Anda di halaman 1dari 17

Home
 Best Seller
 Pelajaran
 Updates
 Pendidikan
 Promo
Type your search query and hit enter:


 


 


 


All Rights Reserved

Type your search query and hit enter:


 H OMEP AG E
 B IO LO GI
 K IN GD OM P RO TI ST A: P EN GE RT IA N, C IR I, KL AS IFI AS I, CO NT OH
Biologi
Kingdom Protista: Pengertian, Ciri, Klasifiasi, Contoh

Gramedia Literasi – Protista merupakan mikroorganisme eukariota yang


bukan hewan, tumbuhan, ataupun jamur. Meskipun protista tidak dapat
dikategorikan dalam kelompok hewan, tumbuhan, atau jamur, tetapi
protista memiliki ciri yang mirip dengan ketiga kelompok tersebut. Oleh
karena itu, pengklasifikasian protista dibagi menjadi 3 macam, yaitu
protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip jamur.
Simak lebih lengkapnya penjelasan mengenai protistas berikut ini
Grameds!
 

Daftar Isi

 PENGERTIAN PROTISTA
 CIRI-CIRI KINGDOM PROTISTA
 KLASIFIKASI PROTISTA
o PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)
 FILUM RHIZOPODA (SARCODINA)
 FILUM CILIATA
 FILUM FLAGELLATA
 FILUM SPOROZOA
o PROTISTA MIRIP JAMUR
MYXOMYCOTA (JAMUR LENDIR)

 ACRASIOMYCOTA
 OOMYCOTA
o PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)
 EUGLENOPHYTA
 CHRYSOPHYTA
 PYRROPHYTA
 PHAEOPHYTA
 BACILLARIOPHYTA
 RHODOPHYTA
 CHLOROPHYTA
 MANFAAT PROTISTA
 DAMPAK BURUK PROTISTA
o
 Kategori Ilmu Biologi
 Materi Biologi Kelas X
o Buku Soal Kingdom Protista Dari EDUTORE
PENGERTIAN PROTISTA
Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista
dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan
(protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur.
Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak memiliki pelindung untuk
menjaga tubuhnya dari hawa kering. Kingdom Protista adalah kingdom
yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di
kelompokan dalam kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan
tetapi masih sangat sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya.

Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki kekayaan


mikroorganisme yang hingga sekarang masih belum terdata secara
lengkap dan dimanfaatkan dengan maksimal. Buku Mengenal Biodiversitas
Mikroorganisme Indonesia untuk Kesejahteraan Bangsa yang ditulis oleh
Indrawati Gandjar Roosheroe, akan membahas berbagai mikroorganisme
termasuk protista.
CIRI-CIRI KINGDOM PROTISTA
Protista umumnya mempunyai ukuran Mikroskopis dan makrokopis:
Organisme yang berukuran mikroskopis adalah organisme yang berukuran
sekitar 5 μm – 3 mm. selain itu juga ada yang berukuran makroskopis
dengan ukuran Panjang mencapai 60 meter bahkan lebih. Berikut ini ciri-
ciri lainnya dari kingdom Protista Grameds:

 Umumnya Uniseluler: Kingdom Protista tersusun atas satu sel atau


uniseluler. Tetapi ada juga yang multi seluler atau sel banyak. Dalam
penelitian kingdom Protista yang bersel banyak atau multiseluler
akan hidup secara berkelompok (membentuk Koloni).
 Tipe Sel Eukariotik: Protista memiliki membran inti sehingga disebut
sebagai sel eukariotik. Sel yang sudah bermembran inti, namun
Protista merupakan makhluk hidup prokariotik yang paling sederhana
tetapi jauh lebih kompleks dalam hal struktur, fungsi, tingkah laku
dan ekologinya bila dibandingkan dengan Archaebacteria dan
Eubacteria.
 Hidup Bebas atau Simbiosis: Kingdom Protista dapat hidup bebas
dengan cara menguntungkan satu sama lain. Tetapi juga dapat
bersifat parasite bagi organisme lainnya. Jika bersifat parasite maka
akan mengakibatkan banyak penyakit di sekitarnya.
 Habitat Umumnya di Tempat Lembab: Seperti sudah di jelaskan
diatas bahwa Protista ini hidup di air atau tempat lembab. Bukan
hanya di air tawar tetapi di laut juga yang kadar garamnya banyak
Protista juga dapat hidup. Protista yang hidup di laut sebagian besar
bertindak sebagai fitoplankton yang merupakan kontributor utama
dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan.
 Bersifat Aerob dan Anaerob: Bersifat aerob karena memerlukan
oksigen untuk proses respirasi yang bertempat pada mitokondria.
Bersifat anaerob karena tidak memerlukan oksigen pada respirasi
dengan bersimbiosis bersama bakteri yang bersifat aerob.
 Bersifat Heterotrof dan Bersifat heterotrop karena memperoleh
makanan dengan mengabsorsi molekul organik dan sebagian lagi
bersifat fotoautotrof karena memiliki kloroplas sebagai tempat untuk
menangkap energi matahari.
 Bersifat Motil: Ada sebagian Protista yang mempunyai alat gerak
seperti flagel atau bulu cambuk, silia atau rambut getar, dan
pseudopodia atau kaki semu. Dengan demikian Protista dapat di
sebut dengan motil yang bergerak bebas.
 
KLASIFIKASI PROTISTA

Mikroorganisme sendiri, termasuk protista terdiri


dari berbagai jenis yang di klasifikasikan menurut ciri-cirinya. Pada buku
Aku Ingin Tahu Sains 18 – Mikroorganisme di sekitar kita dari Ruchita dan
Jonathan Chanutomo, dijelasken mengenai berbagai jenis mikroorganisme
yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari kita.
PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)
Protista yang mirip dengan hewan memiliki ciri – ciri tertentu, diantaranya
merupakan hewan yang bersel satu atau dikenal dengan Uniseluler
dengan ukuran tubuh hanya 10-200 µm, Tidak memiliki dinding sel, Pada
umumnya bersifat heterotrof, hanya sebagian kecil saja yang bersifat
autotroph, Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain,
Reproduksi secara seksual atau aseksual, Pada umumnya memiliki alat
gerak. Protozoa kemudian diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya ke
dalam empat kelompok, yaitu:

FILUM RHIZOPODA (SARCODINA)


Pergerakan Rhizopoda dilakukan dengan menggunakan kaki semu
(pseudopodia). Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap karena selalu
berubah-ubah sesuai dengan pergerakannya. Selain berfungsi untuk
bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk menangkap makanannya.
Setelah makanan tersebut dicerna, zat sisa hasil pencernaan akan
memadat dan menepi pada ujung tubuh kemudian keluar dari tubuh.
Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, maka rhizopoda
termasuk organisme heterotrof.  Rhizopoda berkembangbiak dengan
membelah diri secara langsung (pembelahan biner). Contoh anggota filum
rhizopoda adalah Amoeba.

FILUM CILIATA
Filum Ciliata (Ciliophora atau Infusiora): Sesuai dengan namanya, Ciliata
bergerak dengan menggunakan silia (bulu getar). Selain berfungsi sebagai
alat gerak, silia yang terdapat di seluruh bagian tubuhnya juga berfungsi
untuk menggerakan makanan agar dapat masuk melalui mulutnya. Karena
tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, maka Ciliata termasuk
organisme heterotrof. Ciliata biasanya memiliki dua inti sel yang disebut
makronukleus (berukuran lebih besar) dan mikronukleus (berukuran lebih
kecil). Reproduksi aseksual dilakukan dengan membelah diri, dan seksual
dilakukan dengan konjugasi (saling menempelkan tubuh dan bertukar inti).
Contoh anggota filum ini adalah paramecium sp.

FILUM FLAGELLATA
Filum Flagellata (Mastigophora): Flagella berasal dari bahasa latin yang
artinya cambuk. Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu “mastig)
yang artinya cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan. Sebagian besar
flagellata memiliki dua cambuk di bagian belakang tubuhnya, sehingga
saat bergerak terlihat seperti didorong dari belakang. Flagellata dapat
ditemukan di laut, air, tawar, juga bersimbiosis dengan makhluk hidup lain,
ataupun hidup menumpang atau secara parasite.
FILUM SPOROZOA
Sporozoa (Apicomplexa): Sporozoa  (Sporo = biji, zoa = hewan)
merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak. Organisme
ini bergerak dengan melakukan kontraksi seluruh sel. Seluruh Sporozoa
hidup secara parasit, dan makanan diserap langsung dari inangnya.
Reproduksi sporozoa dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual.
Secara seksual terjadi dengan pertemuan mikrogamet dan makrogamet
dalam tubuh inang. Sedangkan aseksual dilakukan dengan pembelahan
sel. Contoh sporozoa adalah plasmodium vivax, malaria, dan ovale yang
merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia.

PROTISTA MIRIP JAMUR


Protista mirip jamur merupakan protista dengan ciri berikut: Bersifat
eukariotik, Tidak memiliki klorofil, Dapat menghasilkan spora, Bersifat
heterotrof. Protista mirip jamur bukan merupakan bagian dalam kingdom
Fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksi yang berbeda dengan
kelompok Fungi.  Protista mirip jamur diklasifikasikan ke dalam tiga filum,
yaitu:

MYXOMYCOTA (JAMUR LENDIR)


Myxomycota disebut juga jamur lendir plasmodial. Semua anggota
Myxoycota bersifat heterotrof karena tidak bisa melakukan fotosintesis
sehingga tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Biasanya jamur
lendri plasmodium memiliki pigmen warna yang terang, dapat berwarna
kuning atau oranye.

Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya mencapai satuan


sentimeter (cm), namun demikian mereka merupakan organisme
uniseluler, ukuran tubuhnya besar karena kelompok ini dapat memiliki
banyak nukleus. Habitat myxomycota dapat ditemukan di hutan basah,
kayu lapuk, dan tanah lembab. Dalam siklus hidupnya terdapat kumpulan
sel amoeboid yang disebut plasmodium.

Sel amoeboid merupakan sel-sel yang dapat hidup bebas yang dihasilkan
oleh jamur lendir. Plasmodium dapat memakan bakteri, hama, spora dan
komponen organik lainnya, makanan kemudian dicerna dengan
mekanisme fagositosis. Ketika makanan kurang, maka sel – sel ini akan
bergabung membentuk sesuatu seperti lendir. Kemudian massa yang
seperti lendir ini akan mencari lingkungan baru yang lebih mendukung
kebutuhannya.

Pergerakan massa tersebut dilakukan dengan kontraksi dari masing-


masing sel yang bergabung tadi. Ketika habitatnya kering dan tidak dapat
memberikan makanan, maka plasmodium akan berhenti tumbuh dan
berkembang, serta akan berdiferensiasi menjadi suatu tahapan siklus
hidup yang berfungsi untuk reproduksi seksual.

ACRASIOMYCOTA
Acrasiomycota merupakan jamur lendiri seluler. Berbeda dengan
myxomycota yang merupakan jamur lendir plasmodium. Perbedaan dasar
keduanya adalah Acrasiomycota merupakan organisme haploid (hanya
memiliki satu set kromosom), hanya zigotnya saja yang bersifat diploid
(memiliki dua set kromosom). Sedangkan Myxomycota menjalani hidupnya
lebih dominan sebagai organisme diploid. Selain itu Acrasiomycota atau
jamur lendir seluler memiliki tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan
spora saat reproduksi aseksual. Acrasiomycota tidak memiliki siklus hidup
berflagel.

OOMYCOTA
OOMYCOTA (jamur air): Sebenarnya nama jamur air untuk Oomycota
kurang tepat, karena itu merupakan salah satu spesies fillum ini.
“Oomycota” berasal dari kata “Oo” yang artinya telur dan “Mycota” yang
artinya jamur. Sebagian besar oomycota hidup sebagai pengurai dan
berperan penting di habitat perairan. Beberapa anggotanya juga hidup
sebagai parasit. Reproduksi Oomycota dapat terjadi secara aseksual
maupun seksual. Secara Aseksual mereka akan membentuk zoospora
yang apabila jatuh pada lingkungan yang sesuai akan menjadi organisme
baru. Sedangkan secara seksual dengan pertemuan gamet jantan dan
gamet betina.

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)


Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering disebut fitoplankton,
sedangkan protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sama
seperti namanya, protista mirip tumbuhan, baik alga maupun fitoplankton
mampu melakukan fotosintesis. Fitoplankton memiliki peranan penting
dalam memberikan oksigen ke atmosfer melalui proses fotosintesis yang
dilakukan. Ciri-ciri Algae diantaranya:
 Bersifat uniseluler atau multiseluler.
 Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan
ukuran 8 µm hingga algae makroskropis dengan ukuran 60 m.
 Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.
 Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni.
 Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan
klorofil d) yang tersimpan dalam kloroplas.
 Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin
[biru], fukosantin [cokelat], fikoeritrin [merah], dan karotenoid).
 Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala,
mangkung, bulat, dan lainnya).
 Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos.
 Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner,
fragmentasi, dan pembentukan spora vegetatif) atau seksual
(dengan konjugasi, singami, dan anisogami).
Protista mirip tumbuhan diklasifikasikan ke dalam tujuh filum, yaitu:

EUGLENOPHYTA
Filum Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang flagella (bulu
cambuk), Bintik mata yang dapat menangkap cahaya (disebut stigma), dan
kloroplas. Beberapa anggota filum Euglenophyta dapat hidup secara
autotrof (menghasilkan makanan sendiri) maupun heteretrof (memburu
makanan). Ketika cahaya cukup, maka mereka akan hidup secara autotrof,
sedangkan ketika cahaya melemah, mereka akan hidup secara heterotrof.
Biasanya ditemukan di perairan dan berkembangbiak dengan cara
membelah diri. Euglenophyta merupakan salah satu protista yang mirip
tumbuhan (mampu berfotosintesis) dan juga mirip hewan (dapat
melakukan pergerakan aktif).
CHRYSOPHYTA
Chrysophyta (Alga Emas): Filum Chrysophyta merupakan organisme yang
anggotanya memiliki variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna
cokelat-keemasan. Habitatnya banyak di air tawar dan tanah lembab, juga
dapat ditemukan di lautan. Pigmen warna yang dominan terdapat pada
tubuh Chrysophyta adalah karoten dan fikosantin sehingga tubuhnya
berwarna cokelat-keemasan. Namun juga dapat memiliki klorofil yang
memberikan warna hijau.

PYRROPHYTA
Pyrrophyta atau Dinoflagellata (Ganggang Api), Penamaannya ganggang
api muncul karena beberapa ciri anggota protista mirip tumbuhan kelompok
ini, contohnya mereka tampak bersinar ketika malam hari. Beberapa
pyrrophyta jumlahnya akan meningkat pesat pada waktu tertentu, misalnya
ketika air hangat dan kaya nutrisi sehingga membuat lautan tampak
berwarna merah kecoktlatan (red tide). Ketika muncul red tide, kondisi air
akan miskin oksigen, juga kadang-kadang menjadi beracun sehingga
ketika fenomena ini terjadi banyak makhluk hidup lain yang mati.

Sebenarnya warna ganggang api dapat beranekaragam, hijau, kuning,


cokelat dan lainnya, warna ini tergantung kepada pigmen yang lebih
dominan dalam menyusun tubuhnya. Biasanya ganggang api memiliki
pigmen klorofil a dan c, santofil, dinosatin dan fikobilin. Spesies
dinoglagellata biasanya merupakan organisme uniseluler namun ada juga
yang multiseluler. Ganggang api ini memiliki dua flagellata yang dapat
membuat gerakan memutar sehingga sering juga disebut dinoflagellata
(dino = pusaran air). Ganggang api umumnya merupakan organisme
fotoautotrof, tetapi ada juga spesies yang hidup sebagai parasit.

PHAEOPHYTA
Phaeophyta (ganggang cokelat) adalah kelompok protista mirip tumbuhan
yang memiliki pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin, sehingga
memberikan warna cokelat pada tubuhnya. Penamaan ganggang ini sesuai
dengan ciri-cirinya, “phaeophyta” berasal dari “phaeios” bahasa Yunani
yang artinya cokelat. Selain fukosatin, ganggang cokelat juga memiliki
pigmen klorofil a, c, dan santofil.

Anggota dari Phaeophyta yang telah dikenali lebih dari 1000 spesies.
Hampir semua ganggang cokelat hidup di pinggir pantai, mereka
kebanyakan merupakan organisme multiseluler yang berbentuk seperti
benang. Struktur phaeophyta sangat mirip dengan tumbuhan seutuhnya
karena memiliki akar, batang dan daun. Reproduksinya secara aseksual
dengan membelah diri menghasilkan zoospora atau secara fragmentasi.
Sedangkan secara seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan betina.

BACILLARIOPHYTA
Bacillariophyta (Diatom) Filum ini merupakan filum yang memiliki anggota
paling banyak dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan.
Spesiesnya yang telah dikenali berjumlah sekitar 10.000. Secara umum
Bacillariophyta merupakan organisme uniseluler yang tidak begerak dan
hidup sebagai plankton. Diatom dapat berbentuk seperti benang, bulat,
atau segitiga. Diatom memiliki struktur tubuh yang sangat khas, yaitu
bagian tubuhnya terdiri atas kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka), antara
kotak dan tutup tersebut terdapat celah yang disebut rafe. Dinding selnya
mengandung pektin dan silikat, apabila organisme ini mati, maka cangkang
tersebut akan membentuk tanah. Diatom memiliki harga jual lumayan
karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.

RHODOPHYTA
Rhodophyta (Alga Merah) merupakan filum yang memiliki pigmen dominan
fikobilin yaitu fikoeitrin sehingga memberikan warna merah pada tubuhnya,
namun rhodophyta juga memiliki pigmen fikosianin yang memberikan
warna biru (tidak dominan). Anggota filum ini yang telah dikenali berkisar
sekitar 4000 spesies yang umumnya merupakan organisme multiseluler.
Kebanyakan rhodophyta hidup di laut, dan sebagian kecil dapat ditemukan
di air tawar. Reproduksinya dapat berlangsung secara aseksual dan
seksual. Secara aseksual rhodophyta dengan membentuk tetraspora.
Sedangkan secara seksual langsung dengan gamet jantan dan betina.

CHLOROPHYTA
Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan namanya, Chlorophyta memiliki
tubuh berwarna kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhnya adalah
klorofil, selain itu mereka juga memiliki sedikit karotin (pigmen kuning).
Dalam tubuh alga hijau klorofil berkumpul dalam suatu tempat yang disebut
kloroplas. Bentuk kloroplas pada masing – masing anggotanya bervariasi,
ada yang berbentuk bulat, bentuk spiral, seperti bintang, dan lain-lain.
Chlorophyta merupakan organisme uniseluler yang dapat berkoloni
membentuk organisme multiseller sederhana. Mereka sering ditemukan
hidup pada habitat yang berair. Karena memiliki klorofil, alga hijau
merupakan makhluk hidup autotrof yang menghasilkan makanan melalui
proses fotosintesis. Reproduksi dapat terjadi secara aseksual (melalui
pembelahan biner) maupun secara seksual (melalui Konjugasi).
MANFAAT PROTISTA
Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista
berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air. Selain
itu berikut ini beberapa manfaat yang masuk dalam kategori Protista:

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


 Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam
proses pembusukan sisa makanan.
 Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya
dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina
yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
 Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati
akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria
yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
 Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator
terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
 Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan,
juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel
tunggal (PST).
DAMPAK BURUK PROTISTA
Selain protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa
yang merugikan, antara lain:

 Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia,


menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
 Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab
disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
 Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada
disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak
bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang
gusi.
 Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia
(sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam
darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis
Glossina tachionides.
 Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak
sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk
Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
 Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada
manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfa
membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Demikian Pengertian, Ciri-ciri, Klasifiasi, Manfaat dan Dampak Buruk
Mikroorganisme Protista dalam Kehidupan Sehari-hari, semoga info ini
bermanfaat Grameds. Selamat belajar!

Kategori Ilmu Biologi


 Buku Biologi Best Seller
 Latihan Soal SBMPTN Saintek dan Soshum
 Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMA
 Materi & Soal Biologi SMA Kelas 10
 Materi & Soal Biologi SMA Kelas 11
 Materi & Soal Biologi SMA Kelas 12
Materi Biologi Kelas X
 Pengertian Biologi dan 19 Cabang Ilmu Biologi
 Keanekaragaman Hayati
 Klasifikasi Mahluk Hidup
 Virus
 Eubacteria
 Archaebacteria
 Cynobacteria
 Protozoa
 Filum Chordata
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Plantae
 Hewan Vertebrata
 Hewan Invertebrata
 Ekosistem
 Daur Biogeokimia
 Urutan Takson Tumbuhan
 Tumbuhan Paku
 Tumbuhan Thallophyta
 Tumbuhan Angiospermae
 Tumbuhan Gymnospermae
 Tumbuhan Spermatophyta
 Pencemaran Lingkungan
 Tumbuhan Ganggang
 Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
 Biokimia dan Biomolekul
 Sistem Gerak Pada Manusia
 jaringan Pada Tumbuhan
 Sistem Peredaran Darah Besar
 Sistem Peredaran Darah kecil
 Sel
 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
 Sistem Hormon
 Teori Evolusi
 Materi Genetik
 Bioteknologi
 Evolusi
 Reproduksi Sel
 hereditas
Buku Soal Kingdom Protista Dari EDUTORE
Gramedia mengembangkan platform edukasi bernama
Edutore. DAFTAR dan kamu bisa mengakses banyak buku latihan soal
seperti yang ada di gramedia dengan cara berlangganan. Edutore memiliki
sloggan “Semua Bisa Pintar” dan itu pula yang menjadi cita-cita Edutore.
Sehingga Edutore bisa berperan serta dalam mencerdaskan anak-anak
Indonesia. Di Channel Youtube Edutore dibahas bermacam-macam mulai
dari pengetahuan umum yang unik seperti “Kenapa lampu rem berwarna
merah”, belajar bahasa inggris bersama captain J, sampai dengan belajar
bareng edutore yang berisi pembahasan soal seperti soal CPNS sinonim,
antonim, dan lainnya.
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep
B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda.
Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat,
sampai tempat ibadah.

 Custom log
 Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
 Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
 Tersedia dalam platform Android dan IOS
 Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
 Laporan statistik lengkap
 Aplikasi aman, praktis, dan efisien

NEXTCyanobacteria: Pengertian, Ciri, Peranan, Reproduksi, Klasifikasi, & Contoh »

PREVIOUS« Protozoa: Pengertian, Ciri, Peranan, Klasifikasi, Contoh, Reproduksi


SHARE


 

 

 

 

 

PUBLISHED BY

atap
TAGS:BiologiBiologi Kelas XKelas X
2 TAHUN AGO

 
RELATED POST

Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Contoh, Dampak dan Cara


Mengatasi

Katabolisme: Pengertian, Proses, Hormon dan Tahap Katabolisme


Sistem Peredaran Darah Kecil, Sel Darah & Plasma Darah


 

RECENT POSTS

 TECHNOLOGY

Pengertian Search Engine: Fungsi dan Macam-Macamnya


Pengertian Search Engine - Ketika seseorang tidak tahu terhadap suatu hal, hal yang paling
normal…
2 hari ago

 TOKOH

Penemu Not Balok dan Sejarah Not Balok


Penemu Not Balok - Musik, siapa yang tidak tahu dengan istilah itu, hampir semua orang…
2 hari ago

 TOKOH
Penemu Sandi Morse dan Sejarah Singkat Sandi Morse
Penemu Sandi Morse - Dalam dunia Pramuka, pasti akan diajarkan berbagai macam hal terutama
hal-hal…
2 hari ago

 TOKOH

Penemu Handphone dan Sejarah Perkembangan Handphone


Penemu Handphone  - Sudah menjadi hal umum bagi setiap orang bahwa kemajuan teknologi
memudahkan kita…
2 hari ago

 TECHNOLOGY

Penemu Google yang Perlu Kamu Ketahui Saat Ini


Penemu Google - Internet merupakan salah satu bukti atas kemajuan teknologi yang ada pada saat
ini.…
2 hari ago

 TOKOH

Penemu Komputer dan Sejarah Perkembangannya


Penemu Komputer dan Sejarah Perkembangannya - Dunia yang semakin berkembang ini membuat
teknologi dari masa…
2 hari ago

All Rights ReservedView Non-AMP Version

Kapan terakhir Kamu ke Toko Gramedia? Gramedia Sedang Banyak Promo Lho!


Buka

Anda mungkin juga menyukai