Anda di halaman 1dari 2

Forum legal aspect

Pertama
Dear Class;

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, banyak bisnis yanng mau tidak mau harus beralih dari sistem
penjualan yang konvensional menjadi berbasis online. Munculnya fenomena ini pasti akan ada
dibarengi dengan fakta-fakta negatif dalampelaksanaannya.

Beberapa tipe kecurangan yang dilakukan pengusaha dengan sistem penjualan online dapat
dibaca pada link berikut ini:

https://www.integrity-indonesia.com/id/blog/2018/08/31/5-jenis-kecurangan-yang-perlu-
diwaspadai-e-commerce/

Silakan berikan analisa beserta saran hal-hal apa sajakah yang perlu diatur oleh Pemerintah
berkaitan dengan fakta tersebut.

Ditunggu

Fenomena penjualan berbasis online sudah hal biasa sekarang ini. Kondisi pandemi yang
melanda dunia menjadi faktor pemicu munculnya sistem penjualan online. Namun demikian bagi
masyarakat yang masaih awam terhadap jual beli online perlu mewasdai sisi negatif dari sitem
penjualan online. Kecurangan sitem penjualan online tersebut yaitu:

1. Kecurangan dari sisi penjual. Contoh: penjual tidak mengirim barang padahal uang
sudah dibayar oleh pembeli.
2. Kecurangan pegawai. Contoh: adanya pencurian aset oleh karyawan ecomerce.
3. Ulasan palsu. Contoh adanya testimoni seolah-olah berasal dari pembeli padahal ulasan
tersebut dibuat oleh penjual sendiri untuk mengelabui konsumen.
4. Kecurangan delivery. Contoh: barang sudah dikirimkan penjual tetapi tidak pernah
sampai kepada pembeli
5. Kecurangan transaksi. Contoh : adanya penipuan dengan modus menjual barang
padahal ingin mencuri data kartu kredit pelanggan.

Untuk mengatasi hal tersebut maka seharusnya pemerintah menerbitkan regulasi yang
mengatur tentang penjualan sistem online. Regulasi ini harus mengatur tentang pihak
penjual, delivery, pembeli dan sitem pembayaran. Tidak menutup kemungkinan yaitu
regulasi tentang pajak. Dengan regulasi yang tepat dan terperinci dengan detail diharpaka
dapat mengurangi sisi negatif dari sistem penjualan online. Dalam hal ini pembeli lah yang
porlu dilindungi karena merekalah yang paling banyak dirugikan. Walaupun demikian
regulasi yang dibuat juga diharapkan tidak mempersulit masyarakat yang ingin menciptakan
lapangan kerja melaui sistem penjualan online. Munculnya regulasi yang menguntungkan
kedua belah pihak antara penjual dan pembeli ini justru akan mampu meningkatkan
perekonomian Indonesia di saat pandemi.

Kedua
Class;
Dalam dunia jual beli online, terdapat perbedaan antara marketplace dan online shop. Berikan
pendapat kalian, diantara dua hal tersebut, manakah yang paling memberikan perlindungan bagi
konsumen saat melakukan transaksi jual beli? 

JIka memang diantara kedua hal tersebut ada yang tidak dapat memberikan kepastian bahwa
konsumen pasti terlindungi, lalu menurut kalian apakah Pemerintah sudah memberikan
perhatiannya atas hal ini ?

Berikan pendapat yang ilmiah ya...bukan curhat

Ketiga
Class;

Pada thread ketiga ini pertanyaannya sederhana saja, kemana kalian akan mengadu,
melaporkan atau menggugat jika kalian sebagai konsumen merasa dirugikan?

Ditunggu jawabannya

Sesuai dengan undang-undang nomor 8 tahun 1999 yaitu memberi perlindungan bagi
konsumen dalam memberi kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses
untuk mendapatkan informasi. Konsumen juga diharapkan bisa meningkatkan
pemberdayaan dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-hak mereka bila merasa
dirugikan. Jika merasa dirugikan kita dapat melapor atau menggugat melalui kepolisian
dengan berdasarkan undang undang tersebut.
Referensi : https://mediaindonesia.com/read/detail/96523-konsumen-jangan-takut-lapor-
bila-dirugikan :

Anda mungkin juga menyukai