Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andri Setiawan

NPM : 1312110180

Kelas : P04

Manajemen Risiko

Kasus Kerusakan Properti

Kasus Eva Bande ( Konflik Lahan antara petani Toili dengan PT Kurnia Luwuk Sejati (Kelapa
sawit) dan PT Berkat Hutan Pusaka (HTI).

Pada tahun 1990-an terjadinya konflik lahan antara petani Toili dengan PT Kurnia Luwuk
Sejati (Kelapa sawit) dan PT Berkat Hutan Pusaka (HTI). Di dalam konflik lahan tersebut
ditemukan berbagai fakta kejahatan yang dilakukan oleh perusahaan, antara lain terkait izin
Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 13.400 ha milik PT BHP dan konsesi Hak Guna Usaha
(HGU) seluas 6.010 ha milik PT KLS, yang menimbulkan konflik dengan masyarakat sejak
tahun 90-an, serta berbagai permasalahan mulai dari perampasan tanah adat, penggusuran lahan
bersertifikat, sengketa dalam proyek transmigrasi, pembabatan hutan yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan, perluasan sawit di wilayah Suaka margasatwa Bangkiriang dan kegiatan
usaha perkebunan kelapa sawit tanpa izin, hingga kriminalisasi warga. Berbagai upaya negosiasi
tidak pernah memberikan solusi bagi petani. Puncaknya adalah penutupan dan pengrusakan jalan
produksi petani oleh perusahaan dengan dikawal TNI

Analisis Kasus :

Di dalam kasus ini terjadi konflik antara pertani Toili dengan PT Kurnia Luwuk Sejati
(Kelapa Sawit) dan PT Berkat Hutan Pusaka (HTI). Penyebab terjadinya konflik adalah mulai
dari perampasan tanah adat, penggusuran lahan besertifikat, sengketa dalam proyek transmigrasi,
pembabatan hutan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, perluasan sawit di wilayah Suaka
margasatwa Bangkiriang dan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit tanpa izin, hingga
kriminalisasi warga.
Klasifikasi Harta Benda :

Harta Benda dalam kasus ini adalah lahan para petani Toili dan wilayah Suaka
margasatwa Bangkiriang. Sehingga dalam kasus ini Property yang menjadi akar permasalahan
adalah property riil milik warga setempat dan property riil milik pemerintah yang merupakan
wilayah suaka margasatwa Bangkiriang.

Asuransi yang dapat digunakan :

Dalam kasus ini jenis asuransi yang dapat digunakan oleh para petani adalah asuransi
harta benda yang digunakan untuk mengasuransikan lahan pertanian meraka.

Sumber risiko property :

Di dalam kasus ini sumber risiko property yang dapat ditentukan adalah sumber social
dan ekonomi karena perusahaan mengambil alih tanah milik para petani secara paksa dan
memperluas kebun kelapa sawit secara illegal di wilayah suaka margasatwa.

Kerugian yang dialami :

Kerugiaan yang terjadi dalam kasus ini adalah kerugian langsung karena para petani di
Toili kehilangan lahan pertanian meraka dan tanah adat meraka diakibatkan oleh perampasan dan
pernggusuran lahan mereka yang bersertifikat dan kerusakan lingkungan di wilayah suaka
margasatwa Bangkiriang oleh perusahaan karena kejahatan perusahaan terkait izin Hutan
Tanaman Industri (HTI) seluas 13.400 ha milik PT BHP dan konsesi Hak Guna Usaha (HGU)
seluas 6.010 ha milik PT KLS.

Dan kerugian tidak langsung yaitu kriminalisasi warga yang dilakukan oleh perusahaan.
Dan puncaknya perusahaan melakukan penutupan jalan dan perusakan produksi petani yang
dikawal oleh TNI.

Anda mungkin juga menyukai