forwarding Agent di Luar Negeri
untuk pelaksanaan pengiriman barang.
6. Adanya proses di Maskapai Pelayaran
7. Perusahaan pelayaran/penerbangan di Luar negeri menerbitkan B/L kepada
Eksportir.
8. Eksportir menyerahkan Shipping Document berupa : B/L, Invoice, dan Packing
List kepada Bank Koresponden.
9. Eksportir mengadakan negosiasi L/C dan membeli wesel ke Bank Koreponden.
10. Bank Koresponden meneruskan Shipping Document berupa : B/L, Invoice, dan
Packing List kepada Bank Pembuka.
11. Bank Pembuka melakukan reimburse dokumen L/C ke Importir.
12 a. Importir membayar / debit rekening di Bank Pembuka
12 b. Bank Pembuka melakukan reimburse / Kredit rekening ke Bank Koresponden
13. Importir melakukan inclaring barang ke maskapai pelayaran
14. Dilakukan pengiriman barang.

15
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

Setelah Barang tiba di pelabuhan :

1. Importir membuat P.I.B ( Dasar pengisian PIB antara lain : B/L, Invoice,
Packing List).
2. Importir ke Bank Devisa untuk menyelesaikan pembayaran.
3. Importir ke Bea Cukai untuk memproses Costum Clearence, dengan
menyerahakan :
o Bukti Pembayaran
o Angka Pengenal Importir (API)
o NPWP
o Surat Registrasi Pabean (SRP)
o PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
o Surat Setoran Pajak Pabean Cukai dan Pajak Impor
o Invoice
o Packing List
o B/L
o Polis Asuransi
4. Bea Cukai menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
5. Importir menyerahkan B/L original (yang sudah di endorse oleh Bank
Devisa) kepada Agen Perusahaan pelayaran di dalam negeri
6. Importir menerima Delevery Order (DO) dari Agen pelayaran.
7. Importir dapat mengeluarkan barang dari gudang dengan menyertakan :
a. Delevery Order (DO)
b. Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB)

16
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

Luar Negeri Dalam Negeri

Langkah-langkah Impor:
1. Penempatan order ke supplier
2. Pembukaan LC
3. Menyiapkan dokumen-dokumen impor
4. Pelunasan Bea masuk, PPN, PPh
5. Tebus DO dari carrier dan inklaring, pengeluaran barang
6. Melakukan pengecekan dan penghitungan barang

1. Penempatan Order ke Supplier


• Purchase Order
• Sales Contract

2. Pembukaan LC
• Mengajukan pembukaan LC ke opening bank/Issuing bank dengan
menyelesaikan persyaratan pembukaan LC pada Opening bank
- Menandatangani syarat-syarat umum pembukaan LC
- Menyerahkan copy API/APIT/SIUP dan copy NPWP
- Setoran dana 100%
- Membayar biaya provisi 0.25% dari nilai LC

3. Dokumen-dokumen untuk Impor


1. Asli BL
2. Asli Invoice

17
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

3. Asli Packing List


4. Polis Asuransi
5. PIB
6. SSPCP
7. SIUP, NPWP
8. TDP
9. STTJ (Bagi penerima impor)
10. DO Impor
11. Surat Registrasi Pabean
12. API/APIT
13. Surat Kuasa Pengurusan Barang Impor

4. Pelunasan Bea Masuk, PPN, PPh


• Pelunasan bea masuk, PPN, PPh ke Bank
• Penyerahan dokumen-dokumen untuk custom clearence ke perusahaan jasa
PPJK/EMKL

5. Tebus DO dari Carrier dan Inclaring


• Mengambil Delivery order (surat penyerahan container barang) ke carrier
dengan menukarkan BL asli
• Menyerahkan bank garansi (custom bond) dan pengambilan STTJ untuk
barang impor yang mendapat fasilitas
• PPJK melakukan transfer data PIB dengan EDI ke komputer EDI Bea Cukai.
Respon yang diperoleh Jalur Hijau (SPPB) atau Jalur Merah (SPJM) untuk
periksaan fisik barang
• Penyerahan SPPB dan DO ke Bea Cukai di lapangan untuk pengambilan
barang

6. Pengecekan dan penghitungan barang


• Melakukan pengedekan dan penghitungan barang yang di impor
• Melakukan kalkulasi jumlah barang yang telah diimpor untuk kepentingan
realisasi atas fasilitas impor yang diperoleh dari pemerintah
• Bila terjadi perbedaan antara yang di pesan dan yang diterima, harus
diberitahukan kepada pihak yang terkait segera. Pihak yang bisa di hubungi :
Penjual, pengangkut, pihak asuransi.

2.4. Dokumen Perdagangan Internasional

Kewajiban utama seorang eksportir adalah mengirimkan barang yang dipesan


importir, baik melalui laut maupun udara. Bukti pengiriman barang akan diberikan
oleh perusahaan pelayaran dalam bentuk dokumen yang lazim disebut dengan Bill of
Lading atau Konosemen.

Adapun kewajiban importir adalah membayar barang yang dipesan sesuai dengan
cara yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Agar kedua pihak mau
melaksanakan kewajiban masing-masing, maka dokumen ekspor-impor cukup
banyak jenisnya. Oleh karena itu perdagangan internasional sering disebut dengan
“perdagangan dokumen”. Jenis dokumen dan pihak yang menerbitkannya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

18
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

Tabel 2.1.

No Penerbit/Pembuat Nama Dokumen


1. Produsen 1. Kontrak Penjualan
2. Manufacturer Certificate
3. Instruction Manual
4. Brosur
2. Eksportir 1. Brosur
2. Offer Sheet
3. Sales Contract
4. Invoice
5. Consular Invoice
6. Packing List
7. Weight Note (Measurement List)
8. Letter of Indemnity
9. Letter of Subrogation
10. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
11. Pemberian Ekspor Barang Tertentu

3. Bank 1. Akad Kredit


2. Letter of Credit
3. Surat Setoran Pajak (SSP)
4. Surat Setoran Bea Cukai (SSBC)
5. Nota Perhitungan Pembayaran Wesel Ekspor

4. Balai Pengujian dan 1. Certificate of Quality


Sertifikasi Mutu Barang 2. Test-Certificate
3. Chemical Analysis

5. Freight Forwarding 1. Packing List


2. Measurement List
3. Weight Note

6. Bea dan Cukai 1. Bukti Pelunasan Pajak Ekspor


2. Fiat (ijin) Muat Barang

7. Dinas Karantina Tanaman 1. Phytosanitary Certificate

8. Perusahaan Asuransi 1. Cover Note


2. Insurance Polis

9. Dinas Peternakan 1. Veterinary Certificate

10. BPEN, ITPC, ATASE, 1. General Information


JETRO, KONTRA, 2. Trade Promotion
AMCHAM, INA, dll. 3. Trade Mission
4. Trade Fairs
5. Trade Consultation

19
BAB II
Proses Perdagangan Luar Negeri

No Penerbit/Pembuat Nama Dokumen


11. Shipping Company 1. Mate’s Receipt (Resi Mualim)
2. Bill of Lading

12. Angkutan Udara 1. Airways Bill (AWB)

13. Kanwil Deperindag 1. Kuota Ekspor


2. Surat Keterangan Negara Asal (SKA)
3. Angka Pengenal Ekspor (APE)
4. Angka Pengenal Impor Umum (API-U)
5. Angka Pengenal Impor Terdaftar
14. Kantor Pelayanan Pajak 1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

15. Kedutaan Negara Asing 1. Consular Invoice

DAFTAR PUSTAKA:

1. Amir, MS. 2004. Strategi Memasuki Pasar Ekspor. PPM. Jakarta.


2. Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka
Binaman Pressindo. Jakarta.
3. Amir, MS. 1999. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. PT. Pustaka Binaman
Pressindo. Jakarta

EVALUASI:

1) Presentasikanlah bersama kelompok Saudara alur Ekspor dan jelaskanlah siapa


saja pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, beserta dokumen-
dokumennya.

2) Presentasikanlah bersama kelompok Saudara alur Impor dan jelaskanlah siapa


saja pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, beserta dokumen-
dokumennya.

20

Anda mungkin juga menyukai