Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 AKI
Aki adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian, lampu – lampu dan komponen kelistrikan
lainnya.Alat ini menyimpan listrik dlaam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya
bila dipelrukan dan mensuplainya ke masing – masing sistem kelistrikan atau alat
yang memerlukannya. Karena di dalam proses aki kehilangan energi kimia, maka
alternator mensuplainya kembali kedalam aki ( yang disebut pengisian ). Aki
menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia.Siklus pengisian dan pengeluaran ini
terjadi berulang kali dan terus menerus.( Gunawan Hanafi, Dr. Bandung 1993)
Di dalam bab ini Penulis memaparkan tentang istilah-istilah dan teori-teori
yang mendukung dan berhubungan dengan pembahasan karya tulis ini, yang
bersumber dari referensi buku-buku dan juga observasi selama Penulis melaksanakan
praktek darat.
Di dalam aki terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negative
dalam bentuk plat.Plat-plat di buat dari timah atau berasal dari timah.Karena itu tipe
aki ini sering disebut aki timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel(
biasanya empatsel, untuk aki generator) dan di dalam masing-masing sel terdapat
beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit. (Kamyoto, E. Semarang 1979)

2.2 Sejarah Aki


Aki ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada
tahun 1859.Saat ini terdapat 3 jenis Aki yakni aki basah, Aki hybrid &Aki kering.Aki
basah banyak digunakan oleh mobil & motor.Salah satu ciri dari aki jenis ini adalah
adanya lubang2 tempat pengisian air Aki.Keunggulan dari Aki basah yakni harganya
terjangkau.Sedangkan kelemahannya adalah tingkat penguapannya tinggi.Oleh karena
itu kendaraan yang menggunakan jenis Aki basah kudu rutin memeriksa ketinggian
permukaan air Aki. Gunakan air suling untuk menambah cairan pada Aki.Kondisi
permukaan air yang berada di bawah garis lower serta salah menuangkan cairan ketika
menambah cairan Aki (seperti aki zuur, air ledeng) membuat Aki cepat rusak.
Kemudian adalah Aki hybrid.Aki jenis ini mirip dengan Aki basah hanya
saja material sel2nya lebih bagus dibandingkan dengan Aki basah karena
menggunakan lapisan anti penguapan. Boleh dikata Aki hybrid lebih mudah
perawatannya dibandingkan dengan Aki basah konvensional.
Dan terakhir adalah Aki kering.Istilah kering muncul karena Aki tipe ini
tidak memiliki lubang pengisian air Aki. Berhubung tidak ada lubangnya, maka
banyak orang bilang Aki ini kering, gak pake air Aki. Hal ini kurang tepat karena aki
tipe ini tetaplah basah hanya saja sudah tidak menggunakan media air Aki lagi tapi
menggunakan gel2 di dalamnya. Nah aki jenis ini lebih tepat disebut
Aki maintenance free (MF). Salah satu keunggulan dari Aki MF adalah tingkat
penguapannya sangat rendah sehingga boleh dibilang relatif tidak memerlukan
perawatan.Selain itu aki MF bisa diletakkan berdiri ato tidur.Dengan berbagai
kelebihannya Aki MF dibanderol paling mahal dibandingkan dengan Aki basah &Aki
hybrid.

2.3 Pengertian Aki


Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan
merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi
energy listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat
pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif Aki menggunakan
lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbale sedangkan
larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.
Ketika Aki dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapat pada
anode (redquksi) dan katode (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara anode
dan katode tidak ada beda potensial, artinya aki menjadi kosong.
Supaya Aki dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik
kea rah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan Aki itu. Ketika Aki
diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik.
Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam disebut
tenaga Aki. Pada kenyataannya, pemakaian Aki tidak dapat mengeluarkan seluruh
energy yang tersimpan Aki itu. Oleh karenanya, Aki mempunyai rendemen atau
efisiensi.
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia.Contoh-contoh akumulator
adalah baterai dan kapasitor.Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai
Aki) hanya dimengerti sebagai "Aki" mobil.Sedangkan di bahasa Inggris, kata
akumulator dapat mengacu kepada Aki, kapasitor, kompulsator, dll.
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Aki yang banyak
digunakan adalah jenis lead-acid (Aki basah). Aki jenis ini komponennya merupakan
gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang
direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan
65% air (H2O)
pada umumnya menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Tegangan ini didapat
dengan cara menghubungkan enam sel galvanik. Aki tidak lagi bisa menyimpan arus
listrik, berarti Aki sudah mulai rusak (soak).Biasanya ditandai dengan bunyi klakson
yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan
tidak lagi bisa menggerakkan starter.secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1 volt,
jadi apabila di charge penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.
Kondisi Aki, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban
yang masih mampu diterima oleh Aki, atau dengan cara sederhana dengan
menggunakan Aki Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan
mencelupkan ujung alat ini pada air Aki, kemudian menyedotnya.
Pada saat Aki disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan
material pada lempengan, dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada
saat Aki digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu lead sulphate akan
kembali berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.
Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini
tidaklah sempurna, karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan deposit
Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi performanya. Pada ketebalan tertentu,
deposit ini akan membuat Aki tidak lagi bisa recharge, dan Aki harus diganti.

2.4 JENIS - JENIS AKI


1. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam
sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk
menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan
air aki. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik
harus rajin memeriksa ketinggianlevel air aki secara rutin.Cairannya bersifat sangat
korosif. Uap air Aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak
jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding Aki
lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.

2. Aki Hybrid
Pada dasarnya Aki hybrid tak jauh berbeda dengan Aki basah.Bedanya terdapat pada
material komponen sel Aki.Pada Aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial
pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-
discharge yang lebih baik dari Aki basah konvensional.

2. Aki Bebas Perawatan / Maintenance Free (MF)


Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan
air Aki. Uap Aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga kembali
menjadi air murni yang menjaga level air Aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak
lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis Aki
hybrid maupun Aki kalsium.

3. Aki kering
Adalah Aki yang menggunakan Calcium pda lmpengan grid(+) dan(-), dengan
penyekat berupa jaring (mat) yang menyerap cairan elektrolit (umumnya berupa gel),
dengan kemasan Aki yang tertutup rapat (disegel). Ketika terjadi penguapan atau gas,
akan diserap oleh mat tersebut, sehingga tidak terjadi pengurangan jumlah cairan
elektrolit.
4. Aki Gel
Aki gel menggunakan cairan elektrolitnya berupa gel, jadi tidak mudah tumpah dan
bisa diletakkan diberbagai macam posisi, tapi umumnya aki gel tidak bisa
memproduksi arus besar dalam durasi yang cukup lama, tidak seperti Aki basah.

Kontruksi Aki digambarkan dengan ilustrasi pada gambar bagian-bagian Aki.Berikut


adalah penjelasan dari tiap-tiap bagian Aki.

Gambar. 1 Bagian-bagian Aki

a. Kotak Aki
Bagian ini berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua komponen Aki
yang ada di dalamnya, dan memberikan ruang untuk endapan-endapan Aki pada
bagian bawah.Bahan kotak Aki ini biasanya transparan untuk mempermudah
pengecekan ketinggian larutan elektrolit pada Aki.
Gambar. 2 Kotak dan penutup Aki

b. Tutup Aki
Bagian ini secara permanen menutup bagian atas Aki( Gambar kotak dan tutup Aki ),
tempat dudukan terminal-terminal Aki, lubang ventilasi, dan untuk perawatan Aki
seperti pengecekan larutan elektrolit atau penambahan air.
c. Plat Aki
Plat positif dan plat negative mempunyai grid yang terbuat dari antimony dan paduan
timah. Plat positif terbuat dari bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif
oksida timah ( lead dioxide, PbO2 ) yang berwarna coklat dan plat negatif terbuat dari
sponge lead ( Pb ) yang berwarna abu-abu. Jumlah dan ukuran plat mempengaruhi
kemampuan Aki mengalirkan arus. Aki yang mempunyai plat yang besar atau banyak
dapat menghasilkan arus yang lebih besar dibanding Aki dengan ukuran plat yang
kecil atau jumlahnya lebih sedikit.
Gambar. 3Plat positif dan negatif Aki dalam satu sel

Beberapa macam bahan yang banyak digunakan untuk plat Aki di antaranya
adalah antimoni timah ( lead antimony ), kalsium timah ( lead calcium ), rekombinasi
( gel cell ). Macam-macam bahan plat Aki dan elektrolit yang digunakan akan
menghasilkan karakteristik Aki yang berbeda.
Bahan plat antimoni timah banyak digunakan pada Aki asam timah ( lead acid
) pada umumnya. Keuntungan Aki ini adalah :
1.) Umur servis yang lebih panjang dibanding Aki kalsium.
2.) Lebih mudah dicharge atau diisi ulang pada saat Aki benar-benar sudah kosong.
3.) Harganya lebih murah
Aki yang menggunakan plat berbahan kalsium timah adalah Aki asam timah
bebas perawatan ( maintenance free lead acid battery ).

Keuntungan Aki tipe ini adalah:


1) Tempat cadangan elektrolit diatas plat Aki lebih besar.
2) Kemampuan menghasilkan arus untuk starter dingin ( cold cranking amper rating
) lebih tinggi.
3) Hanya sedikit atau bebas perawatan.
Aki dengan gel cell merupakan Aki asam timah yang rapat yang bahan
elektrolitnya berupa gel yang lebih padat disbanding cairan Aki lainnya.
d. Separator atau penyekat
Penyekat yang berpori ini ditempatkan diantara plat positif dan plat negatif. Pori-pori
yang terdapat pada penyekat tersebut memungkinkan larutan elektrolit
melewatinya.Bagian ini juga berfungsi mencegah hubungan singkat antar plat.

Gambar. 4 Penyekat atau separator diantara plat Aki

Separator disisipkan antara plat positif dan negatif untuk mencegah agar tidak terjadi
hubungan singkat antara kedua plat tersebut. Apabila plat mengalami hubungan
singkat karena kerusakan separator, maka energi yang dihasilkan akan bocor. Bahan
yang dipakai untuk separator adalah resi fiber yang diperkuat, karet atau plastik.
Permukaan separator yng berpori menghadap ke plat positif untuk melindungi karat
dari plat positif agar tidak berhamburan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh
separator adalah bukan konduktor, harus cukup kuat, tidak mudah berkarat oleh
elektrolit dan tidak menimbulkan bahaya terhadap elektroda.
e. Sel
Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat diantara kedua plat
positif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel Aki dihubungkan secara
seri satu dengan lainnya, sehingga jumlah sel Akiakan menentukan besarnya tegangan
Aki yang dihasilkan. Satu buah sel di dalam Aki menghasilkan tegangan kira-kira
sebesar 2,1 volt, sehingga untuk Aki 12 V akan mempunyai 6 sel.
Gambar.5. Sel Aki

f. Penghubung sel ( cell connector )


Merupakan plat logam yang dihubungkan dengan plat-plat Aki. Plat penghubung ini
untuk setiap sel ada dua buah ( lihat gambar sel Aki ), yaitu untuk plat positif dan plat
negatif. Penghubung sel pada plat positif dan negatif disambungkan secara seri untuk
semua sel.
g. Pemisah sel
Ini merupakan bagian dari kotak Aki yang memisahkan tiap sel ( lihat gambar kotak
dan tutup Aki ).

h. Terminal Aki
Ada dua terminal pada Aki, yaitu terminal positif dan terminal negatif yang terdapat
pada bagian atas Aki. Saat terpasang pada kendaraan, terminal-terminal ini
dihubungkan dengan kabel besar positif ( ke terminal positif Aki ) dan kabel massa (
ke terminal negatif Aki )
Gambar 6. Terminal baterai

i. Tutup ventilasi
Komponen ini terdapat pada Aki basah untuk menambah atau memeriksa air Aki.
Lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi
proses pengisian

Gambar 7. Tutup ventilasi


j. Larutan elektrolit
Yaitu cairan pada Aki merupakan campuran antara asam sulfat (H2SO4) dan air (
H2O ). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi dengan bahan aktif pada plat Aki
untuk menghasilkan listrik. Aki yang terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat
dan 64% air. Larutan elektrolit mempunyai berat jenis ( specific gravity ) 1,270 pada
20 0C (680F ) saat Aki terisi penuh. Berat jenis merupakan perbandingan antara massa
cairan pada volume tertentu dengan massa air pada volume yang sama. Makin tinggi
berat jenis, makin kental zat cair tersebut. Berat jenis air adalah 1 dan erat jenis asam
sulfat adalah 1,835. Dengan campuran 36% asam dan 64% air, maka berat jenis
larutan elektrolit pada Aki sekitar 1,270.(Lawren H. Van Vlack Jakarta 1993)

Gambar 8. Campuran asam dan air pada larutan elektrolit


2.5 CARA KERJA AKI

Aki adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian / cas / charge energy listrik
diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energy kimia diubah menjadi energy
listrik. Aki (dalam hal ini adalah Aki mobil/motor, dll) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel
memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya Aki mobil dan Aki motor yang memiliki tegangan 12
V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan Aki yang
memilikitegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secaraseri
(6V=3x2V).
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak
Aki, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel
juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor / merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat-pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar
pelat dipisahkan oleh kayu, ebonite atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan). Dan
beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah
coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negative eialah timah (Pb) berpori
(sepertibungakarang).
Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asamsulfat (H2SO4).
Aki merupkan kombinasi dua atau lebih sel elektrokimia yang bisa menyimpan energi dan
kemudian merubahnya menjadi energi listrik.
Aki sekali pakai disebut juga dengan Aki primer, sedangkan Akiisi ulang disebut dengan Aki
sekunder.

1. Saat Aki mengeluarkan arus


a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung/berubah menjadi air (H20).
b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif
maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga Aki) habis alias dalam keadaan
discharge.

Pada saat Aki dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada
pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan
hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun
menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3.
Sedangkan Aki yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3.
dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi Aki bisa diketahui apakah masih
penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer.Hidrometer
ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel Aki (bengkel yang
menyediakan jasa setrum/cas Aki).Selain itu pada saat Aki dalam keadaan discharge
maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak
Aki pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

1. SaatAki menerima arus

Aki yang menerima arus adalah Aki yang sedang disetrum/dicas alias sedang
diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif Aki dihubungkan dengan
arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif.
Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki Aki, artinya
bAkiaterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, Aki 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua
Aki 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (Aki yang
duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan Aki:
Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkelAki dimana
ada beberapa Aki yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum
sekaligus.Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas
yang dimiliki Aki tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran
arus, yaitu :

a. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung


dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi
oksida timah colat (PbO2).

b. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif)
terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit
dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan
elektrolit.Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285
(pada Aki yang terisi penuh).

3. Cairan elektrolit
Pelat-pelat Aki harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi cairan
elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat tidak
terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidakterendam tersebut akan
langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak
dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak
bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan
konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah
rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari
pelat.

Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam Aki
kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar
lebih aman) karena senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas
yang terjadi pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh
alternator. Jika cairan terlalu tinggi ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa
tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat
merusak benda-benda yang ada disekitar Aki akibat korosi, misalnya sepatu kabel,
penyangga atau dudukan Aki akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari
panasnya cairan elektrolit Aki oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat
kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang
karena tumpah keluar. Bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka
kapasitas Aki tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam
keadaan optimal sehingga tenaga atau kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang,
yang sebelumnya bisa menyuplai katakanlah 7 ampere dalam satu jam menjadi
kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan
tenaga sampai katakanlah 1 jam kini kurang dari 1 jam isi atau tenaga Aki sudah
habis.

1. PenyulfatanAki

Digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnya tenaga Aki


keluar atau berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidak digunakan maka
pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut pengeluaran isi sendiri
(self discharge).Cepat atau lambatnya pengeluaran dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuah Aki tak terpakai yang berisi penuh akan
habis isinya dalam jangka waktu 3 bulan jika elektrolit memiliki suhu 40 derajat
Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka makin lambat isi berkurang, contoh,
elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius isinya hanya akan hilang setengah bagian
(50%) dalam 3 bulan, dan yang bersuhu 15 derajat Celcius isinya hanya akan
berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan.Aki yang sedang mengeluarkan isinya sendiri
secara perlahan akan menyulfat.
Penyulfatan adalahsulfat timah (PbSO4) yang terbentuk selama pengeluaran membuat
bahan aktif menjadi keras dan mati.
Penyulfatan kadang-kadang bisa dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge)
sehingga bagian-bagian dari timah sulfat (PbSO4) mencapai harga yang
normal.Penyulfatan yang sudah terlalu banyak pada satu Aki tidak mungkin
dihilangkan, Aki ini harus diganti. Penggantian cairan elektrolit (biasa dikenal dengan
pengurasan) tidak akan membantu atau tidak akan banyak membantu karena yang
sudah rusak disini adalah pelat-pelatnya, kalaupun berhasil memiliki kapasitas setelah
dikuras, dalam waktu yang sangat singkat (tergantung pada tingkat kerusakan pelat-
pelatnya) Aki akan lemah (drop) kembali.

2. Mengatasi penyulfatan
a. Aki yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu yang
lebih dingin).

b. Aki yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu dengan
pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh atau Akidiisi secara teratur
tiap bulan. Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian
perawatan (maintenance charge), artinya harus memiliki alat pengisi (charger) lebih
baik lagi kalau kuat arus dari alat tersebut bias diatur kuat lemahnya).yang secara
otomatis menghentikan proses pengisian jika Aki sudah terisi penuh dan kembali
menghidupkan proses pengisian jika isi Aki mulai berkurang (memiliki fitur deteksi).

Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa lakukan adalah mengisi Aki
secara penuh menggunakan pengisian lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa
disini disebabkan karena Aki yang sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya
walaupun tetap terus diisi, selain itu Aki yang terisi penuh akan kian bertambah panas
bila terus diisi atau disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah
lagi dengan terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak
yang pada akhirnya merusak Aki secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan)
dan bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari Aki
muncrat dan mengenai orang, cairan asam bisa mengorosi atau merusak plat besi,
apalagi daging manusia. Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang disikan pada Aki
baru yaitu saat pertama kali diisi) cukup korosif.Jadi berhati-hatilah jika berhubungan
dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah ada dalam Aki

6. Kapasitas Aki

Kapasitas Aki adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus, Ampere x waktu, hour),
artinya Aki dapat memberikan atau menyuplai sejumlah isinya secara rata-rata
sebelum tiap selnya menyentuh tegangan atau voltase turun (drop voltage) yaitu
sebesar 1,75 V (tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai maka tegangan
akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai semuanya bila
tegangan sel telah menyentuh 1,75 V).
Misal, Aki 12 V 75 Ah. Aki ini bisa memberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam
satu jam artinya memberikan daya rata-rata sebesar 900 Watt (Watt = V x I = Voltase
x Ampere = 12 V x 75 A).Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 900
Watt selama satu jam atau alat berdaya 90 Watt selama 10 jam.

7. Jumlah bahan aktif

Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin
besar kapasitasnya makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit
maka makin besar kapasitasnya.

Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah
ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam oleh cairan
elektrolit.Pentingnya pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit karena bagian
dari pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi bagi peningkatan
kapasitas.

1. Temperatur

Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas Aki saat
digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli
apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah.Kapasitas Aki biasanya diukur pada
suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.

2. Waktu dan arus pengeluaran

Pengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkan waktu


pengeluaran juga diperpanjang, kapasitas lebih tinggi.Kapasitas yang dinyatakan
untuk Aki yang umum pemakaiannya pada pengeluaran tertentu, biasanya 20 jam.
1.6 Gambaran Umum PT Hanil Indonesia
PT.Hanil Indonesia merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang
industri tekstil. industri tersebut berdiri sejak tahun 1992 dan berkembang mengikuti
kemajuan jamam sampai saat ini industri tersebut berkembang pesat.
Penelitian di laksanakan saat penulis melaksanakan praktek darat,tanggal 15
juni 2016 sampai dengan 15 Agustus 2016 kondisi industri cukup baik di antara
industri-industri lain dari segi opra sional industri ini terbilang lancar. industri
initerletak di Desa Nepen,Teras,Boyolali, Indonesia dan produk industri tersebut di
ekspor ke negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai