Anda di halaman 1dari 16

Perencanaan (Planning) Proyek

 Prosedur Perencanan:
– Pendefinisian Ruang Lingkup Proyek & Identifikasi Kegiatan
– Merencanakan Struktur Rinci Pekerjaan (WBS=Work Breakdown
Structure)
– Identifikasi Organisasi (OBS=Organization Breakdown Structure)
– Pengalokasian Tanggungjawab melalui Integrasi WBS – OBS
– Penyusunan Bill of Quantity (BQ)
– Penentuan Jadwal Induk Proyek & Jadwal Kegiatan
– Penentuan Rencana Anggaran Biaya

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 1


Perencanaan Proyek

 Definisi Ruang Lingkup Proyek dan Identifikasi Kegiatan :


– Langkah awal: mendefinisikan gambaran dan batasan ruang
lingkup proyek secara umum.
– Identifikasi awal volume, kompleksitas pekerjaan, organisasi yang
terlibat, dan kemungkinan adanya interface antar
organisasi/kegiatan.
– Untuk mendapatkan gambaran ruang lingkup kegiatan proyek
secara lebih sistematis, maka gambaran tersebut dituangkan dalam
bentuk WBS (Work Breakdown Structure).

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 2


Perencanaan Proyek

 Work Breakdown Structure (WBS) :


– Suatu cara untuk membagi-bagi (breakdown) pekerjaan secara
hirarkis dan logis menjadi atas divisi-divisi dan sub-sub divisi
pekerjaan sampai pada bagian terkecil, atau pemecahan suatu
proyek atas unsur-unsur kegiatannya ke dalam bentuk diagram
struktur kegiatan.
– Hirarkis mengandung pengertian bahwa pembagian pada WBS
harus dimulai dari pekerjaan yang bersifat umum ke pekerjaan
yang bersifat khusus, atau dari pekerjaan yang cakupannya
lebih luas ke pekerjaan yang cakupannya lebih spesifik.
– Logis berarti pembagian pekerjaan tersebut harus mengikuti
alur pelaksanaan pekerjaan yang umum sehingga
memungkinkan pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. Hal
tersebut juga akan memudahkan penyusunan jadwal kegiatan
(scheduling).

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 3


Perencanaan Proyek

 Work Breakdown Structure (WBS) :


– Berfungsi untuk membagi kegiatan-kegiatan proyek secara
bertingkat dari atas ke bawah, dimana level bagian atas adalah
induk dari level bawahnya.
– Level bagian atas bersifat umum dan makin ke bawah makin
lebih rinci sesuai dengan ukuran dan kompleksitas proyek serta
kebutuhan manajer.
– Level tertinggi (puncak) adalah level 1, yaitu proyek itu sendiri.
– Level terendah merupakan unit manajemen terkecil yang
dikenal dengan nama work package.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 4


Perencanaan Proyek

 Work Breakdown Structure (WBS) :


– Pembagian pekerjaan dalam WBS dapat dibedakan atas dasar
kriteria:
 Bidang keahlian pekerjaan
 Lokasi pekerjaan
 Urut-urutan pekerjaan
 Dan lain-lain.

– Struktur WBS akan menyerupai gambar piramida, dimana posisi


puncak mengidentifikasikan proyek secara keseluruhan,
umumnya disebut level 1. Selanjutnya level 2 dibagi
berdasarkan kriteria tertentu, seperti bidang keahlian pekerjaan,
lokasi pekerjaan atau urutan pelaksanaan pekerjaan. Demikian
level-level dibawahnya disebut level 3, level 4, dan seterusnya
sampai pada level terkecil yang disebut paket pekerjaan (work
package).

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 5


Perencanaan Proyek

 Contoh WBS :

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 6


Perencanaan Proyek

 Contoh WBS :

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 7


Perencanaan Proyek

 Identifikasi Organisasi Pelaksana (OBS) :


– Langkah berikutnya menyusun struktur organisasi pelaksana
yang akan bertanggung jawab terhadap unsur-unsur pekerjaan
dalam WBS.
– Struktur organisasi ini dikenal sebagai Organization Breakdown
Structure (OBS) atau Organization Analysis Table (OAT).
– OBS merupakan bagan yang menunjukkan pihak atau individu
yang bertanggung jawab atas suatu pekerjaan, dan dapat
melibatkan pihak atau individu dari luar.
– Level tanggung jawab dari nama orang/badan yang terlibat
sesuai dengan level manajemennya harus ditentukan lebih
dahulu.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 8


Perencanaan Proyek

 Identifikasi Organisasi Pelaksana (OBS) :


– Secara struktural dan konseptual berbeda dengan struktur
organisasi perusahaan.
 Organization Breakdown Structure:

– Memuat nama-nama departemen dari satu atau


beberapa perusahaan atau badan lain yang terlibat pada
suatu proyek.
 Struktur organisasi perusahaan:

– Memuat nama-nama departemen atau divisi yang


bertanggung jawab untuk menjalankan suatu
perusahaan.
– Secara operasional memiliki hubungan dengan struktur
organisasi perusahaan, karena lingkup yang ditangani.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 9


Perencanaan Proyek
Fadli, MT


Contoh OBS :
Level IV

Level III

Level II

Level I
Chief Architect

Chief Designer Civil

Chief Designer Electrical

Chief Designer Mechanical Engineering Design


Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek

Chief Designer Power

Chief Designer Transmission

Chief Designer Control

Chief Engineer Civil

Chief Engineer Electrical


Owner Utility Company

Chief Engineer Mechanical


Construction Manager
Project Manager

Chief Engineer Power

Chief Engineer Transmission

Chief Engineer Control

Quality Control Civil

Quality Control Electrical Quality Control

Quality Control Mechanical

Commissioning Engineer I
Commissioning
Commissioning Engineer II

Chief of Accounting

Chief of Purchase and Expediting Administration

Chief of Legal Branch


10
Perencanaan Proyek

 Contoh OBS :
Chief Engineer
Level IV
Transmission

Level V Area Engineer I Area Engineer II Area Engineer III Area Engineer IV

Resident Contractor I
Level VI
Engineer Project Manager

Construction
Manager

Deputy Resident Construction


Level VII
Engineer Superintendent

Assistant Construction Construction


Level VIII Support Support
Engineers Engineers Supervisors

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 11


Perencanaan Proyek

 Alokasi Tanggung Jawab Melalui Integrasi WBS – OBS :


– Integrasi dalam bentuk matriks alokasi tanggung jawab, untuk
menunjukkan setiap bagian pekerjaan ditangani (di bawah
tanggung jawab) suatu organisasi pelaksana dengan tujuan agar
tidak terjadi tumpang tindih atau duplikasi tanggung jawab.
– Matriks perpotongan disebut cost account (cost center)
– Cost account:
 Pusat manajemen yang mengintegrasikan organisasi, pekerjaan,
tenaga kerja, anggaran, pengendalian dan sistem informasi.
 Pusat pengendalian manajemen, dimana biaya-biaya aktual
diakumulasikan dan dibandingkan dengan biaya-biaya anggaran
untuk kinerja pekerjaan.
 Titik kontrol dasar perencanaan dan pengendalian biaya dan jadwal
pekerjaan.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 12


Perencanaan Proyek

 Integrasi WBS – OBS :

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 13


Perencanaan Proyek

 Penyusunan Bill of Quantity (BQ) :


– Bill of Quantity (BQ) merupakan Daftar Satuan Kerja atau Menu
Satuan Kerja.
– Fungsi utama BQ untuk meletakkan berbagai item pekerjaan
dalam suatu rangkaian & cara yang logis serta mudah dikenal.
– Tahapan pembuatan BQ:
 Proses pembuatan uraian pekerjaan yang terstruktur

 Penentuan satuan pekerjaan

 Perhitungan kuantitas pekerjaan

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 14


Perencanaan Proyek

 Jadwal Induk Proyek dan Jadwal Kegiatan :


– Jadwal induk proyek (master schedule) merupakan jadwal
rencana dari proyek secara keseluruhan (total project).
– Jadwal induk hanya memuat jadwal dari jenis-jenis kegiatan
proyek utamanya untuk memberikan gambaran menyeluruh dari
jadwal kegiatan proyek.
– Penjadwalan lebih rinci dibuat untuk level-level WBS yang lebih
rendah hingga level work package.
– Penjadwalan seluruh kegiatan yang dibuat harus mengacu pada
jadwal induk proyek.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 15


Perencanaan Proyek

 Penyusunan Anggaran Biaya :


– Penyusunan anggaran biaya rencana dilakukan melalui proses
estimasi.
– Terdapat berbagai jenis estimasi yang bergantung pada tahap
perkembangan proyek.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 16

Anda mungkin juga menyukai