Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS KASUS KORUPSIASABRI


Dosen Pengampu: Asmaria, S.PD, M.H

Nama: Hismi

Nim : 200145

Kelas : R1/B Manajemen

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS

PRIMAGRAHA 2022
KATA PENGANTAR

DenganmenyebutnamaAllahSubhanahuWaTa'alayangMahaPemurahdan lagi
Maha Penyayang, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga saya
mampumenyelesaikanpenyusunanmakalahminipenelitianPendidikanAntiKorupsi
denganjudul"AnalisisKasusKorupsiAsabri"tepatpadawaktunya.

Penyusunan makalah sudah saya lakukan semaksimal mungkin dengan


dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunan. Untuk
itu saya pun tidak lupa mengucapkan terimakasih dari berbagai pihak yang sudah
membantu saya dalam rangka menyelesaikan makalahini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu, saya sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan senang hati saya menginzinkan
untuk para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
penyempurnaan makalahini.

Serang, 20 Januari 2021

Hismi

i
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL........................................................................................................................ ............

KATAPENGANTAR i

DAFTARISI ii

BABIPENDAHULUAN 1

2.1. Latar BelakangKasusPT.Asabri 1

BABIIPEMBAHASAN 3

2.2. YuridisKasusPT.Asabri 3

2.3. ProsesPeradilanPT.Asabri 3

24. PasalYangBerlaku 5

25. KeputusanHakim 6

DAFTARPUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang KasusPT.Asabri

Kasus PT Asabri ini berawal ada tahun 2012 sampai 2019 Direktur Utama,
DirekturInvestasidanKeuangan,sertaKadivInvestasiPT.Asabribersama-sama
telah melakukan kesepakatan dengan pihak di luar PT Asabri yang bukan
merupakan konsultan investasi ataupun MI (Manajer Investasi) yaitu HH, BTS,
dan LP, untuk membeli atau menukar saham dalam portofolio PT. Asabri dengan
saham-saham milik HH, BTS, dan LP dengan harga yang telah dimanipulasi
menjadi tinggi, dengan tujuan agar kinerja portofolio PT. Asabri terlihat seolah-
olahbaik.

Setelahsaham-sahamtersebutmenjadimilikPTAsabri,kemudiansaham-saham
tersebut ditransaksikan atau dikendalikan oleh pihak HH, BTS, dan LP
berdasarkan kesepakatan bersama dengan Direksi PT. Asabri, sehingga seolah-
olah saham tersebut bernilai tinggi dan likuid, padahal transaksi-transaksi yang
dilakukanhanyatransaksisemudanmenguntungkanpihakHH,BTSdanLPserta
merugikan investasi atau keuangan PT Asabri, karena PT Asabri menjualsaham-
saham dalam portofolionya dengan harga di bawah harga perolehan saham-
sahamtersebut.

Untuk menghindari kerugian investasi PT Asabri, maka saham-saham yang telah


dijual dibawah harga perolehan, ditransaksikan (dibeli) kembali dengan nomine
HH, BTS dan LP serta ditransaksikan (dibeli) kembali oleh PT Asabri melalui
underlying Reksadana yang dikelola oleh MI yang dikendalikan oleh HH dan BT.

Jadi singkatnya dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 seluruh kegiatan
investasi di PT Asabri tidak dikendalikan oleh PT Asabri, namun seluruhnya
dikendalikan oleh HH, BTS dan LP.

DikutipdariBERITASATU.COM,-KejaksaanAgung(Kejagung)telahmenetapkan
delapan orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Penetapan status tersangka
tersebut dilakukan setelah penyidik Kejagung memeriksa 10 orang saksi perkara
dugaantindakpidanakorupsiPTAsabripadaSenin(1/2/2021).

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Leonard Eben


Ezer Simanjuntak menjelaskan, ke-10 orang saksi yang diperiksa yakni ARD
selaku Mantan Direktur Utama PT Asabri, IWS selaku Kadiv Investasi PT Asabri
Juli 2012 - Januari
1
2017, AWD selaku Direktur Utama PT Milenium Capital Management, BE selaku
MantanDirekturKeuanganPTAsabriperiodeOktober2008-Juni2014,SWselaku
Direktur Utama PT Asabri (Persero) periode Maret 2016 -Juli 2020. KemudianHS
selaku Direktur PT Asabri (Persero) periode 2013 - 2014 dan 2015 - 2019, EHP
selaku Direktur Utama PT. Insight Investment Management, FF selaku Direktur
Utama PT Mega Capital Investama, AH selaku Direktur Utama PT. Lautandhana
InvestmentManagement,LPselakuDirekturUtamaPTPrimaJaringan.

Dalam 10 orang yang diperiksa tersebut enam orang di antaranya ditetapkan


sebagaitersangka.KeenamorangtersangkaituyaituARDselakuDirutPTAsabri
periode tahun 2011-Maret 2016. Pada tahun 2012 sampai 2016, yang
bersangkutan selaku membuat kesepakatan dengan BT untuk mengatur dan
mengendalikan transaksi dan investasi saham dan reksadana PT Asabri melalui
BTSdanpihakyangterafiliasidenganBTSdanLPyangmerugikanPTAsabridan
menguntungkanBTS,LPdanpihakterafiliasidenganBTS.

Kemudian tersangka berinisial SW selaku Direktur Utama PT Asabri periode


Maret2016
-Juli 2020. Pada tahun 2016 - 2019, yang bersangkutan membuat kesepakatan
dengan HH untuk mengatur dan mengendalikan transaksi dan investasi saham
dan reksadana PT Asabri melalui HH dan pihak yang terafiliasi dengan HH yang
merugikan PT Asabri dan menguntungkan HH dan pihak terafiliasi dengan HH.
Selanjutnya BE selaku Mantan Direktur Keuangan PT Asabri periode Oktober
2008-Juni 2014 dan HS selaku Direktur PT Asabri (Persero) periode 2013 - 2014
dan2015-2019.

Dijelaskan Leonard, BE dan HS bertanggung jawab dalam perencanaan,


pengelolaan investasi dan keuangan serta pengendalian menyetujui pengaturan
dan pengendalian investasi saham dan reksadana PT Asabri yang dilakukanoleh
BTS dan HH tanpa melalui analisis fundamental dan analisis teknikal yang
merugikan PT Asabri dan menguntungkan BTS dan HH. Kemudian tersangka
berinisial IWS selaku Kadiv Investasi PT. Asabri Juli 2012 -Januari 2017 dan LP
selaku Direktur Utama PT. Prima Jaringan. Tersangka LP, BTS, dan HH selaku
pihak swasta yang mengatur transaksi saham dan reksadana dalam portofolio
milik PT Asabri dengan cara memasukkan saham-saham milik LP, BTS dan HH
dengan harga yang telah dimanipulasi menjadi portofolio milik PT Asabri dan
mengendalikan transaksi serta investasi PT Asabri yang didasarkan atas
kesepakatan dengan Direksi PT Asabri yang menguntungkan LP, BTS, dan HH
sertamerugikanPTAsabri.Sementaraituduaorangtersangkalainnya,yaituBTS
selaku Direktur PT. Hanson Internasional dan HH selaku Direktur PT Trada Alam
Minera dan Direktur PT Maxima Integra, karena berstatus sebagai Terdakwa
dalamperkarayanglaintidakdilakukanpenahanan(ditahandalamperkaralain).
BAB II

PEMBAHASAN

2.2. Yuridis KasusPT.Asabri


Jaksa Penuntut Umum (JPU) tindak pidana korupsi PT Asabri telah
melakukanpembacaantuntutanterhadapterdakwaHeruHidayat,Senin(6/12)
malam.Adapun,JPUmenuntutterdakwauntukmendapathukumanmati.

PakarhukumperbankansekaligusbekasKepalaPusatpelaporandanAnalisis
TransaksiKeuangan(PPATK)YunusHuseinpunmengatakanbahwasejatinya
terdakwa Heru memang bisa dikenakan pasal 2 ayat (2) UU Tipikor sehingga
bisa mendapat tuntutan pidanamati.

Dalam hal ini, Yunus menyebut terdakwa Heru ini memenuhi syarat “Keadaan
Tertentu” terkait pengulangan tindak pidana korupsi. Mengingat, Heru
sebelumnya telah divonis seumur hidup dalam kasus korupsi di Jiwasraya.
“Mungkin yang mendekati itu ada pengulangan tindak pidana korupsi,kemarin
Jiwasraya sekarang Asabri,” ujar Yunus kepada KONTAN, Selasa (7/12).
Namun, Yunus juga bilang bahwa sejatinya tuntutan tersebut harus sesuai
dakwaan yang diberikan sebelumnya. Hal ini mengingat terdakwa Heru
didakwa dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20
Tahun2001.

“Sebenarnya memang harus ada dasarnya. Tapi kadang-kadang hakim bisa


juga nanti memutus misalnya nanti diminta seumur hidup tapi yang ada jadi
hukuman mati menjadi lebih berat. Tapi kalau untuk hukuman mati jarang
seperti itu,” ujar Yunus.

Terlepas dari itu semua, Yunus pun mengingatkan bahwa seharusnya ke


depan jaksa bisa lebih konsisten dalam memberikan tuntutan terlebih terkait
hukuman mati. Menurutnya, saat ini jaksa terlihat belum konsisten memberi
hukuman mati dengan mencontohkan kasus lain yang sejatinya memenuhi
“keadaan tertentu” di pasal 2ayat
(2) namun tidak diberikan.

2.3. Proses PeradilanPT.Asabri


Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menggelar sidang
vonis enam terdakwa perkara Korupsi pengelolaan dana PT. Asuransi Sosial
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) Persero. Sidang
diagendakan pukul 10.00 Wib, namun hingga pukul 12.00 Wib sidang belum
juga dimulai. Enam orang terdakwa yang akan menjalani vonis yaitu;
1) Direktur Utama (Dirut) PT Asabri Maret 2016-Juli 2020 Letjen Purn
Sonny Widjaja dituntut 10 tahun penjara ditambah denda Rp750 juta
subsider 6 bulan kurungan. Sonny Widjaja juga dibebankan untuk
membayarkan uang pengganti sebesar Rp64,5 miliar yang bila tidak
dibayar harta bendanya akan disita dan bila tidak mencukupi akan
dipidana dengan penjara5tahun.

2) Dirut PT Asabri 2012-Maret 2016 Mayjen Purn Adam Rachmat Damiri


yang dituntut hukuman 10 tahun penjara ditambah denda Rp750 juta
subsider 6 bulan kurungan. Adam Rachmat Damiri juga dituntut untuk
membayar uang pengganti sebesar Rp17,972 miliar yang bila tidak
dibayar harta bendanya akan disita dan bila tidak mencukupi akan
dipidana dengan penjara5tahun.

3) Direktur Investasi dan Keuangan PT. Asabri 2012 - Juni 2014 Bachtiar
Effendi dituntut 12 tahun penjara ditambah denda Rp750 juta subsider
6 bulan kurungan. Bachtiar Effendi juga dituntut untuk membayar uang
pengganti sebesar Rp453,783 juta yang bila tidak dibayar harta
bendanya akan disita dan bila tidak mencukupi akan dipidana dengan
penjara selama6tahun.

4) Dirut PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) Lukman Purnomosidi


dituntut 13 tahun penjara ditambah denda Rp750 juta subsider 6 bulan
kurungan. Lukman Purnomosidi juga dituntut membayar uang
pengganti sebesar Rp1,341 triliun yang bila tidak dibayar harta
bendanya akan disita dan bila tidak mencukupi akan dipidana dengan
penjara selama6,5tahun.

5) Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri Juli 2014-Agustus 2019


Hari Setianto dituntut 14 tahun penjara ditambah denda Rp750 juta
subsider 6 bulan kurungan. Hari Setianto juga dituntut untuk
membayar uang pengganti senilai Rp873 juta yang bila tidak dibayar
harta bendanya akan disita dan bila tidak mencukupi akan dipidana
dengan penjara selama7tahun.

6) Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relation Jimmy Sutopo dituntut 15


tahun penjara ditambah denda Rp750 juta subsider 6 bulan kurungan.
Jimmy Sutopo dituntut untuk membayar uang pengganti senilai
Rp314,8 miliar yang bila tidak dibayar harta bendanya akan disita dan
bila tidak mencukupi akan dipidana dengan penjara selama 7,5 tahun.
Sonny Widjaja, Adam Rachmat Damiri, Bachtiar Effendi, Lukman
Purnomosidi, Hari Setianto dituntut berdasarkan dakwaan pertama
yaitu pasal 2 ayat (1) atau pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP. Sedangkan Jimmy Sutopo dituntut berdasarkan dakwaan
korupsi dan tindak pidana pencucian uang yaitu Pasal 2 ayat (1) atau
Pasal18UUNo.31Tahun1999sebagaimanatelahdiubahdenganUU
No.20Tahun2001tentangTentangPemberantasanTindakPidana
Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan tindak pidana pencucian
uang dari Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana PencucianUang.
Masih ada dua terdakwa lain dalam perkara ini yaitu Presiden Komisaris PT
Trada Alam Minera Heru Hidayat yang dituntut hukuman mati dan uang
penggantiRp12,6triliun.HeruHidayat,dituntuthukumanmatidandendauang
pengganti kerugian negara Rp 12,6 triliun. Para terdakwa yang sudah dituntut
tersebut tinggal menunggu vonis hakim yang dijadwalkan pada 4 dan 18
Januari 2022 mendatang. Adapun untuk terdakwa Benny Tjokro,
persidangannya masih pemeriksaansaksi-saksi.

Selain pertimbangan hukuman mati, Jaksa Agung juga menyampaikan


kemungkinan konstruksi lain yang akan dilakukan. Salah satunya
mengupayakan supaya hasil rampasan dapat bermanfaat langsung, dan
adanya kepastian baik terhadap kepentingan pemerintah maupun masyarakat
yang terdampak korban dari kejahatan korupsi.

2.4. PasalYangBerlaku
Dalam surat dakwaan terhadap Heru Hidyat dalam kasus Asabri, JPU tidak
memasukkan Pasal 2 ayat (2) UU Tipikor yang mengatur ancaman pidana
matibagiterdakwa.DalampenjelasanPasaltersebutdikatakanbahwapidana mati
diberikan jika korupsi dalam kondisi tertentu, yakni bencana nasional, krisis
moneter dan pengulangan tindakpidana.

Dikutip dalam BISNIS.COM, - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin


tengahmengkajikemungkinanmenerapkantuntutanhukumanmatibagiterdakwada
nterpidanakasus
korupsi Jiwasraya dan PT Asabri. Menanggapi hal tersebut, Pakar hukum
UniversitasTrisakti,AbdulFickarHadjarmengatakanbahwawacana
tersebutsebagaibuktiupayaseriusdalampenegakanhukumtindakpidanakorupsi(
sepertinya berjalan
huku
tipikor).“Saya rutin tanpa
kira wacana yangusaha
bagususaha seriusAgung
dari Jaksa memberantas korupsi,”
karena penegakan
kepada Bisnis, Sabtu (30/10/2021). Menurutnya, proses
peradilantipikorberjal
rutin seperti biasa saja, termasukfungsi kejaksaan sebagai penuntut
umum, tanpa
upaya seriu s untu k memberantas korups i.

KerugianKeuanganNegarayangdihitungolehBPKdanuntuksementaralebih dari
Rp 23 triliun. Sementara pasal sangkaan yang diterapkan terhadap para
tersangka yakni Primair Pasal 2 ayat (1) junctoPasal 18 UU 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak pidana Korupsi junctoPasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Kemudian sangkaan subsidair Pasal 3 junctoPasal 18 UU 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 tentang
PemberantasanTindakpidanaKorupsijunctoPasal55ayat(1)ke1KUHP.
2.5. KeputusanHakim
Majelis hakim belum menjatuhkan vonis kepada terdakwa Heru
Hidayat yang merupakan presiden komisaris PT Trada alam minera karena
nanti putusan dari pengadilan atau majelis hakim baru akan dimulai sidang
pada pukul 1 siang, dari yang sebelumnya direncanakan pada pukul 10 pagi.
Memang menarik sekali untuk kita simak apa vonis ya nanti akan dijatuhkan
oleh majelis hakim kepada terdakwa Heru Hidayat karena jaksa penuntut
umum sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman mati dan uang
pengganti 12,6 triliun rupiah, 12,6 triliun rupia inilah uang pengganti yang
ditutup jaksa penuntut umum agar terdakwa membayarnya karena dari
keuntungan Heru Hidayat bersama-sama dengan pihak-pihak lainnya
termasuk dari mantan direktur utama PT Asabri melakukan tindak pidana
korupsi dari situlah kerugian negara 22,7 triliun rupiah 12,6 triliun rupiah yang
masuk ke kantong terdakwa HeruHidayat

Pertimbangan lain dari jaksa penuntut umum melakukan juga vonis


hukuman atau menuntut hukuman mati bagi seorang terdakwa adalah yang
pertama dari 12,6 triliun rupiah yang merupakan uang pengganti Heru dinilai
tidak ada niat tidak ada itikad baik untuk memberikan uang keuntungan yang
didapatkan Heru secara sukarela yang kedua adalah jaksa penuntut umum
menilaibahwaHeruHidayatinitidakmenunjukkanbahwaiasadarbahwaapa yang
dilakukan terdakwa ini salah makanya ia tidak sadar apa yang dilakukan Heru
atau ia sadar ketika ia tidak sadar apa yang dilakukannya ini adalah
mencederai moral dan juga etika makan di situ jaksa penuntut umum menilai
bahwa tidak ada itikad baik yang diberikan Heru Hidayat sebagai terdakwa
melakukan kasus korupsi termasuk dengan juga tindak pidana pencucian
uang

Selain itu ia juga memberatkan bagi seorang Heru Hidayat dalam


tuntutan jaksa penuntut umum adalah ternyata Heru Hidayat ini juga ada juga
saudara bukanlah terdakwa dalam kasus korupsi mega proyek yang membelit
Yadi kasus PT Asabri tetapi juga sebelumnya ia juga terlibat dalam tindak
pidana korupsi dengan mega proyek yang lainnya di kasus Jiwasraya yang
vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim yakni penjara seumur hidup hal-hal
yang memberatkan itulah sehingga akhirnya pada saat awal tuntutan jaksa
penuntut umum menghubungkan bahwa menginginkan seorang Heru Hidayat
ini divonis atau dihukum untuk hukuman mati nah kalau kita melihat
sebelumnya dari undang-undang tentang tindak pidana korupsi yang sudah
diatur bahwa seseorang bisa dilakukan hukuman mati dengan beberapa
kriteria kriteria tertentu seperti misalnya ia melakukan tindak pidana korupsi
yang merugikan ekonomi negara sehingga membuat krisis dan juga bencana
alam nah tapi akankah dalam 2 Mega korupsi yang dilakukan oleh seorang
Heru Hidayat baik yang melakukan korupsi nya di Asabri dan Jiwasraya akan
membawa seorang Heru Hidayat menghadapi vonis hukuman mati kita akan
lihat nanti pada pukul 1 siang apa kondisi akan dijatuhkan oleh majelishakim.
DAFTAR PUSTAKA

Widiyanti, Ika. 2014.


AdministrasiPerkantoran1BidangKeahlianBisnisdan
ManajemenSMKKelasX.Surabaya: Yudhistira.

https://portal-ilmu.com/tugas-supervisor-atau-penyelia-dalam-struktur-organisasi-

perusahaan/http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-fungsi-

komunikasi-

Presdir PT Trada Alam Minera Hadapi Sidang Vonis Korupsi Asabri - YouTube

Anda mungkin juga menyukai