Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


kurikulum adalah seperangkat atau sistem gagasan dan penyusunan tentang isi dan
bahan pembelajaran yang dipedomani dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan
Pengertian kurikulum menurut definisi Inlow (1966), mengemukakan gagasannya
bahwa pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak
sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang telah
ditetapkan. Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia, kurikulum ini untuk menggantikan kurikulum 2006 (KTSP).
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan
beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Konsep kurikulum 2013 (K13) yaitu standart kompetensi lulusan diturunkan dari
kebutuhan ,standart isi diturunkan dari standart kompetensi lulusan melalui kompetensi
inti yang bebas mata pelajaran,semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,keterampilan dan pengetahuan, mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap
kelas).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep kurikulum 2013(K13)?
2. Apa tujuan kurikulum 2013 (K13)?
3. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 (K13)?
4. Apa kelemahan dan kelebihan kurikulum 2013 (K13)?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui konsep kurikulum 2013(K13).
2. Untuk mengetahui tujuan kurikulum 2013 (K13).
3. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 (K13).
4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan kurikulum 2013 (K13).

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan konsep kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat atau sistem gagasan dan penyusunan tentang isi dan
bahan pembelajaran yang dipedomani dalam kegiatan belajar mengajar. Secara etimologis,
kurikulum berasal dari istilah curriculum di mana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah
gagasan pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki
banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha. Dalam bahasa
arab, kurikulum disebut dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui manusia pada berbagai
bidang kehidupan, dalam pengertian kurikulum pendidikan bahasa arab yang di kenal dengan
istilah manhaj al-dirasah yang jika dilihat artinya pada kamus tarbiyah adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan sebagai referensi lembaga pendidikan untuk
mewujudkan sebagian tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum menurut definisi Kerr, J. F
(1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun
berkelompok, baik disekolah maupun di luar sekolah. Pengertian kurikulum menurut definisi
Inlow (1966), mengemukakan gagasannya bahwa pengertian kurikulum adalah usaha
menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak sekolah guna membimbing murid untuk
memperoleh hasil dari pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut definisi Neagley dan
Evans (1967), pengertian kurikulum adalah semua pengalaman yang sudah dirancang oleh
pihak sekolah. Menurut UU No. 20 Th. 2003, pengertian kurikulum adalah seperangkat
rencana serta pengaturan tentang tujuan, isi dan bahan pembelajaran dan cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.

Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam
masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
rintisan. Konsep dasar kurikulum 2013, inti dari K13 ada pada upaya penyederhanaan dan
sifatnya yang tematik-integratif. K13 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam
menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kiurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan. Titik berat kurikulum 2013 (K13) adalah bertujuan agar peserta
didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:

1. Observasi
2. Bertanya (wawancara)
3. Bernalar
4. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

2
Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:Produktif, Kreatif,


Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegras.

Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 (SKL)

Dalam kurikulum 2013 terdapat empat (4) perubahan besar, antara lain:

1. Konsep kurikulum
Seimbang antara hardskill dan softskill, dimulai dari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar penilaian.
2. Buku yang dipakai
- Berbasis kegiatan (Activity base)
- Untuk SD ditulis secara terpadu (Tematik terpadu)

3
3. Proses pembelajaran
4. Proses penilaian

Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum

No. KBK 2004 KTSP 2006 KURIKULUM 2013


1. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi. diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari Standar
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan melalui
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi Inti yang bebas mata
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran
Pelajaran.
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus
sikap, pembentuk keterampilan, dan berkontribusi terhadap pembentukan
pembentuk pengetahuan. sikap, keterampilan, dan pengetahuan
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semuamata pelajaran diikat oleh
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah. kompetensi inti (tiap kelas).

Dalam buku kurikulum 2013 terdapat kriteria yang berbeda dengan kurikulum
sebelumnya, kriteria buku dalam kurikulum 2013 (K13) antara lain:

1) Dalam kurikulum 2013 buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI, KD,
Silabus)
2) Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa dab Buku Guru)
3) Buku Siswa lebih ditekankan pada activity base bukan merupakan bahan bacaan
4) Setiap buku memuat model pembelajaran dan project yang akan dilakukan oleh siswa
5) Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi kepada siswa

Kurikulum 2013 dalam setiap pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik untuk


meningakatkan kreativitas peserta didik, diantaranya : mengamati, menanya, mencoba,
menalar, mencipta dan mengkomunikasikan.

4
2.2 Tujuan kurikulum 2013

Secara umum, kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan


keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman


belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling


memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

5
2.3 Implementasi kurikulum 2013 (K13)

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama.

1. Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.


2. Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang
bebas mata pelajaran.
3. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan peserta didik.
4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
5. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
6. Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian.

Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang


pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi
secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. Berkaitan dengan hal tersebut akan
dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam pembelajaran dan
pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru
dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
diprogramkan. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat
kompleks karena melibatkan aspek  pedagogis, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.
2. Mengorganisasikan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan pembelajaran secara
efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
pengorgsnisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan
pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan
sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.
3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan
dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual
(contextual teaching and learing), bermain peran, pembelajaran
partisipatif (participative  teaching and learning), belajar tuntas (mastery learning), dan
pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and learning).
4. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan
proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang direncanakan.
Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart,
indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan
pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman
belajar yang optimal. Dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau

6
pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir
atau penutup.
Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi implementasi,
struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu,
pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya strategis untuk
mensinergikan komponen-komponen tersebut, terutama guru dan kepala sekolah dalam
membudayakan kurikulum.
Membudayakan kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum tersebut
masuk dalam budaya sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan, norma-norma, dan
keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru, kepala sekolah, maupun tenaga
kependidikan lain.

2.4 Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013


1. Kelebihan Kurikulum 2013
a) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual)
karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan
berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini
peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara
alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu,
bukan transfer pengetahuan.
b) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat
dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama
yang berkaitan dengan keterampilan.
d) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
e) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
f) Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya 
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
a) Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum
hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak
didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

7
(KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa membingungkan guru dan
pemangku pendidikan.
b) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
c) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.
d) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kurikulum adalah seperangkat atau sistem gagasan dan penyusunan tentang isi dan
bahan pembelajaran yang dipedomani dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum 2013
merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-
2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku
selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Implementasi yang efektif
merupakan hasil dari interaksi antara strategi implementasi, struktur kurikulum, tujuan
pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi
kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya strategis untuk mensinergikan komponen-komponen
tersebut, terutama guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Rohman. 2009. Memahami pendidikan dan Ilmu pendidikan. Yogyakarta: Laksbang

Nuh, Muhammad. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas


IV(Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjminan Mutu Pendidikan. Jakarta: prestasi pustaka raya.

Sofan, Amri. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai