REPUBLIK INDONESIA
………………………………...
PERIHAL
ACARA
PEMERIKSAAN PERSIDANGAN
(IV)
JAKARTA
Termohon principal hadir, yaitu pihak KPU yang diwakili Dezza Heprili Yani, S.H., M.H
dan Muhammad Ramdan S.H.,M.H, berdasarkan surat kuasa khusus 045/SK/CCABN/II/2015
Tanggal 27 November 2015, sebagai kuasa hukum yang di sebut sebagai………...…...TERMOHON
Komisi Pemilihan Umum Daerah Bengkulu yang berkedudukan di Bengkulu selanjutnya
sebagai……………………………………………………………………………………………………….. TURUT TERMOHON
Susunan Majelis Hakim Pemeriksaan Pendahuluan:
Pihak Pemohon mengajukan 2 orang saksi dan satu Saksi Ahli, yaitu :
Keterangan Saksi :
1. Andre, S.Pd.,M.Si
Bahwa saksi sebagai saksi Partai Damai Nasional di Pleno KPUD Bima Sakti yang
dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober – 02 November 2015;
Bahwa saksi mengajukan sanggahan keberatan mengenai banyaknya kekeliruan
pencatatan yang terjadi di dalam proses rekapitulasi;
Bahwa kalau kecamatan karena ini kaitannya bersama-sama dengan para saksi
partai lain ada 4 (empat) saksi, Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Partai
Keamanan Nasional, Partai Indonesia Maju, dan juga Partai Berani Bangkit;
Bahwa dalam pencatatan yang dilakukan oleh pelaksana pemilu dalam hal ini
adalah mulai dari tingkat TPS adalah KPPS sampai ke tingkat desa PPS begitu juga
yang dilakukan oleh petugas kecamatan PPK dan terakhir di buka di KPUD;
Bahwa pencermatan itu yang dilakukan hanya untuk di tingkat DPR RI yang di
Provinsi Kabupaten tidak;
Bahwa dengan ilmu partai politik itu yang dipersoalkan Partai Damai Nasional
(PDN) DPRD Provinsi Bengkulu 1 dan belum dicermati;
Bahwa karena memang ini mengalir menjadi kebenaran saksi berdasarkan data
C-1 bukti-bukti real fisik yang dimiliki oleh para saksi lima partai politik itu sudah
menyampaikan keberatan kepada pihak banwaslu;
Bahwa sebelum Pleno untuk perhitungan rekapitulasi provinsi memang sudah itu
menginginkan perhitungan surat suara khuus untuk Provinsi karena itu adalah
lanjutan dari rekap untuk DPD dan DPR RI, karena provinsi di dapil Bima Sakti ini
adalah tahap yang ketiga dalam rekapitulasi, tahap pertama adalah DPD untuk
Dapil Bengkulu 1;
Bahwa terhitung lebih dari 100 TPS yang sudah direkomendasi oleh Bawaslu,
rekomendasi disampaikan pada saat Pleno provinsi tanggal 2 November 2015
atas keberatan lima partai politik seluruh kecamatan dan baru dilaksanakan 2
TPS 3 Kecamatan, Desa Ujung Mata dan TPS 1 Desa Ujung Mata Kecamatan Kota,
karena alasan dari KPU sudah jam 02:00 WIB maka dilanjutkan tanggal 2
November 2015 yang sudah dijadwalkan KPU Kabupaten dan menyampaikan
rekapnya di KPUD Provinsi;
Bahwa dengan rincian Parti PKB Nomor Urut 1 dari 31 bertambah jadi 60, Partai
PPBI Nomor urut 2 dari 20 bertambah menjadi 37, Partai PDN Nomor Urut 3 dari
8 ditambahkan juga menjadi 15, Partai Nomor Urut 5 dari 10 menjadi 17. Maish
satu TPS 3 DEsa Ujung Mata Kecamatan/Kota Bima Sakti, Nomor 6 Partai PIM
dari 28 bertambah besar menjadi 55. Partai Nomor Urut 7 sangat bertambah
besar sekali dari 33 menjadi 67 suara, kemudian Partai Nomor Urut 7 dari 26
menjadi 52. Itu di TPS 3;
Bahwa kemudian dilanjutkan lagi untuk membuka TPS 1 Desa Ujung Mta
ternyata di situ terbukti kembali, terjadi salah tulis saksi tidak ingin mengatakan
ini penggelembungan, saksi ingin mengatakan ini salah tulis saja sebagaimana
yang saksi buat di formulir DB-2 untuk Partai Nomor 6 (PIM);
Bahwa kalu yang lainnya sama tetapi untuk Partai Nomo Urut 6 (PIM) itu terjadi
kekacauan dalam menghitungnya karena untuk calon nomor urut 6, di partai
PIM itu yang berdasarkan Pleno adalah 6 ditulis menjadi 36 bertambah menjadi
30 suara;
Bahwa sebelum pencermatan suara PIM tetap 36 suara dan setelah
pencermatan tetap 36 suara;
Bahwa setelah pencermatan disesuaikan dengan jumalah total perolehan PIM itu
sebenarnya adalah 6 suara;
Bahwa untuk jumlah total tidak ada perubahan, sebelum pencermatan dan
setelah pencermatan secara total, perolehan PIM tidak mengalami perubahan
dan partai lainpun tidak ada perubahan;
Bahwa karena saksi menghormati proses dari pemilu dan tidak ingin
menghambat dari proses rekapan di tingkat KPUD Bima Sakti tersebut, maka
teman-teman saksi sepakay untuk membuat keberatan di DB-2;
Bahwa ada pelaporan tetapi bukan oleh saksi, tetapi oleh PSB dan PKB
melakukan penyampaian ke pihak Bawaslu;
Bahwa yang di rekomendasikan Pnwaslu adalah lebih 100 TOS tetapi yang dibuka
hanya 2 untuk 15 kecamatan;