Nama: Hismi
Nim : 200145
PRIMAGRAHA 2022
KATA PENGANTAR
DenganmenyebutnamaAllahSubhanahuWaTa'alayangMahaPemurahdan lagi
Maha Penyayang, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga saya
mampumenyelesaikanpenyusunanmakalahminipenelitianPendidikanAntiKorupsi
denganjudul"AnalisisKasusKorupsiAsabri"tepatpadawaktunya.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, saya sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan senang hati saya menginzinkan
untuk para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
penyempurnaan makalahini.
Hismi
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL........................................................................................................................ ............
KATAPENGANTAR i
DAFTARISI ii
BABIPENDAHULUAN 1
BABIIPEMBAHASAN 3
2.2. YuridisKasusPT.Asabri 3
2.3. ProsesPeradilanPT.Asabri 3
24. PasalYangBerlaku 5
25. KeputusanHakim 6
DAFTARPUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN
Kasus PT Asabri ini berawal ada tahun 2012 sampai 2019 Direktur Utama,
DirekturInvestasidanKeuangan,sertaKadivInvestasiPT.Asabribersama-sama
telah melakukan kesepakatan dengan pihak di luar PT Asabri yang bukan
merupakan konsultan investasi ataupun MI (Manajer Investasi) yaitu HH, BTS,
dan LP, untuk membeli atau menukar saham dalam portofolio PT. Asabri dengan
saham-saham milik HH, BTS, dan LP dengan harga yang telah dimanipulasi
menjadi tinggi, dengan tujuan agar kinerja portofolio PT. Asabri terlihat seolah-
olahbaik.
Setelahsaham-sahamtersebutmenjadimilikPTAsabri,kemudiansaham-saham
tersebut ditransaksikan atau dikendalikan oleh pihak HH, BTS, dan LP
berdasarkan kesepakatan bersama dengan Direksi PT. Asabri, sehingga seolah-
olah saham tersebut bernilai tinggi dan likuid, padahal transaksi-transaksi yang
dilakukanhanyatransaksisemudanmenguntungkanpihakHH,BTSdanLPserta
merugikan investasi atau keuangan PT Asabri, karena PT Asabri menjualsaham-
saham dalam portofolionya dengan harga di bawah harga perolehan saham-
sahamtersebut.
Jadi singkatnya dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 seluruh kegiatan
investasi di PT Asabri tidak dikendalikan oleh PT Asabri, namun seluruhnya
dikendalikan oleh HH, BTS dan LP.
DikutipdariBERITASATU.COM,-KejaksaanAgung(Kejagung)telahmenetapkan
delapan orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Penetapan status tersangka
tersebut dilakukan setelah penyidik Kejagung memeriksa 10 orang saksi perkara
dugaantindakpidanakorupsiPTAsabripadaSenin(1/2/2021).
PEMBAHASAN
PakarhukumperbankansekaligusbekasKepalaPusatpelaporandanAnalisis
TransaksiKeuangan(PPATK)YunusHuseinpunmengatakanbahwasejatinya
terdakwa Heru memang bisa dikenakan pasal 2 ayat (2) UU Tipikor sehingga
bisa mendapat tuntutan pidanamati.
Dalam hal ini, Yunus menyebut terdakwa Heru ini memenuhi syarat “Keadaan
Tertentu” terkait pengulangan tindak pidana korupsi. Mengingat, Heru
sebelumnya telah divonis seumur hidup dalam kasus korupsi di Jiwasraya.
“Mungkin yang mendekati itu ada pengulangan tindak pidana korupsi,kemarin
Jiwasraya sekarang Asabri,” ujar Yunus kepada KONTAN, Selasa (7/12).
Namun, Yunus juga bilang bahwa sejatinya tuntutan tersebut harus sesuai
dakwaan yang diberikan sebelumnya. Hal ini mengingat terdakwa Heru
didakwa dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20
Tahun2001.
3) Direktur Investasi dan Keuangan PT. Asabri 2012 - Juni 2014 Bachtiar
Effendi dituntut 12 tahun penjara ditambah denda Rp750 juta subsider
6 bulan kurungan. Bachtiar Effendi juga dituntut untuk membayar uang
pengganti sebesar Rp453,783 juta yang bila tidak dibayar harta
bendanya akan disita dan bila tidak mencukupi akan dipidana dengan
penjara selama6tahun.
2.4. PasalYangBerlaku
Dalam surat dakwaan terhadap Heru Hidyat dalam kasus Asabri, JPU tidak
memasukkan Pasal 2 ayat (2) UU Tipikor yang mengatur ancaman pidana
matibagiterdakwa.DalampenjelasanPasaltersebutdikatakanbahwapidana mati
diberikan jika korupsi dalam kondisi tertentu, yakni bencana nasional, krisis
moneter dan pengulangan tindakpidana.
KerugianKeuanganNegarayangdihitungolehBPKdanuntuksementaralebih dari
Rp 23 triliun. Sementara pasal sangkaan yang diterapkan terhadap para
tersangka yakni Primair Pasal 2 ayat (1) junctoPasal 18 UU 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak pidana Korupsi junctoPasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Kemudian sangkaan subsidair Pasal 3 junctoPasal 18 UU 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 tentang
PemberantasanTindakpidanaKorupsijunctoPasal55ayat(1)ke1KUHP.
2.5. KeputusanHakim
Majelis hakim belum menjatuhkan vonis kepada terdakwa Heru
Hidayat yang merupakan presiden komisaris PT Trada alam minera karena
nanti putusan dari pengadilan atau majelis hakim baru akan dimulai sidang
pada pukul 1 siang, dari yang sebelumnya direncanakan pada pukul 10 pagi.
Memang menarik sekali untuk kita simak apa vonis ya nanti akan dijatuhkan
oleh majelis hakim kepada terdakwa Heru Hidayat karena jaksa penuntut
umum sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman mati dan uang
pengganti 12,6 triliun rupiah, 12,6 triliun rupia inilah uang pengganti yang
ditutup jaksa penuntut umum agar terdakwa membayarnya karena dari
keuntungan Heru Hidayat bersama-sama dengan pihak-pihak lainnya
termasuk dari mantan direktur utama PT Asabri melakukan tindak pidana
korupsi dari situlah kerugian negara 22,7 triliun rupiah 12,6 triliun rupiah yang
masuk ke kantong terdakwa HeruHidayat
https://portal-ilmu.com/tugas-supervisor-atau-penyelia-dalam-struktur-organisasi-
perusahaan/http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-fungsi-
komunikasi-
Presdir PT Trada Alam Minera Hadapi Sidang Vonis Korupsi Asabri - YouTube