Anda di halaman 1dari 47

MONITORING RADON ALAM & AIR

TANAH SEBAGAI PRE-KURSOR


UGM
GEMPA BUMI

Oleh :
Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D., IPU
Laboratorium Sistem Sensor dan Telekontrol
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisiska
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA.
BENCANA
• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
(Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007)

• Bencana adalah kejadian yang mengganggu kondisi normal dan menyebabkan tingkat
penderitaan melebihi kapasitas adaptasi komunitas yang terdampak. [Menurut: World
Health Organization (WHO)]
JENIS BENCANA
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial.

• Gempa Bumi • Kebakaran


• Letusan Gunung Berapi • Kebakaran Hutan
• Tsunami • Angin Putting Beliung
• Tanah longsor • Badai Siklon
• Banjir • Abrasi
• Banjir Bandang • Kecelakaan Transportasi
• Kekeringan • Kecelakaan Industri
• Kejadian Luar Biasa
SIAPAKAH YANG Dalam bencana

X
AKAN SELAMAT ?
• Orang yang beruntung Doa
• Orang yang terlatih untuk menghadapi bencana Pelatihan
• Orang yang tenang dalam menghadapi bencana Pengalaman
• Orang yang tahu sebelum bencana terjadi EWS
• Orang yang berada di daerah yang tidak terkena bencana Evakuasi
X
Kuadran
Ketangguhan
PENTINGNYA TAHU SEBELUM BENCANA TERJADI

NORMAL BENCANA NEW NORMAL

PERSIAPAN
EVAKUASI
PELATIHAN
PEMULIHAN
EWS
MITIGASI
DASAR-DASAR PERANCANGAN
INSTRUMENTASI
PAKAR
DOKTER IDE ALGORITMA
PENELITI

FLOWCHART

CODE/PROGRAM

SENSOR Monitor
COMPUTER Printer
SENSOR
PSoC Internet /IoT
Radio UHF
SENSOR (Programmable System on Chip)
Operator

DATA STORAGE
INSTRUMEN YANG IDEAL
• Dapat menyelesaikan masalah
• Mempercepat proses
• Meningkatkan kemampuan pengguna
• Awet
• Murah PSoC
KOMPUTER
EWS
TANAH
LONGSOR
Menurut USGS gempa tidak dapat diprediksi, Betulkah?
U.S. Geological Survey (USGS)
PREKURSOR GEMPA
Gejala yang mendahului suatu Kejadian Besar

Prediksi gempa harus menentukan 3 elemen :


1) Tanggal dan waktu,
2) Lokasi,
3) Magnitudo.

EWS-UGM
Baru dapat menentukan:
1. Waktu 1-3 hari sebelum kejadian
2. Lokasi: di antara Aceh dan NTT
3. Magnitudo di atas 4,5 SR (versi GFZ)

Catatan: EWS-UGM pada awalnya khusus diperuntukkan memantau Gempa Besar di DIY
LOGIKA

Gempa dapat terjadi kapan saja.


Jika kita berada di daerah terjadinya Gempa dapat beresiko fatal

Mengetahui terlebih dahulu dapat


menyelamatkan banyak nyawa dan harta
Sistem Yang Dikembangkan
(pada remote area)

The Radon Eye RD200 is an advanced technology radon gas detector that will
monitor the levels of radon gas in your home on a continuous basis. You can
view the results of the radon testing on an iOS or Android mobile device
(smartphone or tablet) using Bluetooth communication technology.
Sistem Yang Dikembangkan
(pada remote area)

Airthings Wave Plus -


Radon & Air Quality
Monitor (VOC, Humidity,
Temp, CO2, Pressure)
EWS Gempa
berbasis level
air tanah
EWS Gempa
berbasis gas
Radon di alam
www.dataalamdiy.com/dataview/2
LEMPENG dan SUBDUKSI

https://lh3.googleusercontent.com/proxy/4F9li1oFwUy3lfcC4dBYgrQQ8v-IEUGL1JoBe6cayxgElKKfC_r5U-229DtiworrzuTImuSlTrxt-C7r9sopf2rZqs313439ADk7JJ7e0_s57bM7
RADON
TRAP
Sumber: G. Igarashi, S. Saeki, N. Takahata, K. Sumikawa, S. Tasaka,Y.
Sasaki, M. Takahashi, Y. Sano . 1995. Ground-Water Radon Anomaly Before the
Kobe Earthquake in Japan
Mekanisme
munculnya
Radon Alam
SIFAT GAS RADON
• Gas radioaktif
• Merupakan peluruhan atom 232Th/238U/ 226Ra
T1/2 Rn-222, ±3.8 hari (Peluruhan 238U)
T1/2 Rn-222, ±3.8 hari (Peluruhan 226Ra)
T1/2 Rn-222, ±55 detik(Peluruhan 232Th)
• Dapat larut dalam air
• Tidak terlihat, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan
• Dapat menyebabkan kanker ( untuk dosis/kadar tinggi )
• Dapat berkonsentrasi tinggi ( dalam ruang tertutup )
FAKTA
• Radon mudah terlepas melewati struktur
batuan dan pori-pori tanah.
• Kecepatan transfernya tergantung karakteristik
lapisan tanah

Referensi :
[1] A. Tomer, “Radon as a Earthquake Precursor: A Review,” vol. 4, no. 6, hlm. 8, 2016.
[2] G. Igarashi dkk., “Ground-Water Radon Anomaly Before the Kobe Earthquake in Japan,” Science, vol. 269, no. 5220, hlm. 60–61, Jul 1995, doi: 10.1126/science.269.5220.60.
[3] D. Ghosh, A. Deb, dan R. Sengupta, “Anomalous radon emission as precursor of earthquake,” J. Appl. Geophys., vol. 69, no. 2, hlm. 67–81, Okt 2009, doi:
10.1016/j.jappgeo.2009.06.001.
[4] G. Imm dan D. Morelli, “Radon as Earthquake Precursor,” dalam Earthquake Research and Analysis - Statistical Studies, Observations and Planning, S. DAmico, Ed. InTech,
2012.
Peneliti Tahun Teori/ Hasil Penelitian

Thomas, 1988 Sebelum gempa bumi, penumpukan tegangan menyebabkan perubahan


Fleischer, 1997 medan regangan. Tegangan-regangan yang berkembang di dalam kerak
bumi sebelum gempa bumi menyebabkan perubahan transportasi gas dan
munculnya volatil dari dalam bumi ke permukaan.
Steinitz et 2003 Jumlah radon yang tidak biasa keluar dari pori-pori dan patahan batuan di
al., permukaan. Aktivitas seismik menyebabkan, perubahan aliran fluida bawah
tanah dapat menyebabkan perubahan anomali dalam konsentrasi radon
dan keturunannya.
Grammakov 1936 Sebelum peristiwa seismik, ketika tegangan regional meningkat, pelebaran
Clements 1974 massa batuan menyebabkan bertambahnya luas permukaan batuan akibat
retak atau meningkatnya laju aliran fluida pori. Metode ini meningkatkan
radon dari wadah aslinya ke dalam air tanah atau mata air.
PUBLIKASI
STASIUN TELEMETRI

1. Puri Randusari, Prambanan


2. Amakusa Group HQ, Maguwoharjo, Sleman
3. Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika
4. Dusun Destan, Sumbermulyo,
Bambanglipuro, bantul
5. Makam Timur GKJ Pundong, Bantul
6. Makam Muruh
7. Kantor Desa Wukirharjo, Sleman
Data
Storage
Web
Server
Earthquake
Prediction

User
Changes in groundwater level prior to an earthquake in the off-shore area west of Fukuoka
Prefecture, Japan, on 20 March 2005 and several subsequent large aftershocks, offering the
possibility of deterministic earthquake prediction
Ehara, S.; Fukuoka, K.; Fujimitsu, Y.; Nishijima, J.

Abstract
A large earthquake of M(JMA)7.0 occurred off-shore to the west of Fukuoka Prefecture, Japan, on March 2005. After that, several
aftershocks of M(JMA)5 class also occurred in the submarine region. The groundwater level had been monitored for 50 days before the
mainshock at an observational well for which the epicentral distance was about 20 km. The observation well revealed distinctive precursor
changes in groundwater level, consisting of three stages. The first stage shows a gradual rise in water level, the second stage shows a
gradual decrease in water level, and the third stage shows a rapid rise in water level. After the mainshock, the water level dropped by about
60 cm and then began to recover two days after the mainshock. Similar patterns of water level change were observed in association with
several subsequent large aftershocks. The mechanism of the aforementioned water level changes was interpreted in terms of the dilatancy
diffusion model. The total duration of the anomalous water level changes correlates with the magnitude of the earthquake, that is, the longer
the duration, the larger the earthquake magnitude. The distinctive precursory water level changes observed in the Fukuoka area imply that it
would be possible to predict the timing and magnitude of earthquakes.
Keywords: 7223 Earthquake interaction; forecasting; and prediction (1217; 1242)

Publication:
American Geophysical Union, Fall Meeting 2006, abstract id. S13A-0216
Pub Date: December 2006 Bibcode: 2006AGUFM.S13A0216E
GROUND WATER LEVEL PHENOMENA

Phenomena Empiris Kyushu University


1. Sekitar 50 hari sebelum Gempa besar, air mengalami
perubahan secara signifikan
2. Terjadi 4 tahap perubahan:
o Level air meningkat,
o kemudian level air menurun,
o air bergejolak (14 hari sebelum gempa)
o Air bergejolak selama gempa susulan, kemudian normal
kembali
Phase
GWL
Kasus Kyushu Japan
Maret 2005
GEMPA LOMBOK 1, 29 JULI 2018
Groundwater Level 27 Juli 2018 07:47:39 WIB; M6.4
28 Juli 2018
430
425
420
Water Level (cm)

415
410
405
400
395
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Data ke

Tren
Osilasi Naik Osilasi Stabil Osilasi Turun
Waktu (WIB) 14:08-14:57 14:58-16:17 16:18- 05.53
Rentang Level Air (cm) 400,74-424,24 424,24-424,24 422,29-405,67

Selisih Waktu 49 menit 1 jam 19 menit 13 jam 35 menit


Selisih Level Air (cm) 23,5 Range±2,3 -16,62
28,775cm/jam
0,479 cm/menit
Groundwater Level GEMPA LOMBOK 20:46,5 AGST M7.0
32 KM
2-agustus 2018
1-agustus 2018 12:46 mulai turun dari 402,74 ke
10:50 mulai naik ke 401,76 398,83
16:15 max 475,07 13 jam 37 menit

1 Agustus 2018 2 Agustus 2018


490 460

470 450

440
450
level (cm)

Level (cm)
430
430
420
410
410
390
400
370
0:00:00 4:48:00 9:36:00 14:24:00 19:12:00 0:00:00 4:48:00 390
Jam 0:00:00 4:48:00 9:36:00 14:24:00 19:12:00 0:00:00 4:48:00
Jam
MONITORING GAS RADON
GWL Monitoring System
GWL Monitoring System
GWL monitoring system GWL Monitoring System
Radon monitoring system
ALGORITMA PREDIKSI
*DIATAS M4,0 ANTARA ACEH HINGGA NTT KEJADIAN GEMPA POSTDAM GEOFON DAN GEMPA BMKG (KONFIRMASI)

Tanggal Alarm Tanggal Prediksi Tanggal Kejadian


Kejadian
22 Agustus 2020 23-25 Agustus 2020 24 Agustus 2020
M5,2. 3,97 LS, 101,04 BT. Ked: 10km
Barat Daya Bengkulu
28 Agustus 2020 29-31 Agustus 2020 29 Agustus 2020
M5,1, 4,37LS, 101,04 BT. Ked: 10km
Barat Daya Bengkulu
6 September 2020 7-9 September 2020 8 September 2020
M5,0. 0,93 LU, 98,62 BT. Ked: 11km
Barat Kepulauan Mentawai
9 September 2020 10-12 September 2020 10 September 2020
M5,1. 8,71LS, 110,89 BT. Ked: 31km
Barat Daya Pacitan

12 September 2020
M5. 6,65LS, 104,44BT. Ked: 126km
Barat Laut Sumur-Banten
ALGORITMA PREDIKSI
*DIATAS M4,0 ANTARA ACEH HINGGA NTT KEJADIAN GEMPA POSTDAM GEOFON DAN GEMPA BMKG (KONFIRMASI)

Tanggal Alarm Tanggal Prediksi Tanggal Kejadian


Kejadian
12 September 2020 13-15 September 2020 14 September 2020
M5,4. 4,19LS, 96,7BT. Ked: 43km
Tenggara Naganraya-Aceh
20 September 2020 21-23 September 2020 22 September 2020
M4,3. 8,68LS, 111,11 BT. Ked: 35km
Tenggara Pacitan
25 Sepember 2020 26-28 September 2020 28 September 2020
M5,3. 11,46LS. 117,94 BT. Ked: 10km
Barat Daya Kodu-Sumba Barat- NTT
6 Oktober 2020 7-9 Oktober 2020 7 Oktober 2020
M5,1 10,61LS, 121,11BT. Ked: 29km
Tenggara Waijelu-NTT
ALGORITMA PREDIKSI
*DIATAS M4,0 ANTARA ACEH HINGGA NTT KEJADIAN GEMPA POSTDAM GEOFON DAN GEMPA BMKG (KONFIRMASI)

Tanggal Alarm Tanggal Prediksi Tanggal Kejadian


Kejadian
8 Oktober 2020 9 -11 Oktober 2020 10 Oktober 2020
M5. 4,61LS, 102,76BT. Ked: 21km
Barat Daya Bengkulu
13 Oktober 2020 14-16 Oktober 2020 15 Oktober 2020
M5,2. 4,06LU, 95,94BT Ked: 27km
Barat Daya Meulaboh-Aceh Barat
17 Oktober 2020 18-20 Oktober 2020 19 Oktober 2020
M5,8 3,31LS, 100,32BT. Ked: 14km
Barat Daya Pulau Pagai Selatan-Sumbar

19 Oktober 2020
M5,4 2,88LU, 96,22BT. Ked: 11km
Barat Laut Sinabang -Aceh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai